• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DI SDN 50 KOTA BENGKULU SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DI SDN 50 KOTA BENGKULU SKRIPSI"

Copied!
239
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

DI SDN 50 KOTA BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd)

Dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Disusun Oleh : DOVAN ADI PUTRA

NIM. 1711240140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS (FTT)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU 2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v MOTTO

﴿ ا ًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ ﴿ ْبَصْوبَف َتْغ َرَف اَذِإَف ﴾ ٦

﴿ ْبَغ ْربَف َكِّب َر ٰىَلِإ َو ﴾ ٧ ٨

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh (urusan) yang

lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penggunaan Media Audio Visual Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V Di SDN 50 Kota Bengkulu”. Seiring doa dan hati yang tulus kupersembahkan karya ini untuk orang yang telah mendukung, memotivasi, mendoakan dan mengiringi keberhasilan dalam hidup penulis:

1. Kedua orang tuaku: Ayah (Ahmad Yadi) dan Ibu (Irawati) yang selalu memberikan nasehat, motivasi, bimbingan, dan kasih sayang serta doa yang tulus yang tiada hentinya demi tercapainya keberhasilan ananda.

2. Adik-adikku tersayang: Devan Adi Pratama dan Fitrizah Hazanah terimakasih telah memberiku semangat dan dukungan selama ini dalam menggapai cita- citaku.

3. Keluarga besarku terimakasih atas dukungan, semangat yang telah diberikan kepadaku selama ini sehingga aku bisa menyelesaikan studi ini.

4. Pembimbing 1 Bapak Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd, pembimbing 2 Ibu Salamah, SE, M.Pd terimakasih telah sabar membimbing dan memberikan masukan serta motivasi kepada saya selama ini.

5. Keluarga besar SDN 50 Kota Bengkulu yang telah membantu saya selama melakukan penelitian.

6. Teman seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu Angkatan 2017 terkhusus untuk kelas PGMI lokal D.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu, terimakasih atas segala ilmu, nasehat, dukungan dan arahannya semoga itu menjadi amal jariyah dikemudian hari.

8. Almamaterku.

(7)

vii

(8)

viii

(9)

ix ABSTRAK

Dovan Adi Putra, NIM. 1711240140. Judul Skripsi: “Penggunaan Media Audio Visual Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V Di SDN 50 Kota Bengkulu”. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Tadris UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Pembimbing: 1. Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd, Pembimbing 2. Salamah, SE, M.Pd.

Tujuan dalam penelitian ini yaitu 1. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu, 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu, dan 3. Solusi apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas V SDN 50 Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Kemudian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat menumbuhkan kreativitas belajar matematika siswa, karena dengan penggunaan media audio visual guru dapat menampilkan pembelajarannya dalam bentuk vidio pembelajaran seperti video youtube sehingga siswa tidak hanya terpaku pada buku yang ada dan juga dari penjelasaan guru. Faktor pendukung penggunaan media audio visual yaitu fasilitas sarana dan prasarana, lingkungan yang baik dan peran orang tua serta guru.

Sedangkan faktor penghambat yaitu dari diri siswanya sendiri, kondisi lingkungan yang kurang baik dan kurangnya peran orang tua siswa dan guru. solusi yang guru lakukan adalah setelah menggunakan media audio visual guru akan melakukan penjelasan kembali materi telah yang disampaikan secara garis besarnya saja. Dan juga guru akan memberikan soal atau pertanyan untuk mengetahui sudah sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dilakukan.

Kata Kunci: Media Audio Visual, Kreativitas Belajar, Matematika

(10)

x ABSTRACT

Dovan Adi Putra, NIM. 1711240140. Thesis title: "Use of Audio Visual Media in Fostering Creativity in Mathematics Learning in Class V Students at SDN 50 Bengkulu City". Thesis: Study Program for Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Tadris UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Supervisor: 1. Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd, Supervisor 2. Salamah, SE, M.Pd.

The objectives of this study are 1. To determine the use of audio-visual media in fostering creativity in learning mathematics in fifth grade students at SDN 50 Bengkulu City, 2. Supporting and inhibiting factors in the use of audio- visual media in fostering creativity in learning mathematics in fifth grade students at SDN. 50 Bengkulu City, and 3. What are the solutions to overcome obstacles in the use of audio-visual media in fostering creativity in learning mathematics in fifth grade students at SDN 50 Bengkulu City. This type of research is a field research using a qualitative descriptive approach. Sources of data from this research are teachers and students of class V SDN 50 Bengkulu City. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, documentation and questionnaires. Then analyzed by means of data reduction, data presentation and draw conclusions. Based on the results of the study, it was concluded that the use of audio-visual media can foster students' creativity in learning mathematics, because with the use of audio-visual media teachers can display their learning in the form of learning videos such as YouTube videos so that students are not only glued to existing books and also from the teacher's explanation. Factors supporting the use of audio-visual media are facilities and infrastructure, a good environment and the role of parents and teachers. While the inhibiting factors are from the students themselves, unfavorable environmental conditions and the lack of roles of parents and teachers. The solution that the teacher does is after using audio visual media the teacher will explain the material that has been conveyed in outline only. And also the teacher will give questions or questions to find out how far the level of student understanding of the learning material that has been done.

Keywords: Audio Visual Media, Learning Creativity, Mathematics

(11)

xi

KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V Di SDN 50 Kota Bengkulu”. Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat dan pengikutnya.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd selaku Rektor Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu, sekaligus pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan, arahan, koreksi, motivasi dan support sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Mus Mulyadi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

3. Bapak Adi Saputra M.Pd selaku Sekretaris jurusan Tarbiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. Ibu Dra. Aam Amaliyah, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan arahan dan dukungannya selama proses perkuliahan.

(12)

xii

5. Ibu Salamah, SE, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan dukungan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Syahril, S.Sos. I., M.Ag selaku Plt. Kepala Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang memfasilitasi buku sebagai referensi penulis.

7. Ibu Juraidah S.Pd.I. MM selaku Kepala Sekolah SDN 50 Kota Bengkulu, staf pengajar dan seluruh siswa di SDN 50 Kota Bengkulu.

8. Bapak dan ibu Dosen Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang selama penulis mengikuti perkuliahan telah membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

9. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamualikum warahmtullahi wabarakatuh

Bengkulu, Januari 2022 Penulis

Dovan Adi Putra NIM. 1711240140

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

NOTA PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN ... vii

SURAT PERNYATAAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Media Audio Visual ... 9

1. Pengertian media ... 9

2. Fungsi media pembelajaran ... 10

3. Manfaat media pembelajaran ... 12

4. Jenis-jenis media ... 13

5. Media audio visual ... 15

(14)

xiv

B. Kreativitas Belajar ... 19

1. Pengertian belajar ... 19

2. Kreativitas ... 22

3. Kreativitas belajar ... 24

C. Hakikat Matematika di SD ... 30

1. Pengertian matematika ... 30

2. Tujuan pembelajaran matematika di SD ... 32

3. Materi bangun datar ... 33

D. Kajian Penelitian Relevan ... 40

E. Kerangka Berfikir... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

C. Sumber Data ... 46

D. Teknik Pengumpulan Data ... 46

E. Teknik Keabsahan Data ... 49

F. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Latar Belakang Objek Penelitian ... 52

1. Sejarah Berdirinya SDN 50 Kota bengkulu ... 52

2. Lokasi SDN 50 Kota Bengkulu ... 53

3. Visi, Misi dan Tujuan SDN 50 Kota Bengkulu ... 53

4. Sarana dan Prasarana SDN 50 Kota Bengkulu ... 54

5. Keadaan Guru dan Pegawai SDN 50 Kota Bengkulu ... 56

6. Keadaan Siswa SDN 50 Kota Bengkulu ... 57

7. Struktur Organisasi SDN 50 Kota Bengkulu ... 58

B. Hasil Penelitian ... 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

(15)

xv DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Segitiga Ditinjau Dari Panjang Sisi dan Besar Sudut .... 35

Tabel 4.1 Identitas Kepala Sekolah SDN 50 Kota Bengkulu ... 52

Tabel 4.2 Identitas Sekolah ... 53

Tabel 4.3 Data Sarana SDN 50 Kota Bengkulu ... 55

Tabel 4.4 Data Prasarana SDN 50 kota Bengkulu ... 55

Tabel 4.5 Data Nama Guru SDN 50 Kota Bengkulu ... 56

Tabel 4.6 Data Siswa SDN 50 Kota Bengkulu ... 57

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Segitiga ... 34

Gambar 2.2 Mencari Besar Sudut Segitiga ... 34

Gambar 2.3 Segiempat ... 36

Gambar 2.4 Trapesium (Sembarang) ... 37

Gambar 2.5 Trapesium Sama Kaki ... 37

Gambar 2.6 Trapesium Siku-siku ... 38

Gambar 2.7 Jajar Genjang ... 38

Gambar 2.8 Layang-Layang... 38

Gambar 2.9 Belah Ketupat ... 39

Gambar 2.10 Persegi Panjang ... 39

Gambar 2.11 Persegi ... 40

Gambar 2.12 Lingkaran ... 40

Gambar 2.13 Kerangka Berfikir ... 44

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDN 50 Kota Bengkulu ... 58

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sesuatu yang telah ada sejak sejarah manusia di mulai. Pendidikan merupakan sebuah proses penyempurnaan diri yang dilakukan manusia secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki kekurangan dan keterbatasan, maka untuk mengembangkan diri dan melengkapi kekurangan dan keterbatasannya, manusia berproses dengan pendidikan.

Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Setiap pengalaman yang secara formatif mempengaruhi cara manusia berfikir, merasa, atau bertindakan dapat dianggap pendidikan.2

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional, (Jakarta, 2003), hal. 2

2 Sultan Beddu, “Implementasi Pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik,” Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Pembelajaran , Vol 1, No 3, 2019, hal. 71-84

3 UU RI No. 20 Tahun 2003, Op. Cit., hal. 4

(19)

2

Seiring dengan perkembangan zaman proses belajar mengajar terus diperbarui agar tidak ketinggalan zaman seperti halnya dengan cara memanfaatkan teknologi terbaru sebagai media pembelajaran

Media pembelajaran sendiri merupakan alat yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran agar pembelajaran tersebut bisa berjalan dengan baik. Menurut Azhar media merupakan seperangkat alat bantu yang digunakan pada suatu proses belajar baik didalam ataupun diluar kelas, selain itu dijelaskan suatu komponen sumber belajar atau wahana fisik yang berisi materi instruksional di lingkungan siswa dan dapat merangsang siswa untuk belajar merupakan media pembelajaran.4 Selain itu media pembelajaran juga dipahami sebagai segala sesuatu untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa dengan tujuan dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.5

Selain itu dengan menggunakan media akan menghasilkan manfaat besar dalam pembelajaran salah satunya membuat pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat dikaitkan sebagai penarik perhatian dan menjaga peserta didik agar tetap terjaga dan memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik gambar yang berubah-ubah serta penggunaan efek khusus dapat menimbulkan keingin tahuan yang besar bagi peserta didik sehingga meningkat minat dan kreativitas para siswa.

