PENGARUH SISTEM APLIKASI INFORMASI DATA OLAHRAGA TERPADU (DAHAGA) TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN DAN KINERJA SARJANA PENDAMPING PENGGERAK PEMBANGUNAN OLAHRAGA (SP3OR) JAWA
BARAT
(Periode: November s.d. Februari 2024)
USULAN PENELITIAN Diajukan untuk diseminarkan
Disusun Oleh:
NOVIA FEBRIYANTI NPM. 63201424146
UNIVERSITAS NURTANIO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK BANDUNG
2025
PENGARUH SISTEM APLIKASI INFORMASI DATA OLAHRAGA TERPADU (DAHAGA) TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN DAN KINERJA SARJANA PENDAMPING PENGGERAK PEMBANGUNAN OLAHRAGA (SP3OR) JAWA
BARAT
(Periode: November s.d. Februari 2024)
USULAN PENELITIAN Diajukan untuk diseminarkan
Disusun Oleh:
NOVIA FEBRIYANTI NPM. 63201424146
Mengetahui/Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Ade Sudrajat, S.Sos., M.Si Hendrik Sudria Munawar, S.Sos., M.Si
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembangunan olahraga di Jawa Barat merupakan bagian integral dari pengembangan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor olahraga di Jawa Barat terus berkembang, baik dalam aspek prestasi atletik maupun partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga. Untuk perkembangan olahraga pada aspek prestasi sendiri Jawa Barat terbukti telah menjadi juara umum pada ajang perlombaan Pekan Olahraga Nasional sebanyak 3 kali berturut – turut pada tahun 2016 di Bandung, tahun 2021 di Papua dan pada tahun 2024 di Aceh – Sumut. Selain itu, perkembangan partisipasi masyarakat berolahraga Jawa Barat juga meningkat.
GAMBAR I. 1 HASILPENGUKURAN APMO PROVINSI JAWA BARAT
Sumber: DISPORA 2024
GAMBAR I. 2 HASILPENGUKURAN APMO PROVINSI JAWA BARAT
Sumber: DISPORA 2024
Namun, meskipun ada kemajuan yang signifikan, sektor olahraga masih dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan data yang tersebar di berbagai lembaga dan organisasi olahraga. Data yang ada sering kali tidak terorganisir dengan baik, mengarah pada masalah dalam pengambilan keputusan dan evaluasi kebijakan yang lebih efektif (Sutrisno, 2020). Bagian yang krusial dari reformasi birokrasi adalah pelaksanaan pemerintahan pusat dan daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota). Ini dinilai penting karena sebagian dari keberhasilan kebijakan juga ditentukan oleh kemampuan administrasi birokrasi negara untuk mengimplementasikan kebijakan dengan efektif dan efisien.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, teknologi informasi hadir sebagai solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan data. Salah satu solusi yang diterapkan di bidang olahraga adalah Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai jenis data olahraga dalam satu
sistem yang mudah diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Sistem DAHAGA ini meliputi berbagai informasi terkait atlet, pelatihan, event
olahraga, serta manajemen sumber daya manusia yang terlibat dalam pembangunan olahraga di seluruh Jawa Barat. Melalui aplikasi ini, diharapkan pengelolaan data olahraga dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien, mempermudah pemantauan, evaluasi, serta perencanaan program olahraga ke depan.
Salah satu pihak yang memiliki peran penting dalam pembangunan olahraga di Jawa Barat adalah Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR). Menurut peraturan Gubernur No. 07 Tahun 2018 Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga yang selanjutnya disingkat Tenaga SP30R adalah Sarjana Olahraga yang memiliki tugas sebagai penggerak dan pemberi fasilitator dalam kegiatan berolahraga di masyarakat dengan indikator kinerja input, proses, dan output yang terukur, menerapkan pola pikir kreatif, inovatif, efektif dan efisien dalam merancang maupun mengimplementasi program pembudayaan olahraga di masyarakat dengan fokus pada pembangunan olahraga di tingkat akar rumput, seperti di sekolah-sekolah dan komunitas masyarakat. Sebagai Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan olahraga, meningkatkan partisipasi, serta memfasilitasi pembinaan dan prestasi atlet di tingkat daerah. Akan tetapi, dalam menjalankan tugas mereka, SP3OR sering kali mengalami berbagai kesulitan, termasuk kurangnya akses terhadap data yang akurat dan terkini yang dapat menunjang tugas mereka.
Sistem informasi yang baik dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu manfaat yang. dapat diperoleh dari penggunaan sistem DAHAGA adalah peningkatan efisiensi dalam pengelolaan data yang digunakan oleh SP3OR. Dengan menggunakan sistem ini, SP3OR dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program olahraga yang mereka jalankan. Oleh karena itu, penggunaan sistem aplikasi informasi seperti DAHAGA diharapkan dapat meningkatkan kinerja para SP3OR dalam mendampingi penggerakan pembangunan olahraga di daerah. Namun, meskipun terdapat banyak potensi manfaat yang bisa diperoleh, penting untuk memahami sejauh mana sistem DAHAGA dapat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan dan kinerja SP3OR. Kepuasan pengguna terhadap sebuah sistem aplikasi sangat penting karena dapat mempengaruhi efektivitas penggunaan sistem tersebut. Penelitian oleh Lestari dan Budianto (2019) menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang tinggi berbanding lurus dengan peningkatan kinerja, karena individu yang puas dengan alat atau sistem yang mereka gunakan akan cenderung bekerja lebih produktif dan dengan komitmen yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mendalam mengenai bagaimana sistem DAHAGA mempengaruhi tingkat kepuasan dan kinerja SP3OR.
Kinerja SP3OR sangat bergantung pada berbagai faktor, salah satunya adalah kemudahan dalam mengakses data yang relevan dan tepat waktu.
