• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Zaid Alfarizi

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
310
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2021 merupakan salah satu bentuk upaya dalam mempertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, juga dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara khususnya pasal 10 yang menyebutkan bahwa Pemerintah wajib menyusun laporan keuangan pemerintah daerah sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam melakukan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2021, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menerapkan Standar Akuntansi Berbasis Akrual sesuai amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.

Informasi yang disajikan pada akuntansi berbasis akrual dalam pelaporan keuangan memungkinkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk dapat:

a. Menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh sumber daya entitas serta penyebaran sumber daya tersebut.

b. Menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari suatu entitas.

c. Pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas.

(2)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-2

Sehubungan dengan implementasi tata kelola pemerintahan yang baik, Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah berupaya untuk menyajikan dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah Daerah secara tepat waktu serta melaksanakan pengendalian intern yang memadai atas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

Selain itu penyusunan laporan keuangan juga telah melaluI proses reviu oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) sebelum diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Tujuan penyusunan LKPD Tahun Anggaran 2021 memuat informasi yang diharapkan dapat memberikan gambaran kepada para pemangku kepentingan stakeholders mengenai:

a. posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana Pemerintah Kota Tangerang Selatan;

b. sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;

c. ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

d. cara Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

e. potensi Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; dan

f. informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam mendanai aktivitasnya.

Informasi sebagaimana disebutkan di atas disajikan dalam LKPD Tahun Anggaran 2021 sebagai satu set laporan yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, surplus/defisit dan pembiayaan, yang dibandingkan dengan anggarannya selama Tahun Anggaran 2021;

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada pos-pos Saldo Anggaran Lebih awal, Penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan, Koreksi

(3)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-3

Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya dan Lain-lain, Saldo Anggaran Lebih Akhir;

3. Neraca yang menyajikan posisi keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan beserta entitas akuntansinya yang terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2021;

4. Laporan Operasional (LO) menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya;

5. Laporan Arus Kas (LAK) yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas bruto selama Tahun Anggaran 2021 yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi aset nonkeuangan, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas nonanggaran;

6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya;

7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) yang berisi penjelasan terinci atas lembar muka laporan keuangan.

Dalam rangka pemenuhan atas kewajiban implementasi Akuntansi Pemerintah Daerah berbasis Akrual serta harmonisasi dengan kebijakan Pemerintah Pusat serta pemanfaatan teknologi informasi, penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2021 masih menggunakan sistem berbasis aplikasi (Teknologi Informasi/TI) sebagai alat bantu (tools) yang disebut SIMRAL (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan) dengan tetap melakukan perekaman terhadap aplikasi SIPD yang merupakan aplikasi yang dimaksudkan untuk satu data base yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Kemudian untuk memenuhi prinsip keterbandingan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah antar periode terkait terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah,

(4)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-4

terhadap penyampaian halaman muka (faceoof) Laporan Keuangan Pemerintah Daereah Tahun Anggaran 2020 disesuaikan dengan kode akun yang berlaku.

1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN a. Undang-Undang Dasar 1945;

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

f. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

g. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

i. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

(5)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-5

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

k. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

l. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);

m. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 42);

n. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142);

o. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);

p. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8);

q. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah

(6)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-6

Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 12, Tambahan Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1211);

r. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 69);

s. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 72);

t. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 9);

u. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 07 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Nomor 07, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 88);

v. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 125);

w. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);

x. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 45 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2018 Nomor 45);

y. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 9

(7)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-7

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 39);

z. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Nomor 71);

aa. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 09 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 09);

bb. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 25 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 25);

cc. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 26);

dd. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 38 Tahun 2021 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 38);

ee. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 41 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2021 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 41).

(8)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-8

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun 2014 Nomor 9 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, Bab V Format Formulir, huruf M tentang format Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD/PPKD/Konsolidasi, sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD

2.1 Ekonomi makro 2.2 Kebijakan Keuangan

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target

yang Telah Ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.4. Koreksi

4.5. Perubahan Kebijakan Akuntansi 4.6. Konversi

(9)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

I-9

Bab V Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Keuangan

5.1. Komponen Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 5.2. Komponen Laporan Perubahan SAL (LPSAL) 5.3. Komponen Laporan Operasional (LO)

5.4. Komponen Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 5.5. Komponen Neraca

5.6. Komponen Laporan Arus Kas (LAK)

Bab VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN Bab VII Penutup

Lampiran

L.1. Laporan Keuangan BUMD - PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS)

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

(10)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-1

2.1 EKONOMI MAKRO

Ekonomi makro merupakan gambaran perubahan ekonomi yang mempengaruhi masyarakat, perusahaan dan pasar. Ekonomi makro dapat difungsikan sebagai alat bagi Pemerintah Daerah untuk menentukan dan mengevaluasi arah kebijakan dalam mengalokasikan sumberdaya ekonomi dan target pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Asumsi makro ekonomi yang digunakan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021 mengacu pada asumsi indikator sosial ekonomi Kota Tangerang Selatan Tahun 2021, yaitu :

a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) diperkirakan sebesar 6% sampai dengan 7,5%;

b. Tingkat Kemiskinan diperkirakan sebesar 1,66% sampai dengan 1,70%;

c. Tingkat Inflasi diperkirakan sebesar 3% sampai dengan 5%;

d. Indeks Pembangunan Manusia diperkirakan sebesar 81,17% sampai dengan 81,36%; dan

e. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,00% sampai dengan 8,00%.

