• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.N DENGAN MASALAH ANSIETAS DI DESA BATU RT 03 RW 01 KARANG TENGAH DEMAK

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.N DENGAN MASALAH ANSIETAS DI DESA BATU RT 03 RW 01 KARANG TENGAH DEMAK"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim ujian tertulis ilmiah Program Studi Keperawatan DII Fakultas Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, oleh karena itu penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan artikel ilmiah yang berjudul Asuhan Keperawatan Ny. N dengan Cemas di Ds Batu RT 03 RW 01 Karang Tengah Demak.

Latar Belakang

Menurut Idaiani (2015), dampak ketika seseorang mengalami kecemasan yang berkepanjangan dapat menimbulkan risiko gangguan mental, emosional, dan psikologis. Menurut Puspitasari (2017), cara lain untuk mengurangi kecemasan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan pada individu yang mengalami kecemasan.

TUJUAN PENULISAN STUDI KASUS

MANFAAT

Konsep Dasar Ansietas

  • Definisi
  • Rentang Respon
  • Etiologi
  • Proses Terjadinya Masalah
  • Manifestasi Klinis
  • Penatalaksanaan

Respon maladaptif, apabila individu tidak dapat mengatur kecemasan yang dialaminya maka individu tersebut akan menggunakan mekanisme coping yang disfungsional. Kecemasan Sedang Pada tingkat kecemasan ini, bidang persepsi terhadap lingkungan sekitar menurun, ketegangan dan ketidaknyamanan akan muncul dalam diri individu.

Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

Diskusikan dengan keluarga tindak lanjut dan kondisi pasien yang akan dirujuk (bidang persepsi menyempit, tidak dapat menerima informasi, tanda-tanda fisik meningkat) dan cara merujuk pasien. Data ini diperoleh melalui wawancara perawat dengan klien dan keluarga. k) Masalah keperawatan yang dapat menimbulkan Kecemasan. Menghargai manfaat teknik relaksasi yang telah diajarkan, menilai kembali kecemasan dan melatih self-hypnosis dengan latihan 5 jari dan aktivitas spiritual.

Libatkan keluarga dalam melatih klien mengatasi kecemasan melalui relaksasi, dan meminta keluarga memotivasi klien untuk melakukannya. Jelaskan kepada keluarga bagaimana cara mengelola kecemasan klien dengan bersikap positif terhadap klien, tidak membesar-besarkan atau bahkan membesar-besarkan masalah, dan memotivasi klien untuk menggunakan teknik relaksasi yang diajarkan perawat. Evaluasi perawatan keluarga terhadap kerabat dengan kecemasan, pantau bila kondisi klien memburuk. 4.1 Menjaga kepercayaan keluarga.

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Faktor Predisposisi

Fisik

Gigi klien terlihat rapi dan bersih, tenggorokan klien tidak ada benjolan dan tidak nyeri tekan.

Psikososial

Mental

Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh perawat keluarga SP 1 pada tanggal 3 Desember 2020 (yang menjelaskan kondisi pasien dan cara merawatnya. Respon subjektif keluarga adalah keluarga sudah mampu merawat pasien. pasien untuk memotivasi dan pihak keluarga sudah mengetahui cara merawat pasien yaitu dengan selalu mendampingi pasien dan mengajak pasien bercerita untuk mengurangi kecemasannya.Evaluasi terakhir pada tanggal 04 Desember 2020 memberikan hasil respon yang subjektif yaitu bahwa Pasien mampu mengatasi rasa takutnya melalui pernafasan dalam dan self hypnosis seperti yang diajarkan oleh perawat. Keluarga mengatakan bahwa mereka mampu merawat pasien dengan selalu mendampingi pasien dan selalu memberikan motivasi kepada pasien.

Kemudian jelaskan kepada keluarga cara merawat pasien yaitu dengan selalu memberikan motivasi kepada pasien, selalu mendampingi pasien, mendorong pasien untuk selalu berpikir positif. Hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 3 Desember 2020 adalah respon subjektif keluarga menunjukkan bahwa mereka paham dan memahami cara merawat pasien. Asesmen merupakan perencanaan kecemasan (+) yang akan dilakukan yaitu memberikan pelatihan kepada keluarga tentang cara merawat pasien dan memberikan motivasi kepada keluarga untuk terus sabar merawat pasien.

Untuk mengatasi masalah keperawatan dengan kecemasan, penulis melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan melakukan penilaian kecemasan pasien SP 1 dan pelatihan teknik relaksasi, penilaian kecemasan pasien SP 2, manfaat teknik relaksasi dan latihan self hypnosis (lima jari), keluarga SP 1 menjelaskan kondisi pasien dan cara perawatannya, SP 2 evaluasi keluarga tentang peran keluarga, cara merawat pasien dan tindak lanjutnya. SP2 : evaluasi penilaian kecemasan, manfaat teknik relaksasi dan latihan self hypnosis (senam 5 jari) dan aktivitas spiritual. P: Melatih keluarga merawat pasien dan memotivasi keluarga untuk terus merawat pasien.