Jika SP3OR dapat mengakses informasi yang diperlukan dengan cepat dan
efisien melalui sistem DAHAGA, mereka dapat melakukan tugas mereka dengan lebih baik, seperti mengelola program pelatihan, mendampingi atlet, dan melaporkan hasil kegiatan olahraga dengan lebih terstruktur. Dalam hal ini, DAHAGA dapat berfungsi sebagai alat bantu yang efektif untuk meningkatkan kinerja SP3OR dalam melaksanakan peran mereka di lapangan. Penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan Wulandari (2021) menekankan bahwa integrasi data dalam sistem yang terpadu dapat meningkatkan koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan olahraga, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja dalam pengelolaan olahraga.
Namun, meskipun banyak penelitian yang mendukung pentingnya teknologi informasi dalam sektor olahraga, penelitian yang secara khusus mengkaji pengaruh penggunaan sistem DAHAGA terhadap kepuasan dan kinerja SP3OR masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengeksplorasi pengaruh penggunaan sistem DAHAGA terhadap tingkat kepuasan dan kinerja SP3OR di Jawa Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai efektivitas sistem aplikasi informasi dalam mendukung tugas SP3OR serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut dalam pengembangan dan penerapan sistem aplikasi serupa.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor seperti kemudahan penggunaan, aksesibilitas, dan fitur sistem DAHAGA
memengaruhi tingkat kepuasan pengguna dan kinerja SP3OR. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan sistem informasi olahraga yang lebih efektif dan efisien di masa depan, serta memperkuat peran teknologi dalam mendukung pembangunan olahraga di Jawa Barat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) terhadap Tingkat Kepuasan Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olaharag (SP3OR) Jawa Barat?
2. Adakah pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) terhadap kinerja Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olaharag (SP3OR) Jawa Barat?
3. Seberapa besar pengaruh Sitem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) terhadap Tingkat Kepuasan dan Kinerja Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olaharag (SP3OR) Jawa Barat?
C. Maksud dan Tujuan Penelitan 1. Maksud Penelitian
a. Menganalisis pengaruh implementasi Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) terhadap tingkat kepuasan dan kinerja
tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) di Jawa Barat.
b. Mengevaluasi sejauh mana Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) dapat memperbaiki proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi data olahraga, serta memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) dalam menjalankan tugasnya.
2. Tujuan Penelitian
a. Menguji pengaruh implementasi Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) terhadap tingkat kepuasan dan kinerja tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) di Jawa Barat.
b. Menguji penggunaan sistem DAHAGA dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja tenaga SP3OR dalam melaksanakan tugasnya.
D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis
a. Pengembangan Teori Sistem Informasi
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori dalam bidang sistem informasi, khususnya terkait dengan implementasi sistem berbasis teknologi informasi dalam sektor olahraga. Penelitian ini dapat memperkaya pemahaman tentang bagaimana teknologi
informasi dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan pengguna dalam konteks pengelolaan data olahraga.
b. Pengembangan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru mengenai pengaruh sistem informasi terhadap kinerja tenaga pendamping, khususnya tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR), dan mengembangkan teori mengenai hubungan antara penggunaan teknologi dan kepuasan kerja dalam sektor olahraga.
c. Peningkatan Pemahaman Terhadap Sistem Informasi Terpadu Memberikan perspektif baru mengenai manfaat dan tantangan dari penerapan sistem informasi yang terintegrasi dalam sektor olahraga, serta memperkaya literatur mengenai pengaruh sistem informasi terintegrasi terhadap kinerja organisasi dan individu dalam konteks pembangunan olahraga.
2. Kegunaan Praktis a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang penerapan sistem informasi dalam sektor olahraga atau bidang lain yang menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kerja.
Dalam pengembangan ilmu pengatahuan memberikan kontribusi dalam mengembangkan teori dan konsep di bidang sistem informasi,
manajemen sumber daya manusia, dan pengelolaan olahraga, yang dapat memperkaya kajian akademik dan praktik dalam bidang-bidang tersebut, memahami dampak penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja individu dan organisasi, serta bagaimana penerapan sistem informasi terintegrasi dapat mempengaruhi kepuasan dan efektivitas kerja dalam konteks yang lebih spesifik, seperti pengelolaan olahraga. mengasah keterampilan dalam menggunakan metodologi penelitian yang tepat untuk mengukur pengaruh sistem informasi terhadap berbagai variabel, seperti kinerja, kepuasan, dan efektivitas sistem, serta memperoleh wawasan baru dalam penggunaan alat analisis data dan membuka peluang bagi peneliti untuk berkolaborasi dengan praktisi di bidang olahraga dan pengelola sistem informasi, sehingga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dalam pengembangan penelitian dan implementasi teknologi informasi di lapangan.
b. Bagi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana implementasi Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) dapat meningkatkan kinerja tenaga SP3OR di Jawa Barat.
Dalam membantu pemerintah dan pengelola olahraga di Jawa Barat dalam mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan sistem DAHAGA, sehingga memungkinkan perbaikan sistem yang lebih sesuai dengan kebutuhan daerah selain itu berpotensi memberikan kontribusi untuk
meningkatkan kepuasan tenaga SP3OR di Jawa Barat, dengan memberikan rekomendasi terkait penggunaan sistem yang lebih user- friendly dan mendukung produktivitas mereka dalam tugas-tugas pengembangan olahraga dan Memberikan data yang relevan bagi pengambil kebijakan di Jawa Barat untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam pengelolaan dan pengembangan olahraga berbasis teknologi informasi.
c. Bagi Universitas Nurtanio Bandung
Penelitian ini dapat memperkuat reputasi Universitas Nurtanio Bandung dalam bidang penelitian teknologi informasi dan pengelolaan olahraga, serta memperlihatkan kontribusinya dalam pengembangan sistem informasi di sektor publik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian saat ini merupakan bahan perbandingan yang sangat membantu baik dalam proses maupun sebagai referensi untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis skripsi yang lebih baik dari penelitian sebelumnya. Sebagai bahan perbandingan, peneliti menyajikan beberapa contoh skripsi yang akan dilakukan peneliti sebelumnya, di antaranya adalah:
No Peneli Judul Metode Hasil Penelitian
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
Richard R. F.
Kabes (2019) Jurnal Riset
Pengaruh Penggunaan
Sistem Komputerisasi
terhadap Kinerja Pegawai Vol.