(sumber KUA APBD TA. 2021)

Kondisi perekonomian Kota Tangerang Selatan dipengaruhi oleh kondisi geografis dan demografi serta beberapa indikator ekonomi makro meliputi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Inflasi, perkembangan investasi dan ketenagakerjaan.

2.1.1 Kondisi Geografis dan Demografi

Berdasarkan aspek geografis, Kota Tangerang Selatan yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tepatnya pada tanggal 26 November 2008, berada pada wilayah timur Provinsi

(11)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-2

Banten, memiliki wilayah dengan luas 14.719 Ha (147,19 km2) yang membentang pada koordinat 106°38’ - 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” - 06°22’30” Lintang Selatan, dengan batas-batas:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pinang, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Ciledug Kota Tangerang;

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta;

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat; dan

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cisauk, Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang.

Peta Kecamatan Di Kota Tangerang Selatan

Secara administratif kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan, Ketujuh kecamatan tersebut yaitu Serpong, Serpong Utara, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, dan Setu, terbagi menjadi 54 kelurahan, 742 rukun warga, dan 3.891 rukun tetangga.

Menurut Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten luas Kota Tangerang Selatan adalah 14.719 Ha, kemudian pada tahun 2017,

(12)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-3

Badan Informasi Geospasial melakukan pengukuran deliniasi atas peta rupa bumi dan dihasilkan luas wilayah Kota Tangerang Selatan menjadi 16.485,47 Ha pada koordinat 106°38’ - 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” - 06°22’30” Lintang Selatan. Perubahan luasan tersebut ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 09 tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomr 15 tahun 2011 tentang RTRW tahun 2011-2031.

TABEL 2.1

LUAS WILAYAH DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN MENURUT KECAMATAN DI KOTA TANGERANG SELATAN

No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Jumlah

Kelurahan Jumlah

RW Jumlah UU No. 51 RT

tahun 2008 Perda No. 09 tahun 2019

1 Serpong 2.404 2.827,08 9 112 486

2 Serpong Utara 1.784 2.236,24 7 107 466

3 Ciputat 1.838 2.111,29 7 106 588

4 Ciputat Timur 1.543 1.781,53 6 79 446

5 Pamulang 2.682 2.873,70 8 156 831

6 Pondok Aren 2.988 2.979,88 11 135 834

7 Setu 1.480 1.675,75 6 47 240

Jumlah 14.719 16.485,47 54 742 3.891 (sumber BPS Kota Tangerang Selatan)

Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan menurut data BPS pada tahun 2021 adalah sebanyak 1.365.688 jiwa yang terdiri dari 683.474 penduduk laki-laki dan 682.214 jiwa penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin adalah 100,01 yang menunjukan jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. Untuk penyebaran penduduk perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.2.

(13)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-4

TABEL 2.2

PENDUDUK PER KECAMATAN No. Kecamatan Jumlah %

1 Serpong 156.922 11%

2 Serpong Utara 135.074 10%

3 Pondok Aren 295.687 22%

4 Ciputat 210.887 15%

5 Ciputat Timur 172.542 13%

6 Pamulang 308.219 23%

7 Setu 86.357 6%

TOTAL 1.365.688 (sumber BPS Kota Tangerang Selatan)

Kepadatan pendudukan Tangerang Selatan pada tahun 2021 sebesar 8.284 jiwa/Km2 dangan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,47%.

TABEL 2.3

KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN

No. Kecamatan

Luas

Wilayah Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 (Km2)

1 Serpong 2.827,08 156.922,00 5.551 2 Serpong Utara 2.236,24 135.074,00 6.040 3 Pondok Aren 2.979,88 295.687,00 9.923 4 Ciputat 2.111,29 210.887,00 9.989 5 Ciputat Timur 1.781,53 172.542,00 9.685 6 Pamulang 2.873,70 308.219,00 10.726 7 Setu 1.675,75 86.357,00 5.153 TOTAL 16.485,47 1.365.688 8.284 (sumber BPS Kota Tangerang Selatan)

(14)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-5

2.1.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu. PDRB bisa juga didefinisikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB disajikan dalam 2 versi penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku yaitu menggunakan harga tahun berjalan dan atas dasar harga konstan yaitu menggunakan data harga tahun tertentu. PDRB perkapita merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah. PDRB perkapita merupakan PDRB dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.

