• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ULKUS DIABETIKUM DI RSUD DR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ULKUS DIABETIKUM DI RSUD DR"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Tempat Penelitian
  • Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Anatomi Fisiologi

Klasifikasi

Etiologi

Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (diabetes melitus), Pertahanan primer tubuh yang tidak memadai: Kerusakan integritas kulit. 7 diagnosa keperawatan pada klien 1 dan klien 2 penderita ulkus diabetikum di RSUD dr. D.0077) Nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis cedera (inflamasi, iskemia) yang dibuktikan dengan wajah klien tampak meringis dan klien mengeluh nyeri pada luka di jari kelingking kaki kiri dengan skala nyeri 6 yaitu merasa sakit. perih dan nyeri yang terus-menerus dirasakan saat bergerak. D.0142) Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer tubuh: Gangguan integritas kulit yang dibuktikan dengan peningkatan kadar leukosit.

8 intervensi keperawatan pada klien 1 penderita ulkus diabetikum di ruang Anggrek Hitam lantai 6 RSUD dr. D.0077) Nyeri akut berhubungan dengan penyebab kerusakan fisiologis (inflamasi, iskemik). Klien melaporkan nyeri pada bagian kelingking kaki kiri, nyeri tusukan, nyeri hanya pada daerah tungkai/luka, skala nyeri 6, nyeri. Klien melaporkan nyeri pada bagian kelingking kaki kiri, nyeri menusuk, nyeri hanya pada daerah tungkai/luka, skala nyeri 2, nyeri dirasakan sesekali, berlangsung 1 menit.

Klien mengatakan nyeri pada bagian belakang kaki kiri, nyeri terasa seperti ditusuk, nyeri hanya pada tungkai/daerah luka, nyeri level 5, nyeri terasa datang dan pergi selama 3 menit. Klien mengatakan nyeri pada punggung kaki kiri, nyeri terasa seperti ditusuk, nyeri hanya pada tungkai/area luka, nyeri tingkat 2, nyeri hilang.

Patofisiolosgi

Faktor Resiko

Manifestasi Klinik

Pemeriksaan Penunjang

Komplikasi

Penatalaksaan

Pathway

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervesi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Pengkajian merupakan fase awal proses keperawatan dan merupakan proses sistematis pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien. Gejala : Lemah, mudah lelah, sulit bergerak/berjalan, kram otot Tanda : Penurunan kekuatan otot, latergia, disorientasi, koma B. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berhubungan dengan kesehatan.

Berikut penjabaran permasalahan yang dihadapi pada penderita tukak diabetik, diadaptasi dari (DPP, 2017), yaitu. Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional yang timbul secara tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Intervensi keperawatan adalah seluruh pengobatan yang dilakukan oleh perawat dan berdasarkan pengetahuan serta penilaian klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan (PPNI T.p., 2018).

Berikut uraian tujuan dan kriteria outcome serta intervensi keperawatan pada pasien ulkus diabetikum, diadaptasi dari (PPNI T.p., 2018) Implementasi merupakan bagian dari proses keperawatan, kategori perilaku keperawatan yang diperlukan tindakan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan dilaksanakan dan diselesaikan (Sembiring, 2018). Sejauh mana intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien meliputi dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan bagi keluarga klien, atau tindakan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di kemudian hari.

Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan klien. Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan menilai tindakan keperawatan yang telah ditetapkan, menentukan pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil proses keperawatan. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian ternyata tujuan belum tercapai maka harus dicari alasannya.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu tujuan yang tidak realistis, tindakan keperawatan yang kurang tepat, dan faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi. Alasan pentingnya pengkajian adalah sebagai berikut: untuk menghentikan tindakan atau kegiatan yang tidak berguna, untuk meningkatkan efektivitas tindakan keperawatan, sebagai bukti hasil tindakan keperawatan, dan untuk mengembangkan dan menyempurnakan praktik keperawatan.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Lokasi Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Keabsahan Data

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Lokasi Penelitian

Kanujoso Djatiwibowo atau dahulu bernama Rumah Sakit Umum Balikpapan dibuka pada tanggal 12 September 1949. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kasus praktik keperawatan medik bedah II di ruang Flamboyan B dan Black Anggrek lantai 6. Kamar Flamboyan B merupakan kamar Kelas 3. dikhususkan untuk merawat klien laki-laki untuk kasus bedah dan non bedah, sedangkan Black Orchid Lantai 6 merupakan ruangan Kelas 1 khusus untuk merawat klien wanita untuk kasus bedah dan non bedah.