Ada banyak macam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar, Arsyad dalam buku Nunuk Suryani, dkk mengemukakan bahwa jenis media terdiri dari media berbasis manusia, berbasis cetakan, visual, audio visual, dan media komputer.6 Dari berbagai jenis media diatas, salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran yaitu media audio visual.

4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 4

5 Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), hal. 4

6 Ibid., hal. 48

(20)

3

Media audio visual adalah media yang mempunyai komponen suara dan gambar sekaligus. Media jenis ini dinilai memiliki kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan media visual.

Media audio visual terbagi dua yaitu media visual diam, media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti audio visual bingkai suara (soud slides), audio visual rangkai suara, dan cetak suara. Yang kedua yaitu visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak seperti audio visual dan video cassete.7

Dengan memanfaatkan media audio visual pendidik dapat menampilkan materi pembelajarannya dalam bentuk video sehingga pembelajaran akan lebih menarik serta siswa tidak akan merasa lelah dalam mengikuti pembelajaraan. Selain itu dengan memanfaatkan audio visual diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa.

Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu hal yang baru berdasarkan hal yang dilihatnya. Menurut Conny R Semiawan kreativitas adalah suatu bentuk kemampuan untuk berfikir tentang hal-hal dengan cara baru serta tidak biasa (unusual) dan menghasilkan jawaban yang baru terhadap berbagai masalah.8 Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiki oleh setiap orang yang dapat ditemukan dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Oleh karena itu pengembangan kreativitas sejak usia dini dinilai sangat penting untuk memupuk perkembangan kreativitas siswa.

Kreativitas siswa digambarkan dengan adanya peningkatan kreativitas dalam menciptakan pemikiran yang relatif baru seperti memecahkan masalah, dapat menguraikan sesuatu dengan lancar, serta mampu mengalihkan berbagai permasalahan yang lain secara luwes. Setiap siswa tentunya mememiliki tingkat kreativitas yang tidak sama. Siswa yang cerdas biasanya

7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hal. 124

8 Anis Pusitaningtyas, Pengaruh Komunikasi Orang Tua Dan Guru Terhadap Kreativitas Siswa, Proceedings Of The ICECRS 1.1, 2016, hal. 935-942

(21)

4

mempunyai kreativitas yang tinggi, meskipun ada siswa yang kecerdasannya biasa saja tetapi mempunyai kreativitas yang tinggi.

Matematika menurut Ruseffendi yang dikutif oleh Fatrima Santri Syafri terbentuk karena adanya hubungan terhadap ide, proses dan penalaran sebagai hasil dari pemikiran manusia.9 Secara emperis awalnya matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sistematis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep matematika.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai keperguruan tinggi.

Tujuannnya adalah memahami betapa pentingnya matematika, karena dengan mempelajari matematika dapat mengatasi masalah dalam kehidupan sehari- hari, ini karena matematika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Matematika sendiri sangat dibutuhkan pada masa sekarang maupun masa yang akan datang, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sumarmo bahwa pendidikan matematika hakikatnya mempunyai dua arah pengembangan yaitu untuk menjawab persoalan kebutuhan masa kini dan depan.10 Di samping itu, siswa diharapkan dapat mempelajari matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika.

Tapi pada kenyataanya matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit untuk dipahamai oleh siswa, karena siswa percaya bahwa matematika itu sulit untuk dipelajari karena banyak menggunakan rumus dan hitungan. Oleh karena supaya pembelajaran lebih menarik serta mampu

9 Fatrima Santri Syafri, Pembelajaran Matematika; Pendidikan Guru SD/MI, (Yogyakarta: Matematika, 2016), hal. 8

10 Apriyanti, Helly. Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Diss. Universitas Pendidikan Indonesia, (2014), hal. 2

(22)

5

meningkatkan kreativitas belajar siswa peranan media pembelajaran yang menarik sangat diperlukan.

Adapun identifikasi permasalahan dalam penulisan skripsi ini yaitu:

masih rendahnya kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika, selain itu masih banyak guru belum menggunakan media audio visual dalam pembelajaran dan kurang memadainya fasilitas media pembelajaran. Selain itu, supaya penelitian ini tidak terlalu meluas maka penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan media audio visual berupa video pembelajaran dilihat dari siswa suka bertanya serta mengemukakan pendapatnya dalam materi pembelajaran bangun datar.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada 2 Maret 2021. Pada tahap awal ini peneliti mengamati bahwa masih banyak guru yang masih menggunakan media konvensional seperti buku, LKS dalam pembelajarannya. Selain itu, guru juga masih jarang menggunakan media audio visual dalam pembelajarannya sehingga penggunaan media pembelajaran kurang bervariasi. Dimana guru aktif menjelaskan materi pembelajaran sementara siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Salah satu yang menjadi penghambat proses pembelajaran matematika adalah kurang motivasi siswa untuk belajar matematika karena adanya anggapan siswa bahwa mata pelajaran matematika berisi tentang rumus-rumus dan perkalian, ditambah media yang digunakan juga kurang bervariasi sehingga siswa kurang tertarik terhadap mata pelajaran matematika. Selain itu terkadang guru kurang memvariasikan metode ataupun penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang bermain sendiri dan bersenda gurau dengan temannya pada saat pembelajaran berlangsung.

