ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
MAKANAN KELAS TATA BOGA XI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF 2 SLEMAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
KEVIN SATRIO OTOMO 2018007070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2023
A. Judul
Analisis faktor kesulitian belajar siswa pada mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan kelas Xl Tata Boga di Sekolah Kejuruan 2 Ma’ari Sleman
B. Bidang Ilmu
Sehubungan dengan judul penelitan di atas, maka penelitian ini termasuk dalam Lingkup Bidang Pendidikan.
C. Latar Belakang Peputar pendidikan
Pendidikan merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari proses penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, tangguh dan terampil. Pendidikan kejuruan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memegang peranan yang sangat strategis demi terwujudnya tenaga kerja nasional yang terampil. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja di bidang tertentu.
Pentingnya pendidikan kejuruan yang memberikan keterampilan khusus sesuai dengan bidang keahlian dalam menyiapkan sebagai lulusan untuk siap bekerja. Oleh karena itu, pembinaan profesi merupakan salah satu cita-cita untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang industri dan teknologi yaitu kejuruan. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang sangat mendasar karena berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan tergantung pada belajar siswa.Peningkatkan sumber daya manusia merupakan salah satu tujuan pendidikan,
seperti yang tertuang dalam Undang-Undang SISDIKNAS nomer 20 tahun 2003 :
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan, dan keterampilan yang dilakukan oleh dirinya dan masyakarat.
Berdasarkan undang-undang tersebut menunjukan betapa pentingnya pendidikan bagi manusia. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mampu mengedepankan kualitas pendidikan.
Kualitas pendidikan dapat di ditingkatkan dengan pengembangkan kurikulum. Zaman yang semakin maju tidak mungkin menggunakan kurikulum lama karena dianggap sudah tidak sesuai. Salah satu program keahlian di SMK Tata Boga adalah pengolahan dan penyajian makanan. Pengolahan dan penyajian makanan ini mempelajari tentang berbagai macam jenis pengolahan bahan makanan yang dipadukan dengan berbagai macam bumbu dengan cara pengolahan dan penggunaan peralatan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis masakannya dan juga asal daerah, mempelajari berbagai macam olahan makanan mulai dari hidangan pembuka (appetizer) hingga hidangan penutup (dessert). Dengan mata pelajaran ini siswa diharapkan mampu memahami berbagai macam hidangan mulai dari Indonesia hingga mancanegara. Sehingga materi ini menjadi materi yang esensial dalam jurusan tata boga.
Namun yang sering menjadi permasalahan adalah sejauh mana kemampuan siswa program tata boga dalam materi pengolahan dan penyajian makanan ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia industri kuliner. Sehingga siswa tidak hanya dituntut memiliki kemampuan dalam praktek, tetapi juga memperhatikan materi
karena pengolahan dan penyajian makanan menuntut siswa untuk berpikir logis, rasional, operasional, dan terukur sesuai dengan materi sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih tinggi.
‘Sehingga siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir logis, sistematis, analitis serta kemampuan pemecahan masalah’ (Febrilia, 2019).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas Xl Tata Boga SMK Ma’arif 2 Sleman selama pelaksanaan magang 3.
Peneliti mengamati adanya permasalahan yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan, seperti kurangnya motivasi siswa dalam memahami teknik teknik memasak yang digunakan pada proses pengolahan yang baru dikenal oleh siswa, siswa tidak mengetahui jenis jenis makanan yang akan disajikan, atau dari segi bahasa yang sulit untuk dipahami siswa. Kesulitan belajar dapat terjadi karena siswa belum menguasai materi yang telah diberikan oleh guru, sehingga siswa belum memiliki bekal yang cukup dalam memahami materi selanjutnya. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah dan demonstrasi, yaitu guru menjelaskan dan mempraktekan nya terlebih dahulu. Dari hasil observasi masih terdapat siswa yang tidak membawa bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sehingga menghambat siswa dalam belajar. Masih ada beberapa siswa yang kurang memahami pada proses pengolahan dan penyajian makanan sehingga menghambat dalam mencapai tujuan belajar. Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran di kelas karena beberapa materi pengolahan dan penyajian makanan yang telah di sampaikan oleh guru terjadi ketidakpahaman seperti
mengenal nama beberapa makanan dengan adanya bahasa asing dan teknik memasak yang digunakan menjadi kendala bagi siswa.
Sebagian siswa masih banyak yang belum mengetahui cara membaca resep, mengoperasikan kompor, tentang fungsi dalam peralatan - peralatan dapur dan cara menggunakannya. Pengetahuan pengolahan dan penyajian makanan merupakan ilmu menerapakan keterampilan dan kedisiplinan yang dimiliki siswa dalam mengolah berbagai hidangan seperti salad, croquette, soup, kaldu (Stock), saus dasar (mother sauce) dan lain-lain.