Gedung Ruang Flamboyan B terdiri dari 8 kamar dan 32 tempat tidur, tempat tidur pasien terbagi menjadi 1 kamar dengan 4 tempat tidur, 1 ruang operasi, ruang makan dan nurse station. Letak gedung Ruang Anggrek Hitam berada di sebelah utara, depan belakang Ruang Kemuning, sebelah barat berbatasan dengan masjid rumah sakit, sebelah timur berbatasan dengan gedung instalasi pangan, di sebelah kanan. sebelah selatan gedung anggrek hitam yang merupakan area parkir. Ruang anggrek hitam lantai 6 terdiri dari 10 kamar dengan masing-masing ruangan terdiri dari 2 tempat tidur dan 1 kamar mandi 1 ruang stok 1 ruang spoolhok 1 ruang perawat atau nurse station 1 pantry 1 ruang penyimpanan 1 kamar mandi perawat musala khusus perawat rapat ruang dan ruang konsultasi.

Kasus yang ditangani meliputi kasus klien ulkus diabetik pada subbab ini yang akan dijelaskan sebagai berikut :.

Data Asuhan Keperawatan

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data kenyamanan nyeri klien: 1, nyeri pada luka di jari kelingking kiri, nyeri seperti luka tusuk, nyeri hanya pada luka, skala nyeri 6, nyeri terasa terus menerus saat bergerak, sedangkan klien 2 merasakan nyeri karena luka, pada bagian belakang kaki kiri nyeri dirasakan seperti nyeri menusuk, nyeri hanya pada area luka, skala nyeri 6 nyeri terasa terus-menerus saat bergerak. Nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis cedera (inflamasi, iskemik), terlihat dari wajah klien yang meringis, dan klien yang mengeluh nyeri pada luka di punggung kaki kiri dengan skala nyeri. dari 6. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan nyeri dirasakan terus menerus pada saat bergerak. Nyeri pada luka/ulkus di jari kelingking kiri, nyeri ditusuk, nyeri pada telapak kaki/kaki.

Klien mengatakan nyerinya mereda saat istirahat dan tidak banyak bergerak, saat melakukan teknik pernafasan dalam. Klien menyatakan nyeri pada luka di punggung kaki kiri, nyeri terasa seperti ditusuk, nyeri hanya pada daerah tungkai/luka, nyeri tingkat 6, nyeri dirasakan terus-menerus saat bergerak. Ekspresi wajah tampak hancur saat bergerak, klien defensif, klien mengatakan nyeri hilang, saat istirahat dan saat tidak. Klien menyatakan nyeri pada punggung kaki kiri, nyeri terasa seperti ditusuk, nyeri hanya pada tungkai/daerah luka, nyeri tingkat 3, nyeri terasa datang dan pergi selama 3 menit. Klien mulai terlihat nyaman, klien mengatakan nyeri berkurang ketika melakukan teknik nafas dalam.

2021 Fisiologis (inflamasi, iskemik) seperti kesemutan, nyeri dirasakan hanya pada tungkai atau daerah luka, skala nyeri 5, nyeri dirasakan datang dan pergi selama 3 menit, klien mengatakan nyeri hilang bila istirahat dan melakukan tidak banyak melakukan gerakan dan menggunakan teknik pernapasan dalam.

Table 4. 2 Hasil Pemeriksaan Fisik Klien Ulkus Diabetikum di RSUD dr.
Table 4. 2 Hasil Pemeriksaan Fisik Klien Ulkus Diabetikum di RSUD dr.