Sebagai seorang pendidik sudah sepantasnya dituntut untuk dapat menggunakan berbagai jenis media pembelajaran agar pembelajaran dapat menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Media audio visual merupakan salah satu media yang sudah banyak dikenal orang. Dengan menggunakan media audio visual guru dapat menampilkan pembelajaran

(23)

6

dalam bentuk video pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

Selain itu keterangan yang peneliti peroleh melalui wawancara dengan Ibu Susmayurti, S.Pd, di SDN 50 Kota Bengkulu saat ini memang masih banyak guru-guru yang masih menggunakan media buku maupun LKS sebagai media pembelajaran di kelas. Di mana sedangkan untuk penggunaan media audio visual dalam pembelajaran masih jarang digunakan, itu dikarenakan masih kurangnya fasilitas pendukung untuk menggunakan media audio visual tersebut seperti belum memadainya LCD proyektor sebagai alat yang akan digunakan untuk menampilkan video dalam pembelajaran. belum memadainya fasilitas media pembelajaran dikarenakan anggaran yang sedianya sudah dipersiapkan untuk membeli fasilitas pembelajaran dialihkan untuk membeli keperluan yang lain. Sehingga sampai sekarang guru masih menggunakan media pembelajaran dalam bentuk buku. Padahal jika fasilitas memadai dapat membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajarannya sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul

“Penggunaan Media Audio Visual Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V Di SDN 50 Kota Bengkulu”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu?

3. Apa saja solusi untuk mengatasi hambatan dalam penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu?

(24)

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu

3. Untuk mengetahui solusi apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika pada siswa kelas V di SDN 50 Kota Bengkulu

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ilmiah, khususnya tentang penggunaan media audio visual dalam menumbuhkan kreativitas belajar matematika.

b. Sebagai bahan masukan untuk penelitian sejenis 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Dengan adanya penelitian ini di harapkan peserta didik dapat dengan mudah menerima dan memahami mata pelajaran yang disampaikan oleh pendidik melalui media audio visual sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

b. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah untuk menyediakan fasilitas kepada peserta didik dengan berbagai media pembalajaran yang lebih baik dan modern.

c. Bagi Peneliti

(25)

8

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, informasi dan pengalaman dalam bidang pendidikan, serta untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan, dan juga sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana S1.

E. Sistematika Penulisan

Supaya mudah dipahami dalam tata cara urutan penulisan skripsi, maka berikut ini dijelaskan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. Merupakan landasan teori yang membahas tentang kajian teori yaitu tentang media audio visual, kreativitas belajar dan hakikat matematika di SD, kajian penelitian relevan, dan kerangka berfikir.

BAB III. Merupakan metode penelitian yang membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik keabsahan data dan teknik analisis data.

BAB IV. Laporan hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari deskripsi lokasi penelitian, temuan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V. Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka Lampiran

(26)

9 BAB II

LANDASAN TEORI A. Media Audio Visual

1. Pengertian Media

Media merupakan sarana atau alat komunikasi yang digunakan oleh guru dalam mempermudahnya dalam penyampaian materi. Kata media sendiri berasal dari bahasa Latin dari bentuk jamak kata medium yang secara harfiah yang berarti perantara atau pengantar. Menurut Suranto media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikasi.11

Asocciation For Education And Communication Teknologi (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu penyaluran informasi. Sedangkan National Education Assiciation (NEA) mendifinisisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas instruksional.12

Gerlach dan Ely mengatakan secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam hal ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.13 Gagne juga mengemukakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.14

Adapun secara lebih khusus Briggs mengatakan bahwa media merupakan sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi

11 Purwono, Joni, "Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan." Jurnal teknologi pendidikan dan pembelajaran, Volume 2. No. 2 (2014), ha1. 127-144 (Diakses 2 Maret 2021)

12 Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta:

Kencana, 2020), hal. 1

13 Ibid., hal. 5

14 Hardianto, Deni. “Media Pendidikan Sebagai Sarana Pembelajaran yang Efektif,”

Majalah Ilmiah Pembelajaran 1, Vol. 1. (2005), hal. 95-104 (Diakses 2 Maret 2021)

(27)

10

pembelajaran.15 menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 pembelajaran adalah proses interaksi siswa peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.16

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat lebih baik dan sempurna.17

Sri Anita dalam Purwono mendifinisikan media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan pengertian itu maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah media.18

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan media pembelajaran adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan seseorang agar terjadi komunikasi yang efektif dan efesien. Dalam pembelajaran media digunakan untuk merangsang perhatian peserta didik sehingga terjadinya proses belajar.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi dari media pembelajaran adalah untuk memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas dan juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.19 Menurut Sanaky dalam buku Nunuk Suryani, dkk media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:

15 Purwono, Joni. "Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan." Jurnal teknologi pendidikan dan pembelajaran, Volume 2. No. 2 (2014), hal. 127-144 Diakses 2 Maret 2021

16 UU RI No. 20 Tahun 2003, Op. Cit., hal. 3

17 Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Op. Cit., hal. 6

18 Purwono, Joni. "Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan." Jurnal teknologi pendidikan dan pembelajaran, Volume 2. No. 2 (2014), hal. 127-144 Diakses 2 Maret 2021

19 Rostina Sundaya, Media Dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika, (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 7

(28)

11

a. Menghadirkan obyek sebenarnya b. Membuat tiruan dari obyek sebenarnya

c. Membuat konsep abstrak ke konsep lebih konkret d. Menyamakan persepsi

e. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak f. Menyajikan ulang informasi secara konsisten

g. Memberi suasana belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga tujuan pembelajaran tercapai20

Hamalik dalam Arsyad mengemukakan bahwa dalam penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.21 Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi materi pembelajaran. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan lebih menarik, akurat dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.