13 No. 2 Tahun 2019. : https://ojs.ukim .ac.id/index.php /peluang/article
/view/291
Pengaruh Pengunaan
Sistem Komputeri
sasi Terhadap
Kinerja Pegawai
Pada Dinas Pendidika n, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten
Fakfak
Kuantitatif
& Analisis regresi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dan membuktikan bahwa penggunaan sistem komputerisasi ini memberikan pengaruh atau kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan
olahraga kabupaten Fakfak. Hal ini berarti hipotesis dalam penelitian ini terbukti dalam
menjawab rumusan
masalah dalam
penelitian. (Pengaruh penggunaan sistem komputerisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan, pemuda dan
olahraga kabupaten Fakfak adalah 0,763 2. Fahry Akbar
Wiranda,
Pengaruh Sistem Informasi
Kuantitatif
&
Penelitian ini
menyimpulkan bahwa
Apriatni EP, Wahyu Hidayat
(2015) Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, vol. 4, no. 3, pp. 136-
144, Jun.
2015.
https://
ejournal3.undip .ac.id/
index.php/
jiab/article/
view/8872
Manajemen Dan Lingkungan
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Pt. Pln (Persero) Distribusi
Jakarta Raya Dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia
Dan Keuangan
Regreasi Linear
sistem informasi
manajemen dan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Variabel sistem informasi manajemen memiliki pengaruh yang lebih
besar daripada
lingkungan kerja
3.
M. Rafi Saputra (2021) Skripsi Program Studi Majemen S1
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Riau Pekan Baru.
http://repository.
uir.ac.id/id/eprint /10942
Pengaruh Sistem Infromasi SDM dan Kompete
nsi Terhadap
Kinerja Karyawa
n Perusaha an Pabrik Kepala Sawit PT.
Mitra Bumi Bangkina
ng
Kuantitatif
& Sensus
Hasil Penelitian ini : 1. Sistem Informasi
SDM secara parsial berpaerngaruh signifikan terhadap kinerja karyawan perusahaan pabrik Kepala sawit PT.
Mitra Bumi
Bangkinang
2. Kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan perusahaan pabrik Kepala sawit PT.
Mitra Bumi
Bangkinang
3. Sistem informasi
SDM dan
kompetensi secara simultan
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan perusahaan pabrik Kepala sawit PT.
Mitra Bumi
Bangkinang.
4. Ridina Sari, Anton Arisman
(2023) Jurnal Publikasi Riset
Mahasiswa
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Dan
Kuantitatif dan Sampel
Jenuh
Hasil Penelitian ini : 1. Dari hasil pengujian
hipotesis penelitian terdapat pengaruh positif dan
Akuntasi, vol.
4, no. 1, pp.
136-144, Jun.
2015.
https://
doi.org/
10.35957/
prima.v4i1.4 303
Kepu asan Pengguna
SIA Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Putera
Raja Sejahtera
signifikan secara parsial antara sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin baik sistem informasi akuntansi yang digunakan maka akan
Semakin baik juga kinerja
karyawannya.
2. Dari hasil pengujian hipotesis penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepuasan pengguna sia terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin baik kepuasan pengguna sia maka akan semakin baik kinerja karyawannya.
3. Dari hasil pengujian hipotesis penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara sistem informasi akuntansi dan kepuasan pengguna terhadap kinerja karyawan.
Sebagian kinerja pegawai dipengaruhi oleh
Sistem informasi akuntansi dan kepuasan pengguna sedangkan
selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
5. Siska
Wulandari Harianja (2023)
Skripsi Jurusan Akuntasi S1
Pengaruh Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi,
Kuantitatif dan Analisis
Berdasarkan hasil analisis tentang Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi, dan Motivasi
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Jambi https://reposit ory.unja.ac.id/
50768/
Dan Motivasi
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Melalui Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Moderasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada PT.
Pos Indonesia di Kota Jambi), maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi berpengaruh
terhadap kinerja karyawa
2. Motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
3. Kepuasaan kerja tidak memoderasi hubungan antara efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi dengan kinerja karyawa 4. Kepuasan kerja
tidak memoderasi hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan.
B. Relevansi Variabel Penelitian dengan Administrasi Publik
Penelitian mengenai "Pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu Terhadap Tingkat Kepuasan dan Kinerja Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR)" memiliki relevansi yang signifikan dengan administrasi publik, terutama dalam konteks pengelolaan informasi, pelayanan publik, dan peningkatan kinerja aparatur. Dalam kerangka administrasi publik, pengelolaan data dan
informasi yang efektif merupakan fondasi penting untuk pengambilan keputusan yang akurat dan penyediaan layanan publik yang berkualitas.
Sistem aplikasi informasi data olahraga terpadu mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data di sektor olahraga, yang merupakan bagian integral dari pelayanan publik.
Tingkat kepuasan SP3OR terhadap sistem aplikasi tersebut menjadi indikator krusial dari kualitas layanan publik yang diberikan.
Pengukuran kepuasan pengguna dalam administrasi publik sering digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan program dan layanan pemerintah. Kinerja SP3OR, sebagai bagian dari aparatur pemerintah di bidang olahraga, turut menjadi fokus penelitian ini. Dalam administrasi publik, peningkatan kinerja aparatur merupakan tujuan utama untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik. Relevansi penelitian ini juga terletak pada bagaimana sistem aplikasi informasi data olahraga terpadu memengaruhi efisiensi, efektivitas, dan produktivitas SP3OR dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, penelitian ini relevan dengan tren penggunaan teknologi informasi dalam administrasi publik, di mana pemerintah semakin mengandalkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang dampak penggunaan sistem aplikasi informasi terhadap kinerja aparatur dan kepuasan pengguna dalam konteks administrasi publik.
C. Telaah Berbagai Pengertian dan Teori Variabel Penelitian
1. Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA):
1.1 Pengertian Sistem Aplikasi
Menurut Moh. Fauzi (2018:12), aplikasi adalah komponen perangkat lunak yang dikembangkan dengan menggunakan program komputer, yang dirancang untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas tertentu yang diinginkannya.
