• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pulau Sukun adalah sebuah pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan juga merupakan salah pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Pronvinsi Sulawesi Selatan. Di Pulau Sukun hanya terdapat satu desa yaitu Desa Semparong dengan jumlah penduduk sekitar kurang lebih seribu jiwa dan mayoritas beragama Islam. Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Semparong Pulau Sukun ini adalah nelayan dan berkebun. Pulau Sukun ini memiliki potensi daerah seperti hasil pertanian, perkebunan, hasil tangkap ikan dan potensi periwisata yang belum diusahakan. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sikka, Pulau Sukun ditetapkan sebagai Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya. Selain itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutan Republik Indonesia No. 126/Kpts-II/1987 tanggal 21-04-1987 Pulau Sukun ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) yang mana merupakan bagian dari Kawasan Wisata Alam Laut Gugus Pulau Teluk Maumere. Ini berarti Pulau Sukun merupakan kawasan konservasi dan juga objek wisata nasional.

Pulau Sukun bisa dikategorikan sebagai daerah yang cukup terisolir dikarenakan akses keluar masuk masyarakat Pulau Sukun hanya bisa dilakukan dengan menggunakan transportasi laut yang sifatnya terbatas. Sifatnya terbatas yang dimaksud adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi fisik disekitar pulau, moda transportasi, pengaruh cuaca dan yang paling utama karena tidak adanya pelabuhan.

Dalam proses perencanaan pelabuhan, salah satu kajian yang sangat penting untuk dilakukan adalah kajian tentang pemilihan lokasi penetapan rencana pembangunan pelabuhan. Ada beberapak faktor atau aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan kajian pemilihan lokasi rencana pelabuhan seperti aksesibilitas, daerah pengaruh (hinterland), ketersediaan lahan, kondisi hidrooceanografi, dan fasilitas pendukung lainnya. Namun dalam kenyataannya terkadang tidak semua faktor atau aspek bisa terpenuhi, sehingga diperlukan suatu kompromi untuk mendapatkan hasil optimal. Berdasarkan kondisi saat ini di Pulau Sukun yang

(2)

2

belum memiliki pelabuhan, maka hal ini yang melatar belakangi untuk dijadikan sebagai bahan penelitian tesis dalam melakukan kajian tentang prioritas penetapan usulan lokasi rencana pelabuhan di Pulau Sukun Nusa Tenggara Timur.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah : 1) Pulau Sukun Nusa Tenggara Timur merupakan daerah atau kawasan yang

cukup terisolir.

2) Kondisi saat ini di Pulau Sukun Nusa Tenggara Timur yang belum ada pelabuhan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan prioritas utama usulan lokasi rencana pelabuhan di Pulau Sukun Nusa Tenggara Timur dari beberapa lokasi yang sebelumnya sudah di usulkan berdasarkan hasil analisa dengan cara sebagai berikut:

1. Menganalisis bobot prioritas masing-masing kriteria dalam menentukan usulan lokasi rencana pelabuhan menggunakan metode AHP.

2. Menganalisis bobot prioritas dari sub kriteria dalam menentukan usulan lokasi rencana pelabuhan menggunakan metode AHP.

3. Menganalisis bobot prioritas dari masing-masing usulan lokasi rencana pelabuhan terhadap kriteria dan sub kriteria menggunakan metode AHP.

1.4. Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk mencapai maksud dan tujuan, dibutuhkan beberapa ruang lingkup materi kagiatan dan analisis sebagai berikut :

1. Dalam menentukan prioritas pemilihan lokasi pelabuhan hanya ditinjau dari 3 (tiga) yaitu aspek atau kriteria yaitu aksesibilitas transportasi, biaya, dan lingkungan.

2. Penentuan sub kriteria dari aksesibilitas, biaya, dan lingkungan. yang disesuaikan dengan kondisi lapangan di Pulau Sukun Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan kondisi lapangan maka sub kriteria dari aksesibilitas adalah

(3)

3

jarak, waktu tempuh, prasarana jalan dan tata guna lahan jalan. Untuk sub kriteria biaya adalah konstruksi, pemeliharaan, dan operasional. Sedangkan untuk sub kriteria lingkungan adalah tata guna lahan lokasi rencana pelabuhan sisi atau bagian daratan dan perairan.

3. Pengumpulan data sekunder yaitu data fakta atau kondisi di lapangan mengenai sub kriteria dari aksesibilitas, biaya, dan lingkungan untuk digunakan dalam kuisioner.

4. Desain kuisioner, uji coba kuisioner, dan perbaikan kuisioner.

5. Pengumpulan data primer yaitu hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan terhadap responden expert.

6. Analisis nilai bobot kriteria dan sub kriteria terhadap masing-masing usulan lokasi rencana pelabuhan Suku Nusa Tenggara Timur menggunakan metode AHP.

7. Kesimpulan berupa urutan prioritas usulan lokasi rencana pelabuhan Sukun Nusa Tenggara Timur.

1.5. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri atas lima bab yaitu, pendahuluan, studi pustaka, metode penelitian, pengolahan data dan analisis, kesimpulan dan saran. Sistematika penulisan dijabarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini menguraikan diuraikan tentang teori, atau pendekatan teori, proposisi dan konsep yang relevan untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai rancangan penelitian, tahapan penelitian, metode pengumpuan data, teknik pengambilan data, dan metode analisis penelitian.

(4)

4

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini gambaran umum lokasi studi penelitian, kumpulan data, pengolahan data dan kuisioner, dan pembahasan analisis data berdasarkan hasil kuisioner.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan atas hasil analisis dan saran yang diberikan berdasarkan kesimpulan di atas dan berkaitan dengan tujuan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Nusa Tenggara Timur Penelitian deskriptif menggunakan data kuantitaif, unit analisis kabupaten, pada pembiayaan program KIA, pendekatan health account Penelitian dengan

Untuk mencapai Visi dan Misi Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013 -2018, maka Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat menyusun Rencana Kerja

Yunus (2007) dalam penelitian tentang “Evaluasi proses rujukan obstetri terkait kematian perinatal di Kabupaten Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat,”

Bagaimana merancang Pusat Informasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur di Kupang, yang dapat memberi informasi dan gambaran tentang objek wisata alam dan budaya Nusa Tenggara Timur

Tujuan strategi Sambang Nusa adalah terwujudnya kemitraan Polri dengan warga masyarakat yang ada di pulau-pulau di wilayah Nusa Tenggara Barat sehingga di

Pada Tahun 1963, terjadi penambahan kecamatan di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tanggal

Penelitian ini dilakukan di masing-masing lokasi pengguna kedua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Bima. Bahasa Bima dilakukan di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Bahasa Jawa

Penyusunan Tesis dengan judul “KAJIAN PRIORITAS KEBIJAKAN PELAYANAN DERMAGA PELABUHAN STUDI KASUS PELABUHAN BADAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT “ disusun guna melengkapi syarat untuk