Menurut Kemp dan Dayton dalam Nunuk Suryani, dkk media pembelajaran memiliki 3 fungsi utama apabila media tersebut digunakan oleh perorangan, kelompok atau kelompok pendengar dalam jumlah besar.

Fungsi tersebut diantaranya adalah.22 a. Motivasi minat atau tindakan

Media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak. Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.

b. Menyajikan informasi

20 Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin Putria, Op. Cit., hal. 10

21 Azhar Arsyad, Op. Cit., hal. 19

22 Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin Putria, Op. Cit., hal. 13

(29)

12

Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka menyajikan informasi dihadapan sekelompok siswa.

Penyajian ini dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.

c. Memberi instruksi

Untuk tujuan informasi, dimana informasi yang terdapat dalam media tersebut harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa serta untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Fungsi media pembelajaran juga dapat optimal tentunya didukung oleh ketepatan pemilihan media yang digunakan di kelas.

3. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa sehingga materi yang diberikan lebih efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Beberapa manfaat pengguanaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran diantaranya adalah.23

a. Materi yang disampaikan dapat diseragamkan sehingga siswa mendapat informasi yang seragam

b. Pembelajaran menjadi lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif karena dalam media biasanya memungkinkan adanya partisipasi aktif siswa, umpan balik dan penguatan

d. Media pembelajaran dapat menyingkat waktu pembelajaran

23 Azhar Arsyad, Op. Cit., hal. 25

(30)

13

e. Meningkatkan kualitas hasil belajar serta tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

f. Pembelajaran dengan media pembelajaran tidak mengenal tempat dan waktu. Media pembelajaran tidak hanya bisa digunakan pada waktu pembelajaran formal namun juga dapat dipelajari sendiri oleh siswa g. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi yang dipelajari

maupun terhadap proses belajar h. Meringankan guru dalam mengajar

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu dapat membuat pembelajaran yang dilakukan lebih menarik sehingga menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa.

4. Jenis-Jenis Media

Salah satu upaya yang dilakukan guru agar pembelajaran semakin bermakna adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Menurut Arsyad dalam buku Nunuk Suryani, dkk pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi pengembangan teknologi dibagi menjadi dua kategori luas, yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir, diuraikan sebagai berikut:24

a. Media Tradisional

1) Visualitas diam yang diproyeksikan menggunakan proyeksi opaque, proyeksi overhead, slides, filmstrips

2) Visualitas yang tak diproyeksikan, seperti gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram, pameran, papan info, papan bulu

3) Audio, seperti rekaman piringan, pita kaset

4) Penyajian multimedia, seperti slide plus suara (tape), multi-image 5) Visual dinamis yang diproyeksikan, seperti film, televisi dan video 6) Cetak, seperti buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah,

lembaran lepas (hand-out)

7) Permainan, seperti teka-teki, simulasi, permainan papan 8) Realita, seperti model, spesimen (contoh), dan manipulatif

24 Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin Putria, Op. Cit., hal. 48

(31)

14

b. Media teknologi mutakhir

1) Media berbasis telekomunikasi, seperti telekoferensi, kuliah jarak jauh

2) Media berbasis mikroprosesor, seperti computer-assisted intruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc

Selanjutnya Arsyad dalam buku Nunuk Suryani, dkk berpendapat bahwa jenis media terdiri dari media berbasis manusia, berbasis cetakan, visual, audio-visual, dan media komputer, diuraikan sebagai berikut:25

a. Media berbasis manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan mengomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat apabila bertujuan untuk mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan kegiatan belajar siswa.

b. Media berbasis cetakan

Media berbasis cetakan banyak sekali dijumpai dalam pembelajaran. Berdasarkan pendapat Arsyad media berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran kertas. Selain itu dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus diperhatikan saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong

c. Media berbasis visual

Media visual merupakan media yang juga memegang peranan penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melaui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.26

25 Ibid., hal. 48

26 Ibid., hal. 52

(32)

15

d. Media berbasis audio visual

Media audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanisme elektronik. Pembelajaran dengan memanfaatkan media audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.27

e. Media berbasis komputer

Media berbasis komputer merupakan cara memperoduksi dan menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis digital. Menurut Arsyad (Nunuk Suryani, dkk) simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan.28 Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran. Oleh karena itu, perancangan pembelajaran menggunakan media berbasis komputer memerlukan persiapan meliputi perancangan desain pembelajaran, persiapan peralatan penunjang pembelajaran, dan pengguna media pembelajaran tersebut.

5. Media Audio Visual

a. Pengertian media audio visual

Menurut Wingkel media audio visual adalah adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti slide yang dikombinasikan dengan kaset audio.29 Sedangkan Wina Sanjaya mengatakan media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, slide, suara, dan sebagainya.30 Dari penjelasan oleh para ahli dapat kita pahami bahwa media pembelajaran audio visual adalah sebuah

27 Ibid., hal. 53

28 Ibid., hal. 54

29 Wingkel, Psikologi Pengajaran, (Yogkarata: Media Abadi, 2004), hal. 321

30 Wina, Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 172

(33)

16

alat bantu pembelajaran yang dapat menyampaikan pesan berupa gambar dan suara sekaligus, sehingga dapat memotivasi siswa-siswa dalam belajar serta mempermudah proses penerimaan pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru ke siswanya.

