• Tidak ada hasil yang ditemukan

“AUFGABENORIENTIERTER UNTERRICHT”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "“AUFGABENORIENTIERTER UNTERRICHT”"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PELATIHAN DARING

“AUFGABENORIENTIERTER UNTERRICHT”

TERHDAP KEMAMPUAN GURU BAHASA JERMAN DALAM MENGEMBANGKAN RPP

EMY WIDIARTI, DEWI KARTIKA A.

MALANG, 28 NOVEMBER 2020

SEMINAR NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2020

(2)

LATAR BELAKANG

• Data neraca pendidikan daerah tahun 2019 menunjukkan bahwa uji kompetensi guru (UKG) yang menguji kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru-guru indonesia menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan.

• Nilai rata-rata UKG 2019 tertinggi yang dicapai oleh guru jenjang SD adalah sebesar 54,8, nilai rata-rata UKG 2019 tertinggi yang dicapai oleh guru jenjang SMA adalah sebesar 62.

Rata-rata nilai UKG hanya 57 dari nilai maksimal 100---Data ini mengindikasikan bahwa kompetensi pedagogik dan profesional yang ditetapkan dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru masih belum terpenuhi.

(Sumber: Renstra Kemdikbud 2020—2024)

(3)

LATAR BELAKANG

• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya menuntut adanya pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang

diharapkan dapat menciptakan guru profesional, mampu menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik sesuai dengan bidangnya dalam menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

• Professional Judgement --- hasil pengamatan program PKB (GP, PKB, PKP) --- guru masih menemui kendala dalam mengembangkan RPP (13 komponen atau 3 komponen)

• Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) menegaskan bahwa

kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan.

(4)

LANDASAN TEORI

• Dudeney & Hockly (2007:8) menjelaskan “The internet offers excellent

opportunities for collaboration and communication between learners who are geographically dispersed”.

• Salah satu nilai plus internet adalah memungkinkan pemelajar berkolaborasi dan berkomunikasi dengan guru dan sesama pemelajar tanpa adanya

batas jarak tempat tinggal dan waktu.

(5)

LANDASAN TEORI

Misut & Pokorny (2015:306) menyatakan:

E-learning as a term refers to a variety of different forms of technology-supported learning, usually

characterized as the application of knowledge, information and educational technology to link people to each other/or with educational resources, for the purposes of education (formal or informal)”.

E-learning merupakan sebuah pemelajaran yang berbasis teknologi dan internet. Pemelajaran secara daring adalah PBM yang mengkombinasikan antara pengetahuan dan TIK yang menghubungkan banyak orang dengan berbagai sumber belajar untuk mencapai tujuan pendidikan, baik formal maupun informal.

(6)

Akses internet saat ini semakin mudah dijangkau, baik sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, maupun rumah.

PBM secara daring memungkinkan terjadi kolaborasi dan komunikasi antara pemelajar dan guru dan antarpemelajar yang bersifat asynchronous dan synchronous.

Dalam pemelajaran secara daring sangat dimungkinkan terjadinya interaksi guru dengan pemelajar dan antarpemelajar yang tidak dibatasi ruang, waktu dan jarak. interaksi tersebut dikemas dengan aktifitas transfer knowledge dari berbagai sumber belajar, dari guru ke

pemelajar atau dari pemelajar ke pemelajar. Interaksi dan aktifitas transfer knowledge tersebut dikemas dalam sebuah bentuk desain pemelajaran virtual yang membutuhkan TIK dan

perangkatnya. Desain pemelajaran virtual dikembangkan dengan memperhitungkan agar tujuan pemelajaran tercapai.

Desain pemelajaran daring menggunakan LMS (Learning Management System).

(7)

LANDASAN TEORI

(8)

LANDASAN TEORI

(9)

Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019

Pengetahuan2 prasyarat

• Analisis SKL-KI-KD

• Pendekatan, Metode, Teknik

• Model Pembelajaran

• Media Pembelajaran

• TIK

• Evaluasi Pembelajaran

Aufgabenorientierter Unterricht

E-Workshop (3 hari)

(10)
(11)

TUJUAN PEMBELAJARAN

• Membedakan Aufgaben dan Übungen

• Menganalisis tujuan pembelajaran (Lernziel atau Teillernziel)

• Menganalisis prinsip-prinsip metodik-didaktik sebagai dasar

pengetahuan menganalisis Aufgaben dan Übungen

(12)

Rezeptive

Sprachkompetenzen

Hören

Lesen

Produktive

Sprachkompetenzen

Sprechen Schreiben

Sprachkompetenzen

Grammatische Komp.

Lexikalische Komp.

Lautdiskriminierungskomp.

Grammatische Komp.

Lexikalische Komp.

Schriftdiskriminierungskomp.

Grammatische Komp.

Lexikalische Komp.

Phonetische Komp.

Grammatische Komp.

Lexikalische Komp.

Ortographische Komp.