Sedangkan Abdul Kadir (2003) menjelaskan bahwa aplikasi merupakan sebuah program yang dirancang oleh pengguna dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa aplikasi adalah program yang dibuat untuk melaksanakan tugas khusus di dalam suatu perusahaan swasta atau pemerintahan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat dikatakan bahwa Sistem Aplikasi adalah komponen perangkat lunak atau program yang dirancang untuk menyelesaikan tugas tugas yan diingikan oleh pengguna. Aplikasi dibuat untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas secara efesien dan efektif.
Fokus penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan yang dihadapi berdasarkan fakta di lapangan. Dalam studi ini, peneliti mengacu pada teori efektivitas yang diuraikan oleh Campbell pada tahun 1989 (dalam Utami dan Frinaldi, 2021). Pengukuran efektivitas secara menyeluruh melibatkan lima indikator utama yang memiliki dampak
signifikan, yaitu:
1) Keberhasilan Program, 2) Keberhasilan Sasaran,
3) Kepuasan Terhadap Program, 4) Tingkat Input dan Output, serta 5) Pencapaian Tujuan Menyeluruh.
2. Kepuasan
2.1 Pengertian Kepuasan
Menurut Kotler (2017), kepuasan konsumen dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa yang dialami seseorang setelah membandingkan antara persepsinya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan harapannya.
Sedangkan Menurut Oliver (2019), kepuasan dapat diartikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil atau kinerja yang dirasakan dengan harapan yang dimilikinya. Dengan demikian, tingkat kepuasan seseorang merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan harapan yang ada. Jika kinerja yang dirasakan tidak memenuhi harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang atau sekumpulan orang merasakan kebahagiaan akibat kepuasan dari barang atau jasa yang telah mereka gunakan
2.2 Pengertian Kinerja
2. Pengertian Bidang Kajian yang Diteliti D. Hubungan Konseptual Antarvariabel Penelitian
E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Pemikiran
Sumber: diolah penulis
Aplikasi adalah bagian perangkat lunak komputer yang dibuat dengan program komputer untuk digunakan melakukan suatu tugas yang diinginkan oleh pengguna (Moh. Fauzi 2018:12) dan aplikasi merupakan sistem yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan informasi yang terpadu dengan menggunakan sarana komputer sebagai sarana penunjangnya Jogiyanto Hartono (2004:8). DAHAGA adalah
KEPUASAN
Kepuasan terhadap pekerjaan
Kepuasan terhadap pekerjaan SISTEM APLIKASI
INFORMASI DATA (DAHAGA)
Keberhasilan Program
Keberhasilan Sasaran
Kepuasan Terhadap Program
Tingkat Input dan Output
Pencapaian tujuan menyeluruh
KINERJA SP3OR
Kualitas Laporan Kepuasan terhadap pekerjaan
sistem aplikasi berbasis teknologi yang digunakan untuk mengelola dan menyediakan informasi terkait data olahraga secara terpadu, mencakup berbagai jenis olahraga dan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan olahraga.
Kepuasan adalah perasaan sangat senang atau kesan seseorang berasal dari perbandingan antar kesannya ter terhadap kinerja (atau hasilnya) suatu produk dengan harapan – harapannya (Philip Kotler 2002, 42). Menurut Oliver (2019) kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakanya dengan harapan, jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, apabila harapan maka pelanggan akan kecewa.
Menurut Mangkunegara (2007 : 67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Armstrong dan Kotler (1999:15) menjelaskan, kinerja adalah hasil kerja dari tingkah laku.
2. Hipotesis Penelitian
Sistem aplikasi informasi data olahraga terpadu diharapkan dapat mempermudah SP3OR dalam mengakses dan mengelola data terkait kegiatan olahraga, atlet, pelatih, serta perkembangan infrastruktur olahraga. Sistem ini juga dapat mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan koordinasi, serta memperbaiki manajemen
program olahraga. Tingkat kepuasan mengacu pada sejauh mana SP3OR merasa puas dengan kemudahan, kecepatan, dan efektivitas sistem aplikasi yang digunakan dalam mendukung tugas mereka.
Kinerja SP3OR mencakup seberapa baik SP3OR dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, termasuk dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program olahraga, serta pengembangan komunitas olahraga di daerah. Dengan menguji hipotesis ini, penelitian dapat mengukur seberapa besar pengaruh teknologi informasi dalam meningkatkan kepuasan.
H₀: Tidak ada pengaruh Sistem Aplikasi DAHAGA terdapat kepuasan dan kinerja SP3OR.
H₁: Ada pengaruh Sistem Aplikasi DAHAGA terdapat kepuasan dan kinerja SP3OR.
(nanti dibuat hipotesis silang & gambaran hipotesis)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian
Objek Penelitian yang akan penulis lakukan adalah Pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu Terhadap Tingkat Kepuasan Dan Kinerja Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) Jawa Barat.
B. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah secara konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional, serta sistematis. Berdasarkan penelitian menggunakan metode korelasional Menurut Sugiyono (2016), penelitian korelasional merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel. Tipe penelitian ini menekankan pada penentuan tingkat hubungan yang di dapat juga digunakan untuk melakukan prediksi.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari sesuatu (orang, objek atau kegiatan) yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lebih lanjut. Hasilnya, diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2016). Jenis Variabel Penelitian berdasarkan Hubungan antar Variabel ada 2, yaitu:
a. Variabel Bebas (Independent Variabel), variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang terjadi pada variabel lainnya. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Aplikasi DAHAGA. Keberhasilan suatu system program kepada sasaran penggunanya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasaan kepada program yang menghasilkan input dan ouput mencapai tujuan yang diingkan penguna.
b. Variabel terikat (Dependent Variable), merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016:68). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kepuasan Pegawai, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapnnya (Kotler dan Kaller 2009, 139).
