BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
3.1 Umum
Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Secara geografis terletak diantara 0° 57’ 31,2’’– 2° 28’ 42,3’’ LS dan 100° 17’
48,6’’–101° 17’ 34,3’’BT. Kabupaten Pesisir Selatan memiliki ketinggian antara 0 meter – 1000 meter diatas permukaan laut. Curah hujan rata-rata per tahunnya adalah 302,19 mm.
Kabupaten Pesisir Selatan merupakan daerah yang cukup berkembang dengan perekonomian yang sudah maju. Hal ini dapat dilihat dari pemukiman penduduknya yang sebagian besar merupakan rumah permanen dan telah memiliki fasilitas perkotaan yang lengkap seperti fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan lain-lain. Luas wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 6.049,33 km2. Batas administrasi Kab. Pesisir Selatan dapat dilihat pada Gambar 3.1
3.2 Batas Administrasi
Kecamatan Bayang, IX Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan ini mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kabupaten Solok
;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudra Hindia;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kepulauan Mentawai dan Samudra Hindia;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bukit Jurai dan Kabupaten Solok.
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Pesisir Selatan
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 3
3.3 Topografi, Hidrologi, Geologi dan Tata Guna Lahan 3.3.1 Topografi
Secara umum Kawasan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan memiliki topografi dataran dan sebagian bergelombang sebagai perpanjangan dari jajaran Bukit Barisan. Lahan datar hingga landai tersebar di kawasan pesisir pantai yang merupakan dataran sempit yang berbatasan langsung dengan perbukitan dan laut, meliputi sebagian Nagari Sungai Pinang, Sungai Nyalo Mudiak Aia, Mandeh, Pulau Karam Ampang Pulai, Jinang Kampung Pansur Ampang Pulai, dan Carocok Anau Ampang Pulai.
Sedangkan Kawasan berbukit dan bergunung dengan terletak di arah Timur Kawasan Mandeh, meliputi sebagian Nagari Sungai Pinang, Sungai Nyalo Mudiak Aia, dan Carocok Anau Ampang Pulai. Kawasan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan terletak pada ketinggian 0-2 meter dari permukaan laut (dpl). Kelerengan Kawasan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan bervariasi dari datar, landai sampai sangat curam. Keadaan Topografi Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada Gambar 3.2
3.3.2 Hidrologi
Di Kawasan Mandeh terdapat beberapa sungai yang mengalir dari arah Timur dan bermuara di pantai Barat Sumatera. Sungai-sungai tersebut berhulu pada kawasan perbukitan dan pegunungan dengan puncak Gunung Gadang, Gunung Batumejan, Gunung Ngaiau Gadang, Gunung Bertamu, dan Gunung Paku. Walaupun tidak seluruhnya merupakan sungai besar, dimana di antaranya terdapat anak-anak sungai yang merupakan sungai intermittent tergantung musim, namun sungai- sungai yang ada berperan penting dalam tatanan hidrologi di daratan kawasan Mandeh sebagai sarana pematusan serta berfungsi sebagai sarana transportasi warga setempat.
Sungai-sungai yang mengalir di Kawasan Mandeh dapat diidentifikasi melalui tumbuhnya permukiman di sekitar muaranya. Sungai-sungai tersebutadalah Sungai Salek Bundek yang bermuara di Carocok dengan lebar yang terbatas; Sungai Gumuruh yang berasal dari mata air yang cukup besar dan tersingkap padaair terjun Gumuruh dan di hilirnya dimanfaatkan untuk pemandian Gumuruh; Sungai Mandeh yang cukup lebar dan dimanfaatkan untuk transportasi air menuju laut; Sungai Pinang yang relatif lebar. Sungai–sungai tersebut juga membawa sedimen hasil erosi, sehingga pada muaranya menunjukkan sedimentasi dan kekeruhan. Lebih jelas hidrologi Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada Gambar 3.3
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022
3.3.3 Geologi
Berdasarkan peta geologi lembar Painan oleh Kastowo dan Gerhard W. Leo (1972) daerah Kabupaten Pesisir Selatan khususnya Kawasan Mandeh secara garis besar memiliki susunan batuan sebagai berikut :
1) Endapan Permukaan (Surficial Deposits)
Endapan permukaan merupakan bahan endapan aluvium yang terbentuk pada periode Kuarter (Qal). Bahan endapan aluvium ini berasal dari endapan laut dan sungai yang tersusun dari lanau (silt), pasir (sand), dan kerikil (gravel). Penyebaran endapan permukaan ditemukan di pantai dan muara-muara sungai. Pada beberapa lokasi di pesisir ditemukan endapan rawa yang didominasi oleh bahan lanau berupa hutan mangrove yang tersebar secara setempat, antara lain di Kampung Mandeh dan Carocok.
2) Batuan Gunung Api (Vulcanic Rocks)
Batuan gunung api berasal dari Formasi Painan terbentuk pada periode Tersier-Miosen dan Oligosen (Tmop). Batuan ini terdiri dari lava, breksi, breksi tufa, tufa kablur, ignimbrit, dan tufa litas, kebanyakan bersusun Andesitan sampai Dasitan. Tufa litas terdiri dari pecahan andesitan, lempung pasiran, dan gelas. Tufa kablur mengandung banyak felspar dan kwarsa. Kekar dalam andesit korublende piroksin dan dasit korublende diisi oleh kalsit diterobos oleh batuan granit (Tgr). Formasi ini tersingkap pada bagian daratan dan di sepanjang pantai, di antaranya tersebar di daerah perbukitan sepanjang pantai di sekitar Sungai Pinang, Sungai Nyalo, Mandeh, dan Teluk Raya
3) Batuan Intrusi (Intrusive Rocks)
Batuan intrusi merupakan batuan granit yang terbentuk pada periode Tersier (Tgr).
Berwarna abu-abu muda sampai abu-abu kehijauan dengan bintik- bintik hijau. Susunan berkisar antara granit-biotit sampai granit biasa dan porfir kwarsa. Granit ini dinyatakan berumur Miosen tengah karena hubungannya dengan pluton granodiotit.
3.3.4 Tata Guna Lahan
Setengah bagian dari total luas lahan di Kab. Pesisir Selatan digunakan sebagai area pemukiman, serta sebagian besar lainnya berupa perkantoran dan pertokoan. Keterangan lebih lanjut mengenai tata guna lahan di Kota Payakumbuh beserta luas masing-masing lahan berdasarkan penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan peta tata guna lahan terlampir pada Gambar 3.4
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 28
Tabel 3.1 Data Tata Guna Lahan Tahun 2023
No Tata Guna Lahan Luas (Ha)
1 Pekarangan -
2 Tegal/ Kebun 456
3 Ladang/ Huma -
4 Padang Rumput 15
5 Sementara Tidak Diusahakan -
6 Hutan Suaka 286.614
7 Hutan Lindung 318.493
8 Perkebunan 26
9 Sawah 388,59
10 Lain-lain 1.530
Sumber : Pesisir Selatan dalam Angka, 2023
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 30
Gambar 3.2 Peta Topografi Kabupaten Pesisir Selatan
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 32
Gambar 3.3 Peta Hidrologi Kabupaten Pesisir Selatan
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 32
Gambar 3.4 Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Pesisir Selatan
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022
3.4 Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang terdiri dari daratan dan lautan, oleh sebab itu masyarakat pesisir memanfaatkan perairan laut sebagai sumber penghimpunan sebagai nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Faktor pendorong bekerja sebagai nelayan adalah mempertahankan hidup keluarga dan kelompok nelayan sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang tidak pernah berakhir, perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di dalam setiap masyarakat dapat disebut sebagai sejarah sosial. Perubahan sosial itu terjadi karena kehidupan sosial itu bersifat dinamis, yang dimana manusia hidup dalam suatu pergaulan dengan berbagai kepentingan bersama. Seiring berkembang zaman maka semakin tinggi pula biaya kehidupan pokok masyarakat nelayan. Serta semakin kecil pula pendapatan masyarakat nelayan tradisional dikarenakan persaingan dengan para nelayan modern yang memiliki peralatan yang canggih dan modal yang besar yang membuat kehidupan nelayan tradisional semakin terpuruk.
Pesisir Selatan juga merupakan tujuan wisata di Sumatera Barat yang berpegang akan sumber daya ekonomi budaya yaitu keunikan sejarah, daerah wisata, dan berbagai kesenian semacam itu sebagai festival rakyat. Didukung oleh karya seni budaya, pantai Carocok Painan menjadi tempat untuk perkembangan pariwisata budaya dengan mengutamakan pengamatan gaya hidup masyarakat eksotis. Wisata budaya terdapat kunjungan industri dengan objek kuliner, kesenian, baik seni rupa (bangunan adat dan upacara, tata rias, pertunjukan tari). Seni rupa meliputi, Masjid Tua, Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Benteng Portugis dan kesenian tradisional yaitu Rabab Pasisie.