TABEL 2.4

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN PRDB PERKAPITA KOTA TANGERANG SELATAN 2016-2021 (TAHUN DASAR 2010)

No Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**

1. PDRB ADHB (Juta Rp) 67.980.904 75.043.782 82.769.482 82.503.324 87.863.933 2. PDRB ADHK (Juta Rp) 52.098.556 55.999.107 60.137.014 59.525.500 62.364.158 3. PDRB Per Kapita ADHB

(Rp) 41.328.315 44.239.479 49.345.003 60.996.415 64.336.754 4. PDRB Per Kapita ADHK

(Rp) 2010 31.672.799 33.012.346 34.405.177 43.951.342 45.665.011 5. Pertumbuhan PDRB Per

kapita ADHK 2010 3,97 4,23 4,23 27,75 5,36

6. Jumlah Penduduk 1.644.899 1.696.308 1.747.906 1.354.350 1.365.688

7.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

7,3 7,49 7,4 -1,01 4,47

(sumber BPS Kota Tangerang Selatan) Catatan: * angka sementara

** angka sangat sangat sementara

Jika melihat series data pada tabel 2.4 dengan memakai angka pada tahun 2017 serta angka sangat sangat sementara pada tahun 2021 didapat angka rata rata sebagai berikut:

a. Angka rata-rata PDRB ADHB (Juta Rp) dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebesar Rp79.232.285,00;

(15)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-6

b. Angka rata-rata PDRB ADHK (Juta Rp) dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebesar Rp58.024.867,00;

c. Angka rata-rata PDRB Perkapita ADHB (Rp) dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebesar Rp52.049.193,20;

d. Angka rata-rata PDRB Perkapita ADHK (Rp) dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebesar Rp37.741.335,00;

e. Rata-rata laju pertumbuhan PDRB Perkapita ADHK dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebesar 9,11%;

f. Rata-rata jumlah penduduk dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebesar 1.561.830,20 jiwa; dan

g. Rata-rata Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 sebesar 5,13%.

TABEL 2.5

DISTRIBUSI PDRB KOTA TANGERANG SELATAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA

DI KOTA TANGERANG SELATAN 2017-2021

No. Lapangan Usaha 2017 2018 2019® 2020* 2021** Rata-Rata

% % % % % %

1 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 0,25 0,24 0,22 0,22 0,22 0,23

2 Pertambangan dan Penggalian - - - - - -

3 Industri Pengolahan 9,53 8,98 8,42 7,89 7,58 8,48

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,15 0,15 0,14 0,13 0,13 0,14

5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

6 Konstruksi 15,60 15,99 16,41 15,90 17,17 16,21

7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 17,00 17,22 17,18 16,20 16,18 16,76 8 Transportasi dan Pergudangan 3,31 3,35 3,39 3,16 3,38 3,32 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 3,12 3,08 3,02 2,87 2,84 2,99

10 Informasi dan Komunikasi 11,03 10,63 10,30 11,15 11,16 10,85 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,31 1,34 1,34 1,48 1,48 1,39

12 Real Estate 17,47 17,57 17,78 18,52 18,12 17,89

13 Jasa Perusahaan 3,84 3,84 3,89 3,78 3,56 3,78

(16)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-7

No. Lapangan Usaha 2017 2018 2019® 2020* 2021** Rata-Rata

% % % % % %

14 Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosisal

Wajib 1,35 1,34 1,36 1,42 1,30 1,35

15 Jasa Pendidikan 8,66 8,89 9,04 9,37 8,79 8,95

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,15 4,19 4,24 4,75 5,03 4,47

17 Jasa Lainnya. 3,18 3,16 3,23 3,13 3,03 3,15

JUMLAH 100 100 100 100 100 100

(sumber BPS Kota Tangerang Selatan) Catatan: * angka sementara

** angka sangat sangat sementara

Jika melihat kondisi tabel 2.5, secara rata-rata distribusi terbesar terjadi pada sektor real estate sebesar 17,89%, perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,76%, konstruksi 16,21%, informasi dan komunikasi sebesar 10,85%, jasa pendidikan sebesar 8,95% dan industri pengolahan sebesar 8,48%.

2.1.3 Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah suatu indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu. Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat. Kota Tangerang Selatan baru memiliki Indeks Harga Konsumen/Inflasi sejak tahun 2014, untuk tahun sebelumnya Kota Tangerang Selatan masih mengacu pada inflasi Kota Tangerang.

