BAB 4 BATAS PLASTIS 4.1 PENGERTIAN
Batas plastis suatu tanah adalah batas antara tanah dengan keadaan semi plastis dan tanah dengan keadaan plastis. Dalam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi dimana tanah digiling-giling dengan telapak tangan di atas permukaan kaca hingga mencapai diameter 3mm dan terdapat retak-retak di permukaan tanah.
4.2 MAKSUD dan TUJUAN
Maksud dilakukannya uji coba ini ialah untuk menentukan batas kadar air minimum tanah dimana tanah masih dalam keadaan plastis.
Tujuan dilakukannya uji coba ini ialah agar mahasiswa lebih paham menentukan batas plastis tanah dan mengerti kondisi tanah yang berada di lapangan
.
4.3 ALAT – ALAT UJI 1. Palu karet
2. Nampan Besi
3. Ayakan No.40, 60, &
Pan
4. Gelas Ukur 100 cc 5. Air Suling
6. Cawan 7. Timbangan
8. Oven
9. Plat kaca ukuran 30 cm × 30 cm 10. Spatula
11. Batang pembanding diameter 3 mm 12. Nampan
Jl. Jendral Ahmad Yani Kampus A, 13 Ulu Palembang 30263 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
MEKANIKA TANAH 1
4.4 PROSEDUR KERJA
1. Siapkan tanah yang telah di saring, saat uji coba analisa saringan tanah yang di ukur ialah tanah yang lolos di ayakan 40 dan tertahan di ayakan 60
2. Kemudian timbang tanah untuk mendapatkan sample tanah seberat 50 gr
3. Campurkan tanah tersebut dengan air suling dikit demi sedikit, kemudian aduk hingga tercampur rata
4. Setelah itu giling contoh tanah tersebut dengan telapak tangan di atas palt kaca 30 cm x 30 cm, sampai membentuk batang memanjang
5. Bila terjadi retakan pada diameter lebih besar dari 3 mm, tambahkan air dan aduk kembali kemudian lakukan langkah no.3. Sebaliknya bila terjadi retakan pada diameter lebih kecil dari 3 mm, maka biarkan batang adonan agak kering kemudian lakukan langkah no.3
6. Bila retak terjadi tepat saat diameter 3 mm, segera masukan batang adonan kedalam cawan yang telah dilabeli sebelumnya dan tutup. Lakukan langkah kerja no. 3 dan no. 5 sebanyak 2 kali
7. Kemudian lanjutkan dengan pemeriksaan kadar air, timbang cawan kosong (W1), cawan berisi tanah basah (W2), dan cawan berisi tanah kering (W3), di oven selama 24 jam 8. Masukkan contoh tanah ke dalam oven selama 24 jam.
4.5 TABEL PEMERIKSAAN BATAS PLASTIS
Nomor Cawan IA IB IC
Berat Cawan Kosong (gr) W1 12,71 13,45 13,65
Berat Cawan + Tanah Basah
(gr) W2 13,19 13,76 14,10
Berat Cawan + Tanah Kering
(gr) W3 13,05 13,67 13,97
Berat Tanah Kering (gr) W3 - W1 0,34 0,22 0,32
Berat Air (gr) W2 - W3 0,14 0,09 0,13
Kadar Air %
W= (W2 - W3) / (W3 - W1) x 100%
41,18% 40,91% 40,63%
Nilai rata-rata / PL = 40,91%
Mengetahui,
Asisten Lab.Mekanika Tanah
Kelompok :
Nama NRP
1. M. Ikbal 112021146
2. Dinda Rahmadana 112021071
3. Sukaesih 112021052
4. M. Faris Fisabilillah 112021077 5. Yuli Habiba Anggraini 112021067 1. Hartini, S.T. (... )
2. Igo Ari Sufi, S.T. (... ) 3. Ghina Putri Syabila, S.T. (... ) 4. Ajay Dimas, S.T. (... ) 5. Aji Masahid (... ) 6. Febry Yansa (... )
4.6 PENGOLAHAN DATA
Berat Tanah Kering IA = W3 – W1
= 13,05 – 12,71
= 0,34
Berat Tanah Kering IB = W3 – W1
= 13,67 – 13,45
= 0,22
Berat Tanah Kering IC = W3 – W1
= 13,97 – 13,65
= 0,32
Berat Air IA = W2 – W3
= 13,19 – 13,05
= 0,14
Berat Air IB = W2 – W3
= 13,76 – 13,67
= 0,09
Berat Air IC = W2 – W3
= 14,10 – 13,97
= 0,13
Kadar Air IA = (W2−W3)
(W3−W1)×100 % 0,14
0,34×100 %=41,18 %
Kadar Air IB = (W2−W3)
(W3−W1)×100 %0,09
0,22×100 %=40,91
Kadar Air IC = (W2−W3)
(W3−W1)×100 %0,13
0,32×100 %=40,63 %
Kadar Air Rata – rata = 41,18 %+40,91 %+40,63 %
3 =40,91%
4.7 GAMBAR ALAT-ALAT UJI
Cawan Timbangan Besar
Nampan Air Suling
Plat Kaca 30 cm x 30 cm Saringan No 40 dan No 60
Jangka Sorong Spatula
Lumping / Palu Karet Oven
Timbangan Kecil
4.8 GAMBAR PROSEDUR KERJA
1. Siapkan tanah yang lolos ayakan 40 dan
tertahan di ayakan 60 2. Timbang tanah untuk mendapatkan sample tanah seberat 50 gr
3. Campurkan tanah tersebut dengan air suling dikit demi sedikit, kemudian aduk hinggan tercampur rata
4. Setelah itu giling contoh tanah tersebut dengan telapak tangan di atas palt kaca 30 cm x 30 cm, sampai membentuk batang memanjang
5. Bila terjadi retakan pada diameter lebih besar dari 3 mm, tambahkan air dan aduk kembali kemudian lakukan langkah no.3. Sebaliknya bila terjadi retakan pada diameter lebih kecil dari 3 mm, maka biarkan batang adonan agak kering kemudian lakukan langkah no.3
6. Bila retak terjadi tepat saat diameter 3 mm, segera masukan batang adonan kedalam cawan yang telah dilabeli sebelumnya dan tutup. Lakukan
langkah kerja no.3 – no.5 sebanyak dua kali.
7. Kemudian lanjutkan dengan
pemeriksaan kadar air, timbang cawan kosong (W1), cawan berisi tanah basah (W2) dan cawan berisi tanah kering setelah di oven 24 jam
8. Masukkan contoh tanah ke dalam oven selama 24 jam
4.9 KESIMPULAN dan SARAN KESIMPULAN
Dari uji coba ini didapat kesimpulan bahwa batas plastis ialah kadar air minimum dimana suatu tanah dalam keadaan plastis, batas plastis sendiri dinyatakan dalam persen (%), dimana tanah digunakan sampai dengan diameter 3 mm akan menjadi retak. Nilai batas plastis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain banyaknya air yang menyerap kedalam tanah serta aneka pori tanah dan pengadukan sampel tanah yang diuji.
Data yang kami peroleh dari uji coba ini antara lain
Berat tanah kering cawan IA = 0,34 gr
Berat tanah kering cawan IB = 0,22 gr
Berat tanah kering cawan IC = 0,32 gr
Berat air cawan IA = 0,14 gr
Berat air cawan IB = 0,09 gr
Berat air cawan IC = 0,13 gr
Kadar air cawan IA = 41,18%
Kadar air cawan IB = 40,91%
Kadar air cawan IC = 40,63%
Kadar air rata-rata /PL= 40,91%
SARAN
Jadi dalam melakukan uji coba batas plastis diperlukan kesabaran dalam hal menggiling tanah tersebut, apabila gagal dan diameter tanah belum mencapai 3 mm sudah retak hal ini perlu pengulangan kembali.