Prestasi akademik yang menurun dan prestasi belajar yang rendah mengindikasikan kesulitan belajar yang dialami siswa.
Kesulitan belajar merupakan suatu gejala yang muncul pada diri siswa yang ditandai dengan rendahnya atau di bawah standar prestasi belajar yang telah ditetapkan (Gates dan Mafuba, 2015: 1-2).
Dengan kesulitan belajar pada siswa, akan mengurangi kemampuan memahami informasi baru atau menggunakan keterampilan baru, kemampuan memecahkan masalah, dan berdampak jangka panjang terhadap perkembangan individu (Ellen, 2019: 2). Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesulitan siswa dalam mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan sehingga diketahui seberapa besar kesalahan yang dilakukan siswa.
Kegiatan pembelajaran tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan apa yang diinginkan siswa. Ada hal-hal yang menyebabkan kegagalan atau keterlambatan kemajuan dalam belajar. Kesulitan belajar bisa berdampak dalam diri siswa yaitu kemampuan siswa yang menjadi rendah. “Kesulitan belajar merupakan kondisi tidak menentu pada seseorang dalam aktifitas belajar sehingga menimbulkan efek negatif” (Utami 2019: 2). Hal ini dapat dilihat
dari sudut pandang internal dan eksternal siswa. Menurut Aunurrahman (2014: 177-196) ada dua faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi:, minat dalam belajar siswa, sikap dalam proses belajar di kelas, motivasi belajar. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa ; lingkungan sosial siswa di sekolah, faktor keluarga siswa dan lingkungan masyarakat.
Analisis faktor kesulitan belajar siswa sebelumnya diteliti oleh jurnal (Nopita Sari, 2021) pada mata pelajaran pengetahuan bahan makanan siswa tata boga, (Win Berkat Nurdianto, 2022) pada mata pelajaran statistika siswa tata boga dan (Anik Kristianti, 2017) pada mata pelajaran Boga Dasar. (ambil skripsi atau jurnal)
Penelitian ini dilakukan di smk ma’arif ditemukan kendala pada kesulitan belajar siswa seperti kurang pemahaman materi yang dijelaskan oleh guru, sehingga memberikan dampak yang tidak baik dalam perkembangan siswa. Permasalahan lainnya yaitu guru kurang optimal dalam pemilihan strategi pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas mengetahui faktor kesulitan belajar membuat penulis tertarik untuk meneliti kesulitan belajar siswa. Sehingga penelitian ini diberi judul, “analisis faktor kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan kelas tata boga xl di sekolah menengah kejuruan 2 ma’arif sleman.”
A. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, di indetifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Siswa kesulitan memahami mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan yang telah di sampaikan oleh guru
2. Siswa kurang paham mengenal nama beberapa makanan dengan adanya bahasa asing dan teknik memasak yang digunakan.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah dan demonstrasi.
4. Prestasi akademik yang menurun dan prestasi belajar siswa yang rendah
5. Kesulitan belajar dapat diketahui oleh siswa sering mengeluh dan merasa kelelahan terhadap materi.
6. Kesulitan belajar siswa disebabkan oleh faktor internal dan ekternal..
E. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah yang telah di uraikan, maka masalaha penelitian ini di batasi pada faktor kesulitan belajar yang ditinjau dari faktor internal dan eksternal pada mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan di kelas Xl Tata Boga Sekolah Menengah Kejuruan Ma’arif 2 Sleman
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Faktor internal apa saja yang mempengaruhi kesulitan belajar siswakelas Xl terhadap mata pelajaran Pengolahan Dan Penyajian Makanan di SMK Ma’arif 2 Sleman ?
2. Faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi kesulitan belajar siswakelas Xl terhadap mata pelajaran Pengolahan Dan Penyajian Makanan di SMK Ma’arif 2 Sleman?
G. Tujuan Peneliti
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa kelas Xl mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan ditinjau dari internal dan eksternal di SMK Ma’arif 2 Sleman.
2. Untuk mengetahui faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa kelas Xl mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan ditinjau dari internal dan eksternal di SMK Ma’arif 2 Sleman.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pengembang teori dan analisis untuk kepentingan penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Praktis a. Guru
Memperikan masukkan mengenai faktor kesulitan belajar siswa terhadap mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan.
b. Bagi peneliti
Dapat memberikan informasi mengenai faktor kesulitan belajar siswa terhadap mata pelajaran Pengolahan Dan Penyajian Makanan kelas Xl Tata Boga SMK Ma’arif 2 Sleman. Sebagai masukan untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar dalam pembelajaran Pengolahan Dan Penyajian Makanan