• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU KEJAHATAN PROFESIONAL

N/A
N/A
norminadewi politala

Academic year: 2023

Membagikan " PERILAKU KEJAHATAN PROFESIONAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEJAHATAN PROFESI

(2)

PERILAKU KEJAHATAN PROFESIONAL

SUTHERLAND dalam CLINARD-Quinney (1972) mengamati :pencuri professional ditandai dengan :

1. skill ada teknik kompleks untuk melakukan kejahatan

2. status, kejahatan professional memiliki prestise yang tinggi dalam dunia kejahatan

3. consensus- kejahatan professional berbagi nilai-nilai bersama, keyakinan dan sikap dengan semangat diantara anggota.

4. Diferensial assosiasi- dengan penjahat professional lainnya asosiasi mengesampingkan orang taat hukum dan penjahat lainnya

5. organization- kegiatan dalam hal pengetahuan umum dilakukan melalui informasi dan bantuan system informal.

(3)

Penjahat professional melakukan kejahatan sebagai mata pencaharian dan sebagai cara hidup . Mereka mebayangkan diri mereka sebagai penjahat, bergaul dengan penjahat lain, memiliki status yang tinggi dalam dunia kejahatan.

Kejahatan jabatan adalah pelanggaran yang

dilakukan oleh individu untuk diri mereka sendiri selama penempatan/pendudukan mereka dan pelanggaran ini merupakan pelanggaran dari

karyawan melawan pemberi kerja atau perusahaan mereka.

Kejahatan perseroan/perusahaan adalah pelanggaran yang dilakukan pejabat perseroan/perusahaan

tersebut untuk korporasi mereka dan ini merupaan pelanggaran dari korporasi (dirinya) sendiri (Quinney and clinard,1972)

(4)

Accupational criminal behavior (Perilaku kejahatan Pekerjaan )

Adalah suatu perbuatan jahat yang dilakukan seseorang yang mempunyai pekerjaan tertentu. Pekerjaan jahatnya biasanya berhubungan dengan pekerjaannya yang sah menurut hukum. Dengan kata lain karena jabatannyalah sesorang dapat melakukan suatu perbuatan jahat (clinard-quinney,1972).

Perilaku kejahatan professional

Pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh manajer atau korporasi ,banyak berhubungan dengan pelanggaran etika.

Ada 2 faktor yaitu factor internal dan eksternal.

Faktor internal biasanya karena mendapat tekanan dari top manajemen, manajer

madya, merupakan faktor utama bagi dilakukannya pelanggaran etika maupun tingkah laku tidak sah yang dilakukan oleh korporasi.

Etika bisnis yang dilanggar adalah adanya ketidak adilan dan ketidak jujuran terhadap public, konsumen, pesaing dan kepada pemerintah.batas antara pelanggaran etika dan tindakan tidak sah seringkali tidak jelas (clinard, 1983).

(5)

Kejahatan tidak dapat dilihat dari sisi korporasi saja , melainkan yang

mengoperasionalkan/menjalankan korporasi tersebut. Jika dalam pelaksanaannya ada penyimpangan /pelanggaran dapat

merugikan masyarakat (nasabah/klien) maupun korporasinya maka disebut kejahatan yang berhubungan dengan pekerjaan atau accupational crime.

White collar crime adalah occupational crime yang dilakukan oleh professional bank atau banker. Menurut sutherland (1983) kejahatan akan melanggar kepercayaan dan karena itu menciptakan ketidak percayaan ,ini menurunkan moral sosial dan memproduksi disorganisasi sosial dalam skala besar.

(6)

Harvey (2013) menjelaskan bahwa pencuri professional memiliki banyak ciri yang sangat mirip dengan yang bukan professional.

Ciri Penjahat professional :

hati-hati dalam membuat rencana untuk keberhasilan kegiatannya.

Memiliki hubungan yang lebih dekat dengan anggota selain dari profesinya

Memiliki kode etik yang diikuti

Perilakunya ditandai dengan hal-hal seperti kejujuran yang ketat dan integritas dalam berurusan dengan anggota kelompok sendiri

Tidak pernah mengumbar kata-kata

Tidak pernah melakukan pengisian rekening pengeluarannya, artinya pencurian professional adalah jenis kegiatan profesi seperti dokter, hukum.

Pencurian professional adalah upaya mengamankan uang dalam relatf aman

Dianggap sebagai produk /hasil budaya .

Sumber : Nurhayati,Ida (2018). Etika Profesi dan Bisnis. PNJ Press. Jakarta.

(7)

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

setiap akuntan publik dituntut untuk memiliki komitmen moral yang tinggi dalam menjalankan profesinya sesuai aturan kode etik yang telah ditetapkan, sehingga

Sedangkan pengalaman kerja tidak memiliki pengaruh sebagai variabel moderating terhadap hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan, pendidikan berkelanjutan, kepatuhan pada kode

Sumbe : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.. Tahapan-tahapan penegakan pelanggaran kode etik yang dilakukan. anggota kepolisian berpedoman pada Peraturan

Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, terhindar dari

Isi kode etik tersebut adalah: (1) guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila, (2) guru memiliki

Setiap akuntan publik dituntut untuk memiliki komitmen moral yang tinggi dalam menjalankan profesinya sesuai aturan kode etik yang telah ditetapkan, sehingga

masyarakat tidak percaya kepada pada kapabilitas Polri hal ini ditandai dengan siding kode etik yang dilaksanakan oleh Polri terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota,

KODE ETIK GURU  Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila..  Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan