• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 Pendekatan Metodologi

N/A
N/A
vian dri

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 3 Pendekatan Metodologi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Pendekatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan teori, kasus dan preseden KSN RTR yang telah digunakan di beberapa lokasi lain, namun hasilnya mungkin tidak sesuai dengan kondisi, permasalahan dan kebutuhan di KSN Wilayah Laut Banda. Penyusunan RTR KSN Wilayah Laut Banda (dapat mengacu pada pedoman yang berlaku dengan penyesuaian seperlunya); Dengan demikian, ruang harus dikelola sedemikian rupa, khususnya penataan ruang wilayah melalui KSN RTR Wilayah Laut Banda.

Pendekatan lingkungan hidup berkelanjutan dilakukan dengan memandang Kawasan Laut KSN Banda sebagai suatu ekosistem, dengan sub-ekosistemnya. Diharapkan melalui pendekatan ini, kemungkinan terjadinya benturan sosial dan keterasingan dari kegiatan pembangunan, serta segregasi spasial yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja pertumbuhan wilayah di Wilayah Laut KSN Banda dan masyarakat yang berada di dalamnya dapat dihindari. . . Melalui kedua proses pengkajian tersebut diharapkan dapat tercapai konsep dasar penataan ruang KSN di Kawasan Laut Banda.

Pendekatan ini akan digunakan baik dalam proses pengumpulan data dan informasi, maupun dalam proses analisis dan evaluasi untuk merumuskan konsep pengobatan. Pendekatan ini berkaitan dengan potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam penataan ruang suatu kawasan.

Pendekatan Studi Dokumenter

Dengan demikian, secara singkat pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai upaya menciptakan pertumbuhan perekonomian dan pembangunan sosial tanpa mengganggu kelestarian lingkungan hidup, yang sangat penting bagi generasi sekarang dan mendatang. Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan menempatkan 3 pilar utama yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain, yaitu: 1) pertumbuhan ekonomi, 2) keadilan sosial, dan 3) pelestarian lingkungan hidup. Penataan ruang yang efektif dan efisien berarti perencanaan fisik yang menciptakan kualitas ruang yang sesuai dengan potensi dan fungsi ruang.

Penataan Ruang Terpadu, artinya penataan ruang dianalisis dan dirumuskan dalam satu kesatuan yang terpadu dari berbagai kegiatan pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Penataan ruang yang serasi, serasi, dan seimbang berarti penataan ruang yang dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keselarasan, dan keseimbangan antar struktur dan pola pemanfaatan ruang untuk persebaran penduduk antar wilayah, pertumbuhan dan pembangunan antar sektor, antar wilayah, dan antar sektor dan wilayah. Penataan ruang berkelanjutan adalah penataan ruang yang menjamin kelestarian daya dukung sumber daya alam.

Untuk itu diperlukan suatu model pendekatan studi dokumenter yang akan menginventarisasi dan menggali berbagai dokumen yang berkaitan dengan materi karya. Hasil penelitian yang relevan dan valid baik dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah untuk memperkaya data dan informasi terkait kajian yang memerlukan peralatan, teknik, dan metode yang detail, terutama terkait kondisi dan prakiraan perairan Laut Banda.

Pendekatan Benchmarking

Pendekatan Pelibatan Pelaku Pembangunan

Pendekatan Participatory

Proses Pelaksanaan Pekerjaan

Metode Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan diuraikan tahapan kegiatan pendataan yang akan dilakukan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan penyusunan RTR KSN wilayah Laut Banda. Kajian pustaka/literatur, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengkaji dan mengkaji data dan informasi yang ada (RTRWN dan RTRW Provinsi Maluku, Hasil Kajian dan penetapan sektoral mengenai pemanfaatan ruang) dan sejalan dengan tujuan pelaksanaan fasilitasi survei. Hal terpenting yang harus dipersiapkan sebelum survei lapangan adalah peta dasar dengan tingkat ketelitian 1:50.000 atau lebih, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan untuk memudahkan pelaksanaan survei.

Menyiapkan program kerja dan peralatan survey yang akan digunakan pada saat survey lapangan, seperti daftar pertanyaan (checklist dan kuesioner), kamera digital, handcam, GPS, kompas, laptop dan peralatan lain yang diperlukan. Teknik ini dilakukan dengan melihat dan mengamati keadaan di kawasan perencanaan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, yang kemudian diisi pada lembar observasi yang telah disiapkan. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada responden yang dianggap mewakili kelompoknya.

Sebagai pedoman wawancara, daftar pertanyaan dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan data responden dan posisinya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada informan dalam bentuk tertulis. Teknik ini dilakukan dengan mengabadikan objek tertentu menggunakan kamera atau video untuk mendukung data yang diperoleh.

Teknik ini dilakukan dengan mengunjungi instansi/lembaga yang berkaitan dengan kegiatan kerja untuk memperoleh data yang diperlukan. Survei data kelembagaan, berupa pengumpulan data numerik atau peta, gambaran kondisi wilayah, kondisi kota secara keseluruhan atau bagian-bagiannya pada khususnya. Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat buku/literatur, internet, majalah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan aktivitas kerja.

Tinjauan pustaka ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang diperoleh di lapangan, namun juga untuk memberikan landasan yang memperkuat argumen-argumen yang disampaikan.

Metode Analisis Data

Pertanyaan tertutup berbentuk pertanyaan pilihan ganda, sedangkan pertanyaan terbuka berupa pertanyaan deskriptif yang harus diisi oleh responden. Pencatatan visualisasi lapangan dan pemahaman lapangan, sebagai bagian dari perjalanan survei untuk mendukung/memperkuat hasil kajian lapangan dalam bentuk data atau informasi lainnya. Meliputi upaya memperoleh data dan informasi sekunder, baik tertulis maupun bergambar, dari instansi terkait serta bahan lainnya.

Metode Analisis Dalam Penyusunan Database Dan Pengolahan Data Spasial Peta RTR

Metode Analisis Perumusan Muatan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional

Data ini dapat diperoleh dari laporan-laporan sebelumnya atau dari hasil survey lapangan GPS yang diperoleh dengan teknik Join Table, serta dari klasifikasi hasil interpretasi citra. Proses ini merupakan tahapan untuk menyamakan seluruh data GIS yang diproses diatas ke dalam koordinat yang sama agar dapat ditampilkan dalam layout yang sama sehingga dapat dilakukan query dan overlay. Dengan database sistem informasi geografis, data dapat diubah, diedit, dan diperbarui tanpa mempengaruhi komponen lain dalam sistem yang bersangkutan.

Perancangan basis data biasanya dilakukan dengan tujuan (1) memenuhi seluruh persyaratan mengenai isi data yang dibutuhkan oleh pengguna, (2) menyediakan representasi struktur data (database) yang efektif, efisien, dan mudah dipahami baik oleh perancangnya. dan pengguna, (3) mendukung segala persyaratan yang terkait erat dengan pemrosesan data bersama dengan kualitas kinerja atau tujuan kinerja sistem (efisiensi, efektivitas, dan kecepatan: waktu respons, waktu pemrosesan, ruang penyimpanan, dan sebagainya). Perancang mengidentifikasi kebutuhan data organisasi dengan meninjau data yang dikumpulkan dan melakukan wawancara dengan manajemen dan pihak lain untuk memperoleh informasi tentang bagaimana mereka menggunakan basis data mereka untuk aktivitas sehari-hari dan kemudian perancang menentukan aturan proses bisnis untuk basis data yang dikelola dan sistemnya. laporan ... Perancang mewawancarai pengguna data manajemen untuk mengidentifikasi kendala data dalam database berdasarkan cara organisasi tersebut menggunakan datanya.

Pada tingkat ini, pengguna dan manajemen diwawancarai untuk mengidentifikasi bagaimana mereka memproses data dalam database. Fase ini mencakup empat langkah: (1) Perancang meninjau setiap tabel untuk memastikan bahwa tabel tersebut memenuhi kriteria desain (2) Perancang meninjau dan memeriksa semua spesifikasi bidang yang telah dibuat (3) Perancang menguji validitas setiap hubungan yang telah dibuat. telah dibuat (4) Perancang membandingkan aturan bisnis yang dibuat dengan yang dihasilkan oleh database. GIS merupakan sesuatu yang unik dari database yang ada di dunia ini, database ini dikenal dengan sebutan geodatabase (database sistem informasi geografis).

Pada pendekatan ini seluruh data spasial dan non spasial diakses melalui DBMS sehingga data tersebut harus memenuhi asumsi yang ditentukan oleh perancang DBMS. Dalam pendekatan ini, sebagian (tidak semua) data diakses melalui DBMS karena data tersebut sesuai dengan model. Sistem seperti ini biasanya dikelola oleh dua sistem basis data – yang pertama untuk data spasial, yang dikelola dan dirancang khusus untuk data geografis, dan yang kedua untuk data non-spasial, yang dikelola dan dirancang untuk data non-geografis.

