• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Donor darah merupakan proses pemberian darah secara sukarela untuk transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan (Sugianto &

Zundi, 2017). Transfusi darah sangat penting dalam penyembuhan pasien pada kasus kehilangan darah dalam jumlah besar yang disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah (Sonita & Kundari, 2018).

Donor darah membawa banyak manfaat tidak hanya bagi pasien yang mendapatkan darah donor namun juga bagi pendonor itu sendiri.

Pendonor ketika mendonorkan darah akan mendapatkan manfaat baik secara fisiologis maupun psikologis. Namun disisi lain donor darah juga dapat membawa efek samping (Harsiwi & Arini, 2018).

Menurut Hardisman (2013) mengatakan bahwa seseorang yang kehilangan volume darah berpotensi mengalami gangguan hemodinamik.

Gangguan hemodinamik menyebabkan terganggunya transportasi oksigen dan karbondioksida keseluruh tubuh untuk menjaga metabolisme di tingkat sel, tekanan osmotik dan suhu tubuh. Adanya gaunguan hemodinamik pada tubuh manusia tersebut mengakibatkan beberapa gejala klinis. Gejala klinis yang terlihat akibat gangguan hemodinamik berupa perubahan tekanan darah, peningkatan frekuensi nafas, jantung atau nadi, penurunan tekanan nadi, kulit pucat dan dingin.

(2)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada saat Praktek Klinik Lapangan (PKL) di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Trenggalek pada bulan Desember 2020 ditemui ada beberapa pendonor yang mengalami reaksi setelah melakukan donor darah. Dari 30 pendonor ada 5 orang pendonor yang mengalami reaksi pasca donor diantaranya 1 orang mengalami pingsan, 2 orang mengalami pucat, dan 2 orang pendonor mengalami pusing. Melihat adanya resiko yang muncul pasca donor, maka dari itu diperlukan tindakan observasi pemantauan terhadap pendonor.

Observasi merupakan suatu tindakan pengamatan secara langsung.

Tindakan observasi yang biasa dilakukan meliputi kondisi secara umum, kesadaran dan tanda-tanda vital (Lami, 2018).

Seleksi donor juga harus dilakukan sebelum proses donor darah.

Seleksi donor dilakukan untuk mengetahui status kondisi kesehatan dari pendonor sebelum mendonorkan darahnya (Rahmania, 2017). Menurut Permenkes No 91 tahun 2015 pendonor darah harus memenuhi sejumlah seleksi untuk dapat mendonorkan darahnya, yaitu pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar hemoglobin dan pemeriksaan tanda-tanda vital pendonor meliputi tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh.

Melihat adanya kemungkinan resiko yang ditimbulkan pasca donor karena pengurangan volume darah, maka dari itu pemantauan perubahan tanda-tanda vital pada pendonor sangat diperlukan sebagai upaya untuk memonitor kondisi secara umum pasca donor. Untuk keamanan proses donor darah maka dibutuhkan tindakan yang tepat selama proses donor darah dengan mengikuti Standart Operasional Prosedur (SOP) yang telah

(3)

ditetapkan. Selain itu juga dibutuhkan tenaga pelayanan darah yang kompeten dan memenuhi kualifikasi keahlian dibidangnya. Sehingga dengan begitu harapannya donor darah menjadi lebih aman.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Perubahan Tanda-tanda Vital Pada Pendonor di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Trenggalek”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Perubahan Tanda-tanda Vital Pada Pendonor di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Trenggalek?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah “Mengetahui Gambaran Perubahan Tanda-tanda Vital Pada Pendonor di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Trenggalek”.

1.4 Manfaat Penelitian 1.1.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia kesehatan khususnya dibidang Teknologi Bank Darah sebagai sumber informasi maupun referensi.

1.1.2. Manfaat Praktis a. Bagi PMI

Sebagai bahan masukan dan saran dalam penyusunan Standart Operasional Prosedur pelayanan donor darah di Unit Donor Darah PMI.

(4)

b. Bagi Program Studi D-III Teknologi Bank Darah

Sebagai bahan tambahan kajian dan pengembangan ilmu serta pelayanan dibidang Teknologi Bank Darah

c. Bagi Penulis

Sebagai bahan mengembangkan pengetahuan dan praktek dalam proses penelitian mengenai perubahan tanda-tanda vital pendonor.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, aplikasi BlackBerry Messenger berperan penting dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Kota Medan karena berdasarkan observasi yang dilakukan

layanan yang diberikan oleh petugas harus dapat memuaskan pendonor darah .Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kepuasan Pendonor Darah dengan

Hal ini kemungkinan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor meningkatnya kadar trigliserida dalam darah donor dengan berat badan tidak obesitas, karna apabila pendonor

Berdasarkan uraian latar belakang yang ada, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Sikap Petugas pada Pendonor Plasma Konvalesen Unit Donor Darah PMI Kabupaten

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Donor darah adalah proses pemberian darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan.. Donor

Pelayanan seleksi pendonor darah merupakan skrining awal untuk memastikan bahwa pendonor darah sukarela dinyatakan dalam kondisi sehat dan digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko

Upaya Karang taruna untuk menjaring pendonor adalah bentuk kepedulian terhadap kebutuhan darah yang harus terpenuhi, salah satunya adalah program donor darah yang akan diadakan Karang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela kemudian disimpan di bank darah dan digunakan untuk keperluan