• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I BAB I Meta Analisis Pengaruh Robot Assistive Therapy Terhadap

N/A
N/A
MinhHN

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I BAB I Meta Analisis Pengaruh Robot Assistive Therapy Terhadap"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis yang disebabkan oleh perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda yang sesuai pada bagian otak yang terkena, yang dapat menimbulkan cacat atau kematian (Setiawan, 2020).

Penyakit stroke menjadi penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker pada negara maju ataupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan oleh stroke (American Heart Association, 2021), Data World Stroke Organization menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 13.7 juta kasus baru penyakit stroke, dan sekitar 5.5 juta kematian terjadi akibat stroke (Lindsay et al., 2019).

Menurut data Riskesdas (Kemenkes RI, 2018) dinyatakan bahwa prevalensi stroke (permil) berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur

≥15tahun provinsi dengan pasien stroke tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 14.7% dan terendah ada di Provinsi Papua sebesar 4.1%. Prevalensi pasien stroke berdasarkan diagnosis dokter meningkat seiring dengan bertambahnya usia, tertinggi ada pada usia ≥75 tahun yaitu sebesar 50.2%.

Adanya gangguan cedera vaskular yang mengurangi aliran darah otak akan menyebabkan berbagai disfungsi neurologis dan disabilitas. Stroke menyebabkan berbagai gangguan neurologik, bergantung pada lokasi lesi, luas area, dan jumlah aliran darah kolateral. Salah satu masalah kesehatan yang muncul akibat stroke adalah kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik. Disfungsi yang paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak yang berlawanan (Ojaghihaghighi et al., 2017). Hemiparesis atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh merupakan gejala yang lain dari disfungsi motorik.

Gangguan kemampuan fungsional tangan menjadi permasalahan yang paling sering terjadi paska stroke (Franceschini et al., 2018), Menurut Terranova (2021), kemampuan fungsional tangan pasien stroke dapat diukur menggunakan

(2)

Fugl Meyer Assesment –Upper Limb (FMA-UL). Kemampuan fungsional tangan sendiri merupakan kemampuan mengunakan tangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dilihat dari anatomi, sensori, kekuatan, ketangkasan dan koordinasi tangan (Duruöz, 2019). Ketika pasien stroke mengalami gangguan kemampuan fungsional tangan dimungkinkan akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas kesehariaannya dan kinerja dalam bekerja dan aktivitas leisure (Mehrholz et al., 2018).

Salah satu tujuan utama dalam rehabilitasi stroke adalah pemulihan keterampilan motorik dan ini melibatkan pasien yang menjalani latihan berulang, intensitas tinggi, tugas khusus yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan kembali kemampuan motorik dan fungsional (Yakub, 2014).

Diteorikan bahwa otak bersifat plastis dan berulang-ulang latihan dalam waktu lama dapat memungkinkan otak untuk beradaptasi dan mendapatkan kembali keterampilan motorik yang berulang dirangsang, Ini melibatkan pembentukan interkoneksi saraf yang memungkinkan transmisi ulang sinyal motorik (Lo, 2017).

Selama dua dekade terakhir, elektromekanis atau robotik teknologi telah dikembangkan untuk menggantikan tindakan manusia dengan manipulator multifungsi yang dapat diprogram ulang untuk memindahkan perangkat khusus melalui gerakan terprogram dan digunakan untuk meningkatkan rehabilitasi paska stroke, rehabilitasi berbasis robot secara universal ditoleransi dengan baik oleh pasien stroke, dan telah ditemukan sebagai pengobatan yang efektif untuk gangguan motorik dan fungsional setelah stroke. Terapi robotik menjadi teknologi yang menjanjikan untuk rehabilitasi pasien dengan gangguan motorik yang disebabkan oleh stroke (Bertani et al., 2017).

Robot rehabilitasi untuk stroke dirancang untuk beradaptasi dengan tingkat fungsional pasien dan beberapa jenis robot dapat digunakan dalam rehabilitasi stroke termasuk untuk membantu ADL (Activity Daily Living) dan kemampuan fungsional serta robot rehabilitasi juga dapat memfasilitasi penilaian klinis pencapaian kemampuan fungsional (Dehem et al., 2019).

Menurut Aggogeri (2019) Perangkat Rehabilitasi Robot (RRD) adalah sistem perangkat elektronik yang digunakan untuk terapi rehabilitasi dirancang

(3)

untuk mengoptimalkan fungsi motorik pasien dengan suatu program sehingga memungkinkan pasien untuk melakukan tugas tertentu dan kemajuan program terapi dapat diketahui dari capaian gerakan dari tiap sesi terapi.

Dibandingakan dengan metode berbasis terapi tradisional penggunaan terapi berbasis robot lebih menghemat tenaga, teknik terapi robotik menjamin keamanan, rehabilitasi yang intensif dan berorientasi pada tugas dengan relatif biaya yang terjangkau (Huang et al., 2016). Robotik menerapkan kekuatan dengan presisi dan akurasi yang tinggi sehingga berpotensi efektif untuk memperkuat otot, lingkup gerak sendi, dan koordinasi motorik, selain itu kecanggihan robotik juga memberikan umpan balik taktil yang mungkin mengoreksi gerakan-gerakan yang terganggu dengan parameter tertentu. (Aggogeri, 2019).

Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa Robot Assistive Therapy efektif untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien stroke, salah satunya penelitian oleh Baldan et al., 2021 yang berjudul Robot-assisted rehabilitation of hand function after stroke: Development of prediction models for reference to therapy, dari 174 pasien stroke dengan menggunakan instrument Fugl Meyer Assesment –Upper Limb (FMA-UL) untuk mengukur kemampuan fungsional diperoleh hasil yang signifikan dengan nilai (p<0.001).

Di Indonesia penggunaan robot untuk terapi paska stroke sudah digunakan di Rumah Sakit besar dan klinik rehabilitasi seperti di National Hospital Surabaya dan Klinik Wijaya Jakarta, tetapi penelitian di Indonesian tentang pengaruh Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien stroke belum ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian systematic review dan meta analisis tentang ini. Systematic review adalah metode untuk mensintesis data pada penelitian primer dengan mendayagunakan data yang telah ada melalui proses pencarian secara sistematik- eksplisit untuk mengidentifikasi, memilih, menilai dengan kritis penelitian relevan serta mengintegrasikan data yang tercantum dalam review (Siddaway et al., 2018). Serta meta analisis yang merupakan studi epidemiologi yang menggabungkan dan memadukan secara statistik data hasil penelitian primer yang membahas hipotesis sama sehingga memperoleh hasil ringkasan kuantitatif (Egger et al., 2018). Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan pengaruh penggunaan

(4)

Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien stroke.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian adalah seberapa besar pengaruh penggunaan Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien stroke?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk melakukan meta analisis dengan tujuan mengkaji dan mengestimasi besarnya pengaruh penggunaan Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien stroke berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.

2. Tujuan Khusus

Melakukan meta analisis pengaruh penggunaan Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien stroke.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat berupa:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti yang kuat mengenai efek penggunaan Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien stroke, menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dan pembaca. Selain itu, diharap dapat menjadi referensi dan menambah informasi utamanya pada bidang ilmu keterapian dan meta analisis.

b. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti yang kuat mengenai efek penggunaan Robot Assistive Therapy untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien stroke., menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Praktisi Kesehatan

(5)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bukti ilmiah bagi praktisi kesehatan khususnya terapis (baik fisioterapi, okupasi terapis serta profesi lain) dalam melakukan intervensi pasien paska stroke serta sebagai referensi untuk memberikan edukasi tentang intervensi penggunaan robot assestive therapy kepada keluarga pasien.

b. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, ilmu pengetahuan, serta menjadi bahan rujukan atau referensi bagi pasien stroke atau keluarga untuk memilih terapi atau rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan penderita

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan bagi akademisi mengenai penggunaan diferensiasi produk, latar belakang dan tujuan

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memberikan informasi dan bukti empiris mengenai pengaruh penggunaan teknologi dan otomatisasi sistem

Dari segi keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran untuk mendukung perkembangan ilmu audit, serta memberikan bukti empiris mengenai

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengembangan ilmu kesehatan mengenai hubungan pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional

Diharapkan skripsi ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi penulis mengenai pengaruh penggunaan Food Additive terhadap kesehatan anak ditinjau dari kedokteran dan Islam, dan

Bagi ilmu keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi bagi pertugas kesehatan mengenai Hubungan Komitmen Terhadap Agama dengan Kecemasan pada Klien Stroke di Wilayah

Bagi peneliti Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta mengetahui lebih dekat tentang Pendidikan kesehatan mengenai

Bagi peneliti lain - Hasil penelitian ini diharapkan dapat meberikan informasi dan meningkatkan kajian ilmu mengenai penggunaan MIS Malnutrition Inflamattion Score dan GNRI Geriatric