P: melatih keluarga cara merawat pasien dan memotivasi keluarga untuk terus merawat pasien dengan sabar.

Analisis data

Rencana Keperawatan

Libatkan keluarga pada saat pasien dilatih self hypnosis (lima jari) dan aktivitas mental, diskusikan dengan keluarga tindak lanjut dan status pasien yang akan dirujuk (bidang persepsi menyempit dan tidak dapat menerima informasi.

Implementasi

  • Evaluasi

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan perawat adalah tindak lanjut (evaluasi dari SP 1 pasien hingga SP 2 keluarga. Setelah melakukan tindakan keperawatan sebanyak 3 kali pertemuan, diketahui bahwa hasil evaluasi menunjukkan klien mampu mengenali kecemasan, tanda-tanda gejala kecemasan, klien mampu mengatasi kecemasan dengan menarik napas dalam-dalam, klien mampu menghipnotis dirinya sendiri, keluarga mengetahui cara merawat pasien, keluarga mampu untuk menjalankan perannya sebagai sebuah keluarga dengan baik dan benar. Rencana tindakan selanjutnya yang akan penulis lakukan adalah menjaga cara mengatasi kecemasan dengan cara menarik napas dalam-dalam dan menghipnotis diri sendiri serta memberikan edukasi dan motivasi kepada keluarga agar keluarga selalu peduli. pasien dan selalu mendampingi pasien, kegiatan yang dilakukan dicatat dalam rencana kegiatan sehari-hari.

Penulis memperkirakan pada tanggal 2 Desember 2020 diperoleh hasil yaitu respon subjektif klien mengatakan memahami dan memahami kecemasan, tanda-tanda gejala kecemasan dan cara mengatasi kecemasan dengan pernafasan dalam dan self hypnosis, kata pasien. bahwa dia selalu mengerti. yang disarankan oleh perawat yaitu menarik nafas dalam-dalam, selalu membaca doa dan dzikir. Selain itu penulis menilai pada tanggal 3 Desember 2020 respon subjektif keluarga sudah paham dan paham cara merawat pasien, respon objektif keluarga terlihat memperhatikan apa yang dipelajari perawat yaitu cara merawat pasien. . selalu mendampingi pasien, mengajak bercerita, selalu memberikan motivasi dan keluarga tampak menjalankan perannya dengan baik.penilaian yang baik dan benar yaitu rasa cemas masih ada, rencana yang akan dilakukan adalah dengan melatih keluarga cara merawat pasien dan memotivasi keluarga untuk terus merawat pasien dengan penuh kesabaran. Sedangkan respon obyektif pasien tampak lebih tenang, pasien tampak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, pasien tampak lebih bahagia, penilaian tidak ada rasa cemas lagi, rencana dilakukan edukasi kepada keluarga dan pasien. , jika pasien kembali merasa cemas, ia dapat melakukan apa yang diajarkan perawat sebelumnya.

Diagnosa

Pada kasus Ny. N menurut Donsu (2017), pasien mengalami tingkat kecemasan yaitu kecemasan sedang karena pasien mengalami ketegangan, kegelisahan dan penurunan persepsi. Menurut PPNI (2016), gejala yang dialami oleh Ny. N merupakan gejala mayor yaitu pasien sulit konsentrasi, sulit tidur, gelisah, gelisah, sedangkan gejala minor yang dialami pasien adalah kontak mata buruk, lesu, dan keluhan nyeri. pusing. . Untuk mengatasi masalah tersebut, Ny. N biasanya melakukan teknik relaksasi pernafasan dalam.

Pasien memahami apa yang menyebabkan kecemasan, yaitu ketika pasien sendirian, pasien memikirkan hal-hal negatif dan membuat pasien merasa cemas. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Ny. bekerja di tengah pandemi Covid-19 dan pasien sedang mengandung. Diagnosis kecemasan dapat ditegakkan apabila memenuhi batas ciri yaitu gejala mayor berupa rasa bingung, khawatir, gelisah, tampak tegang, gangguan konsentrasi, dan gejala ringan pasien merasa pusing, kontak mata buruk, gemetar, tekanan darah meningkat, denyut nadi meningkat. , wajah terlihat pucat. .

Intervensi

Pasien selalu memikirkan anaknya dan selalu merasa khawatir tertular virus tersebut, sedangkan data obyektif yang diperoleh adalah pasien sering muncul sendiri, sering menangis sendiri, berjalan mondar-mandir, terlihat cemas, tidak dapat mengontrol dirinya sendiri. emosinya, ia merasa takut, cemas dan wajahnya terlihat pucat. Latihlah teknik relaksasi, yaitu menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak 3 kali. Yang kedua adalah penilaian penilaian kecemasan manfaat teknik relaksasi dan latihan self hypnosis yaitu penilaian terhadap hasil tindakan sebelumnya yaitu pasien siap bercerita dan ingin mengungkapkan segala perasaannya saat ini. , pasien mampu menghindari segala perilaku yang dapat menimbulkan kecemasan, pasien mampu melakukan/ mendemonstrasikan teknik relaksasi yang diajarkan perawat.

