• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN TERINTEGRASI DENGAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN TERINTEGRASI DENGAN KELUARGA "

Copied!
132
0
0

Teks penuh

Unit analisisnya adalah asuhan keperawatan jiwa pada klien halusinasi pendengaran yang terintegrasi dengan keluarganya di wilayah Puskesmas Sempaja Samarinda. Kata Kunci: Asuhan keperawatan spiritual pada klien halusinasi pendengaran, terintegrasi dengan keluarga di wilayah Puskesmas Sempaja Samarinda.

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penulisan
    • Bagi Penulis
    • Bagi Tempat Penelitian
    • Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penulisan
    • Bagi Penulis
    • Bagi Tempat Penelitian
    • Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Menambah informasi dan menambah wawasan penulis dalam pelaksanaan studi kasus dan penerapan ilmu keperawatan pada pasien gangguan persepsi : halusinasi pendengaran. Kami berharap studi kasus ini dapat memberikan kontribusi bagi rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensorik: halusinasi pendengaran.

TINJAUAN PUSTAKA

Definsi

  • Faktor-faktor penyebab klien gangguan jiwa Halusinasi Pendengaran Gangguan jiwa halusinasi pendengaran merupakan salah satu gejala Gangguan jiwa halusinasi pendengaran merupakan salah satu gejala
  • Pohon Masalah (Ermawati, et all . 2014)
  • Intensitas Level Halusinasi

Ketika seseorang mengalami stres berlebihan, suatu zat diproduksi di dalam tubuh yang dapat menjadi halusinogen neurokimia. Dimensi emosional merupakan perasaan takut yang berlebihan terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan dan menjadi penyebab terjadinya halusinasi.

TABEL 2.1.3 karakteristik dan perilaku pasien halusinasi
TABEL 2.1.3 karakteristik dan perilaku pasien halusinasi

Konsep Keluarga

  • Pengertian Keluarga
  • Ciri-Ciri Keluarga
  • Tipe Keluarga
  • Membuat Keputusan Tindakan Kesehatan Yang Tepat
  • Memberi Perawatan Pada Anggota Keluarga Yang Sakit
  • Memodifikasi lingkungan keluarga Yang Sehat
  • Menggunakan Fasilitas Kesehatan Ada Di Masyarakat

Dengan demikian, keluarga mengetahui penyakit apa yang diderita oleh anggota keluarga yang sakit sehingga diketahui permasalahan seputar kondisi anggota keluarga tersebut. Jika Anda mengalami kondisi atau permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan keluarga atau anggota Anda, sebaiknya Anda bisa memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada disekitarnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Klien Gangguan Jiwa Halusinasi Pendengaran Merawat Klien Gangguan Jiwa Halusinasi Pendengaran

Dan kalaupun sikap keluarga terhadap klien baik, maka semakin baik sikap keluarga maka keluarga juga akan semakin baik dalam merawat klien gangguan jiwa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap keluarga dengan kemampuan keluarga dalam merawat klien.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Halusinasi Pendengaran Pada Klien Dan Keluarga

  • Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada klien
  • Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Keluarga

Hal ini memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mendemonstrasikan, langsung di depan pasien, cara merawat pasien halusinasi.

Strategi Kunjungan Keluarga

Pendekatan (Desain Penulisan)

Subyek Studi Kasus

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Prosuder Penulisan

Mintalah dua klien dengan halusinasi pendengaran dengan studi kasus yang sama dan berikan pasien informasi singkat tentang tujuan studi kasus dan manfaat keikutsertaannya dalam studi kasus ini. Pasien yang setuju untuk berpartisipasi dalam studi kasus ini diberikan formulir persetujuan untuk ditandatangani.

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data .1. Pengumpulan Data

Melakukan pemeriksaan fisik, merumuskan diagnosis, menentukan intervensi, melaksanakan, mengevaluasi dan mendokumentasikan pasien dengan halusinasi pendengaran. Alat pengumpul data yang digunakan adalah format pengkajian asuhan keperawatan pada kasus halusinasi pendengaran.

