Materi pembelajaran yang dipilih untuk dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah materi pembelajaran: (a) Tema 6 (Panas dan perpindahannya), Subtema 1 (Suhu dan kalor) dan Pelajaran 1. Siswa mampu menganalisis perubahan suhu dengan konsep kalor yang dilepaskan dan kalor yang diterima benda. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SD Negeri 1 Banjar Bali diperoleh informasi bahwa fasilitas yang tersedia untuk menunjang penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan dalam kondisi baik antara lain 1 unit LCD proyektor, 7 unit speaker, kepemilikan laptop oleh masing-masing guru, sumber daya listrik mencukupi.
Hasil analisis fasilitas dan lingkungan sekolah dapat disajikan lebih jelas pada tabel berikut. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (LPP) bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran di kelas yang terintegrasi dengan implikasi media pembelajaran. Tahapan ini merupakan tahap produksi dalam pengembangan suatu produk berupa media pembelajaran mulai dari desain hingga produk sebenarnya sesuai storyboard yang dirancang.
Pada tampilan kompetensi dasar dan indikator kinerja dasar ditampilkan kompetensi dasar dan indikator kinerja dasar berdasarkan materi Suhu dan Kalor. Tampilan tujuan pembelajaran menunjukkan apa yang perlu dipahami dan dicapai siswa pada materi Suhu dan Kalor. Tampilan konten materi ini menampilkan materi dengan topik suhu dan kalor, termasuk contoh, gambar, audio, dan musik.
Tujuan dilakukannya uji coba produk ini adalah untuk mengetahui validitas media pembelajaran yang dikembangkan.
Tahap V Evaluasi (Evalution)
Validitas Pengembangan Media Pembelajaran
Hasil Review Ahli Isi Pembelajaran
Ahli 2 Rata- rata
Hasil Review Desain Pembelajaran
Tinjauan ahli desain pembelajaran terhadap media pembelajaran ini menggunakan instrumen berupa angket dengan rentang skala setiap komponen penilaian menggunakan skala 4 dengan ketentuan, “Sangat Baik = 4”, “Baik = 3”. Berdasarkan hasil penilaian ahli desain yang disajikan pada tabel 4.7, maka rata-rata penilaian produk media pembelajaran dapat dihitung sebagai berikut. Berdasarkan perhitungan tersebut, rata-rata validasi produk yang diperoleh ahli desain sebesar 3,50 disesuaikan dengan tabel konveksi skala 4 berada pada rentang 3,25 < M ≤ 4,00 dengan kategori sangat baik.
Hasil Review Ahli Media Pembelajaran
7 Irama suara yang disampaikan narator sesuai untuk siswa kelas V SD (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat). 10 Ukuran teks sesuai (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) untuk siswa kelas V SD. Berdasarkan hasil penilaian ahli media yang disajikan pada tabel 4.9, maka rata-rata penilaian produk media pembelajaran dapat dihitung sebagai berikut.
Berdasarkan perhitungan tersebut, rata-rata validasi produk yang diperoleh ahli materi adalah 3,42 disesuaikan dengan tabel konveksi skala 4 berada pada rentang 3,25 < M ≤ 4,00 dengan kategori sangat baik.
Hasil Review Uji Coba Perorangan
Berdasarkan hasil penilaian uji coba individu yang disajikan pada tabel 4.11, maka rata-rata penilaian produk media pembelajaran dapat dihitung sebagai berikut. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh rata-rata validasi produk uji coba individu yaitu 3,80 disesuaikan dengan tabel konveksi skala 4 berada pada rentang 3,25 < M ≤ 4,00 dengan kategori sangat baik.
Hasil Review Uji Coba Kelompok Kecil
- Hasil Analisis Data
Hasil evaluasi eksperimen kelompok kecil yang disajikan pada Tabel 4.13 dapat dihitung rata-rata evaluasi produk media pembelajaran sebagai berikut. Berdasarkan perhitungan tersebut, rata-rata validasi produk yang diperoleh pada uji kelompok kecil adalah 3,77 disesuaikan dengan tabel konveksi skala 4 berada pada rentang 3,25 < M ≤ 4,00 dengan kategori sangat baik. Hasil analisis data akan disajikan dengan lima tema utama, yaitu (1) hasil peer review materi pembelajaran, (2) hasil peer review desain pembelajaran, (3) hasil peer review desain pembelajaran, (4 ) peer review hasil media pembelajaran, (4) ) hasil percobaan individu dan (5) hasil percobaan kelompok kecil mengenai penilaian.
Berdasarkan analisis data pada Tabel 4.15 diketahui rata-rata pengembangan media pembelajaran berada pada rentang 3,25 < M ≤ 4,00 berdasarkan tabel pedoman konveksi dengan empat skala pada Tabel 3.7. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran dapat dinyatakan valid. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian ahli materi, perhitungan dilakukan dengan mencari rata-rata skor total ahli materi disesuaikan dengan tabel konveksi empat skala. Hasil penilaian ahli media memperoleh skor rata-rata 3,81 berada pada rentang 0,25 < M ≤ 4,00 (sangat baik).
Hasil Evaluasi Ahli Desain Pembelajaran
Hasil Evaluasi Ahli Media Pembelajaran
Hasil Evaluasi Perorangan
Hasil Evaluasi Kelompok Kecil
- Revisi Produk
Hasil evaluasi uji kelompok kecil memperoleh skor rata-rata sebesar 3,77 berada pada rentang 25 < M ≤ 4,00 dengan kategori predikat sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, produk media pendidikan dapat ditentukan valid berdasarkan penilaian para ahli media. Produk direvisi dengan mengadaptasi komentar atau masukan dari para ahli pada saat evaluasi produk atau media.
Masukan dan saran dari para ahli diperhitungkan dan digunakan untuk penyempurnaan produk atau media yang dikembangkan. Pembahasan terkait review produk dilakukan dengan mengadaptasi komentar dan masukan para ahli sebagai berikut. Review produk berdasarkan masukan dari ahli materi pembelajaran Berdasarkan komentar atau saran yang diberikan oleh ahli materi pembelajaran.
Revisi Produk Berdasarkan Masukan Dari Ahli Materi Pembelajaran Berdasarkan pada komentar atau saran yang telah diberikan oleh ahli materi
Revisi ketiga adalah memperbaiki penulisan soal dengan menggunakan huruf kapital semua untuk memastikan penulisan yang benar.
Revisi Berdasarkan Masukan Ahli Dsain Pembelajaran
Tata letak materi yang banyak teks sebelum dan sesudah revisi adalah sebagai berikut, ditunjukkan pada Gambar 4.13.
Revisi Berdasarkan Masukan Ahli Media Pembelajaran
Media ditampilkan sebelum dan sesudah revisi yaitu menghilangkan terlebih dahulu nama aplikasi yang digunakan untuk membuat media tersebut. Penilaian terhadap produk pengembangan media pembelajaran yang diberikan pada saat tes individu mencapai tingkat kinerja sebesar 3,80 yang setara dengan . Berdasarkan analisa masukan, kritik dan saran dari masing-masing mata pelajaran, tidak ada masukan, komentar atau saran yang bersifat revisi.
Revisi Berdasarkan Masukan Uji Coba Kelompok Kecil
- Proses Pengembangan Media Pembelajaran
- Kualitas Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Menurut Review Ahli, Uji Perorangan, dan Uji Kelompok Kecil
Proses pengembangan media pembelajaran pada topik suhu dan kalor menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu 1) tahap analisis, perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap pertama yaitu tahap analisis (analisys) yaitu tahap dimana kita mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang ada di sekolah mengenai proses pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada guru Kelas V di sekolah binaan.
Tahap kedua yaitu tahap perencanaan (desain) merupakan tahap perencanaan dan proses pembuatan model produk atau media pembelajaran. Pada tahap ini produk atau media dirancang atau direncanakan dengan mengadaptasi data kebutuhan yang diperoleh pada saat observasi dan wawancara. Pada fase ini media atau produk dirancang dengan bantuan storyboard untuk memudahkan pembuatan produk.
Fase ketiga yaitu fase pengembangan merupakan fase pembuatan, pengujian dan evaluasi terhadap produk atau media yang telah dikembangkan. Pada tahap ini produk akan dievaluasi oleh 3 (tiga) orang ahli yaitu pendidik yang berkompeten di bidangnya, seorang guru kelas V SD dan dua belas siswa kelas V SD untuk mendapatkan jawaban terkait dengan produk yang dikembangkan. Penentuan kualitas produk pengembangan juga dibantu oleh 1) ahli materi, 2) ahli desain, 3) ahli media, 4) uji coba individual, dan 5) uji coba kelompok kecil.
Kualitas Media Pembelajaran dari Ahli Isi Mata Pelajaran
Kualitas Media Pembelajaran dari Ahli Desain
Kualitas Media Pembelajaran dari Ahli Media
Berdasarkan hasil review ahli media, validasi pengembangan media pembelajaran memperoleh skor rata-rata 3,42 (sangat baik). Menurut Arsyad 2014, aspek yang harus ada dalam media pembelajaran adalah gambar pada materi terlihat jelas, ukuran gambar sesuai untuk siswa kelas V SD, pilihan warna, background, teks, gambar . dan animasi menarik, kecepatan pergerakan gambar cocok untuk siswa kelas V, pencahayaan gambar tepat, suara narator jelas dan informatif, ritme suara narator cocok untuk siswa kelas V. siswa (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat), suara musik sesuai dengan suasana dan tampilan gambar, teks mudah dibaca, ukuran teks sesuai (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) untuk siswa kelima siswa kelas SD, tampilan dan penyajian materi menarik, pengaturan durasi sesuai untuk siswa kelas V SD, pengaturan durasi sesuai untuk siswa kelas V SD, dan materi disajikan secara sistematis. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran konten sains ini valid menurut ahli media pembelajaran.
Kualitas Media Pembelajaran dari Aspek Uji Coba Perorangan
Pernyataan tersebut sejalan dengan teori Arsyad tahun 2014 tentang unsur dan indikator media pembelajaran, yaitu: “Penggunaan teks pada media jelas dan mudah dibaca, Penggunaan gambar pada media memudahkan pemahaman materi. , Penggunaan suara pada media jelas dan menarik, Penggunaan suara pada media jelas dan menarik “Materi pada media mudah dipahami. Materi yang disajikan sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah. Penggunaan media dapat menarik perhatian siswa pada saat pembelajaran. Memotivasi siswa dalam belajar, dan soal-soal yang disajikan sesuai dengan materi yang dipelajari.” Tingkat keterlaksanaan media pembelajaran hasil uji coba individual berada pada kualifikasi sangat baik sehingga isi media pembelajaran valid menurut uji coba individual. media dari aspek uji coba kelompok kecil Uji coba ketiga merupakan uji coba kelompok kecil.
Kualitas Media pembelajaran dari Aspek Uji Coba Kelompok Kecil Uji coba yang ketiga adalah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil
- Keunggulan Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran
- Kelemahan Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran
- Implikasi Penelitian
Tingkat kinerja media pembelajaran melalui uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik sehingga isi media pembelajaran valid menurut uji kelompok kecil. Penggunaan kata-kata dan gambar disajikan secara bersamaan sehingga siswa lebih cepat memahami materi. Siswa akan melakukan lebih baik ketika animasi dan suara disajikan bersama-sama daripada hanya animasi dan teks.
Kelemahan penelitian ini adalah penelitian pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model ADDIE, dimana model ADDIE meliputi lima tahap yaitu (1) tahap analisis, (2) tahap desain, (3) tahap pengembangan, (5) tahap implementasi. , dan (5) tahap evaluasi. Pada penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan karena keadaan dan situasi yang ada tidak dapat menghambat uji efektivitas karena situasi yang terjadi saat ini yaitu pandemi Covid-19 yang mengharuskan siswa belajar dari rumah sendiri.