• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN - Repository UNPAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN - Repository UNPAR"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

5-1

5-1

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Sistem Penjaminan dan Pengendalian Mutu

Penerapan sistem pengendalian dan penjaminan mutu pada proyek tinjauan belum terlaksana sepenuhnya. Terlihat ada beberapa dokumen seperti rencana mutu perusahaan, LKP, TPP, serta form hasil pemeriksaan tidak ditemui.

Sistem pengendalian dan penjaminan mutu proyek dimulai dengan penyusunan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan mutu proyek.

Dokumen-dokumen tersebut meliputi RKS, RMP, IK, Gambar kerja, RAB/BOQ, dan Form Pemeriksaan. Pedoman pelaksanaan lapangan menggunakan acuan yaitu IK dan gambar kerja. Untuk setiap tahapan pelaksanaan dilakukan pemeriksaan menggunakan form pemeriksaan sebagai dokumen yang harus diisikan untuk mengerti tahapan mana saja yang dilakukan dan permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan. Dalam menjalankan berbagai tahapan yang ada, peranan pengendali mutu menjadi penting untuk level lapangan atau pelaksanaan. Tugas pengendali mutu menyukseskan proyek dengan cara mengawal masing-masing proses dalam siklus proyek sehingga hasil mutu di akhir dapat dicapai dan memenuhi persyaratan.

2. Kendala Pelaksanaan

a. Faktor Manusia, meliputi: laporan pemeriksaan yang tidak atau kurang sesuai dengan kondisi lapangan, kondisi dari pekerja yang tidak prima dan berubah-ubah (kurang konsisten), serta kurangnya kesadaran (awareness) akan pentingnya mutu proyek.

b. Faktor Alat, meliputi: kapasitas alat pancang yang tidak sesuai dan kondisi alat yang tidak prima.

3. Rekomendasi Solusi

a. Form Usulan Pemeriksaan Baru.

5-1

(2)

5-2

b. Untuk Manajemen; Dokumen RMP perusahaan sebaiknya ada untuk dapat membantu dalam penyusunan RMP proyek sehingga apa yang dihasilkan melalui kegiatan proyek tidak bertentangan dengan RMP perusahaan.

c. Untuk QC; LKP dan TPP seharusnya disusun dan dilakukan pelaporan sehingga administrasi proyek berjalan dengan baik.

d. Untuk Pekerja; Sebaiknya dilakukan pengarahan atau briefing berkala untuk dapat memberikan pemahaman-pemahaman tentang mutu proyek.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya:

1. Melakukan observasi lapangan (pengamatan langsung) untuk mengetahui detail pelaksanaan lapangan.

2. Wawancara dilakukan dengan jumlah Responden yang lebih banyak dan dengan jabatan yang variatif sebagai contoh: pekerja lapangan maupun mandor. Selain itu perlu dilakukan wawancara kepada pihak owner, perencana/konsultan, dan MK/pengawas untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dalam melihat permasalahan ini.

3. Menambahkan metode penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif misalkan dengan kuisioner.

(3)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, I. (1996). Manajemen Proyek & Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius.

DFRI GEC Universitas Katolik Parahyangan (2013). Manual Fondasi Tiang, Edisi 4. Bandung.

Ervianto, Wulfram I., (2002). Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Yogyakarta.

M. Fanshurullah Asa, Ismeth S. Abidin, Yusuf Latief. (2008). Faktor-Faktor Kritis dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) untuk Optimasi Profitabilitas dan Daya Saing Perusahaan Jasa Konstruksi di Indonesia. Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3, 0853-2982.

Muhammad Suryo Nugroho, Muhammad Bisri, M. Ruslin Anwar. (2012). Kajian Terhadap Implementasi Manajemen Mutu Pada Pengelolaan Proyek

Perumahan. Jurnal Rekayasa Sipil Vol 6 No. 2, 1978 – 5658.

Oyfer. (2002), “Multiple Sources Construction Failures and Defects”.

Priatna, Wildan G., (2017) “Studi Perbandingan Daya Dukung Fondasi Spunpile Menggunakan Beberapa Metode Analitik dan Metode Elemen Hingga Dibandingkan dengan Hasil Uji PDA : Studi Kasus Fly Over Antapani”.

Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Rivelino, Anton Soekiman. (2016). Kajian Pengendalian Mutu Konstruksi Pada Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Studi Kasus:

Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Luewigong. Jurnal Konstruksia Vol 8 No.

1, Desember, 2016.

Rumane, Abdul R. (2011). Quality Management in Construction Projects.

Florida: Taylor & Francis Group.

Rusnani, Rina. (2017). “Analisis Kegagalan Konstruksi Pada Bangunan Gedung Di Provinsi Jawa Barat”. Tesis. Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Samiran, Syamsul Asri, Wardi. (2015), “Kajian Penerapan Sistem Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pada Pelaksanaan Proyek Di Sumbar Melalui Pendekatan PDCA”. Jurnal Universitas Bung Hatta, Padang.

(4)

xx

Santosa, Wimpy. & Basuki, Tri. (2004). Pengendalian Mutu dalam Pekerjaan Kontruksi. Bandung: LPJK.

Soeharto, Iman. (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tunggal, Kevin T., (2018) “Kajian Kompetensi Dan Tingkat Pemahaman Lulusan Program Studi Teknik Sipil Unpar Tahun 2014-2018 Berdasarkan Standar Kompetensi Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung”. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Wahyono, Herry L., (2011). “Analisis Ketidaksesuaian Kontrak Dalam Kegagalan Konstruksi Dan Kegagalan Bangunan”. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut hasil rata-rata hitung yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa Brand image yang dimiliki oleh perusahaan positif, artinya brand image yang ingin ditanamkan kepada

2 Rekomendasi pekerjaan peningkatan kenyamanan bangunan gedung yang sulit dilakukan: a Kenyamanan Kondisi Udara Dalam Ruang Pengoptimalisasian pertukaran udara dalam ruang dengan cara

Dari hasil pengujian geser pasir – EPS geofoam yang telah dilakukan, sampel 1 dengan DR = 30.11%, memiliki Nilai δ puncak peak berkisar antara 0.545 hingga 0.85.. Dari hasil pengujian

Hipotesis penelitian: Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan Taksi Gemah Ripah, maka semakin tinggi pula niat beli ulang konsumen pada Taksi Gemah Ripah diterima dengan alpha =

Factors Affecting Improvement in Engineering properties of Residual Soil Through Microbial-Induced Calcite Precipitation.. Journal of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering

Beberapa kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut ini :  Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti 5 langkah pertama dari 7 langkah yang terdapat dalam Business Continuity and

Dari ketiga alternatif pemesanan, dapat disimpulkan bahwa bahan baku yang memiliki tingkat pemakaian tinggi seperti Beans Blend, Origin Beans, Fresh Milk, Gula Merah, Air, dan Susu

Jawa sebagai bagian dari arsitektur Nusantara, memiliki ekspresi struktur yang jujur dan apa adanya, dan gagasan tersebut dibawa pada perancangan konsep Masjid Said Naum, menghasilkan