• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I MODUL 2 - Copy

N/A
N/A
muhammad farhanaja

Academic year: 2025

Membagikan "BAB I MODUL 2 - Copy"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN ASISTENSI LABORATORIUM FISIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2023

KELOMPOK 26 MODUL II

MIKROMETER SEKRUP

NO TANGGAL KETERANGAN PARAF

Mengetahui , Diperiksa Oleh,

Pembimbing Asisten Laboratorium

Deassy Siska, S.Si, M. Sc Nurul Ramadhani

NIP. 198112142008122002 NIM. 190130062

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR ASISTENSI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL...iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR RUMUS...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Praktikum...2

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi...2

1.4.1 Batasan Masalah...2

1.4.2 Asumsi...2

1.5 Sistematika Penulisan...3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mikrometer Sekrup...4

2.2 Bagian Mikrometer sekrup...5

2.2.1 Gambar mikrometer sekrup...5

2.2.2 Bagian Serta Fungsi mikrometer sekrup...5

2.2.3 Rumus Pada Mikrometer Sekrup...6

2.3 Cara Membaca Skala Dari Hasil Pengukuran Mikrometer Skrup...6

2.4 Kalibrasi Mikrometer Skrup...7

2.5 Skala Pada Mikrometer Skrup...7

2.6 Jenis-Jenis Mikrometer Skrup...7

2.6.1 Mikrometer sekrup Manual...7

2.6.2 Mikrometer Sekrup Digital...7

2.6.3 Mikrometer Luar...8

2.6.4 Mikrometer Dalam...8

2.6.5 Mikrometer Kedalaman...8

2.7 Fungsi Mikrometer Skrup...8

i

(3)

2.8 Cara Mengunakan Mikrometer Skrup...9

2.9 Rumus Rata-rata Mikrometer Sekrup...9

BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Prosedur Percobaan...10

3.1.1 Alat dan Bahan...10

3.1.2 Cara Kerja...10

3.2 Data Pengamatan...10

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengolahan Data...12

4.1.1 Pengolahan Data Kelereng Kecil, Kelereng Kecil dan Balok...12

4.1.2 Pengolahan Data Pipa Besi...12

4.2 Analisis Data...15

4.3 Evaluasi...15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...16

5.2 Saran...16

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ii

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 3.2 Data Pengamatan Pada Mikrometer Sekrup...11 4.1 Pengolahan Data Kelereng Kecil, Kelereng Besar dan Balok...12 4.2 Evaluasi...15

iii

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Gambar Mikrometer Sekrup...5

iv

(6)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman 2.1 Rumus Data Mikrometer Sekrup...6 2.2 Rumus Rata-rata Hasil Pengukuran...9

v

(7)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan antara dua hal dengan salah satunya menjadi pembanding. Dalam pengukuran tentu dibutuh kan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui ukuran berbagai macam hal atau benda disekeitar kita. Ada benda yang berukuran besar hingga berukuran mikro. Terdapat benda-benda tertentu yang untuk mengukurnya harus menggunakan alat dengan ketelitian tingkat tinggi. Contohnya alat adalah mikrometer sekrup untuk ketebalan benda yang sangat tipis.

Sebuah pengukuran dalam ilmu fisika merupakan salah satu elemen yang penting dan paling dasar. Dalam kegiatan sehari-hari, pengukuran dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk memberikan konstanta terhadap suatu berdasarkan dengan besaran yang sudah ditentukan. Sebagai contoh, pengukuran dapat dilakukan pada sebuah kelereng maupun sebuah koin.

Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang memiliki kegunaan yang sama tetapi mikrometer sekrup dan jangka sorong memiliki fungsi yang sama yaitu mengukur besar panjang mikrometer sekrup punya ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong, jika jangka sorong 0,05 mm, mikrometer sampai 0,01. Mikrometer yang pertama diciptakan oleh Wiliam Gascogne pada abad ke-17 sebagai alat pengukur yang lebih presisi dibanding jangka sorong dengan ketelitian sangat tinggi.

Praktikum ini dilakukan di Labotarium Fisika Jurursan Teknik Industri Universitas Malikussaleh menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan sebuah benda menggunakan ketelitian 0,01mm. Dengan melakukan lima kali pengulangan di setiap percobaan yang akan dilakukan.

1

(8)

2

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada pratikum mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer sekrup?

2. Bagaimana prosedur pengukuran mikrometer sekrup yang baik dan benar?

3. Bagaimana hasil rata-rata pengukuran diameter kelereng kecil, kelereng besar dan balok dari mikrometer sekrup?

1.3 Tujuan Pratikum

Adapun tujuan pada pratikum mikrometer sekrup adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud mikrometer sekrup.

2. Untuk mengetahui prosedur pengukuran mikrometer sekrup yang baik dan benar.

3. Untuk mengetahui hasil rata-rata pengukuran diameter kelereng kecil, kelereng besar dan balok dari mikrometer sekrup.

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi 1.4.1 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasa masalah pada pratikum ini adalah sebagai berikut:

1. Skala yang digunakan yaitu 0,01 mm.

2. Semua pengukuran diameter kelereng kecil, kelereng besar dan balok kayu berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum dengan mikrometer sekrup.

3. Data yang diperoleh sesuai dengan pengamatan.

1.4.2 Asumsi

Adapun yang menjadi asumsi pada pratikum yang terdiri sebagai berikut:

1. Pada proses pratikum melakukannya dengan teliti.

2. Objek yang digunakan dalam kondisi baik dan layak digunakan.

3. Praktikum dilakukan sebanyak lima kali pengulangan untuk memperoleh data yang berbeda-beda.

(9)

1.5 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan memahami isi laporan pratikum, penulisan akan memberi laporan dalam lima bab, yang masing - masing bab mengandung beberapa sub-bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pengantar dalam menguraikan secara singkat dalam mengenai latar belakang, rumusan masalah , tujuan pratikum, pembahasan masalah, asumsi serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Merupakan penguraian tentang mikrometer sekrup, kemudian memaparkan bagian mikrometer sekrup, fungsi dan mikrometer sekrup dan cara menggunakan mikrometer sekrup.

BAB III PENGUMPULAN DATA

Merupakan penguraian tentang prosedur percobaan dan data pengamatan dengan menggunakan alat akur mikrometer sekrup.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

Merupakan penguraian tentang data yang telah dilakukan penguraian dan pengamatan yang telah dilakukan akan diolah dan dijelaskan secara rinci termasuk data pengukuran diameter kelereng kecil, kelereng besar dan balok dengan menggunakan mikrometer sekrup serta analisis data dan evaluasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat tentang kesimpulan yang dihasilakn dari pengamatan data, saran memuat tentang perbaikan-perbaikan. yang harus dilakukan untuk proses pratikum agar lebih baik lagi.

(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat pengukuran yang biasa digunakan untuk mengukur bermacam benda berbentuk sangat tipis. Alat-alat ukur ini sangat membantu untuk mengukur benda yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi, mengingat tingkat ketelitian penggaris harus mencapai 0,1 cm atau 1 mm.

Mikrometer sekrup adalah instrumen untuk melakukan pengukuran linier dan suatu dimensi seperti diameter, ketebalan dan panjang suatu benda. Skala terkecil dari mikrometer sekrup 0,01 mm (Rifan Aditya, 2021).

Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda- benda berukuran kecil dengan tingkat presisi yang cukup tinggi ketelitian mikrometer sekrup bisa mencapai 0,01 mm. Alat ini ditemukan oleh Wiliam Gascoigne pada abad ke-17 saat itu ia membutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong untuk mengukur jarak sudut antar bintang melalui teleskop (sereuliouz, 2020).

Mikrometer sekrup adalah bahasa inggris disebut mikrometer screw. Alat ini pertama kali di temukan pada abad ke-17 seorang ilmuan yang bernama Wiliam Gascoigne saat kali pertama digunakan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda-benda di luar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut antara bintang. Fungsi mikrometer sekrup yang paling utama adalah untuk mengukur diameter atau ketebalan sebuah benda (Yudistira, 2022).