(17)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-8

Laju inflasi Kota Tangerang Selatan pada tahun 2014 sebesar 10,57 dan berhasil ditekan hingga mencapai angka 3,26 pada tahun 2017, sedangkan pada tahun 2018 dan tahun 2021 angka inflasi di Kota Tangerang Selatan cenderung stabil dan berkisar diangka 3,45-3,17.

2.1.4 Perkembangan Investasi

Dari indikator investasi, terdapat beberapa jenis industri di Kota Tangerang Selatan yaitu industri pakaian jadi/konveksi, makanan dan minuman, kertas, percetakan dan penerbitan, industri elektronika dan komponennya serta alat listrik dan komponennya. Jumlah perusahaan di Kota Tangerang Selatan pada umumnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, berikut tabel peningkatan jumlah perusahaan dari tahun 2017 s/d 2021.

TABEL 2.6

REALISASI JUMLAH PROYEK PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)

DI KOTA TANGERANG SELATAN 2016-2020

No. Tahun PMA PMDN Jumlah

1. 2017 249 31 280

2. 2018 212 25 237

3. 2019 358 391 749

4. 2020

5. Semester I- 2021

Jumlah 1271 831 2102

(sumber BPS Provinsi Banten)

Dari segi nilai investasi baik penanaman modal yang berasal dari dalam negeri maupun berasal dari luar negeri dari tahun 2017 sampai dengan semester I- tahun 2021 rata-rata nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD 77.436.520,00 dan rata-rata nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp1.106.294.700.000,00

(18)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-9

TABEL 2.7

REALISASI NILAI INVESTASI PMA DAN PMDN DI KOTA TANGERANG SELATAN 2017-2021

No Tahun PMA PMDN

(USD) (IDR)

1 2017 152.762.400,00 460.675.300.000,00

2 2018 50.964.400,00 2.223.500.000.000,00

3 2019 46.021.000,00 1.519.692.500.000,00

4 2020

5 Semester I-2021

Rata-rata 77.436.520,00 1.106 294.700.000,00 (sumber BPS Provinsi Banten)

2.1.5 Ketenagakerjaan

Dari sektor ketenagakerjaan, menurut data BPS Tangerang Selatan tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2020 sebesar 62,49%, angka tersebut memberikan gambaran bahwa ada sekitar 62,49% dari penduduk usia kerja di Kota Tangerang Selatan yang berpotensi untuk mendapatkan pendapatan/penghasilan, walaupun di dalamnya termasuk mereka yang sedang mencari pekerjaan, sedangkan tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2020 sebesar 8,48% dari angkatan kerja.

TABEL 2.8

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN TAHUN 2015 – 2020

No Karakteristik 2015 2016 2017 2018 2019* 2020**

1 Penduduk usia

kerja 1.160.021,00 NA 1.242.895,00 1.284.952,00 1.327.533,00 1.331.991,00 2 Angkatan kerja 685.752,00 NA 708.667,00 795.582,00 814.746,00 32.423,00 a. Bekerja 643.694,00 NA 660.265,00 758.440,00 775.757,00 61.851,00 b. Pengangguran 42.058,00 NA 48.402,00 37.142,00 38.989,00 70.572,00 3 Bukan angkatan

kerja 474.269,00 NA 534.228,00 489.370,00 512.787,00 99.568,00 4

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

59,12 NA 57,02 61,92 61,37 62,49

5 Tingkat Pengangguran

Terbuka (%) 6,13 NA 6,83 4,67 4,79 8,48

(sumber BPS Kota Tangerang Selatan)

Berdasarkan sebaran penyerapan tenaga kerja pada sektor lapangan usaha, pada tahun 2019 sebagain besar tenaga kerja diserap oleh

(19)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-10

sektor jasa-jasa sebesar 89,82%, sektor manufaktur sebesar 9,13%, serta sektor pertanian sebesar 1,05%.

2.2 KEBIJAKAN KEUANGAN

Kebijakan pembangunan daerah yang didasarkan pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tanggal 19 Oktober Tahun 2016, terdapat 6 (enam) isu strategis daerah Kota Tangerang Selatan, yakni:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia;

2. Pertumbuhan Penduduk;

3. Sarana dan Prasarana Wilayah;

4. Perekonomian Daerah;

5. Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial;

6. Tata Kelola Pemerintahan.

Kebijakan pembangunan tersebut kemudian dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang kemudian menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum Daerah (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang berisi Kebijakan Pendapatan, Kebijakan Belanja dan Pembiayaan, beserta asumsi yang mendasarinya serta alokasi plafon sementara untuk program dan kegiatan setiap Perangkat Daerah.

KUA dan PPAS tersebut menjadi pedoman bagi Perangkat Daerah dan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dalam menyusun RKA untuk kemudian dituangkan ke dalam Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sebagai dasar pelaksanaan program dan kegiatan Perangkat Daerah.

Pada Perubahan KUA (KUPA) tahun 2021 asumsi dasar yang digunakan dalam Anggaran dan Pendapatan Daerah (APBD) yang juga didasarkan pada RPJMD Kota Tangerang Selatan 2016-2021, sebagai berikut:

1) Laju Pertumbuhan Ekonomi kota Tangerang Selatan pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 6,00% sampai dengan 7,50%;

(20)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-11

2) Tingkat inflasi kota Tangerang Selatan pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 3,00% sampai dengan 6,00%;

3) Angka Pengangguran (Tingkat Pengangguran Terbuka) kota Tangerang Selatan pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 6,20% sampai dengan 11,98%;

4) Tingkat Kemiskinan kota Tangerang Selatan pada tahun 2018 diperkirakan sebesar 1,64% sampai dengan 1,91%;

2.2.1 Kebijakan Pendapatan

Kebijakan umum Pendapatan Daerah diarahkan untuk mendorong peningkatan Pendapatan Daerah melalui mobilisasi Pendapatan Asli Daerah dan penerimaan daerah lainnya. Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai sumber pendapatan wajib mengintensifkan perolehan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Penerimaan daerah yang bersumber dari Pendapatan Daerah diklasifikasikan menjadi Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Rencana pendapatan daerah yang dituangkan dalam APBD merupakan estimasi yang terukur, rasional dengan memasukkan sejumlah variabel sebagai dasar penetapan serta memiliki kepastian hukum penerimaannya. Mekanisme penyusunan dan penetapan rencana pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah tidak terlepas dari perkembangan ekonomi makro, karena sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan daya beli masyarakat yang berakibat pada besar kecilnya volume transaksi perekonomian. Terkait dengan target peningkatan Pendapatan Asli Daerah, khususnya Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka diambil kebijakan strategis dan taktis antara lain meliputi:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga diharapkan mampu memberikan dukungan yang optimal dalam menunjang kebutuhan dana yang diperlukan dengan mengupayakan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan daerah secara optimal berdasarkan kewenangan dan potensi yang dimiliki dengan memperhatikan pentingnya pelayanan dan kemampuan masyarakat

(21)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-12

2. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah sesuai kewenangan dan potensi;

3. Peningkatan pelayanan pajak daerah;

4. Melaksanakan koordinasi dengan Pusat, Provinsi dan Perangkat Daerah penghasil lainnya dalam meningkatkan pendapatan daerah;

5. Meningkatkan kualitas pola hubungan dan koordinasi antar Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota;

6. Peningkatan law enforcement pada Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

7. Memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan dan kualitas data dan informasi pajak daerah dan retribusi daerah;

8. Sinkronisasi penerbitan perijinan dalam rangka optimalisasi Pendapatan Asli Daerah;

9. Pemeriksaan Pajak Daerah yang dilakukan secara intensif dan berkala kepada Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

10. Melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia terkait meningkatkan optimalisasi antara pajak pusat dan pajak daerah;

11. Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Pertanahan Nasional terkait meningkatkan kualitas pelayanan;

12. Intensifikasi pendapatan dalam penagihan berkerjasama dengan Aparatur Penegak Hukum (APH);

13. Mempermudah pelayanan pembayaran dengan memperluas akses pembayaran yang mudah dijangkau oleh masyarakat; dan

14. Implementasi kebijakan relaksasi pajak daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.

Terkait dengan Pendapatan Transfer dari Pemerintah yang berasal dari Transfer Pemerintah Pusat pada APBD Tahun Anggaran 2021 dialokasikan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2020 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021.

(22)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-13

Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 disebutkan bahwa dalam hal Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2021 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2021 ditetapkan dan/atau terdapat perubahan setelah Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2021 ditetapkan, Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-Pajak dimaksud pada Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 atau ditampung dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021.

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional.

Terkait Lain-lain pendapatan daerah yang sah adalah seluruh pendapatan Daerah selain pendapatan asli Daerah dan pendapatan transfer, yang meliputi hibah, dana darurat dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pada Perubahan APBD Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2021, Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yaitu Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum, Pendapatan Transfer antar Daerah yaitu Pendapatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah yaitu pendapatan Dana BOS mengalami perubahan berdasarkan yaitu :

a. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat

Dana Alokasi Umum merupakan alokasi Dana yang dialokasikan pada APBN kepada daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

(23)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-14

Dana Bagi Hasil merupakan dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah.

Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 mengalami kenaikan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 Tahun 2021.

b. Pendapatan Transfer Antar Daerah

Pendapatan Bagi Hasil dari Provinsi merupakan pengalokasian Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Banten yang pada APBD Tahun Anggaran 2021 dialokasikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 973/Kep.63-Huk/2021 tentang Penetapan Alokasi Sementara Belanja Bagi Hasil Pajak Provinsi Tahun Anggaran 2021, pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 perlu dilakukan penyesuaian berdasarkan Keputusan Gubemur Banten Nomor 973/Kep.265-Huk/2021 tentang perubahan Keputusan Gubernur Banten Nomor 973/Kep.63-Huk/2021 tentang Penetapan Alokasi Sementara Belanja Bagi Hasil Pajak Provinsi Tahun Anggaran 2021 Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten.