Teilkompetenzen Teilkompetenzen

Hauptkompetenzen

(13)

(Sumber: Willy A. Renandya, Keynote address “Integrating intercultural

competence and reading instruction, Universitas Negeri Jember, 26 Oct 2020)

(14)

THE COMPONENTS OF COMMUNICATIVE LANGUAGE ABILITY

(Hedge; 2000;56)

(15)

DIDAKTISCH-METHODISCHE PRINZIPIEN

15

Interaktionsorientierung Lernerorientierung

Personalisierung

Aufgabenorientierung Handlungsorientierung

Kompetenzorientierung

Erfolgsorientierung

Kontextualisierung

(Quelle : DLL 4)

(16)

16

(17)

ŰBUNGSTYPEN

17

inhaltbezogene Übungen geschlossene Übungen

offene Übungen

reproduktiv-produktive Übungen

reproduktive Übungen

rezeptive Übungen produktive Übungen

halboffene Übungen

(Quelle : DLL 4)

formfokussierte Übungen

(18)
(19)

Übung und Aufgaben Im Unterricht

Übung

1 Übung

2

Übung 3

Aufgabe

DieÜbungen bereiten auf die Bewältigung einer Aufgabe vor

19

Angemessene Übungen:

Wortschatz, Aussprache, Strukturen, einzelne Fertigkeiten gezielt trainieren

Angelika im Chatforum eine Antwort schreiben

(20)

COMMUNICATIVE TASK

• The Communicative Task [Is] A Piece Of Classroom Work Which Involves Learners In Comprehending, Manipulating, Producing Or

Interacting In The Target Language While Their Attention Is Principally Focused On Meaning Rather Than Form. The Task Should Also Have A Sense Of Completeness, Being Able To Stand Alone As A

Communicative Act In Its Own Right.

(SUMBER: NUNAN, D. 1989. DESIGNING TASKS FOR THE COMMUNICATIVE CLASSROOM. UK: CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS)

(21)

(Sumber : Netzwerk A1)

(22)

Lernziel:

Die Schüler können schriftlich auf eine Frage in einem

Chatforum antworten

(23)

WELCHE KENNTNISSE UND FERTIGKEITEN BRAUCHEN SCHÜLER, UM “ANGELIKA IM CHATFORUM EINE ANTWORT” ZU SCHREIBEN?

23

Lernzielbereich Teillernziel

Wortschatz (Lexik) S. können passende Wörter zum Thema (Stadt-Land) identifizieren.

Strukturen (Grammatik) S. können passende Sätze (mündlich) bilden Rechtschreibung (Ortographie) S. können die deutschen Nomen groß schreiben (interkulturelle) Landeskunde S. ist sensibilisiert für die interkulturellen

Unterschiede des Lebens auf dem Land und in der Stadt zwischen ihrer und der deutschprachigen Kultur.

(24)

PERTANYAAN

Apakah Diklat Daring “Aufgabenorientierter Unterricht”

membantu guru Bahasa Jerman SMA/SMK/MA dalam

mengembangkan RPP?

(25)

Guru menyusun RPP (Unterrichssquenz) dengan

memperhatikan konsep Aufgabenorientierter Unterricht dan

silabus bahasa Jerman K13

(26)

Guru dalam menentukan Lernziel.

4,3%

(27)

Guru dalam menentukan Teillernziel.

(28)

Guru dalam menentukan latihan yang sesuai.

(29)

Guru dalam menentukan kegiatan/langkah-

langkah pembelajaran.

(30)

Guru dalam menentukan penilaian.

(31)

KENDALA DAN SARAN

DALAM PELAKSANAAN DIKLAT DARING

Alokasi waktu yang terbatas --- terkait dengan sistem anggaran --- berdampak pada tingkat intensitas pendalaman materi

Belum ada program khusus pendampingan pasca diklat

Diklat daring menuntut lebih banyak kemandirian belajar peserta

Keterbatasan peserta dalam penguasaan fitur- fitur dalam LMS

Materi yang terkait penilaian perlu disajikan dalam program tersendiri

Materi tentang pendekatan, metode, teknik , model-model pembelajaran

Perlu adanya program pendampingan pasca diklat --- dapat dilakukan di MGMP/IGBJI

Pengembangan diklat kombinasi dengan tetap mengedepankan

keselamatan/kesehatan

(32)

Anema, Marion G. Mccoy, Jan. 2010. Competency-based Nursing Education: Guide To Achieving Outstanding Learners Outcomes. NY: Springer Publishing Company.

Dubois, Daavid D. Rothwell William J. 2004. Competency – Based Human Resource Management. CA:

Davis Black Publishing.

Funk, Herman. et al. 2014. Übungen, Aufgaben, und Interaktion. Klett-Langendscheidt.

Hedge, Tricia. 2000. Teaching And Learning In The Language Classroom. NY: Oxford University.

Nunan, D. 1989. Designing Tasks For The Communicative Classroom. UK: Cambridge University Press.

Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

Permendikbud Nomoer 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Per Men PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya menuntut adanya pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

(33)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, tugas

KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA,.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya sebagaimana telah

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, khusus pada pasal 17

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, tugas