Pembahasan

  • Intervensi Keperawatan

Djatiwibowo Balikpapan dan pasien 2 tanggal 14 s/d 17 Juni 2021 di ruang B Flamboyan dr. RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Sedangkan pada pasien 2, pasien lebih pendiam dan ketika ditanya oleh perawat, pasien terkadang terlihat bingung dan tidak menjawab dengan cepat, pasien menjawab dengan wajah yang pelan dan nada yang lebih lambat serta suara yang kurang terdengar ketika ditanya oleh perawat. Kakak pasien mengatakan bahwa ia khawatir karena tidak bisa menjadi tulang punggung keluarga karena penyakit yang dideritanya. Pada pemeriksaan tanda vital, pasien 1 memiliki tekanan darah 120/80, denyut nadi 90 menit, pernapasan 22 menit, dan suhu 36,4C.

Saat menilai status fungsional/aktivitas dan mobilitas indeks Barthel, pasien 1 memerlukan bantuan dalam beberapa aktivitas, namun mampu melakukan aktivitas lain sendiri dan skor totalnya 12 (ketergantungan ringan). Sedangkan pasien 2 memerlukan bantuan dalam berbagai aktivitas, namun dapat melakukan aktivitas lain sendiri dan skor totalnya 11 (ketergantungan sedang). Menurut peneliti terdapat perbedaan pada kedua pasien yaitu pasien 1 tidak mengalami poliuria sedangkan klien 2 mengalami poliuria akibat tingginya kadar glukosa darah sehingga menyebabkan banyak buang air kecil.

Berdasarkan hasil pengkajian terhadap kedua pasien yang terdiagnosis ulkus diabetikum, pada pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap pasien 1 dan 2 didapatkan tanda yang sama yaitu leukosit tinggi. Menurut peneliti, terdapat kesamaan pada pasien 1 dan 2 yaitu leukositnya meningkat karena kedua pasien tersebut mengalami infeksi pada lukanya. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti keperawatan pada pasien ulkus diabetikum menetapkan masalah keperawatan berdasarkan penelitian yang diperoleh.

Pasien 1 tidak mengalami rasa takut, pasien 2 mengalami rasa takut dan takut tidak mampu menjadi tulang punggung keluarga akibat penyakit yang dideritanya. Diagnosa yang terjadi pada pasien : 1 Nyeri akut berhubungan dengan zat berbahaya fisiologis, gangguan integritas kulit berhubungan dengan neuropati perifer, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh primer : kerusakan integritas kulit dan 2 Akut nyeri berhubungan dengan zat berbahaya fisiologis, penurunan integritas kulit. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien 1 dan pasien 2 telah sesuai dengan intervensi yang direncanakan berdasarkan teori yang ada dan sesuai dengan kebutuhan pasien ulkus diabetikum.

Pada penilaian yang penulis lakukan terhadap pasien 1, berdasarkan kriteria yang penulis susun untuk pasien I dan II, terdapat 2 diagnosa yang belum terselesaikan yaitu kerusakan integritas jaringan dan risiko infeksi. Bagi penderita ulkus diabetikum sebaiknya meningkatkan motivasi dan semangat untuk menjalani perawatan di ruangan rumah sakit, dan dalam melaksanakan perawatan luka ulkus diabetikum diharapkan dapat menggunakan metode perawatan luka yang modern dengan pakaian yang disesuaikan dengan kondisi pasien. kondisi. dari lukanya. Dalam pengembangan ilmu keperawatan diharapkan dapat menambah keluasan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien ulkus diabetikum dan menjadi referensi dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian bagi peneliti selanjutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dijadikan acuan dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya untuk melaksanakannya. Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan telah menerima penjelasan secara rinci dan memahami tentang asuhan keperawatan yang akan dilakukan oleh Dinda Eka Syafitri yang bertajuk “Asuhan Keperawatan Klien Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021”. Jika saya ingin mengundurkan diri selama menjalani perawatan, saya dapat mengundurkan diri kapan saja tanpa sanksi.

Gambar

Table 4. 1 Hasil Anamnesis dengan klien Ulkus Diabetikum di RSUD dr.
Table 4. 2 Hasil Pemeriksaan Fisik Klien Ulkus Diabetikum di RSUD dr.
Table 4. 3 Hasil Pemeriksaan Penunjang dengan klien Ulkus Diabetikum di  RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021
Table 4. 4 Hasil Penataklasanaan Terapi dengan klien Ulkus Diabetikum di  RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi