• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Sistematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menjelaskan tentang mekanisme arisan Bal-balan dan juga persepsi hukum Islam terhadap arisan tersebut. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah penelitian di atas membahas tentang tata cara arisan bal-balan menurut syariat Islam. Rumusan masalah yang menjadi topik utama kajian penelitian ini adalah: Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik arisan sepeda motor di Paguyupan Agung Rejeki Kecamatan Sentolo?

Penelitian ini menjelaskan bagaimana Hukum Islam mengulas praktik arisan di Paguyupan Agung Rejeki, baik dari segi mekanisme maupun hukumnya.

Kajian Teori

Pertemuan sosial jual beli yang terjadi di Desa Mangli ini adalah jual beli yang objeknya adalah uang. Sebagaimana disampaikan di atas, transaksi jual beli arisan di Kecamatan Mangli tidak memenuhi kedua syarat tersebut. Jika ditilik lebih jauh, transaksi jual beli arisan di Desa Mangli terbagi dalam dua kategori sekaligus.

Jika jual beli ‘antaradlin pada arisan ini dilakukan karena terpaksa, maka jual beli tersebut tidak diperbolehkan. Arisan jual beli ini juga mengandung unsur ketidakadilan, karena salah satu pihak akan dirugikan dalam transaksi tersebut. Namun jual beli yang nyaman ini tidak bisa disebut gotong royong, karena merugikan penjual karena perbedaan harga.

Sehingga transaksi jual beli sosial yang nyata juga berkembang di masyarakat, bukan tukar menukar kavling seperti di atas melalui rapat sosial yang dipimpinnya. Jual beli arisan di desa Mangli tidak sah dan haram menurut syariat Islam. Penjualan arisan adalah penjualan sebidang tanah arisan yang belum diundi kepada orang lain, baik dia peserta arisan maupun tidak, yang obyeknya adalah uang.

Namun pada transaksi jual beli dalam arisan ini, uang yang diterima tidak sama baik jumlah maupun waktu penyerahannya. Fokus masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana praktik jual beli arisan di Desa Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember?;. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktek jual beli arisan dan memahami pandangan hukum Islam terhadap praktek jual beli arisan di Desa Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.

Penelitian ini menyimpulkan: (1) Mekanisme jual beli arisan ini adalah tiket lotre yang belum diundi, dijual terlebih dahulu kepada orang lain.

METODE PENELITIAN

Keabsahan Data

Transaksi jual beli arisan ini terjadi di Desa Mangli karena salah satu peserta sedang membutuhkan uang dalam keadaan mendesak, sehingga solusi yang diambil adalah dengan menjual arisan miliknya. Sumber lain juga mengatakan hal serupa bahwa dalam arisan ini terjadi perbedaan harga yang sangat besar. Keharmonisan dan syarat hukum jual beli Jual beli arisan 1) Syarat aqid. a) Dewasa atau sadar b) Tidak dipaksakan c) Islam.

Jadi transaksi jual beli arisan ini tidak boleh atau haram berdasarkan pendekatan mashlaheh murlah karena manfaat yang didapat dari transaksi ini bertentangan dengan syariat. Sementara itu, dalam kaitannya dengan 'urf, jual beli arisan pada umumnya diterima dan didistribusikan secara merata kepada masyarakat di lingkungan tersebut. Mereka semua berkumpul dan bertanya mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat sekitar, salah satunya tentang jual beli di arisan ini.

Perbedaan ini pula yang menyebabkan berkembangnya transaksi jual beli arisan di masyarakat karena mereka meyakini bahwa transaksi undian melalui ketua arisan adalah jual beli arisan. Jika kita bandingkan penuturan pimpinan arisan di atas dengan penuturan salah satu peserta berikut ini, maka terlihat bahwa transaksi togel diartikan sebagai jual beli arisan. Jual beli arisan adalah menjual tiket arisan yang belum diundi kepada orang lain dengan harga yang lebih murah a) Peserta yang ingin menjual arisannya harus terlebih dahulu mencari calon pembeli;

Kepada masyarakat Desa Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember dan sekitarnya khususnya para anggota arisan khususnya para pelaku jual beli arisan. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, menganalisis proses pelaksanaan arisan dan jual beli arisan di Desa Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Jumlah pemeluk agama Islam sebanyak 12.000 jiwa, agama Kristen 347 orang, agama Katolik 1000 orang, agama Hindu 220 orang, agama Buddha 200 orang, agama Konghucu 200 orang, dan agama Konghucu 60 orang. keyakinan agama lain. Hasyim untuk menjalin silaturahmi dan membangun sikap gotong royong antar sesama warga, hal ini kemudian diwujudkan dengan membentuk kelompok Arisan yang didirikan sejak tahun 1986 hingga sekarang. Bermula dari beberapa masyarakat di Desa Mangli, kini telah menyebar ke beberapa daerah seperti Ajung, Jenggawah, dan Balung.

Jumlah orang yang tergabung dalam arisan tersebut tidak dapat ditentukan, karena setiap orang tidak hanya mempunyai 1 nasib, tetapi juga 2, 3, dan seterusnya.

Penyajian Data dan Analisis

Peserta yang telah menyelesaikan arisan tetap harus membayar sisa pembayaran uang arisan, karena yang menjadi objek penjual dalam transaksi jual beli arisan ini adalah seluruh jumlah uang yang diterima dari arisan tersebut. Pada dasarnya semua jual beli itu diperbolehkan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa Allah membolehkan jual beli. Minat jual beli ada dua macam, yaitu nasi’ah dengan bunga dan fadhl dengan bunga.

Praktek jual beli arisan ini termasuk riba nasi’ah karena terdapat perbedaan waktu penyerahan uang, dimana uang dari pembeli diserahkan terlebih dahulu, sedangkan uang dari penjual akan diserahkan pada saat penyerahan arisan. arisan diakuisisi oleh penjual. Jual beli ini juga termasuk dalam golongan riba fadhl, karena adanya ketimpangan penerimaan jumlah uang bagi masing-masing pihak, penjual mendapat uang lebih sedikit dibandingkan pembeli. Selain itu, arisan ini merupakan jual beli ditinjau dari keharmonisan dan syarat hukum jual beli menurut pemikiran Syafi'i, dan tidak sepenuhnya memenuhi keharmonisan dan syarat hukum jual beli.

Pada umumnya jual beli arisan memenuhi kriteria dan syarat-syarat jual beli, namun dalam beberapa hal jual beli arisan tidak sesuai, yaitu. Kedua, objek transaksi jual beli tidak dapat diserahterimakan atau ditunda, hal ini disebabkan karena tidak diketahuinya secara pasti kapan arisan tersebut akan tercapai. Padahal yang saya tahu kalau arisan ini dijual harganya akan lebih murah dari harga perolehannya karena ada selisihnya.

Dalam jual beli arisan ini harga yang ditawarkan sangat jauh dari nominal pendapatan arisan tersebut, tidak mengandung unsur gotong royong sama sekali, bahkan terkesan mengandung unsur bisnis didalamnya. Jika dilihat dengan pendekatan mahlahah murlah, jual beli arisan memang dapat mempunyai manfaat karena dapat meringankan beban seseorang dan meringankan seseorang yang membutuhkan uang dalam keadaan darurat, namun jual beli ini tidak sejalan dengan syariat karena bertentangan dengan hadits yang mengatakan bahwa dalam jual beli uang wajib sama besarnya dan tidak ada penundaan waktu penyerahan uang tersebut. Selain itu, jual beli ini juga melanggar konsep 'antaradhin' dalam transaksi jual beli, dimana penjual menjual arisannya dengan kondisi terpaksa.

Sama halnya dengan pendekatan mashlahah murlah, dalam pendekatan 'urf, praktek jual beli arisan yang ada di kalangan masyarakat Kecamatan Mangli tidak dapat diterima sebagai 'urf yang dapat dijadikan dasar penetapan hukum, karena transaksi tersebut bertentangan dengan Syariah.'

Pembahasan Temuan

Rujukan peserta arisan yang membutuhkan uang kepada ketua arisan. Setiap peserta arisan yang ingin menukarkan arisannya harus melapor terlebih dahulu kepada ketua arisan untuk mencari peserta lain yang ingin menukarkan arisannya. Peserta yang ingin menukarkan set harus memenuhi syarat yaitu menyerahkan fotokopi KTP suami istri. C. Seorang manajer arisan sedang mencari calon penukar nomor. Selanjutnya setelah peserta memenuhi syarat, ketua partai akan mencari peserta lain yang memenangkan partai pada minggu pengundian tersebut untuk ditukarkan tiketnya antar peserta partai yang mengajukan tiket.