Kustandi dan Sutipjo (dalam Nunuk Suryani, dkk) menyebutkan karakteristik media berbasis audio visual adalah sebagai berikut:31

1) Bersifat linear

2) Menyajikan visualisasi yang dinamis

3) Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya

4) Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak

5) Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang interaktivitasnya rendah

b. Fungsi media audio visual

Media merupakan salah satu strategi yang tepat dalam menyiasati kejenuhan peserta didik karena pembelajaran dengan menggunakan media dirasa cukup efektif dan dapat menggairahkan semangat siswa dalam mengikuti jalannya proses belajar mengajar.

Media audio visual mempunyai berbagai macam fungsi, Yusuf Hadi Miarso menyebut fungsi media audio visual yaitu sebagai berikut:32 1) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi pada

otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal

2) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa

3) Media dapat melampaui batas ruang kelas

4) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya

5) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

31 Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin Putria, Op. Cit., hal. 53

32 Yusuf Hadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 392

(34)

17

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar 8) Media memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang

konkret maupun abstrak

9) Media memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri

10) Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa

c. Jenis media audio visual 1) Audio-Visual murni

Audio visual murni atau sering disebut dengan media audio visual gerak adalah media yang menampilkan unsur-unsur gambar yang bergerak seperti film bersuara, televisi dan video.33 unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari satu sumber.

a. Film bersuara

Film sebagai media audio visual merupakan gambar- gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup serta memilki suara.

Film bersuara mempunyai beberapa jenis akan tetapi, film bersuara yang dimaksud disini adalah film yang digunakan sebagai alat untuk pembelajaran

b. Video

Video merupakan salah satu jenis media audio visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama- sama dengan suara alamiahnya atau suara yang sesuai. Video dapat menyajikan sebuah informasi, memaparkan suatu proses serta konsep-konsep rumit lainnya. Video juga dapat memberikan daya tarik sendiri sehigga media video banyak

33 Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Op. Cit., hal. 125

(35)

18

digunakan dalam menyampaikan atau menjelaskan materi pembelajaran.

c. Televisi

Televisi merupakan salah satu media yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi sekaligus sebagai sebagai hiburan keluarga. Televisi juga bisa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pendidikan kepada anak-anak dan mayarakat. Selain itu program-program pendidikan televisi dinilai efektif karena selain dapat menarik minat siswa yang besar juga memberikan informasi yang luas.

2) Audio-Visual tidak murni

Audio visual tidak murni merupakan media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audio- visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti sound slide (film bingkai suara), slide tape (film bingkai suara)

d. Manfaat media audio visual

Dalam penggunaan media audio visual tentulah harus memiliki manfaat terhadap proses pembelajaran agar proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Menurut Nana Sudjana manfaat media audio visual dalam proses belajar bagi siswa antara lain:

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

b. Materi pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik

c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar untuk setiap jam pengajaran

(36)

19

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lainnya seperti mengamati, melakukan dan mendemostrasikan.

e. Kelebihan dan kelemahan media audio visual

Media audio visual disamping memiliki manfaat dalam menyampaikan materi pembelajaran juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan media audio visual yaitu:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitisi (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model

3) Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial34 Sedangkan kelemahan media audio visual yaitu:

1) Hanya menyajikan komuniasi satu arah

2) Banyak guru yang kurang paham dalam pengoperasian penggunaan media audio visual

3) Layar pesawat tidak dapat menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan 4) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memilki hubungan

pribadi dengan guru dan siswa bisa bersikap pasif selama penayangan.35

B. Kreativitas Belajar 1. Pengertian Belajar

Secara umum belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara

34 Purwono, Joni. "Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan." Jurnal teknologi pendidikan dan pembelajaran, Volume 2. No. 2 (2014), hal. 127-144 Diakses 2 Maret 2021

35 Azhar Arsyad, Op. Cit., hal. 53

(37)

20

stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku.

Menurut Slameto pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.36 Sedangkan Gagne memberikan dua definisi belajar, yang pertama belajar ialah suatu proses yang memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Yang kedua, belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.37

Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).38

Pada dasarnya manusia itu di lahirkan kedunia ini seperti kertas putih yang belum tahu apapun baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Namun kemudian seiring berjalan waktu ia tumbuh kembang dan mulai belajar berbagai hal yang ada di lingkungannya sehingga ia menjadi mengetahui, mengenal, dan menguasai berbanyak hal yang ada di dunia ini. Hal itu karena ia menggunakan potensi dan kapasitas yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 78 : َهَّمُأ ِنىُطُب ْهِم ْمُكَج َرْخَأ ُ َّاللَّ َو ْمُكَّلَعَل َةَدِئْفَ ْلْا َو َربَصْبَ ْلْا َو َعْمَّسلا ُمُكَل َلَعَج َو بًئْيَش َنىُمَلْعَت َلَ ْمُكِتب

َنو ُرُكْشَت

36 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), hal. 12

37 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), hal. 13

38 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hal. 211

(38)

21

Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur39

Pelajaran yang dapat manusia dari ambil ayat tersebut yaitu bahwasanya manusia itu lahir dari perut ibunya dan Allah SWT memberikan ia pendengaran, penglihatan, akal dan pikiran. Oleh karena itu manusia harus bersyukur terhadap apa yang diberikan oleh Allah SWT dan janganlah manusia itu bersikap sombong karena ilmu yang dimilikinya. Karena pada saat dilahirkan manusia tidak memiliki ilmu sedikitpun dan bahwasanya ilmu yang ia miliki sekarang tidak ada apa- apanya di bandingkan ilmu yang dimiliki oleh Allah SWT.

Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan terdiri dari 3 komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Dimana kondisi eksternal yaitu stimulus dari lingkungan dalam belajar, kondisi internal menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, dan siasat kognitif, kondisi internal belajar berinteraksi dengan kondisi eksternal belajar, dan interaksi tersebut tampak hasil belajar.40

Belajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi hasil latihan yang dilakukan secara sadar, bersifat fungsional, menetap, bersifat aktif dan positif berdasarkan atas latihan, bertujuan dan terarah serta mencangkup keseluruhan aspek kepribadian.41 Perubahan tersebut bukan disebabkan oleh insting, kematangan atau kebiasaan melainkan bersifat konstan dan berbekas. Dalam hal ini belajar sangat berperan penting dalam sifat dan tingkah laku anak di dalam lingkungannya.

39 Al-Quranulkarim Hafazan Metode 7 Kotak, Q.S An-Nahl: 78, (Jakarta: Al-Qosbah, 2020), hal. 275)

40 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hal.

10

41 Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hal. 36

(39)

22

Proses belajar dapat terjadi secara efektif apabila semua faktor internal (dalam diri siswa) dan faktor eksternal (di luar diri siswa) diperhatikan oleh guru. Seorang guru harus mengetahui bagaimana potensi kecerdasan, minat, motivasi, gaya belajar, sikap dan latar belakang sosial ekonomi dan budaya yang merupakan faktor internal dari dalam siswa.

Begitu juga faktor eksternal seperti tujuan, materi, strategi, metode, iklim sosial di dalam kelas, sistem evaluasi, pandangan terhadap siswa, serta upaya guru untuk menangani kesulitan belajar siswa harus bisa dipahami dan dilaksanakan.

Dari pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang secara sengaja dan sadar untuk memperoleh pengetahuan baru sehingga terjadinya perubahan tingkah laku baik dalam hal berfikir, bertindak maupun perubahan diri lainnya sehingga menjadi manusia yang seutuhnya.

2. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, kreativitas merupakan suatu ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. terutama bagi anak sekolah dasar yang selalu berusaha dalam menciptakan sesuatu hal dengan imajinasinya.

Kreativitas menunjukkan kemampuan siswa dalam menciptakan hasil karya yang baru yang merupakan produk-produk kreasi hasil dari imajinasi siswa. Menurut Santrock kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tidak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem.42

Sedangkan menurut Samsunuwiyati kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multidemensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional. Selanjutnya Rogers (dalam Utami Munandar) mengemukakan kreativitas adalah kecendrungan untuk

42 Santrock, John W, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 366

(40)

23

mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecendrungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.43

Kreativitas juga dapat mengasah kemampuan seseorang dalam berfikir dalam menghasilkan suatu karya. Seperti halnya Menurut Utami Munandar dalam M. Asrori kreativitas sebagai kemampuan mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinilitas dalam berfikir serta kemapuan untuk mengelaborisasi suatu gagasan.44

Dengan demikian kreativitas dapat diartikan sebagai suatu proses belajar yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru dimana hal baru tersebut mempunyai nilai kegunaan untuk meningkatkan kehidupan manusia.

b. Aspek-aspek kreativitas

Terdapat beberapa aspek kreativitas menurut Guilford (dalam Munandar) yaitu sebagai berikut:45

1) Fluency, yaitu kesigapan, kelancaran untuk menghasilkan banyak gagasan

2) Fleksibilititas, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam- macam pendekatan dalam mengatasi persoalan

3) Orisinilitas, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang asli

4) Elaboration, yaitu individu yang mampu mengembangkan suattu gagasan, menambahkan atau merinci detail dari suatu objek, gagasan atau situasi menjadi lebih menarik dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi

5) Originality, yaitu keaslian individu untuk mencetuskan gagasan unik atau gagasan asli yang belum pernah ada

43 Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hal. 18

44 M. Asrori, Perkembangan Peserta Didik; Pengembangan Kompetensi Pedagogis Guru, (Yogyakarta: Media Akademi, 2015), hal. 63

45 Utami Munandar, Op. Cit., hal. 10

(41)

24

Menurut Torrance (dalam Munandar) aspek-aspek kreativitas meliputi:

1) Kelancaran berfikir

Maksud dari kelancaran berfikir adalah kemampuan dalam menghasilkan ide, jawaban, penyelesaian masalah atas pertanyaan yang keluar dari pemikiran seseorang, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal

2) Keluwesan

Yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam mengatasi persoalan. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes berfikir dalam menggantikan cara berfikir lama dengan cara berfikir baru dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran

3) Elaborasi

Kemampuan dalam memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik

4) Orisinilitas

Kemampuan mencetuskan gagasan asli, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian- bagian atau unsur-unsur

Berdasarkan pemaparan aspek-aspek kreativitas menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kreativitas berperan penting dalam menumbuh kembangkan siswa agar bisa memecahkan suatu masalah atau menemukan gagasan baru melalui kelancaran berfikir, keluwesan, elaborasi, dan orinisilitas 3. Kreativitas Belajar

a. Pengertian kreativitas belajar

(42)

25

Menurut Martini Jamaris, kreativitas belajar adalah kemampuan siswa untuk menemukan cara-cara yang baru dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pembelajaran.46

b. Indikator kreativitas belajar

Kreativitas berhubungan dengan proses seseorang. Seseorang yang memiliki kreativitas, kemampuan berfikirnya tentu akan lebih luas serta memiliki imajinasi yang tak terhingga dalam perkembangannya.