Kemudian praktikkan self hypnosis yaitu menggunakan lima jari untuk mengurangi kecemasan dengan cara menutup mata pasien, kemudian ibu jari menyentuh jari telunjuk sambil membayangkan saat dia sehat, kemudian ibu jari menyentuh jari tengah sambil membayangkan saat kita berada di orang yang dia mencintai, lalu ibu jari menyentuh jari manis seperti yang kita bayangkan. Saat kita mendapat pujian terakhir, kita menyentuhkan ibu jari ke jari kelingking sambil membayangkan tempat paling berkesan yang pernah kita kunjungi. Yakni dengan memberikan edukasi kepada keluarga, menjelaskan kondisi pasien saat ini, kemudian membantu keluarga memahami kecemasan, penyebab kecemasan, tanda dan gejala serta akibat yang ditimbulkannya. Kaji peran keluarga setelah mereka dididik apakah keluarga dapat menjalankan peran tersebut dengan baik dan libatkan keluarga dalam melatih pasien dalam self-hypnosis.

Implementasi

Teknik relaksasi merupakan teknik pengendalian diri dimana teknik relaksasi dapat digunakan untuk mengatur emosi individu dan kondisi fisik mulai dari kecemasan, ketegangan, stres dan lain-lain (Kazdin, 2001. Hasil dari pengajaran teknik relaksasi oleh perawat terletak sebelum perawat menjelaskan caranya. melakukan teknik relaksasi kemudian meminta pasien mempraktikkannya. Perawat tidak kesulitan mengajarkan teknik tersebut karena sebelumnya pasien sudah memahami teknik relaksasi, sehingga pasien tampak dapat melakukannya sendiri tanpa bimbingan lebih lanjut dari perawat.

Penilaian kembali kecemasan dan kemampuan melakukan teknik relaksasi dengan hasil pasien menyatakan memahami kecemasan, pasien mampu melakukan teknik relaksasi tanpa bantuan perawat. Perawat menjelaskan cara merawat pasien dengan selalu mendampingi pasien agar pasien tidak merasa kesepian, selalu memberikan motivasi, mengajak pasien bercerita agar pasien melupakan masalahnya, dan bila pasien merasa cemas, anjurkan untuk menggunakan relaksasi. . teknik atau teknik self-hypnosis. Kaji peran keluarga setelah diberikan edukasi apakah keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik dan kaji cara merawat pasien.

Evaluasi

Asesmen tanggal 4 Desember 2020 menunjukkan respon subjektif pasien mampu mengatasi kecemasannya. Saat pasien cemas, pasien selalu berdoa, membaca doa, istighfar dan menarik napas dalam-dalam. Keluarga mampu merawat pasien. Jawaban obyektifnya adalah pasien saat ini masih sedikit cemas dan khawatir, namun pasien masih berusaha mengatasinya. Pasien kini dapat beraktivitas di rumah, pasien tampak lebih bahagia dan tenang. Penilaian yang dilakukan adalah kecemasan tersebut sudah tidak direncanakan lagi, yang dilakukan adalah edukasi kepada keluarga dan pasien, jika pasien merasa cemas kembali dapat melakukan apa yang telah diajarkan perawat sebelumnya.

Kesimpulan

Saran

Jurnal Keperawatan: Tinjauan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Perawat di Masa Pandemi Covid-19: Tinjauan Pustaka. Dukungan sosial dan kecerdasan spiritual sebagai faktor yang mempengaruhi stres perawat di masa pandemi Covid-19. Judul KTI : Asuhan keperawatan jiwa pada Ny. N dengan kecemasan di Ny. Batu rt 03 rw 01 Karang Tengah Demak.

Judul : Asuhan keperawatan jiwa pada Ny. N dengan kecemasan di Ds. Batu rt 03 rw 01 Karang Tengah Demak. Keyakinan dan nilai: pasien mengatakan bahwa agamanya adalah Islam dan mengetahui bahwa Allah adalah Tuhannya, pasien percaya bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil dan segala sesuatu ada jalannya. Praktek teknik relaksasi SP2: evaluasi penilaian kecemasan, manfaat teknik relaksasi dan latihan self hypnosis (senam 5 jari) dan aktivitas spiritual.

Pasien mengatakan bahwa dia sekarang memahami dan memahami kecemasan serta mengetahui cara mengatasi kecemasan. Pasien mengaku lebih bisa berpikir positif dan lebih sering mengaji serta berdoa agar segala sesuatunya dimudahkan.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: dari hasil pengkajian asuhan keperawatan kesimpulan yang dapat di ambil yaitu pasien dan keluarga agar dapat mengerti tentang penyakit, komplikasi, beserta

pasien Hipertensi yang disertai nyeri kepala, berdebar-debar, dan sesak nafas. - Anjurkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan secara teratur untuk memonitor tekanan