NAMA: HANA AULIA PRAMESTI NPM: 24071010005
NAMA KELOMPOK: LUHUT KODE: TubesMJEsaiHukum
“Implementasi Pola Pikir Prestatif sebagai Mahasiswa Hukum”
Mahasiswa hukum otaknya tidak boleh kosong, terlebih kita hidup dalam era globalisasi yang sangat kompetitif ini. Mahasiswa hukum tidak hanya dituntut untuk paham teori- teori hukum saja, tetapi juga harus memiliki pola pikir prestatif. Pola pikir prestatif atau achievement mindset adalah kemampuan untuk secara proaktif berusaha mencapai suatu tujuan atau goals baik secara akademis, organisasi, maupun pengembangan diri. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa hukum dapat menerapkan pola pikir ini secara optimal. Banyak yang terjebak dalam fokus terhadap nilai yang bagus lalu lulus tepat waktu, tanpa memikirkan pengembangan diri serta eksplor diri lebih luas lagi. Masih banyak mahasiswa yang enggan untuk mengikuti atau terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler, penelitian, atau magang yang relevan dalam bidang hukum.
Dalam hal yang berkaitan ini, penting untuk menganalisis bagaimana pola pikir prestatif dapat diimplementasikan secara efektif.
Sebelum seorang mahasiswa hukum memulai pola pikir prestatifnya, kita harus bisa membuuat kerangka berpikir penulis dalam menganalisis pola pikir prestatif, yang didasarkan pada tiga pilar utama yaitu pengembangan akademis, keterlibatan kegiatan di organisasi, dan pengembangan diri diluar bidang akademis. Mahasiswa hukum harus bisa mengobservasi terlebih dahulu kekurangan dalam pengembangan diri masing- masing. Setelah mengobservasi dan merefleksi diri, baru lah kita harus membuat planning kedepannya seperti apa agar bisa mencapai sebuah kekuatan intelektual, daya moral serta daya sosial yang dapat terus berkembang dan berkembang kearah yang lebih baik. Akan tetapi, kerangka berpikir itu akan sia-sia tanpa adanya eksekusi yang optimal, serta kepercayaan diri dan keyakinan diri. Mahasiswa yang telah mendapat pola pikir prestatif akan secara aktif mencari sumber belajaar tambahan, seperti jurnal hukum, buku referensi, serta mengikuti berbagai diskusi ilmiah.
Mahasiswa hukum dengan pola pikir prestatif pun berusaha memahami konsep hukum secara mendalam dan menerapkannya dalam berbagai situasi praktis, seperti melalui simulasi siding atau moot court. Hal tersebut akan membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang komprehensif dan kemampuan analisis yang berkaitan dengan praktik hukum. Tidak hanya itu, keterlibatan dalam kegiatan organisasi atau UKM juga menjadi elemen kunci dari pola pikir prestatif. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, para mahasiswa hukum dapat mengembangkan kemampuan praktik hukum mereka, membangun relasi professional, dan memahami dinamika dunia kerja yang komprehensif dengan bidang-bidang hukum.
Komunikasi, manajemen waktu, dan etika pun pasti akan dimiliki oleh para mahasiswa hukum yang memiliki pola pikir prestatif. Tidak jarang, mereka memiliki skill komunikasi yang sangat baik dan efektif, luwes dalam menyampaikan argument hukum baik secara lisan maupun tulisan. Karena pola pikir prestatif tersebut, mereka jadi bisa berpikir dengan kritis dan memiliki problem solving skills yang memumpuni dan layak bersaing dalam kancah hukum. Selain itu, mereka juga mampu menyeimbangkan waktu pribadi dan waktu professional sehingga kinerja mereka sangat optimal serta tepat waktu berkat manajemen waktu yang baik dan benar.
Faktor-faktor tersebut yang membuat pola pikir kreatif ini menjadi sangat penting bagi mahasiswa hukum sebab dunia hukum sangatlah dinamis dan kompetitif, sehingga membutuhkan mahasiswa yang kritis, inovatif, dan berorientasi pada pencapaian.
Namun, implementasi pola pikir prestatif ini bukan berarti dapat berjalan mulus begitu saja, tentu akan ada banyak tantangan yang dating silih berganti. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa hukum untuk belajar manajemen diri yang efektif untuk menemukan sebuah keseimbangan antara tanggung jawab akademis dan non akademis.
Lalu diperlukan juga sebuah komitmen dan ambisi demi terwujudnya pola pikir prestatif yang efektif, juga mampu berkembang bahkan diluar batas-batas akademik formal.
Jadi intinya, pola pikir prestatif merupakan sebuah hal utama yang harus dimiliki mahasiswa hukum supaya lebih mudah bagi mereka untuk menghadapi segala tantangan dalam kancah hukum ini. Dengan mengimplementasikan pola pikir prestatif ini, mahasiswa dapat menjadi individu yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki banyak soft skills yang diperlukan untuk sukses di dunia kerja.
REFERENSI:
1. Bulu “Mindset: The New Psychology of Success” oleh Carol S. Dweck.
2. Jurnal “Analisis Pola Pikir (Mindset), Penilaian Kerja dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batumandi Kab. Balangan Kalimantan Selatan” oleh Ermina Suriyanti (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia).
3. Jurnal Pola Pikir Prestatif yang diunggah oleh Fenny Sitorus pada laman SCRIBD.
4. Jurnal Pola Pikir Prestatif yang diunggah oleh Carlessya Redfine pada laman SCRIBD