• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedaka antara status gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan lebih (Almatsier, 2009:3). Status gizi sangat dipengaruhi oleh pola makan seseorang.

Pola makan adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan social (Mustika, 2015:165).

Status gizi pada masa balita perlu mendapatkan perhatian serius dari para orang tua, karena kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan kerusakan yang irreversibel (tidak dapat dipulihkan). Ukuran tubuh yang pendek merupakan salah satu indikator kekurangan gizi yang berkepanjangan pada balita. Kekurangan gizi yang lebih fatal akan berdampak pada perkembangan otak (Proverawati, 2011:76).

Usia 1-5 tahun (balita) adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak.

Masa ini merupakan pertumbuhan dasar anak, selain itu juga terjadi perkembangan kemampuan berbahasa, berkreativitas, kesadaran social, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat yang merupakan landasan bagi perkembangan anak selanjutnya.

Kekurangan gizi pada balita bisa mengakibatkan perubahan metabolisme dalam otak sehingga otak tidak mampu berfungsi secara normal dan dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik. Apabila kekurangan gizi ini tetap berlanjut dan semakin berat, maka akan menyebabkan pertumbuhan badan balita terlambat (Dewi, 2013:47).

(2)

2

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kurang gizi secara langsung adalah makanan yang tidak seimbang dan penyakit infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung adalah tidak tidak cukupnya persediaan pangan, pola asuh tidak memadai, sanitasi dan air bersih atau pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai (Istiany, 2013:130).

Pola pengasuhan turut berkontribusi terhadap status gizi anak diantaranya pola asuh makan, pola asuh kesehatan dan pola asuh psikososial. Peran ibu dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah dominan untuk mengasuh dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berkualitas. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak khususnya status gizi anak (Zulfadli, 2012). Sedangkan pola asuh makan adalah interaksi yang dilakukan oleh ibu kepada anaknya yang berhubungan dengan praktik- praktik pemberian makan yang meliputi cara ibu dalam memberikan dan menyediakan makan (Mustika, 2015:165).

Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, menyajikan prevalensi berat- kurang menurut provinsi dan nasional. Secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 %, terdiri dari 5,7 % gizi buruk dan 13,9 % gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4%) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kendal Kerep jumlah anak yang menderita gizi kurang pada tahun 2015 sebanyak 11 anak dan pada tahun 2016 sebanyak 9 anak. Anak yang menderita gizi kurang di wilayah Puskesmas

(3)

3

Kendal Kerep disebabkan oleh faktor pola asuh karena diasuh oleh neneknya, faktor ekonomi, dan orang tua yang sibuk bekerja. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu kepada anaknya di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep adalah pola asuh demokratis, otoriter dan permitif.

Berdasarkan uraian dan fenomena diatas dapat memberikan gambaran bahwa masalah status gizi pada anak perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik. Sebagai tenaga kesehatan sudah sepantasnya memberikan upaya penanganan dan pencegahan terhadap masalah tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui pola asuh ibu dalam pemberian makan pada anak dengan gizi kurang di wilayah Puskesmas Kendal Kerep.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahn “Bagaimana pola asuh pengasuh pengganti ibu dalam pemberian makan pada anak usia balita dengan gizi kurang di wilayah puskesmas Kendal Kerep?”

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola asuh pengasuh pengganti ibu dalam pemberian makan anak usia balita dengan status gizi kurang di wilayah puskesmas Kendal Kerep.

(4)

4

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.1.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru bagi peneliti tentang pola asuh dalam pemberian makan pada anak usia balita dengan status gizi kurang.

1.4.1.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil karya tulis ini dapat sebagai acuan, sumber data awal dan pembelajaran untuk peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi Klien

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pola asuh dalam pemberian makan yang baik untuk anak.

1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Menambah pengetahuan dan informasi bagi institusi pendidikan terutama di jurusan keperawatan.

1.4.2.3 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Dapat digunakan sebagai acuan dan informasi terhadap pelayanan keperawatan pemberian pelayanan keperawatan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang diatas maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara pola asuh orang tua dengan karakter anak usia dini di PAUD Bougenville

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut “ Adakah Hubungan Komunikasi Terapeutik Pemberian Obat Intra

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian adakah hubungan antara beban kerja, faktor demografi (usia, jenis kelamin, status pernikahan,

Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahannya adalah “Bagaimana membentuk sebuah sistem informasi (3D) untuk manajemen gedung?.” Dari rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian penulis yaitu pengaruh Current Ratio

Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.W G3P2002 Usia kehamilan 32

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah digunakan limbah las karbit yang kurang pemanfaatanya sebagai pengganti

Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: Apa saja tugas dan tanggung jawab seorang Front Office Supervisor di Great Diponegoro