2) Kinerja Pegawai, Armstrong dan Baron: Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
3. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini adalah paradigma positivitik. Paradigma positivistic adalah Positivisme adalah pandangan yang menganggap bahwa yang dapat diselidiki atau dipahami adalah data-data yang nyata/empirik, atau yang mereka namakan positif. Positivisme menganggap bahwa yang dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah “data- data yang nyata/empirik” atau yang mereka namakan positif Paradigma positivistic bertujuan untuk menjawab persoalan sosial yang berada diluar individu. Hukum-hukum alam yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tentunya dijawab dengan fakta sosial yang jelas Paradigma positivistic memiliki karakteristik sebagai berikut berfokus pada pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu terhadap tingkat kepuasan dan kinerja Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, di mana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antara penggunaan sistem aplikasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja SP3OR. Berdasarkan landasan teoritis, penelitian ini mengacu pada Technology Acceptance Model (TAM) yang menjelaskan bahwa penerimaan teknologi dipengaruhi oleh
persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan manfaat teknologi (perceived usefulness) (Davis, 1989). Selain itu, teori kepuasan kerja Herzberg menyatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti pencapaian dan pengakuan, serta faktor ekstrinsik seperti kondisi kerja dan sistem pendukung (Herzberg, Mausner, &
Snyderman, 1959).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu yang mencakup dimensi kemudahan akses, fitur aplikasi, dan manfaat teknologi. Variabel dependen yang diteliti adalah tingkat kepuasan kerja dan kinerja SP3OR. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan positif individu terhadap pekerjaannya, sedangkan kinerja mencakup kemampuan SP3OR dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan olahraga di wilayah kerjanya. Selain itu, penelitian ini juga menguji apakah kepuasan kerja memiliki peran sebagai variabel mediasi antara penggunaan aplikasi dan kinerja SP3OR. Penelitian ini menggunakan desain survei, dengan data yang dikumpulkan melalui kuesioner berbasis skala Likert. Kuesioner mencakup indikator-indikator yang telah divalidasi, seperti persepsi pengguna terhadap kemudahan dan manfaat aplikasi, tingkat kepuasan kerja, dan capaian kinerja SP3OR.
Populasi penelitian adalah seluruh SP3OR yang menggunakan sistem aplikasi di wilayah Indonesia, sedangkan sampel ditentukan menggunakan teknik total sampling. Data yang terkumpul akan
dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data, serta statistik inferensial seperti regresi linier berganda untuk menguji hubungan langsung antar variabel. Selain itu, analisis mediasi dilakukan untuk menguji peran kepuasan kerja dalam memengaruhi hubungan antara sistem aplikasi dan kinerja SP3OR.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis dan teoritis. Secara praktis, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan optimalisasi Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu agar lebih efektif dalam mendukung tugas SP3OR.
Secara teoritis, penelitian ini memperkaya literatur terkait pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja kerja dan kepuasan kerja, khususnya di bidang pembangunan olahraga.
4. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga variabel utama, yaitu variabel independen, variabel dependen, dan variabel mediasi. Variabel independen adalah Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu, yang diukur melalui tiga dimensi utama: kemudahan penggunaan (perceived ease of use), manfaat aplikasi (perceived usefulness), dan keandalan fitur aplikasi. Indikator untuk mengukur variabel ini mencakup aspek kecepatan akses informasi, kemudahan navigasi, serta kontribusi aplikasi dalam meningkatkan efektivitas kerja. Pengukuran dilakukan menggunakan skala Likert lima tingkat (1 = sangat tidak setuju
hingga 5 = sangat setuju) sebagaimana diadopsi dari penelitian Davis (1989) tentang Technology Acceptance Model (TAM).
Variabel dependen dalam penelitian ini mencakup dua aspek, yaitu tingkat kepuasan kerja dan kinerja SP3OR. Tingkat kepuasan kerja diukur berdasarkan perasaan positif terhadap pekerjaan, yang meliputi kepuasan terhadap sistem kerja, pengakuan terhadap hasil kerja, dan kesesuaian sistem aplikasi dengan kebutuhan kerja (Herzberg, Mausner,
& Snyderman, 1959). Kinerja SP3OR diukur melalui indikator pencapaian target kerja, efektivitas pelaksanaan tugas pembangunan olahraga, dan kemampuan menyelesaikan permasalahan di lapangan (Robbins & Judge, 2017). Pengukuran tingkat kepuasan kerja dan kinerja juga menggunakan skala Likert lima tingkat, dengan pernyataan- pernyataan yang dirancang untuk menggambarkan persepsi individu terhadap pengalaman kerjanya. Sebagai variabel mediasi, kepuasan kerja diukur untuk menentukan sejauh mana tingkat kepuasan individu memediasi pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu terhadap kinerja SP3OR. Pengukuran variabel ini mengacu pada dimensi teori Herzberg terkait faktor motivasi dan kebersihan (hygiene factors).
Validitas dan reliabilitas instrumen diuji terlebih dahulu untuk memastikan bahwa seluruh indikator mampu menggambarkan variabel yang diukur dengan tepat dan konsisten (Ghozali, 2018).
Penggunaan operasionalisasi variabel ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antarvariabel dalam penelitian secara terukur dan
objektif. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode statistik yang sesuai, seperti uji regresi linier berganda untuk menguji hubungan langsung, dan analisis mediasi untuk menentukan peran kepuasan kerja sebagai variabel penghubung. Dengan demikian, pengukuran variabel ini diharapkan dapat memberikan hasil yang valid dan reliabel untuk mendukung hipotesis penelitian.
5. Alat Ukur Penelitian, Pengujian Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
a. Alat Ukur Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat ukur utama untuk mengumpulkan data kuantitatif. Kuesioner dirancang berdasarkan indikator yang telah disesuaikan dengan variabel penelitian, yaitu Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (variabel independen), tingkat kepuasan kerja (variable mediasi), dan kinerja SP3OR (variabel dependen). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert lima tingkat, dengan nilai 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju).
Variabel Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (X):
Instrumen untuk variabel ini diadopsi dari teori Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1989). Pengukuran meliputi tiga dimensi:
1) Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use): Indikator meliputi kemudahan dalam mengakses aplikasi, navigasi antarmuka, dan pelatihan penggunaan aplikasi.
2) Manfaat Aplikasi (Perceived Usefulness): Indikator mencakup kontribusi aplikasi dalam efisiensi kerja, penyelesaian tugas lebih cepat, dan peningkatan kualitas informasi.