Bantuan Keuangan dari Provinsi Banten pada APBD Tahun Anggaran 2021 belum dialokasikan karena berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 disebutkan bahwa pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan bersifat khusus tersebut diterima setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2021 ditetapkan, maka Pemerintah Daerah harus menyesuaikan bantuan keuangan bersifat khusus dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2021 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dituangkan dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD Tahun

(24)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-15

Anggaran 2021. Bantuan Keuangan Provinsi Banten telah dialokasikan pada Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan Keputusan Gubernur Banten Nomor 978/Kep.249-Huk/2021.

c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Pada APBD Tahun Anggaran 2021, Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, berupa uang yang berasal dari Pemerintah Pusat yang diperuntukkan sebagai Belanja Operasional Sekolah (BOS) bagi Satuan Jenjang Pendidikan Dasar Negeri (SD dan SMP) dialokasikan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis bantuan Operasional Sekolah Reguler Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 15/P/2021 tentang Sekolah Penerima Bantuan Operasional Sekolah Reguler Tahun 2021 serta Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 210/P/2021 tentang Sekolah Penerima Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Bantuan Operasional Sekolah Kinerja Tahun Anggaran 2021, maka pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 perlu dilakukan penyesuaian alokasi pendapatan hibah.

2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah

Belanja Daerah dialokasikan untuk Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer dengan jumlah Organisasi Perangkat Daerah 37 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan rincian 6 badan, 20 dinas, 1 inspektorat, 1 satuan, 2 sekretariat dan 7 kecamatan.

Kebijakan belanja daerah mengacu pada kebijakan pembangunan daerah yang didasarkan pada Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021 yang dituangkan dalam 6 (enam) isu strategis daerah Kota Tangerang Selatan, berikut ini:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia;

2. Pertumbuhan penduduk;

3. Sarana dan Prasarana wilayah;

(25)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-16

4. Perekonomian Daerah;

5. Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial; dan 6. Tata kelola pemerintahan.

Berdasarkan 6 (enam) isu strategis yang ada di Kota Tangerang Selatan sehingga ditetapkan 4 (empat) prioritas dan fokus masing-masing serta program prioritas untuk Tahun 2021 dalam rangka percepatan pencapaian target Rencana kerja Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021, sebagai berikut:

1. Penguatan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat;

Sasaran dari prioritas tersebut adalah :

• meningkatnya investasi;

• meningkatnya perkonomian perkotaan;

• meningkatnya produk unggulan daerah.

2. Pengembangan Kualitas Infrastruktur dan Penataan Ruang;

Sasaran dari prioritas tersebut adalah :

• meningkatnya pelayanan infrastruktur wilayah;

• meningkatnya transportasi wilayah yang optimal

3. Penguatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial;

Sasaran dari prioritas tersebut adalah :

• meningkatnya partisipasi dan mutu pendidikan dasar;

• meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat;

• meningkatnya kualitas angkatan kerja;

• meningkatnya pengendalian jumlah penduduk;

• meningkatnya pengarusutamaan gender.

4. Penguatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan;

Sasaran dari prioritas tersebut adalah :

• meningkatnya konsistensi perencanaan pengnanggaran dan pembangunan;

• meningkatnya pelayanan public;

• meningkatnya pengelolaan keuangan daerah;

(26)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-17

• meningkatnya akuntabilitas pemerintahan daerah.

Secara garis besar, penggunaan belanja daerah pada tahun 2021 dalam rangka mencapai target kerja diatas, dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :

1. Belanja Operasi

Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek.

Terdiri atas belanja pegawai, operasional kantor baik berbentuk barang maupun jasa, Untuk belanja hibah dan belanja bantuan sosial, sesuai peraturan perundangan dialokasikan berdasarkan usulan dari organisasi masyarakat, kelompok masyarakat atau individu, kecuali belanja bantuan sosial yang tidak direncanakan dialokasikan dengan tidak melebihi belanja bantuan sosial yang berdasarkan usulan/direncanakan.

2. Belanja Modal

Merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi.

Antara lain berupa belanja gedung dan bangunan, pembelian tanah, peralatan dan mesin, belanja jalan, jaringan dan irigasi.