IDENTITAS KLIEN

ALASAN MASUK

FAKTOR PREDISPOSISI

FISIK

PSIKOSOSIAL 1. Genogram

STATUS MENTAL

  • Analisis Data

Sumber data dikumpulkan dari orang-orang terdekat pasien (keluarga), seperti orang tua, saudara kandung, atau pihak lain yang memahami dan dekat dengan pasien serta dapat memberikan informasi lengkap mengenai permasalahan kesehatan dan pengasuhan yang sedang dihadapi. Sumber data dikumpulkan dari catatan pasien (catatan perawatan pasien atau rekam medis), yaitu riwayat penyakit pasien dan pengobatan yang pernah dilakukan. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang dikumpulkan untuk menarik kesimpulan (Notoatmojo, 2010).

Analisis data dilakukan dengan cara menyajikan fakta, kemudian membandingkannya dengan teori yang ada, kemudian mengungkapkannya dalam suatu pendapat diskusi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menarasikan jawaban-jawaban tulisan yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan tersebut. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan cara observasi penulis dan studi dokumentasi yang menghasilkan data yang kemudian dapat diinterpretasikan dan dibandingkan dengan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi intervensi.

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Hasil Studi Kasus

  • Gambaran Lokasi Studi Kasus
  • Gambaran subjek studi kasus
    • Diagnosa Keperawatan
    • Rencana Keperawatan Implementasi dan Evaluasi

Klien tinggal di rumah orang tuanya dengan kondisi lingkungan yang bersih, penerangan yang masuk ke dalam rumah baik, rumah mempunyai 3 kamar tidur dengan 4 anggota keluarga, sedangkan untuk. Klien tinggal di rumah saudara perempuannya yang lingkungannya kurang bersih dan terawat, penerangan cukup baik, rumah mempunyai 2 kamar tidur dengan keluarga beranggotakan 5 orang. Selama kurang lebih 15 tahun sejak tahun 2005, selama masa perkuliahan, R mengalami gangguan persepsi sensorik, halusinasi pendengaran.

Kekambuhan yang dialami pasien disebabkan oleh kurangnya kontrol keluarga atau disebabkan oleh kesibukan keluarga yang tidak membawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan minum obat. Pasien saat ini sendirian di rumah sampai 18.00, karena keluarga sedang sibuk dengan pekerjaan. Untuk tugas keluarga seperti mengidentifikasi masalah, merawat pasien gangguan persepsi sensorik, halusinasi, menjaga kesehatan rumah, mengatasi masalah dan fasilitas kesehatan yang belum memadai.

1. 4 Tanyakan kepada klien tentang jenis halusinasi yang dialami klien... tentang isinya. halusinasinya, waktu,. situasi yang menyebabkan..halusinasi dan respon klien terhadap halusinasi. Klien mengatakan dia mendengar suara berbisik yang menyuruhnya untuk marah dan terkadang dia sendiri yang marah ketika suara itu muncul. didengar, dilihat atau dirasakan), waktu, situasi.

Tabel 4.1 Fokus Pengkajian Klien Halusinasi Pendengaran Terintegrasi Dengan  Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas sempaja
Tabel 4.1 Fokus Pengkajian Klien Halusinasi Pendengaran Terintegrasi Dengan Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas sempaja

SP 1 P belum tercapai P: Klien

  • Pembahasan

4 Mendorong pelanggan untuk menerapkan metode pengendalian. halusinasi dengan memasukkan aktivitas ke dalam jadwal aktivitas sehari-hari. Pelanggan dapat memasukkan aktivitas sehari-hari mereka ke dalam rencana aktivitas harian mereka. Gabungkan penggunaan narkoba secara teratur ke dalam jadwal aktivitas harian Anda. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan obat secara teratur 09 April Gangguan Klien dapat melakukan SP 4 P. 1 Evaluasi rencana aktivitas sehari-hari klien. nasehat kesehatan mengenai penggunaan obat secara teratur 1. Klien menyatakan telah melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa dan telah menandainya pada tabel aktivitas hariannya.

