• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Balikpapan memiliki julukan sebagai “Kota Minyak”, kota ini berada di pesisir timur pulau Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Teluk Balikpapan dan Selat Makassar (BPS Kota Balikpapan, 2018). Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian Kota Balikpapan, menjadikan kota ini terus dibanjiri oleh penduduk yang berasal dari luar pulau Kalimantan yang salah satu jalur masuknya dengan melalui pelabuhan (Hutagalung, 2015). Tak hanya berperan sebagai pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah, pelabuhan juga berfungsi sebagai tempat kegiatan distribusi barang dan naik turunnya penumpang serta menjadi prasaran penghubung antar wilayah (Triatmodjo, 2009). Selain itu, transportasi laut akan membantu melancarkan arus barang dan manusia, sebagai upaya dalam menciptakan peningkatan kesejahteraan dan perekonomian pada suatu wilayah (Siswoyo, 2017). Dan demi membantu mewujudkan pelaksanaan pembangunan nasional dan wawasan nusantara, pemerintah telah mengeluarkan amanat yang disampaikan dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, diperlukan penyusunan sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan mobilitas manusia, barang, dan jasa, menggerakkan dinamika pembangunan, membantu terciptanya distribusi nasional yang mantap dan dinamis dalam upaya pengembangan wilayah dan lebih serta turut mendukung pertahanan dan keamanan dengan meningkatkan hubungan internasional menjadi sesuatu yang sangat strategis.

Meningkatkan pembangunan nasional perlu dilakukan dengan menjangkau seluruh wilayah perairan nasional dan internasional, sehingga kesejahteraan rakyat dapat meningkat dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, oleh karena itu pemerintah menyusun kebijakan tidak hanya terbatas pada kegiatan angkutan laut saja, tetapi juga mencakup aspek pelabuhan serta keselamatan pelayaran (Faturachman, 2015). Sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan industri transportasi laut nasional yang kuat, maka perlu dilakukan penyediaan kualitas

(2)

2 pelayanan pelabuhan secara maksimal, sebagaimana pemerintah telah menetapkan standar pelayanan angkutan laut yang lebih memfokuskan pada aspek ketertiban, keteraturan, keselamatan, kemudahan, kenyamanan dan kesetaraan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 Tahun 2015 tentang perubahan atas PM 37/2015 tentang standar pelayanan angkutan laut. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang kepelabuhanan, pelabuhan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis diantaranya pelabuhan umum yang difungsikan untuk melayani kepentingan masyarakat umum dan pelabuhan khusus yang difungsikan untuk melayani kepentingan sendiri untuk kegiatan tertentu.

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, hierarki jenis pelabuhan terbagi menjadi tiga yaitu, pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Balikpapan Tahun 2005-2025, Kota Balikpapan memiliki 2 jenis pelabuhan yaitu pelabuhan umum dan pelabuhan khusus, dimana pelabuhan umum terdiri atas Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Fery Kariangau, dan Pelabuhan Kampung Baru.

Pelabuhan Semayang termasuk ke dalam jenis pelabuhan umum karena melayani rute antar pulau dan termasuk ke dalam jenis pelabuhan utama (BPS Kota Balikpapan, 2018). Pelabuhan Semayang merupakan pelabuhan kelas I di Provinsi Kalimantan Timur dan sekaligus menjadi salah satu komponen yang sangat penting sebagai pintu gerbang perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (PT Pelindo IV Cabang Balikpapan, 2016). Menurut RPJP Kota Balikpapan tahun 2005-2025, Kota Balikpapan memiliki fungsi sebagai Kota perdagangan yang diawali sejak para pedagang bugis melakukan perdagangan di wilayah pesisir kampung baru, sehingga mulai dibangun pelabuhan Semayang sebagai pintu masuk dan keluarnya aktivitas perdagangan dan menjadikan fasilitas perdagangan di Kota Balikpapan semakin berkembang dan memperkuat fungsi Balikpapan sebagai Kota Perdagangan dengan pelayanan yang mencakup seluruh wilayah Kalimantan Timur. Pelabuhan Semayang menjadi pelabuhan tersibuk di Kota Balikpapan karena menjadi pelabuhan barang maupun penumpang dengan tujuan kota-kota bagian timur dan barat Indonesia (PT Pelindo IV Cabang Balikpapan, 2016). Menurut Direktur SDM dan Umum Pelindo IV (2015), Pelabuhan

(3)