Menurut Munandar (Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohammad) berpendapat bahwa indikator kreativitas sebagai berikut:47

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar

2) Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot

3) Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah 4) Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu 5) Mempunyai atau menghargai rasa keindahan

6) Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain

7) Memiliki rasa humor yang tinggi 8) Mempunyai daya imajinasi yang kuat

9) Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain (orisinil)

10) Dapat bekerja sendiri 11) Senang mencoba hal baru

12) Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)

46 Resi Wahyuni, Hubungan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 001 Kampar Utara, (Pekanbaru: UIN SUSKA RIAU, 2014), hal. 9

47 Hamzah. B. Uno, Nurdin Mohammad. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2015), hal. 252

(43)

26

Sedangkan menurut Laiken dan Lev indikator berfikir kreatif yaitu:48

1) Kefasihan : siswa mampu memecahkan masalah dengan lancar dan benar

2) Fleksibilitas : siswa mampu memecahkan masalah dengan cara yang pernah didapatkan

3) Kebaruan : siswa mapu memecahkan masalah dengan cara lain yang baru dan tidak biasa digunakan

Jadi seorang guru dapat menumbuhkan sikap kreatif pada siswanya dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir kreatif melalui permasalahan yang ada. Siswa yang kreatif dapat dilihat dari berbagai aspek salah satunya adalah kemapuan dalam mengemukakan berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.

Siswa yang memiliki lebih dari satu alternatif akan mempermudah dirinya untuk dapat memecahkan masalahnya karena jika siswa tidak berhasil salam memecahkan masalahnya, siswa masih memiliki berbagai alternatif lain hingga mampu memecahkan masalahnya sendiri. kreativitas siswa juga dapat diketahui dengan cara siswa mengemukakan pendapat, mampu mengelola ide atau pendapatnya kedalam sebuah produk, menanyakan sesuatu hal yang berkaitan dengan materi yang belum ia mengerti, dan mampu menyelesaikan permasalahan dari berbagai sudut pandang, dan selalu memberikan bukti atau alasan atas pendapatnya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar

Dalam menumbuh kembangkan kreativitas belajar anak tidaklah selalu berjalan mulus sesuai apa yang telah direncanakan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas belajar. Menurut Clark dalam M. Asrori faktor – faktor yang mempengaruhi kreativitas

48 Iswanti, Partia, Riyadi Riyadi, and Budi Usodo. Analisis Tingkat Kemampuan Berfikir Kreatif Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah Geometri Ditinjau Dari Gaya Belajar Kelas X Matematika Ilmu Alam (Mia) 4 SMA Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015. Diss. Sebelas Maret University. Diakses 24 Maret 2021

(44)

27

belajar dikategorikan dua kelompok yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor-faktor pendukung perkembangan kreativitas belajar yaitu:

1) Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan.

2) Situasi yang menimbulkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan.

3) Situasi yang mendorong menghasilkan sesuatu.

4) Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.

5) Sesuatu yang menekankan inisiatif diri.

6) Kewibahasaan yang memungkinkan untuk mengembangkan potensi kreativitas secara lebih luas.

7) Posisi kelajuran.

8) Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, stimuli dari lingkungan sekolah dan motivasi diri.49

Adapun faktor-faktor penghambat berkembangnya kreativitas belajar yaitu:

1) Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum di ketahui.

2) Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial.

3) Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi dan penyelidikan.

4) Streotif peran seks atau jenis kelamin.

5) Diferensiasi antara bekerja dan bermain.

6) Otoriatarisnisme.

7) Tidak menghargai terhadap fantasi dan hayalan.50 d. Ciri-ciri kreativitas

49 M. Asrori, Op. Cit., hal. 82

50 Ibid., hal. 83

Gambar

Gambar 2.1  Segitiga
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau Dari Panjang Sisi dan Besar  Sudut
Gambar 2.5  Trapesium sama kaki
Gambar 2.6  Trapesium siku-siku
+4

Referensi

Dokumen terkait

Petunjuk: Centanglah ( ✓ ) salah satu kolom yang sesuai dengan pilihan anda (STS) Sangat Tidak Setuju, (TS) Tidak Setuju, (N) Netral, (S) Setuju, (SS) Sangat Setuju.Produk

Skor angket efikasi diri dianalisis menggunakan aturan skala likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Komunikasi orang tua diukur dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert dengan alternative jawaban SS = sangat setuju, S = setuju, R = ragu, TS = tidak setuju,

Bobot penilaian untuk Kesejahteraan Subjektif (Skala IA) yaitu pilihan Sangat Setuju (SS) mendapat skor empat, pilihan Setuju (S) mendapat skor tiga, pilihan Tidak Setuju (TS)

Bapak/Ibu dimohon memberikan tanda centang ( √ ) pada salah satu kolom yaitu, SS (Sangat Setuju); S (Setuju);Tidak Setuju (Tidak Setuju); dan STS (Sangat Tidak Setuju)

Pilihan jawaban terdiri dari SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju), pilih pernyataan yang paling sesuai dengan anda dengan

Keterangan : Sangat Setuju SS : Skor 5 Setuju S : Skor 4 Ragu-Ragu/Netral N : Skor 3 Tidak Setuju TS : Skor 2 Sangat Tidak Setuju STS : Skor 1 No Hal Yang Di Nilai SS S N TS STS 1

Kuesioner Budaya Berilah tanda centang √ pada jawaban yang sesuai menurut Ibu SS : Sangat Setuju S : Setuju KS: Kurang Setuju TS : Tidak Setuju No Pertanyaan SS S KS TS 1