Klien menyatakan rutin meminum obat setiap hari dan meminum obat dalam dosis pada malam hari. kesehatan mengenai penggunaan obat secara teratur. Gunakan obat secara teratur dalam jadwal aktivitas harian Anda. sertakan minum obat secara teratur dalam jadwal aktivitas harian Anda. Dorong klien untuk memasukkan semua keterampilan yang dilatih ke dalam jadwal aktivitas hariannya dan melakukannya setiap hari. Pihak keluarga menyatakan memahami jadwal pengobatan klien yaitu pada pukul 20.00 WITA sebelum tidur diberikan 1 jenis jeruk dengan dosis hanya ½ tablet. Nama obat berwarna oranye yaitu CPZ digunakan untuk menghilangkan kebisingan dan sudah dimasukkan dalam jadwal aktivitas sehari-hari klien.

Keluarga mengatakan mereka telah mampu membuat rencana kegiatan untuk klien. Dapat membuat rencana aktivitas harian klien. Anggota keluarga mampu membuat jadwal aktivitas sehari-hari klien. mencakup semua keterampilan yang dilatih dalam jadwal aktivitas sehari-hari dan melaksanakannya setiap hari Perawat :. mencakup semua keterampilan yang telah dilatih dalam rencana kegiatan sehari-hari dan melakukannya setiap hari. 10 April Gangguan Klien dapat mengevaluasi SPP Halusinasi 1. Jadwal kegiatan keterampilan yang telah dilatih 1. 7 Anjurkan klien untuk mencantumkan semua keterampilan yang telah dilatih.

Klien mengatakan telah melakukan tindakan pengendalian halusinasi sesuai dengan jadwal aktivitas sehari-hari yang telah disusun. Keluarga mengatakan mereka dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan senang karena mengetahui cara merawat klien yang berhalusinasi.

Tabel 4.8 evaluasi kemampuan klien dan keluarga selama 6 hari  pemberian tindakan keperawatan
Tabel 4.8 evaluasi kemampuan klien dan keluarga selama 6 hari pemberian tindakan keperawatan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Bagi perawat dan Puskesmas
  • Bagi Pengembang dan studi kasus selanjutnya
  • Bagi Pasien
  • Bagi Keluarga
  • Bagi Masyarakat Sekitar

Sehingga strategi penerapan gangguan persepsi-halusinasi pendengaran ini dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan strategi lain khususnya dalam pengobatan pasien halusinasi pendengaran. Pasien dapat menggunakan strategi implementasi yang diajarkan oleh keluarga dan perawat sehingga dapat melakukannya secara mandiri jika halusinasinya kembali.

DAFTAR PUSTAKA

PSIKOSOSIAL

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

PSP)

PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien

DS : klien sering mengatakan mendengar bisikan saat sendirian DO : klien masih kurang kontak mata, tatapan kosong, bicara pelan-pelan dan berpakaian rapi. Tujuan: membantu pasien mengenali halusinasi yang dialaminya dan mengendalikan halusinasinya. Selamat siang gan, saya mahasiswi politeknik yang akan menjaga anda, nama saya Muhammad Fikri. Aku senang dipanggil Fikri. siapa namamu kawan Bagaimana kabar Pak R hari ini? Subyek : “Apa kabar Pak R?” Oke, bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara yang didengar Pak R tapi tidak bisa dilihat?

Caranya, kalau muncul suara-suara itu, Mas R langsung bilang pergi, aku nggak mau dengar. Evaluasi respon obyektif : “Coba beritahu kembali Pak R apa saja nama-nama suara yang didengar Pak R. Kontrak selanjutnya: “Bagaimana jika kita bertemu lagi besok untuk belajar dan berlatih mengendalikan suara dengan cara yang berbeda.

STRATEGI KOMUNIKASI / PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ORIENTASI

Atau kalau di rumah ada orang, misalnya kakak laki-lakimu, katakan: “Kak, ayo bicara padaku.” Evaluasi tanggapan subyektif: “Bagaimana perasaan Pak R setelah kita mempraktekkan cara yang kedua yaitu bertemu orang lain dan ngobrol?” Jadi, jika Tuan. R dengar suara-suara itu, bisakah Pak. R praktekkan 2 cara yang sudah kita praktekan ya?"