Dengan database GIS (geodatabase), data dapat diubah, diedit dan diperbarui tanpa mempengaruhi komponen lain dalam sistem yang bersangkutan.

Metode Analisis Untuk Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah suatu Rangkaian analisis yang

Proses pelaksanaan KLHS penyusunan bahan teknis dan RPerpres RTR KSN Wilayah Laut Banda secara keseluruhan dapat dijelaskan sebagai berikut. Kegiatan identifikasi material muatan dalam dokumen RTR KSN wilayah Laut Banda dilakukan dengan cara menyaring material muatan yang terdapat dalam dokumen RTR KSN wilayah Laut Banda dan dinilai dengan menggunakan kriteria yang menimbulkan dampak lingkungan dan/atau risiko sebagaimana ditentukan. Analisis pengaruh hasil identifikasi dan rumusan permasalahan prioritas PB dan hasil identifikasi materi isi dokumen RTR (Pasal 7c dan Pasal 11 PP No.

Berdasarkan hasil overlay akan diketahui apakah isi dokumen RTR KSN Wilayah Laut Banda termasuk dalam wilayah rawan bencana atau tidak. Berdasarkan hasil overlay akan diketahui apakah materi dokumen RTR KSN wilayah laut Banda terletak pada wilayah yang ketersediaan airnya tinggi dan/atau ketersediaan pangannya tinggi atau tidak. Apakah bahan dokumen RTR KSN Kawasan Laut Banda sudah berada pada kawasan yang jasa ekosistemnya rendah untuk pengelolaan air dan pangan?

Berdasarkan hasil overlay akan diketahui apakah isi dokumen RTR KSN wilayah Laut Banda berada pada wilayah dengan potensi sumber daya alam yang tinggi atau tidak. Apakah material muatan dokumen KSN RTR wilayah laut Banda berada pada wilayah kritis atau tidak? Apakah isi dokumen RTR KSN kawasan laut Banda berada pada kawasan yang mempunyai izin pertambangan, izin perkebunan, izin usaha industri, izin hutan, dan izin pemanfaatan sumber daya alam lainnya?

Berdasarkan hasil tumpang tindih akan diketahui apakah isi dokumen RTR KSN Wilayah Laut Banda berada pada kawasan bervegetasi ataukah pada lahan terbuka. Berdasarkan hasil tumpang tindih akan diketahui apakah isi Dokumen RTR KSN wilayah Laut Banda terletak pada kawasan hutan yang fungsinya. Dan apakah isi dokumen rencana RTR KSN wilayah Bandazee dapat dilanjutkan atau tidak.

Hasil rumusan alternatif yang telah mengintegrasikan prinsip PB adalah rekomendasi perbaikan dokumen RTR KSN Laut Banda. Menyusun rekomendasi perbaikan dokumen RPerpres RTR RTR KSN Wilayah Laut Banda yang mengintegrasikan prinsip PB. Tahap rekomendasi perbaikan dokumen RTR KSN Laut Banda yang mengintegrasikan prinsip-prinsip PB dilakukan dengan melaksanakan perubahan dokumen RTR KSN Laut Banda.

Tabel 5.3 Identifikasi Isu PB
Tabel 5.3 Identifikasi Isu PB

Penggunaan Drone/UAV

Peran masyarakat dalam penataan ruang KSN disusun sebagai upaya pelibatan pemangku kepentingan lain khususnya masyarakat dalam pengelolaan KSN. Peran masyarakat dapat dilaksanakan pada tataran penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Penggunaan Video Confrence

Penggunaan Software Pengolah Video dan Visualisasi 3D

Gambar

Gambar 3.1. Keterlibatan Pelaku Pembangunan Dalam Penyusunan RTR
Tabel 5.3 Identifikasi Isu PB
Tabel 5.4 Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
Tabel 5.5 Identifikasi Materi Muatan Dokumen RTR KSN Kawasan Laut Banda
+2

Referensi

Dokumen terkait

The government collaboration process in implementing the Jakarta-Bandung High-Speed Train Infrastructure Development Policy is implemented internationally by Indonesia and China,

BIBLIOGRAFIE Het nieuwe stadhuiscomplex te Menado', IB T Locale Techniek 9 1940, no 6, pp 174-177 ir A van L e e u w e n 1931-1937 Werkzaam als ingenieur 3e klasse op het