3) Keandalan Sistem: Indikator meliputi stabilitas aplikasi, keamanan data, dan keakuratan informasi yang disediakan.
Variabel Tingkat Kepuasan Kerja (M): Tingkat kepuasan kerja diukur menggunakan indikator yang merujuk pada teori Herzberg (1959), yaitu:
1) Kepuasan terhadap fasilitas kerja;
2) Pengakuan terhadap hasil kerja;
3) Kepuasan terhadap dukungan sistem dalam mempermudah pekerjaan.
Variabel Kinerja SP3OR (Y): Kinerja diukur berdasarkan indikator yang diadaptasi dari teori Robbins dan Judge (2017), yang meliputi:
1) Pencapaian target kerja.
2) Efektivitas pelaksanaan tugas pembangunan olahraga.
3) Kemampuan menyelesaikan permasalahan dalam implementasi program olahraga.
b. Pengujian Validitas Alat Ukur Penelitian
Sebelum kuesioner digunakan, instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya untuk memastikan bahwa setiap butir pertanyaan mampu mengukur variabel penelitian dengan akurat dan konsisten.
Uji validitas dilakukan menggunakan teknik validitas konstruk dengan analisis faktor eksploratori (EFA), sementara uji reliabilitas dilakukan menggunakan koefisien Cronbach's Alpha dengan nilai minimum 0,70 sebagai kriteria keandalan (Ghozali, 2018).
Keunggulan Alat Ukur Instrumen kuesioner ini dirancang agar sederhana, mudah dipahami oleh responden, dan relevan dengan pengalaman mereka dalam menggunakan aplikasi. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner ini memungkinkan pengujian hubungan antarvariabel secara statistik, sesuai dengan tujuan penelitian.
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur, Reliabilitas alat ukur merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian kuantitatif untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dapat memberikan hasil yang konsisten ketika digunakan dalam berbagai kondisi atau waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang mencakup variabel Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (variabel
independen), tingkat kepuasan kerja (variabel mediasi), dan kinerja SP3OR (variabel dependen). Metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah koefisien Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha digunakan karena metode ini cocok untuk instrumen penelitian berbasis skala Likert, yang memiliki beberapa item per variabel. Sebuah instrumen dianggap reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,70 (Ghozali, 2018). Langkah-langkah pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
1) Data dikumpulkan dari sampel awal melalui pilot test yang melibatkan 114 responden (Sugiyono, 2017). Jumlah ini cukup untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
2) Analisis dengan SPSS atau Software Serupa, Setiap dimensi dalam variabel (kemudahan penggunaan, manfaat aplikasi, keandalan sistem, kepuasan kerja, dan kinerja) diuji dengan menghitung nilai Cronbach’s Alpha.
Interpretasi Hasil:
1) Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,70, instrumen dianggap reliabel.
2) Jika ada indikator dengan korelasi item-total rendah (di bawah 0,30), indikator tersebut perlu diperbaiki atau dihapus untuk meningkatkan reliabilitas keseluruhan (Sekaran & Bougie, 2016).
Sebagai contoh, hasil reliabilitas untuk variabel Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu diharapkan menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha yang tinggi karena instrumen ini dirancang untuk mencakup aspek-aspek penting seperti kemudahan penggunaan, manfaat, dan keandalan sistem. Hal serupa juga diharapkan pada variabel kepuasan kerja dan kinerja SP3OR, yang dirancang dengan indikator-indikator relevan berdasarkan teori Herzberg (1959) dan Robbins & Judge (2017).
Hasil uji reliabilitas akan memberikan kepercayaan bahwa alat ukur yang digunakan mampu menghasilkan data yang stabil dan konsisten untuk analisis lebih lanjut. Jika diperlukan, revisi terhadap instrumen dilakukan berdasarkan hasil uji reliabilitas ini untuk memastikan semua indikator memiliki keandalan yang tinggi.
c. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi alat ukur dalam memberikan hasil yang stabil dan dapat diandalkan jika digunakan secara berulang pada situasi atau waktu yang berbeda. Dalam penelitian kuantitatif ini, reliabilitas alat ukur diuji untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan benar-benar dapat mengukur variabel penelitian secara konsisten. Variabel-variabel yang diuji reliabilitasnya meliputi Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (variabel independen), tingkat kepuasan kerja (variabel mediasi), dan kinerja SP3OR (variabel dependen).
Pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha, sebuah metode statistik yang banyak digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen berbasis skala Likert. Nilai Cronbach’s Alpha menggambarkan konsistensi internal antar item dalam satu konstruk atau dimensi variabel. Secara umum, nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,70 dianggap menunjukkan tingkat reliabilitas yang baik, sementara nilai antara 0,60–0,70 masih dapat diterima untuk penelitian eksploratori (Ghozali, 2018).
1) Langkah Pengujian Reliabilitas
a) Pelaksanaan Pilot Test, Sebelum instrumen digunakan dalam pengumpulan data utama, dilakukan pilot test terhadap sampel kecil (30 responden atau lebih) untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur.
b) Penghitungan Cronbach’s Alpha, Data dari pilot test diolah menggunakan perangkat lunak statistik seperti SPSS. Setiap dimensi variabel (kemudahan penggunaan, manfaat aplikasi, keandalan sistem, kepuasan kerja, dan kinerja SP3OR) diuji secara terpisah. Nilai Cronbach’s Alpha dihitung untuk menilai konsistensi internal antar item.
2) Interpretasi Hasil Uji
a) Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,70, maka alat ukur dinyatakan reliabel.
b) Jika terdapat item dengan korelasi item-total rendah (biasanya
< 0,30), item tersebut perlu diperiksa ulang dan mungkin dihapus atau direvisi agar meningkatkan nilai reliabilitas keseluruhan (Sekaran & Bougie, 2016).
3) Contoh Penerapan dalam Penelitian
Untuk variabel Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu, indikator seperti kemudahan akses, manfaat aplikasi, dan keandalan sistem diuji dengan nilai Cronbach’s Alpha. Jika hasilnya 0,85, maka instrumen untuk variabel ini dinyatakan sangat reliabel. Hal serupa dilakukan untuk variabel tingkat kepuasan kerja dan kinerja SP3OR.
4) Manfaat Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas yang baik memastikan bahwa alat ukur dapat digunakan untuk menghasilkan data yang konsisten. Ini penting untuk memberikan hasil analisis yang valid dan terpercaya dalam menguji hubungan antarvariabel dalam penelitian. Dengan pengujian reliabilitas, peneliti dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan dalam instrumen sebelum digunakan pada populasi yang lebih besar.
6. Populasi Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel a. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini, populasi adalah Seluruh Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) yang terlibat dalam program pengembangan olahraga di wilayah tertentu yang menjadi fokus penelitian. Populasi ini mencakup individu-individu yang secara aktif menggunakan Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu dalam melaksanakan tugasnya, sehingga relevan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja dan kinerja mereka.
Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah:
1) Berstatus sebagai Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR).
2) Menggunakan Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu dalam menjalankan tugas sehari-hari.
3) Berpartisipasi aktif dalam program pembangunan olahraga yang difasilitasi oleh pemerintah atau lembaga terkait.
4) Berdomisili di wilayah atau kabupaten/kota yang telah menerapkan sistem aplikasi ini.
Jumlah populasi akan diidentifikasi berdasarkan data resmi dari instansi pemerintah, seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau dinas terkait, yang memiliki data lengkap tentang ju mlah SP3OR di setiap wilayah. Berikut Tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) di wilayah Jawa Barat:
Gambar 3. 1 LOKASI DAN POPULASI TENAGA SARJANA PENDAMPING PENGGERAK PEMBANGUNAN OLAHRAGA
(SP3OR) JAWA BARAT
Sumber: DISPORA 2024
Penelitian ini memfokuskan pada populasi yang relevan untuk memastikan data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis pengaruh penggunaan aplikasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja mereka. Jika jumlah populasi terlalu besar, teknik sampling akan digunakan untuk menentukan sampel yang representatif.
b. Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, teknik penarikan sampel bertujuan untuk menentukan bagian dari populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi secara valid dan reliabel. Penelitian ini
menggunakan teknik total sampling, bergantung pada karakteristik populasi dan tujuan penelitian.
7. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah penting dalam penelitian untuk mendapatkan informasi yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan, yaitu data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden penelitian, yaitu Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR). Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui:
1) Kuesioner
Instrumen utama penelitian adalah kuesioner dengan skala Likert (1–5) yang mencakup pertanyaan atau pernyataan terkait:
a) Penggunaan Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (variabel independen).
b) Tingkat kepuasan kerja (variabel mediasi).
c) Kinerja SP3OR (variabel dependen). Kuesioner disusun berdasarkan indikator yang telah divalidasi dan reliabel, sehingga mampu mengukur variabel penelitian secara tepat.
Kuesioner diberikan secara langsung atau melalui platform
digital, seperti Google Forms, jika responden tersebar di berbagai lokasi geografis.
2) Wawancara
Wawancara untuk mendukung data kuesioner, wawancara terstruktur dapat dilakukan kepada beberapa responden terpilih guna memperoleh informasi lebih mendalam tentang pengalaman mereka menggunakan aplikasi dan pengaruhnya terhadap kinerja.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari sumber- sumber terdokumentasi. Data ini meliputi:
1) Laporan resmi dari instansi terkait, seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau dinas olahraga setempat.
2) Dokumen atau publikasi tentang penggunaan Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu dan perannya dalam pengembangan olahraga.
3) Literatur, jurnal ilmiah, atau buku yang relevan untuk memperkuat landasan teori penelitian.
c. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk mengukur pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu terhadap tingkat kepuasan kerja dan kinerja Sarjana
Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR). Analisis data ini melibatkan Analisis Inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan melihat hubungan antarvariabel. Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik analisis inferensial sebagai berikut:
1) Uji Validitas dan Reliabilitas: Sebelum melakukan analisis inferensial, uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur (kuesioner) dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Pearson, sementara uji reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha.
2) Analisis Regresi Linear Berganda:
Untuk menguji pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu terhadap tingkat kepuasan kerja dan kinerja SP3OR, analisis regresi linear berganda akan digunakan. Teknik ini memungkinkan untuk melihat seberapa besar kontribusi setiap variabel independen (misalnya kemudahan penggunaan, manfaat aplikasi, keandalan sistem) terhadap variabel dependen (kepuasan kerja dan kinerja). Model regresi linear berganda dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + · · · + βkXk + ε
Keterangan:
YYY = Variabel dependen (kepuasan kerja atau kinerja SP3OR) X1, X2, X3= Variabel independen (kemudahan penggunaan, manfaat aplikasi, dan keandalan sistem)
β0 = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi untuk setiap variabel independen ϵ = Error term
3) Uji T (t-test) Untuk menguji signifikansi pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen, uji t digunakan. Uji t ini bertujuan untuk melihat apakah koefisien regresi masing-masing variabel independen signifikan secara statistik.
Hipotesis yang diuji adalah:
H₀ (Hipotesis Nol): Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen dan dependen.
H₁ (Hipotesis Alternatif): Ada pengaruh signifikan antara variabel independen dan dependen.
4) Uji F
Digunakan untuk melihat pengaruh simultan seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi secara keseluruhan dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen.
d. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1) Menyusun instrumen penelitian (kuesioner) berdasarkan teori dan indikator yang relevan.
2) Menguji validitas dan reliabilitas instrumen melalui uji coba (pilot test).
3) Mendata responden dan memastikan mereka sesuai dengan kriteria penelitian.
4) Melaksanakan distribusi kuesioner dan wawancara untuk mengumpulkan data primer.
5) Mengumpulkan dan menganalisis data sekunder dari dokumen, laporan, dan literatur terkait.