3. Belanja Tidak Terduga

Dialokasikan untuk mengantisipasi kejadian luar biasa diluar kewenangan daerah atau kondisi darurat/ mendesak diluar perencanaan termasuk pengembalian kelebihan pajak atau retribusi tahun yang lalu. Belanja Tidak Terduga pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 mengalami perubahan, hal ini dikarenakan:

a. Akibat adanya Refocussing kegiatan dan realokasi anggaran dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19), telah dialokasikan Penambahan Belanja Tidak Terduga yang telah ditetapkan pada Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021;

(27)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-18

b. Pendapatan Bantuan Keuangan dari Provinsi Banten Tahun 2021 dialokasikan belanjanya pada Belanja Tidak Terduga yang peruntukannya sesuai dengan Keputusan Gubernur 978/Kep.249- Huk/2021 tentang Pemberian Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus Kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.

4. Belanja Transfer

Merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah Daerah kepada pemerintah desa, dalam hal ini direncanakan untuk memberi bantuan keuangan kepada Kabupaten Serang dalam rangka kerjasama dalam penanganan sampah kota Tangerang Selatan untuk pembuangan sampah ke TPA Cilowong.

Selain hal tersebut di atas, Kebijakan belanja juga diprioritaskan untuk : 1. Pemenuhan alokasi belanja wajib yang harus dianggarkan 1 (satu)

tahun dan belanja mengikat yang merupakan sisa tahun 2020 sesuai Peraturan Perundang-Undangan. Misalnya belanja pegawai, belanja operasional kantor, kewajiban kepada pihak ketiga, sisa belanja tahun 2020 yang bersumber dari dana transfer umum (DAK) dan Surplus BLUD;

2. Mengoptimalkan belanja daerah untuk pencapaian target RPJMD tahun 2016-2021, sisa usulan Musrenbang tahun 2021 dan mengakomodir usulan pokok-pokok pikiran DPRD hasil aspirasi masyarakat pada saat reses;

3. Pemenuhan alokasi belanja tahun terakhir terhadap kegiatan tahun Jamak;

4. Penyesuaian Belanja Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Universal Health Coverage (UHC) bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan;

5. Melaksanakan kebijakan Pemerintah untuk mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan yang mempercepat penanganan COVID- 19 (Refocussing kegiatan dan realokasi anggaran) dengan mengacu kepada protokol penanganan COVID-19;

(28)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-19

6. Penggunaan belanja yang diprioritaskan untuk penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan optimalisasi jaring pengaman sosial terkait pedoman tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19.

2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan penerimaan/pengeluaran yang perlu dibayar kembali dan atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya, yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Pada APBD Tahun Anggaran 2021, semula diproyeksikan penerimaan pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp160.574.968.992,00 pada Perubahan APBD TA 2021 disesuaikan berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2020 menjadi sebesar Rp110.469.519.611,00, dan tidak terdapat anggaran untuk pengeluaran pembiayaan, Dengan demikian Pembiayaan Netto Tahun 2021 sebesar Rp110.469.519.611,00,.

2.3 INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Sebagai bentuk aktualisasi mengemban amanah, dalam menjalankan pengelolaan kepemerintahan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menempatkan masyarakat sebagai subyek utama dengan menghadirkan:

1. peningkatan kesejahteraan masyarakat;

2. peningkatan pelayanan publik utamanya pelayanan dasar kepada masyarakat;

3. peningkatan daya saing daerah; dan

4. pengembangan kehidupan demokrasi ditengah masyarakat.

Untuk mencapai itu, tentunya diperlukan sumber daya dan sumber dana yang teralokasikan dengan tepat dalam mendukung fungsi pemerintah, oleh karena itu dalam rangka menjalankan fungsinya untuk melaksanakan pembangunan dan pelayanan masyarakat, haruslah didahului dengan proses perencanaan yang matang dan terarah.

(29)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-20

Sumber daya, sumber dana dan target kinerja untuk melaksanakan pembangunan dan pelayanan masyarakat dituangkan lebih lanjut ke dalam APBD tahun anggaran 2021 dan P-APBD tahun anggaran 2021.

APBD Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2021 tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 07 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Nomor 07, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 88), selanjutnya sebelum Peraturan Daerah terkait Perubahan APBD, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melakukan beberapa kali perubahan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 yaitu melalui Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 09 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 25 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 38 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021. Perubahan Peraturan Walikota ini disebabkan antara lain oleh:

1. Pergeseran antar rincian objek dan objek sesuai ketentuan perundang- undangan;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2020 Tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran Untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi, Dan Penggunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2020

(30)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-21

Tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran Untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi, Dan Penggunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.

3. Refocusing anggaran sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Viruses Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan dan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 177/KMK.07/2020 tentang percepatan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat Dan Perekonomian Nasional, Pemerintah Daerah melakukan penyesuaian pendapatan belanja daerah dan pembiayaan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 untuk mendanai belanja bidang kesehatan dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19, penyediaan jaring pengamanan sosial/social safety net dan penanganan dampak ekonomi bagi dunia usaha akibat adanya pandemi Covid-19; dan

4. Perubahan dan pergeseran Anggaran sebagai akibat tindak lanjut dari ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Dampaknya, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.07/2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) dan Dampaknya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.07/2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke

(31)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II-22

Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) dan Dampaknya.