3.4.1 Kependudukan
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan dari tahun 2013 sampai 2022 mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah 516.518 jiwa. Rincian jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Persebaran penduduk Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan Tabel 3.3. serta jenis mata pencaharian penduduk pada Tabel 3.4.
Tabel 3.3 Pesebaran Penduduk Kecamatan Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan Tahun 2023
Tahun
Jumlah Penduduk menurut Kecamatan (Jiwa)
Bayang IV Nagari
Bayang Utara XI Koto Tarusan Jumlah Total
2013 36.156 6.983 47.931 91.070
2014 36.928 7.314 48.500 92.742
2015 36.945 7.398 48.590 92.933
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 34
Tahun
Jumlah Penduduk menurut Kecamatan (Jiwa)
Bayang IV Nagari
Bayang Utara XI Koto Tarusan Jumlah Total
2016 36.829 7.289 48.539 92.657
2017 36.781 7.277 48.555 92.613
2018 38.589 7.678 49.167 95.434
2019 39.342 8.056 50.347 97.745
2020 41.181 8.286 50.870 100.337
2021 42.525 8.346 51.589 102.460
2022 43.003 8.432 52.479 103.914
Sumber: Pesisir Selatan dalam angka, 2023
Tabel 3.4 Data Persebaran Penduduk Kecamatan Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan Tahun 2023
No. Kelurahan Total Jumlah Penduduk
Persebaran Penduduk
(%)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Luas Daerah
(km2)
Kepadatan (jiwa/Ha)
1. Bayang
103.914
41,5 43.003 77,5 554,8
2. IV Nagari Bayang
Utara 8,1 8.432 250,74 33,6
3. XI Koto Tarusan 50,4 52.479 423,63 123,8
Sumber : Data Badan Pusat Stastik Kecamatan Padang Utara Tahun, 2023
Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan cukup beragam. Persentasi jenis mata pencaharian penduduk dan jenis pemukiman salah satunya di Kecamatan Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6
Tabel 3.5 Kecamatan Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan Tahun 2023
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk
1 Berusaha sendiri 42.503
2 Berusaha dibatu buruh tidak tetap/ buruh tak dibayar 47.594
3 Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar 7.433
4 Buruh/ Karyawan/ Pegawai 56.239
5 Pekerja bebas 31.573
6 Pekerja keluarga/ tak dibayar 34.050
Sumber: Data Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023
Tabel 3.6 Kecamatan Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan Tahun 2023
No Jenis Pemukiman Persentase (%)
1. Rumah Permanen 68
2. Rumah Semi Permanen 23
3. Rumah Non Permanen 9
Sumber: Data Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023
Gambar 3.5 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan
MUHAMMAD FAREL HABIBIE 2110943022 36
3.4.1 Fasilitas Kabupaten
Kabupaten Pesisir Selatan memiliki fasilitas yang cukup lengkap, terdiri dari fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, industri, perdagangan, perkantoran, dan lain-lain. Selengkapnya data fasilitas-fasilitas pendukung Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Fasilitas Perkotaan Kecamatan Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan XI Koto Tarusan Tahun 2023
No Jenis Fasilitas Jumlah Kapasitas
1
Sekolah
- TK/PAUD 29 1000 Jiwa/Unit
- SD/MI 100 6000 Jiwa/Unit
- SMP/MTs 23 25000 Jiwa/Unit
- SMA/MA/SMK 12 30000 Jiwa/Unit
- Perguruan Tinggi 1 70000 Jiwa/Unit
2
Peribadatan
- Mesjid 102 400 Jiwa/Unit
- Mushalla 141 100 Jiwa/Unit
- Gereja - 400 Jiwa/Unit
3
Kesehatan
- Klinik/Poliklinik/Posyandu 1 15 tt/Unit
- Pustu/Puskesmas 5 15 tt/Unit
- Apotek 6 5 tt/Unit
- Rumah Sakit/Rumah sakit bersalin/Rumah
sakit khusus - 100 tt/Unit
4
Perdagangan
- Pasar 18 700 m2/Unit
- Toko 3 50 m2/Unit
- Restaurant 26 50 m2/Unit
5
Lain-lain
- Hotel berbintang 1 200 tt/Unit
- Motel/Wisma 39 50 tt/Unit
Sumber: Pesisir Selatan dalam Angka, 2023