Setelah menentukan peserta yang bersedia tukar kavling, ketua sosial akan menukarkan kavling orang yang telah terdaftar sebelumnya dengan pemenang sosial. Setelah penukaran arisan, peserta yang meminta penukaran arisan menerima uang hasil penukaran arisan melalui ketua arisan, bukan dari peserta arisan lain yang menukarkannya secara langsung. Dari penuturan masing-masing anggota arisan dijelaskan bahwa siapa pun yang ingin mengubah arisannya terlebih dahulu menyampaikan kepada ketua arisan, yang kemudian menanyakan kepada peserta lain yang bersedia mengubah arisannya.

Kenyataannya, penukaran arisan yang terjadi di masyarakat di Kecamatan Mangli tidak transparan karena peserta penukaran arisan tidak mendapat informasi yang jelas dari ketua arisan dengan siapa arisan tersebut ditukarkan. Dalam hal ini tidak ada unsur membantu sesama warga sebagaimana disampaikan ketua arisan tersebut. Bahwa dalam transaksi jual beli arisan ini terdapat perbedaan penerimaan uang dari segi jumlah dan waktu penyerahannya, serta haramnya transaksi jual beli atau penukaran uang.

Selain itu transaksi ini lebih banyak mengandung kerugian dibandingkan manfaatnya.Penetapan hukum ini juga diperkuat dengan hasil Bahtsul Mesail oleh beberapa ulama tentang hukum jual beli arisan. Kita harus lebih intensif dan maksimal dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat di bidang yang berkaitan dengan muamalah, khususnya dalam jual beli arisan, agar kegiatan muamalah di masyarakat sesuai dengan pedoman syariat Islam.

PENUTUP

Kesimpulan

Jual beli tersebut tidak sah kerana syarat dan rukunnya tidak ditunaikan dan dikatakan haram kerana bercanggah dengan hadis Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Saran-saran

Telah diuji dan diterima memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Syariah (S.Sy). Lembaran sederhana ini adalah sepenggal kecil bukti cintaku padamu... Semua itu adalah kebesaran doa dan cintamu... Mekanisme penjualan arisan ini meliputi pencarian calon pembeli arisan peserta yang ingin menjual arisannya, melakukan tawar menawar harga, menyepakati transaksi dan pembayaran sisa uang arisan yang belum dibayarkan oleh peserta yang menjual arisan.

Sutrisno RS, M.HI., selaku Dekan Fakultas Syariah sekaligus dosen pembimbing yang telah berkenan membimbing saya dengan sabar dan ikhlas dalam penyusunan skripsi ini; Sahabat seperjuangan IAIN Jember khususnya Kelas C Mu'amalah, motivasi, canda dan tawa kita bersama akan tetap terukir indah hingga nanti;

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu bentuk praktik dari transaksi jual beli dan sewa menyewa tersebut adalah dengan memberikan Uang Muka atau uang muka di awal terlebih dahulu antara penjual dan pembeli dan

Pembiayaan Murabahah merupakan produk pembiayaan perbankan syariah yang dilakukan dengan mengambil bentuk transaksi jual-beli (bai atau sale). Namun murabahah bukan

Jadi dalam penelitian ini, penulis akan menggambarkan bagaimana praktik jual beli follower sosial media kemudian akan dianalisis dari sudut pandang hukum Islam, baik praktek jual

Perbedaan penelitian ini adalah penelitian Nasrullah meneliti tentang implementasi akad jual beli pada orang Banjar sedangkan penelitian ini meneliti tentang cara berakad jual

1) Penjualan tunai (cash) adalah penjualan dimana uang hasil penjualan diterima langsung ketika transaksi jual beli terjadi, penjualan ini membantu perusahaan untuk memperoleh

Akan tetapi walaupun terdapat larang tersebut, pada bulan Februari 2019, pemerintah Republik Indonesia secara resmi melegalkan jual beli mata uang digital kriptografi

Perbedaan utama adalah berkaitan dengan fasilitas penjualan yang disediakan, bila di situs jual beli lain seperti tokobagus.com, berniaga.com, rakuten.com ataupun

Sebelum diadakan jual beli atau pengikatan, terlebih dahulu, dibuatkan suatu perjanjian, untuk menentukan kondisi-kondisi yang perlu disepakati, pada umumnya adalah peristiwa jual