Pengukuran mikrometer sekrup sangat luas. Intinya adalah mengukur Panjang dengan lebih persis. Mikrometer sekrup sendirinya sering dinyatakan menjadi tujuh bagian. Salah satu faktor yang menarik tambahan dari mekrometer sekrup adalah pemasukan satu menjadi gerak yang berisi. Secara manual pengerjaan biasa menggunakan keuntungan mekanis mikrometer untuk menentukan percobaan yang beri suatu pengukaran yang lebih akurat.

4

(11)

2.2 Bagian Mikrometer Sekrup 2.2.1 Gambar Mikrometer Sekrup

Adapun gambar mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Mikrometer Sekrup

2.2.2 Bagian Serta Fungsi Mikrometer Sekrup

Adapun bagian-bagian atau langkah dari mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :

1. Frame (Bingkai)

Berguna untuk meminimalisir terjadinya pemuaian panjang yang bisa mengganggu proses pengukuran.

2. Anvil (poros tetap)

Berfungsi sebagai penahan saat benda akan di ukur.

3. Spindle (poros gerak)

Merupakan sebuah sumber logam yang dapat digunkan maju mundur menjauh atau mendakati anvil (poros gerak)

4. Lock (pengunci)

Berfungsi sebagai penahan poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran dilakukan.

5. Sleve

Berfungsi untuk mengukur diameter benda atau menentukan besar pengukuran.

6. Timble (bidal)

(12)

6

Berfungsi memasukan skala pengukuran dari fraksi inch.

7. Rachet

Berfungsi untuk memutar spindle atau poros gerak.

2.2.3 Rumus Pada Mikrometer Sekrup

Adapun rumus yang digunakan pada mekrometer sekrup adalah sebagai berikut:

SN+(SN X 0,01)……….…(2.1) Keterangan :

SN : Skala Utama SN : Skala Nonius

2.3 Cara Membaca Skala dan Hasil Pengukuran Mikrometer Sekrup Adapun cara pembacaan hasil pengukuran mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Posisikan mekrometer sekrup searah pandang kita bisa meliat dengan jelas hasil pengukuran.

2. Setelah itu, putar bagian thumble agar dapat tercepit oleh poros tetap dan poros geser.

3. Lalu, putar poros ratchet atau poros geser yang berukuran lebih kecil untuk menghasilkan perhitungan yang presisi lalu, Gerakan poros dengan menggesernya secara perlahan

4. Jika benda tersebut sudah tercepit diantar dua poros anda bisa melakukan perhitungan. Hasil perhitungan dapat dilihat dari angka yang tertera pada skala utama.

5. Perhatikan letak garis skala bagian atas steve.

6. Lihat garis skala di bagian bawah.

7. Kemudian liat nilai skala nonius bagian thimble.

8. Kalikan nilai pada nonius.

9. Jumlahkan hasil pengukuran tersebut (Destiara Anggita Putri, 2022).

(13)

2.4 Kalibrasi Mikrometer Sekrup

Hal-hal yang perlu dipahamkan dalam mengkalibrasikan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Gerakan silinder pusat atau poros ukur harus dapat berputar dengan baik dan tidak terjadi goyangan karna hasilnya ulir utama.

2. Kedudukan nol. Apabila mulu ukur dapat diterapkan maka garis harus menunjukan nol.

3. Kerataan dan kejajaran muka ukur (permukaan sensor).

4. Kebenaran dari hasil pengukuran, hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang benar

5. Bagian-bagian seperti gelmcir dan pengunci poros ukur untuk harus berfungsi dengan baik

2.5 Skala Pada Mikrometer Sekrup

Adapun skala pada mikrometer sekrup yaitu sebagai berikut:

1. Skala utama (SU), yaitu skala pada pegangan diam (tidak berputar) dilanjutkan oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.

2. Skala nonius (SN), yaitu skala pada pegangan yang membentuk garis lurus mendatar skala utama dikalikan dengan 0,01 mm.

2.6 Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup 2.6.1 Mikrometer Sekrup Manual

Mikrometer sekrup manual adalah salah satu jenis mikrometer sekrup yang paling umum digunakan. Harganya pun lebih terjangkau dibandingkan dengan yang lainnya. Sekala terdi dari skla utama dan nonius. Sesuai dengan Namanya cara membacanya masih dilakukan secara manual dari petunjuk pengukuran yang di tuliskan pada alat.

2.6.2 Mikrometer Sekrup Digital

Mikrometer sekrup digital berbeda dari versi manual mikrometer versi ini memiliki layar digital. Hasil pengukuran bisa lansung dilihat dilayar tanpa harus

(14)

8

dihitung secara manual. Namun versi ini digital memudahkan kita meliahta hasil pengukuran.

2.6.3 Mikrometer Luar

Mikrometer luar adalah jenis yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu benda kerja. Jenis mikrometer ini sering di gunakan umtuk mengukur benda seperti kawat, lapisan benda atau blok benda. Cara membaca jarak antara jarak dua muka ukur sejajar berhadapan, yaitu sebuah ukur terpanjang pada suatu sisi rangka terbentuk U untuk sebuah muka ukur yang terpasang atau terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur. Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan dan batang-batang.

2.6.4 Mikrometer Kedalaman

Mikrometer kedalaman adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda atau ketinggian suatu benda. Mikrometer kedalaman adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kerendahan dari Langkah-langkah slot.

Pembacaan skala ukur ini sama dengan pembacaan pada skala alat ukur ini sama dengan pembacaan pada skala ukur mikrometer luar hanya arah pengukuran rudalnya berlawanan.

2.7 Fungsi Mikrometer Sekrup

Adapun fungsi dari mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur diameter atau ketebalan sebuah benda. Ini merupakan fungsi utama dari mikrometer sekrup. Alat ini punya presisi 10 kali lipat dari jangka sorong.oleh karna itu,mikrometer sekrup sangat akurat untuk menghitung benda dengan ukuran yang sangat kecil.

2. Untuk mengukur ketebalan suatu benda kerja yang sangat tipis, seperti lempeng batu, alumunium dan kertas.

3. Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang kecil seperti kabel, kawat dan yang lainnya

4. Untuk mengukur garis tengah lubang benda yang berukuran kecil.

5. Untuk mengukur kedalaman suatu lubang yang kecil seperti lubang pipa.

(15)

2.8 Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Adapun cara menggunakan mikrometer sekrup dengan baik dan benar adalah sebagai berikut:

1. Buka kunci mikrometer sekrup sehingga selubung dapat terhubung.

2. Kemudian letakkan benda yang akan di ukur antara rahang atau jepitkan benda yang akan di ukur pada rahang mikrometer sekrup, tepatnya di antara anvil dan spindle.

3. Kemudian putar gigi, geser pada selubung pemutar antara sampai terdengar suara kli, atau putar hamble dan ratchat sampai objek benar-benar tercepit.

4. Hentikan pemutaran, lalu kunci Kembali mikrometer sekrupagar skala nonius tidak berubah.

5. Putar pengunci pada lock not sehingga pemutaran dan objek tidak bergerak lagi.

6. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius

7. Hitung hasil pengukuran dengan cara menjumlahkan skala utama dengan skala nonius terlebih dahulu, kalikan skala nonius dengan ketelitian mikrometer sekrup (0,01mm).

2.9 Rumus Rata-rata Mikrometer Sekrup

Adapun rumus dalam menghitung rata-rata mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

X=∑ P

N ………..………..………..(2.2)

Keterangan :

X : Rata-rata hasil pengukuran

∑p : Jumlah hasil pengukuran dari sebuah percobaan N : Banyaknya percobaan yang dilakukan

(16)

BAB III

PENGUMPULAN DATA

3.1 Prosedur Percobaan 3.1.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pratikum modul II mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Mikrometer sekrup dan pengunci : 1 buah

2. Kelereng kecil : 5 buah

3. Kelereng besar : 5 buah

4. Balok : 2 buah

3.1.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan pada saat pratikum modul II mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Pastikan mikrometer sekrup berada dalam posisi nol. Caranya yaitu memutar sekrup S sehingga ujung B bertemu dan terdengar suara klik lalu dilihat apakah lingkaran nonius telah terhimpit dengan garis nol atau tidak.

Apabila maka letakan yang di ukur diantara yang A dan B dengar memutar sekrup.

2. Setekah itu ujung A dan B tepat menyentuh kedua sisi benda. Pemutaran sekrup S diputar lagi sampai terdengar klik lalu penahan K digeser ke arah anak agar kedudukan skala tidak berubah lagi walaupun mikrometer tersebut diletakkan sembarang.

3. Kemudian lakukan percobaan pengukuran coranya adalah sebagai berikut, catet angka skala nonius yang keliatan dari angka nol sampai lingkaran nonius kemudian tambahkan dengan angka skala nonius yang segaris atau yang mendekat garis tengah utama skala utama setelah dikalikan dengan ketelitian (0.01 mm)

10

(17)

3.2 Data Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang di awal diambil dari hasil percobaan yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pengamatan Pada Mikrometer Sekrup Percobaan

Diameter kelereng Diameter kelereng Ketebalan Balok Balok besar(mm) kecil (mm) (mm)

SU SN SU SN SU SN

1 25 19 15 39 13 20

2 25 30 16 45 13 46

3 25 42 16 7 15 30

4 25 41,5 16 11 14 31

5 25 31 16 6 16 29 Rata-rata 25 32,7 15,8 21,6 14,2 31,2

Sumber: Data Pengamatan

(18)

BAB IV

PENGOLAHAN DATA DAN ANALIS DATA

4.1 Pengolahan Data

4.1.1 Pengolahan Data Kelereng Kecil, Kelereng Besar dan Balok

Adapun hasil pengukuran mikrometer sekrup pada kelereng kecil, kelereng kecil dan balok dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pengolahan Data kelereng kecil, kelereng besar dan balok Percobaan

Diameter kelereng Diameter kelereng Ketebalan Balok Besar (mm) kecil (mm) (mm) SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil 1 25 19 25.19 15 39 15,39 13 20 13,20 2 25 30 25,3 16 45 16,45 13 46 13,46 3 25 42 25,42 16 7 16,07 15 30 15,30 4 25 41,5 25,415 16 11 16,11 14 31 14,31 5 25 31 25,31 16 6 16,06 16 29 16,29 Rata-rata 25 32,7 25,327 15,8 21,6 16,016 14,2 31,2 14,512

Sumber: Pengolahan Data

Adapun perhitungan diameter kelereng besar sebagai berikut : P₁ = SU + (SN x 0,01)

= 25 mm + (19 mm x0,01) = 25 mm + (0,19 mm) = 25,19 mm

P₂ = SU + (SN x 0,01)

= 25 mm + (30 mm x 0,01) = 25 mm + (0,3 mm) = 25,3 mm

P₃ = SU + (SN x 0,01)

= 25 mm + (42 mm x 0,01) = 25 mm + ( 0,45 mm) = 25,45 mm

P₄ = SU + (SN x 0,05)

= 25 mm + (41,5 mm x 0,01) = 25 mm + (0,415 mm)

12

(19)

= 25,415 mm P₅ = SU + (SN × 0,01)

= 25 mm + ( 31 mm x0,01) = 25 mm + (0,31 mm) = 25,31 mm

Adapun perhitungan rata-rata diameter kelereng besar adalah sebagai berikut:

X =

P

N

= ( 25,19 mm + 25,3 mm + 25,42 mm +25,415 mm + 25,31 mm) 5

= 12,635 mm 5

= 25,327 mm

Adapun hasil perhitungan dengan kelereng kecil sebagai berikut:

P₁ = SU + (SN x 0,01)

= 15 mm + (39 mm x0,01) = 15 mm + (0,39 mm) = 15,39 mm

P₂ = SU + (SN x 0,01)

= 16 mm + (45 mm x 0,01) = 16 mm + (0,45 mm) = 16,45 mm

P₃ = SU + (SN x 0,01) = 16 mm + (7 mm x 0,01) = 16 mm + ( 0,07 mm) = 16,07 mm

P₄ = SU + (SN x 0,05)

= 16 mm + (11 mm x 0,01) = 16 mm + (0,11 mm) = 16,11 mm

P₅ = SU + (SN × 0,01) = 16 mm + ( 6 mm x0,01) = 16 mm + (0,06 mm)

(20)

14

= 16,06 mm

Adapun perhitungan rata-rata diameter kelereng kecil adalah sebagai berikut:

X =

P

N

= ( 15,39 mm + 16,45 mm + 16.07 mm + 16,11 mm + 16,06 mm) 5

= 80,08 mm 5

= 16,016mm

Adapun perhitungan ketebalan balok adalah sebagai berikut:

P₁ = SU + (SN x 0,01)

= 13 mm + (20 mm x0,01) = 13 mm + (0,2 mm) = 13,2 mm

P₂ = SU + (SN x 0,01)

= 13 mm + (46 mm x 0,01) = 13 mm + (0,46 mm) = 13,46 mm

P₃ = SU + (SN x 0,01)

= 15 mm + (30 mm x 0,01) = 15 mm + ( 0,3 mm) = 15,3 mm

P₄ = SU + (SN x 0,05)

= 14 mm + (31 mm x 0,01) = 14 mm + (0,31 mm) = 14,31 mm

P₅ = SU + (SN × 0,01) = 16 mm + (29 mm x0,01) = 16 mm + (0,29 mm) = 16,29 mm

Adapun perhitungan rata-rata diameter kelereng besar adalah sebagai berikut:

(21)

X =

P

N

= ( 13,2 mm + 13,46 mm + 15,3 mm +14,31 mm + 16,29 mm) 5

= 72,56 mm 5

= 14,512 mm

4.2 Analisis Data

Berdasarkan hasil pengukuran diameter kelereng besar,kelereng kecil dan balok didapatkan hasil yang berbeda-beda pada mikrometer sekrup pengukuran dengan lima kali pengulangan yang dilakukan didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut:

1. Data pengukuran ketebalan kelereng besar dilakukan lima kali percobaan.

Percobaan 1 yaitu 25,19 mm, ke-2 yaitu 25,3mm, ke-3 yaitu 25,42 mm, ke-4 yaitu 25,415 mm ke-5 yaitu 21,31mm dengan rata-rata yaitu 25,327 mm.

2. Data pengukuran ketebalan kelereng kecil dilakukan lima kali percobaan.

Percobaan 1 yaitu 15,39 mm, ke-2 yaitu 16,45 mm, ke-3 yaitu 16,07 mm, ke-4 yaitu 16,11 mm ke-5 yaitu 16,06 mm dengan rata-rata yaitu 16,016 mm.

3. Data pengukuran ketebalan kelereng besar dilakukan lima kali percobaan.

Percobaan 1 yaitu 13,2 mm, ke-2 yaitu 13,46 mm, ke-3 yaitu 15,3 mm, ke-4 yaitu 14,31 mm ke-5 yaitu 16,512 mm dengan rata-rata yaitu 14,512 mm.

4.3 Evaluasi

Adapun evaluasi dari percobaan yang dilakukan dapat lihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Evaluasi

Percobaan Diameter kedalaman Kelereng besar 25,327

Kelereng kecil 16,016 Balok 14,512 Sumber: Pengolahan Data

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari semua pengamatan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Mikrometer sekrup adalah salah satu alat pengukuran yang biasa digunakan untuk mengukur bermacam bentuk berukuran sangat tipis. Alat ukur ini sangat mengukur benda yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi, mengingat tingkat ketelilitian penggaris hanya 0,01cm atau 1 mm.

Mikrometer sekrup adalah intrumen untuk melakukan pengukuran linier dari suatu demensi seperti diameter, ketebalan dari panjang suatu benda.

Skala terkecil dari mikrometer sekrup dapat mencapai 0,01 mm.

2. Cara pengukuran mikrometer sekrup yang benar adalah dengan letakkan benda yang ingin diukur pada bagian poros tetap, pastikan benda menempel dengan baik pada bagian tersebut. Setelah itu, putar bagian tumble agar dapat tercepit oleh poros tetap dan poros geser. Lalu, putar poros ratchet atau poros geser yang berukuran lebih kecil untuk menghasilkan pengukuran yang lebih presisi. Lalu, Gerakan poros dengan menggunakan secara perlahan. Jika benda tersebut sudah tercepit diantara dua poros, hitunglah angka yang tertera pada skala utama dan skala nonius.

3. Hasil pengukuran kelereng besar, kelereng kecil, serta diameter balok. Rata- rata pengukuran kelereng besar adalah 25,329 mm sedangkan rata-rata pengukuran diameter kelereng kecil adalah 16,016 mm, sementara itu, rata- rata diameter balok adalah 14,512 mm.