8. Lokasi dan Jadwal Penelitian a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan penulis lakukan untuk melakukan pengamatan dan pengumpulan data dalam pembuatan skripsi ini adalah di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat.
b. Jadwal Penelitian
KUESIONER
Halo, perkenalkan nama saya Novia Febriyanti mahasiswa Program Studi Administrasi Negara Universitas Nurtanio Bandung dan sedang melakukan penelitian mengenai Pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (Dahaga) terhadap Tingkat Kepuasan dan Kinerja Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olaharaga (SP3OR) Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar Pengaruh Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (Dahaga) Terhadap Tingkat Kepuasan dan Kinerja Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olaharaga (Sp3or) Jawa Barat
Saya sangat menghargai partisipasi Anda dalam mengisi kuesioner ini. Semua jawaban yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Identitas Anda tidak akan disebutkan dalam laporan hasil penelitian, dan data yang Anda berikan akan diproses secara anonim.
Saya sangat menghargai waktu dan perhatian yang Anda luangkan untuk mengisi kuesioner ini. Partisipasi Anda sangat berharga bagi kelancaran dan keberhasilan penelitian ini.
Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Cara Pengisian:
o Untuk setiap pertanyaan, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda dengan memilih jawaban yang sesuai dan paling relevan dengan memberi tanda cek lis (√).
o Pastikan Anda membaca setiap pernyataan dengan seksama sebelum memberikan jawaban.
2. Batas Waktu Pengisian:
o Harap mengisi dan mengembalikan kuesioner ini paling lambat seminggu setelah kuesioner diterima.
o Keterlambatan dalam pengembalian kuesioner dapat memengaruhi kelancaran proses penelitian.
Terima kasih atas kerjasamanya.
Salam hormat,
Skala Kriteria Singkatan
5 Sangat Setuju SS
4 Setuju S
3 Kurang Setuju KS
2 Tidak Setuju TS
1 Sangat Tidak Setuju STS
No Variabel dan Pernyataan
Skala
5 4 3 2 1
SS S KS TS STS A Sistem Aplikasi Informasi
1 Sistem Aplikasi Informasi Data Olahraga Terpadu (DAHAGA) telah tersedia dengan fitur yang lengkap
2 Sistem Aplikasi Informasi DAHAGA memenuhi harapan pengguna dalam mendukung
tugas dan tanggung jawab mereka
3 Sistem Aplikasi Informasi DAHAGA Memiliki kemudahan untuk diakses kapanpun tanpa kendala
4 Sistem Aplikasi Informasi DAHAGA didukung dengan jaringan komunikasi yang memadai 5 Sistem Aplikasi Informasi DAHAGA
menghasilkan laporan yang saya butuhkan 6 Sistem Aplikasi Informasi DAHAGA
memenuhi harapan pengguna dalam mendukung
tugas dan tanggung jawab mereka
7 Dengan adanya Sistem Aplikasi Informasi DAHAGA dapat mempermudah pembuatan laporan
B Kepuasan Pegawai
8 Saya merasa puas dengan adanya Sistem aplikasi Informasi DAHAGA
9 Tugas yang diberikan kepada saya jelas dan dapat dipahami
10 Penghargaan yang diberikan instansi meningkatkan semangat dalam bekerja 11 Saya merasa instansi memberikan dukungan
yang memadai untuk keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi
C Kinerja Pegawai
12 Saya melakukan pekerjaan sesuai prosedur yang berlaku
13 Laporan yang saya buat selalu tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan
14 Laporan yang saya buat mudah dipahami oleh pembaca
15 Saya merasa bangga dengan kualitas laporan yang saya hasilkan
16 Saya merasa didukung oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas laporan yang saya buat
17 Saya memiliki keterampilan yang memadai dalam menyusun laporan berkualitas
18 Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab
19 Saya memiliki akses yang mudah ke data yang diperlukan untuk pelaporan
20 Saya menerima pelatihan yang memadai untuk menyusun laporan tepat waktu
21 Sistem informasi yang digunakan mendukung proses pelaporan tepat waktu
22 Saya merasa didukung oleh atasan dalam memenuhi tenggat waktu pelaporan
23 Saya merasa proses pelaporan di tempat kerja saya efisien dan efektif
24 Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
25 Saya mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
26 Saya dapat menyusun laporan tanpa bantuan dari rekan kerja
27 Saya memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan laporan secara mandiri
28 Saya mampu mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang muncul selama proses pelaporan tanpa bantuan
29 Saya merasa proses pelaporan di tempat kerja saya memungkinkan saya untuk bekerja secara mandiri
30 Saya merasa dihargai atas kemampuan saya dalam menyelesaikan laporan secara mandiri 31 Saya memiliki akses yang memadai terhadap
informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan secara mandiri
DAFTAR PUSTAKA Analysis (7th ed.). Essex: Pearson.
Approach (7th ed.). Hoboken: Wiley.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Boston: Pearson.
Building Approach (7th ed.). Hoboken: Wiley.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319–340.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2014). Multivariate Data Herzberg, F., Mausner, B., & Snyderman, B. B. (1959). The Motivation to Work.
Herzberg, F., Mausner, B., & Snyderman, B. B. (1959). The Motivation to Work.
Indonesia. Jurnal Olahraga Indonesia, 14(3), 56-70.
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga
Kemenpora RI. (2020). Laporan Program Pembangunan Olahraga Nasional.
Kerja Pegawai Pemerintah. Jurnal Teknologi Informasi, 15(2), 45-58.
Lestari, P., & Budianto, I. (2019). Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Kepuasan
New York: John Wiley & Sons.
New York: John Wiley & Sons.
Nunnally, J. C., & Bernstein, I. H. (1994). Psychometric Theory (3rd ed.). New Prasetyo, E., & Widiastuti, N. (2020). The Role of Information Systems in
Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior (17th ed.).
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A Skill- Building Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A Skill
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Smith, A., & Johnson, R. (2022). Integrasi Data Olahraga: Sistem Informasi Sports Science, 12(2), 70-85.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Supporting Sports Development in Rural Areas. Indonesian Journal of Sutrisno, H. (2020). Sistem Informasi Terpadu dalam Pembangunan Olahraga di
Terpadu untuk Pengelolaan Olahraga yang Efisien. Journal of Sports Management, 29(4), 103-115.
York: McGraw-Hill.