3 Semayang dikembangkan dan dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) cabang Balikpapan.

Berdasarkan data yang didapatkan dari PT Pelindo IV Balikpapan (2016), jumlah penumpang pergi (embarkasi) Pelabuhan Semayang Balikpapan pada tahun 2017 mencapai 107.837 jiwa. Kemudian pada tahun 2018, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Semayang menjadi 130.346 jiwa penumpang embarkasi (Pelindo IV, 2017). Jika dikaitkan dengan fenomena yang terjadi pada Pelabuhan Semayang, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Malisan (2017), diketahui bahwa penilaian kepuasan konsumen terhadap pelayanan Pelabuhan Semayang secara keseluruhan hanya sebesar 59,72% yang menunjukkan bahwa kurangnya kemampuan dan kesiapan petugas dalam menyikapi kebutuhan penumpang di pelabuhan. Tak hanya permasalahan kesiapan dan kemampuan petugas administrasi dan lapangan, terdapat permasalahan lain pada berbagai aspek pelayanan diantaranya pada aspek keselamatan dan keamanan, aspek kehandalan, keteraturan dan kenyamanan, aspek pelayanan kemudahan di pelabuhan, dan aspek kesetaraan di terminal seperti kurangnya ketersediaan dan kualitas fasilitas bagi penyandang difabel dan ibu menyusui (Hernawan, 2012). Dengan melihat masih rendahnya kualitas dari pelayanan pelabuhan tersebut, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan pelabuhan karena upaya tersebut penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing pelabuhan agar terjadi peningkatan daya saing ekspor dan meningkatkan distribusi barang di Indonesia (Hernawan, 2012).

1.2 Perumusan Masalah

Pelabuhan Semayang menjadi salah satu pintu gerbang bagi masyarakat luar yang akan masuk ke Kota Balikpapan. Sebagai salah satu upaya untuk memenuhi tingkat kepuasan penumpang maka perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan pelabuhan yang diberikan oleh pengelola pelabuhan kepada penumpang sebagai penumpang. Dalam penelitian ini, indeks kepuasan penumpang menjadi tolok ukur untuk mengetahui kinerja pelayanan Pelabuhan Semayang saat ini. Dengan memperhatikan penelitian terdahulu, maka dapat diketahui fenomena-fenomena yang terjadi di Pelabuhan Semayang, diketahui

(4)

4 bahwa masih rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh pengelola pelabuhan kepada penumpang seperti kurangnya kesiapan dan kemampuan petugas administrasi dan lapangan dalam melayani penumpang, aspek keselamatan dan keamanan penumpang, aspek kehandalan petugas, keteraturan dan kenyamanan, aspek pelayanan kemudahan di pelabuhan, dan aspek kesetaraan di terminal. Berdasarkan pemaparan tersebut, sehingga didapatkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana Strategi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pelabuhan Semayang Balikpapan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi dalam meningkatkan kualitas pelayanan Pelabuhan Semayang.

1.4 Sasaran Penelitian

Dari tujuan dalam penelitian ini maka ditetapkan sejumlah sasaran agar dapat mencapai tujuan dari penelitian ini. Adapun sasaran yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi,

1. Menganalisis faktor-faktor prioritas yang mempengaruhi tingkat kepuasan penumpang.

2. Menganalisis tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

3. Merumuskan strategi peningkatan kualitas pelayanan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini yaitu mengenai analisis faktor-faktor prioritas yang mempengaruhi tingkat kepuasan penumpang yang dilakukan dengan memperhatikan persepsi dari para responden sebagai pihak yang berkompeten dalam bidang pengelolaan pelabuhan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut selanjutnya akan dilakukan proses analisis dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan faktor-faktor prioritas yang mempengaruhi tingkat kepuasan penumpang.

(5)

5 Selanjutnya faktor-faktor prioritas tersebut digunakan sebagai faktor dalam menilai tingkat kepuasan penumpang dengan cara melakukan wawancara terstruktur kepada penumpang yang melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Semayang Balikpapan. Kemudian dari hasil dari wawancara tersebut akan dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dan didapatkan tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan Pelabuhan Semayang Balikpapan. Langkah selanjutnya yaitu dilakukan perumusan strategi peningkatan kualitas pelayanan Pelabuhan Semayang dengan menggunakan alat analisis Strengths Weakness Opportunities Threat (SWOT) dengan memperhatikan tingkat kepuasan penumpang dan kondisi eksisting Pelabuhan Semayang Balikpapan.

1.5.2 Ruang Lingkup Substansi

Ruang lingkup substansi dalam penelitian ini membahas terkait analisis faktor-faktor prioritas yang mempengaruhi tingkat kepuasan penumpang, kualitas pelayanan pelabuhan berdasarkan tingkat kepuasan penumpang yang melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Semayang, dan strategi peningkatan kualitas pelayanan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

1.5.3 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini meliputi Pelabuhan Semayang Balikpapan yang terletak di Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan. Berikut merupakan peta lokasi wilayah penelitian pada Pelabuhan Semayang Balikpapan,

(6)

6 Gambar 1. 1 Peta Wilayah Penelitian (Digitasi Penulis, 2019)

1.6 Kerangka Pemikiran Penelitian

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian yang akan dilakukan akan disajikan sebagai berikut.

(7)

7 Gambar 1. 2 Kerangka Pikir Penelitian (Olahan Penulis, 2019)

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Lingkup dan Kedalaman: substansi artikel sesuai dengan ruang lingkup seminar, dimana substansi artikel adalah Rancang Bangun Pendeteksi Gas Berbasis Sensor MQ, dimana g as adalah