Kontrak masa depan (topik, waktu, tempat): “Besok kita bertemu lagi pak, kita akan berlatih cara mengendalikan halusinasi yang ketiga, yaitu dengan melakukan kegiatan yang direncanakan. “Sesuai kesepakatan kita, selama 30 menit ini mari kita praktikkan caranya. untuk menghentikan halusinasi langsung dihadapan Pak R. Selamat pagi Pak R, anda sangat ingin membantu Pak R mengendalikan suara-suara yang sering didengarnya.Sekarang silahkan coba tunjukkan cara mengatasi halusinasi yang dialami Pak R. R, seperti yang kita pelajari sebelumnya.

Rencana tindak lanjut : “Baiklah Pak R, bagaimana kalau besok kita bahas lebih dalam lagi tentang apa yang belum dipahami Pak R.”

STRATEGI KOMUNIKASI / PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Minum obat sangat penting agar suara-suara yang selama ini didengar dan diganggu Pak R tidak lagi muncul. Obat berwarna putih (Tpyhexilpendil, THP) digunakan untuk membuat Pak R merasa rileks dan tidak kaku, sedangkan obat berwarna merah muda (Haloperidol, HLP) menenangkan pikiran dan menghilangkan kebisingan. Kontrak (subyek, waktu, tempat): “Baiklah, bagaimana kalau kita bahas masalah apa yang dialami anak Anda dan bantuan apa yang bisa Anda tawarkan.

Ya, gejala yang dialami anak Anda disebut dengan halusinasi, yaitu mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Katakan saja Anda mengira Pak R mendengar suara itu tetapi Anda sendiri tidak mendengarnya. Kedua, jangan biarkan anak Anda melamun dan sendirian, karena jika ia melamun maka halusinasinya akan muncul kembali.

Mengenai aktivitas, saya sudah melatih anak Anda untuk membuat jadwal aktivitas sehari-hari. Terkait dengan obat ini, Anda juga telah melatih anak Anda untuk meminum obat secara rutin. Mengevaluasi respon subyektif: “Bagaimana perasaan anda setelah kita berdiskusi dan berlatih memutuskan halusinasi Pak R?”

Keluarga

Keluarga

Rencana tindak lanjut: “Baik bapak/ibu, bagaimana kalau besok kita bahas lebih dalam lagi tentang apa yang belum bapak/ibu pahami.” Mengumpulkan persepsi tujuan kunjungan bersama keluarga : menginformasikan dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan agar tidak timbul kesalahpahaman antara perawat dan keluarga. Yang diinginkan keluarga dari kunjungan rumah : keluarga mengharapkan perawat membantu, memberi informasi dan mengajarkan cara merawat klien di rumah.

Membuat rencana kunjungan: Kunjungan dilakukan selama 6 hari dan kunjungan rumah satu kali sehari. Memperkenalkan identitas diri, pribadi dan profesional: memberitahukan nama dan asal usul klien dan keluarga serta mendirikan BHSP. Review (evaluasi) kunjungan bersama keluarga : apabila SP 1 sudah berhasil dilanjutkan pada hari kedua dengan SP 2 untuk klien dan keluarga.

Gambar

TABEL 2.1.3 karakteristik dan perilaku pasien halusinasi
Tabel 4.1 Fokus Pengkajian Klien Halusinasi Pendengaran Terintegrasi Dengan  Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas sempaja
Tabel 4.2 Pengkajian Data Keluarga  Pengkajian Data Keluarga  Identitas Keluarga 1
Tabel 4.3 analisa data
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dapat menembangkan pengetahuan, ilmu dan teori yang dimiliki penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan m gangguan persepsi sensori :

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.Z DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.. Nama Penulis

Mendapatkan gambaran untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien ganguan jiwa sesuai dengan masalah utama gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran di

penulis untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan. perubahan persepsi

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Halusinasi Pendengaran di RSJD Provsu Medan.. Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi

Kesimpulan : Secara umum hasil akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan pada klien Tn.T dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran semua masalah keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN.. DI RUANG NAKULA

Efektifitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis pada pasien skizofrenia dalam menurunkan gejala halusinasi.. Kedudukan Akal dalam