• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri merupakan sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan. Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa nyeri bersifat subyektif di mana individu mempelajari apa itu nyeri, melalui pengalaman yang berlangsung berhubungan dengan luka (injury), yang dimulai dari awal masa kehidupannya. (Merskey et al, 2007).

The National Insitutes of Health Concerns Conference of Pain (1986) mengkategorikan nyeri menurut penyebabnya dengan mengidentifikasikan tiga tipe dari nyeri : akut, kronik kanker, dan kronik non kanker. Nyeri akut timbul akibat cedera akut, penyakit atau pembedahan. Nyeri kronik non kanker diasosiasikan dengan cedera jaringan yang tidak progresif atau menyembuh.Nyeri yang berhubungan dengan penyakit progresif disebut nyeri kanker kronik.

Bila nyeri tidak ditangani secara benar maka dapat menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut, contohnya nyeri setelah operasi, bila tidak ditangani secara benar maka akan menjadi nyeri krnois yang merupakan permasalahan besar dan sulit ditangani karena terjadi perubahan ekspresi dari saraf-saraf (Widayanto, 2009).

Saat ini tata laksana paska bedah dengan opioid dan obat AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) telah sering digunakan dan cukup efektif. Analgesi setelah pembedahan dapat dicapai dengan menggunakan beragam opioid dengan rentang sifat farmakodinamik danfarmakokinetik yang luas. Efektifitas pemakaian opioid sebagai analgesi paska bedah sudah diakui namun juga dijumpai efek samping terutama pada pasien dengan usia tertentu seperti pada anak-anak ataupun orang tua.Penggunaannya sendiri dapat dengan oral, injeksi maupun transdermal. Namun

(2)

13 mengingat obat-obatan golongan opioid memiliki kerentanan efek samping dan ketidaknyamanan, maka dari itu dikembangkan penggunaan transdermal opioid untuk mengatasi masalah tersebut.

Fentanyl merupakan salah satu obat golongan opioid yang dikembangkan dalam bentuk patch. Bagaimana efektifitas pemberian obat dalam sediaan dan sejauh mana dapat mengurangi resiko efek samping pada pasien dengan nyeri pasca operasi orthopedi ekstrmitas bawah. Hal inilah yang akan dibahas dalam bidang medis dalam skripsi ini.

Penatalaksanaan nyeri setelah operasi dapat diatasi dengan pemberian fentanyl patch, dimana fentanyl patch termasuk opioid yang berikatan dengan reseptor morfin. Sedangkan menurut segi agama islam morfin merupakan zat yang haram dalam islam berdasarkan hukum Qiyas, yaitu menghubungkan suatu peristiwa yang ada nash hukumnya dengan cara yang tercantum dalam nash tersebut karena adanya persamaan dalam sebuah peristiwa pada sebab (‘ilat) hukumnya (Su’dan, 1997).

Jika obat tersebut digunakan akan dapat mempengerahui alam pikiran manusia sehingga yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh dan dapat melupakan suatu kenyaataan serta dapat mengkhayal yang tidak akan terjadi. Selain itu dapat merusak anggota tubuh manusia dan kesehatan.Sehingga para ulama sepakat bahwa narkotika dan bahan sejenis, hukumnya haram karena membahayakan akal dan kesehatan. Namun jika dokter tersebut yakin bahwa benar tidak ada obat lain yang dapat menolong nyawa penderita, maka dokter tersebut diberikan kelonggaran untuk pengobatan dengan syarat keadaan darurat.

Disini terlihat adanya kesenjangan antara syariat islam dengan kejadian yang ada. Bagaimana islam menjelaskannya dan apakah islam mendukung atau menentang tindakan yang dilakukan dalam bidang kedoteran tersebut.

(3)

14 1.2 Permasalahan

1. Bagaimana efektivitas pemberian fentanyl patch pada pasien pasca operasi?

2. Sejauh mana fentanyl patch mengurangi efek samping pada nyeri pasca operasi?

3. Bagaimana pengaruh pemberian fentanyl patch pada pasien setalah operasi dari segi islam?

1.3 Tujuan

A. Tujuan Umum

Mendapatkan informasi tentang pengaruh pemberian fentanyl patch pada pasien pasca operasi ditinjau dari segi kedokteran dan islam.

B. Tujuan Khusus

1. Memberikan informasi tentang efektivitaspemberian fentanyl patch pada pasien pasca operasi

2. Memberikan informasi tentang sejauh mana fentanyl patch mengurangi efek samping pada nyeri pasca operasi

3. Memberikan informasi mengenai pengaruh pemberian fentanyl patch dari segi kedokteran dan islam.

1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Penulis

Mendapat pengetahuan tentang pengaruh pemberian fentanyl patch pada pasien setelah operasi serta menambah pengalaman dalam membuat karya tulis yang baik dan benar.

(4)

15 1.4.2 Bagi Civitas Akademika Universitas Yarsi

Sebagai bahan masukan civitas akademikan Universitas Yarsi, mengenai pandangan ilmu kedokteran dan islam mengenai pengaruh pemberian fentanyl patch pada pasien setelah operasi.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi dan pengetahuan masyarakat sehingga dapat memahami mengenai pandangan ilmu kedokteran dan islam mengenai pengaruh pemberian fentanyl patch pada pasien setelah operasi.

Referensi

Dokumen terkait

mengurangi intensitas nyeri pada dismenore primer adalah kompres panas,.. aromaterapi

Untuk mencapai efek terapeutik yang optimal (di samping menghilangkan, atau sekurang-kurangnya mengurangi efek samping obat yang dapat mengganggu) harus ditetapkan pula waktu

Pada penderita tertentu perlu dilakukan timektomi. Perawatan pasca operasi dan kontrol jalan napas harus benar-benar diperhatikan. Melemahnya penderita beberapa hari pasca operasi

Karena belum adanya penelitian untuk melihat pola peresepan AINS yang menilai nama obat, bentuk sediaan, lama pemberian, dan kombinasi obat penghambat asam

diisyaratkan. Dengan kondisi MV PDZ Mewah seperti diatas, maka kapal tersebut tidak siap bila menghadapi bahaya orang jatuh kelaut, ataupun operasi-operasi keselamatan

Terdistribusi merata artinya bahan obat harus terdistribusi secara merata dalam basis salep yang cocok (Anief, 2006). Parameter kecepatan pelepasan obat dari sediaan

Untuk mengetahui perbandingan efektifitas kombinasi antara meniran dan jombang lebih baik dalam mengurangi reaksi peradangan secara makroskopis dan menekan

3) Peningkatan efektifitas kegiatan diklat melalui monitoring dan evaluasi pasca pelaksanaan Diklat KUMKM. Visi dan Misi tersebut dapat diwujudkan, melalui pemberdayaan