5.2 Saran

Adapun saran mengenai pratikum modul II mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Pada percobaan mikrometer sekrup sering terjadi kesalahan dalam membaca skala. Maka dari itu kelebihan dan pemahaman harus menjadi hal pokok.

16

(23)

2. Diharapakan mahasiswa lebih presisi dan fokus dalam pengambilan data pada pengukuran mikrometer sekrup agar tidak terjadi kesalahan.

3. Diharapkan pada saat melakukan percobaan ruang labotarium dalam keadaan tertib agar mahasiswa bisa lebih teliti dalam melakukan percobaan.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Rifan. 2021. Pengertian, cara menggunakan dan cara membaca. Diakses

pada 2 April 2023, dari

https://www.suara.com/tekno/2021/09/26/185244/mikrometer-sekrup- pengertian-cara-menggunakan-dan-cara-membaca

Putri, Anggita. Destiara. 2022. Cara membaca mikrometer sekrup untuk hasil perhitungan yang akurat. Diakses pada 2 April 2023, dari https://katadata.co.id/amp/agung/berita/635ba43bca5b0/cara-membaca- mikrometer-sekrup-untuk-hasil-perhitungan-yang-akurat

Sereliciouz. 2022. Mikrometer sekrup-Fisika kelas 10. Diakses pada 2 April 2023, dari https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/mikrometer-sekrup- fisika-kelas-10/

Yudhishira. 2022. Fungsi mikrometer sekrup, bagian dan cara membacanya.

Diakses pada 2 April 2023, dari https://www.bhinneka.com/blog/fungsi- mikrometer-sekrup/

(25)

Alat dan Bahan

Proses Praktikum

Diperiksa Oleh, Asisten Laboratorium

Nurul Ramadhani NIM. 190130062

(26)

LAMPIRAN

Data Pengamatan Diameter KElereng Besar, Kelereng Kecil, dan Balok Percobaan

Diameter kelereng Diameter kelereng Ketebalan Balok Besar(mm) kecil (mm) (mm)

SU SN SU SN SU SN

1 25 19 15 39 13 20

2 25 30 16 45 13 46

3 25 42 16 7 15 30

4 25 41,5 16 11 14 31

5 25 31 16 6 16 29 Rata-rata 25 32,7 15,8 21,6 14,2 31,2

Sumber: Data Pengamatan

Diperiksa Oleh, Asisten Laboratorium

Nurul Ramadhani NIM. 190130062

Referensi

Dokumen terkait

Cara pengucapannya kita ambil satuan 4 angka yang belakang, kalau 4 angka tidak ada,.. kita ambil 3, kalau 3 angka tidak ada, kita ambil 2 angka terlebih dahulu,

Hasil perhitungan diameter teoritik dan diameter nominal yang dipilih untuk alternatif 1 terdapat pada Tabel 3... Namun, hasil menunjukkan bahwa akan terjadi

Dari data pengamatan terhadap sampel air sumur gali pada bulan Februari tahun 2008 (Tabel 1.8) terindikasi air sumur di daerah Suwung dan Kelurahan Sesetan dengan kedalaman

1) Persiapkan groove berbentuk V dengan kedalaman 3-4 mm pada oklusal rim rahang atas yang ditempatkan secara bilateral di regio molar satu-premolar dua. Oleskan gel petroleum

1) Pendahuluan. 2) Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu. 3) Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. 4) Prioritas dan sasaran pembangunan. 5) Rencana

Record data atribut 2 Input rancangan struktur tabel database Pakar User 3 Proses analisis rancangan struktur tabel database 4 Laporan hasil analisis Kriteria

Tabel 1 Tabel Prinsip-prinsip Pembagian Jaringan 8 Tabel 2 Biaya kecelakaan untuk jalan perkotaan 11 Tabel 3 Biaya kecelakaan untuk jalan antar kota 11 Tabel 4 Tingkat

Lampiran 4 KISI-KISI SOAL EVALUASI Satuan Pendidikan : SDN 03 Pesucen Kelas : 1 satu Bab : 3 Awas Kuman Muatan Pelajaran Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Bentuk soal