Keseluruhan Perubahan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2021 selanjutnya sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan ditampung pada Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 125).

Selain itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan melakukan perubahan APBD setelah ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD tahun Anggaran 2021 melalui Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 41 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2021 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Nomor 41) Tanggal 22 November 2021.

Pagu anggaran yang tersaji dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2021 sudah mengacu pada Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 41 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2021 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021.

Indikator kinerja APBD merupakan ukuran pencapaian keberhasilan urusan/program Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah yang tercermin dalam APBD. Terdapat 3 indikator kinerja APBD yang akan disajikan yaitu indikator kinerja fiskal APBD, indikator kinerja APBD berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah dan Indikator Kinerja APBD berdasarkan program Pemerintah Daerah. Indikator Kinerja Fiskal APBD sebagai berikut:

(32)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II - 23

TABEL 2.10

INDIKATOR KINERJA FISKAL APBD TAHUN ANGGARAN 2021

Kode

Rekening Uraian

Pagu (Rp) Bertambah / (Berkurang) Pagu (Rp) Bertambah / (Berkurang) Sebelum Perubahan

(Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun

2020)

Perubahan APBD (Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun

2021)

Setelah PAPBD 2021 (Peraturan Walikota

Nomor 41 Tahun 2021

(Rp) % (Rp) %

1 2 3 4 5=4-3 6 7 8=7-4 9

4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

4.1.01 Pajak Daerah 1.307.579.000.000,00 1.322.570.820.355,00 14.991.820.355,00 1,15 1.322.570.820.355,00 0,00 0,00 4.1.02 Retribusi Daerah 45.809.060.000,00 51.168.883.498,00 5.359.823.498,00 11,70 51.168.883.498,00 0,00 0,00 4.1.04 Lain - lain PAD yang Sah 160.581.395.500,00 171.495.756.090,00 10.914.360.590,00 6,80 171.495.756.090,00 0,00 0,00 JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) 1.513.969.455.500,00 1.545.235.459.943,00 31.266.004.443,00 2,07 1.545.235.459.943,00 0,00 0,00

4.2 PENDAPATAN TRANSFER

4.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 978.097.515.000,00 1.006.174.834.394,00 28.077.319.394,00 2,87 1.006.174.834.394,00 0,00 0,00 4.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah 495.673.947.650,00 721.277.093.533,00 225.603.145.883,00 45,51 721.277.093.533,00 0,00 0,00 JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER 1.473.771.462.650,00 1.727.451.927.927,00 253.680.465.277,00 17,21 1.727.451.927.927,00 0,00 0,00 4.3 LAIN - LAIN PENDAPATAN DAERAH

YANG SAH

4.3.01 Pendapatan Hibah 0,00 11.032.055.500,00 11.032.055.500,00 11.032.055.500,00 0,00 0,00

4.3.03 Lain - lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang -

Undangan 96.822.900.000,00 113.640.205.580,00 16.817.305.580,00 17,37 113.640.205.580,00 0,00 0,00

JUMLAH LAIN - LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH 96.822.900.000,00 124.672.261.080,00 27.849.361.080,00 28,76 124.672.261.080,00 0,00 0,00 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 3.084.563.818.150,00 3.397.359.648.950,00 312.795.830.800,00 10,14 3.397.359.648.950,00 0,00 0,00

5 BELANJA DAERAH

5.1 BELANJA OPERASI

5.1.01 Belanja Pegawai 877.180.949.141,00 888.979.647.865,00 11.798.698.724,00 1,35 890.130.097.865,00 1.150.450.000,00 0,13 5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 1.441.755.462.291,00 1.514.302.218.429,00 72.546.756.138,00 5,03 1.514.306.868.429,00 4.650.000,00 0,00 5.1.05 Belanja Hibah 165.636.580.726,00 171.761.060.687,00 6.124.479.961,00 3,70 171.761.060.687,00 0,00 0,00 5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 21.951.655.000,00 14.709.655.000,00 (7.242.000.000,00) (32,99) 14.709.655.000,00 0,00 0,00 JUMLAH BELANJA OPERASI 2.506.524.647.158,00 2.589.752.581.981,00 83.227.934.823,00 3,32 2.590.907.681.981,00 1.155.100.000,00 0,04

5.2 BELANJA MODAL

(33)

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan TA. 2021

II - 24

Kode

Rekening Uraian

Pagu (Rp) Bertambah / (Berkurang) Pagu (Rp) Bertambah / (Berkurang) Sebelum Perubahan

(Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun

2020)

Perubahan APBD (Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun

2021)

Setelah PAPBD 2021 (Peraturan Walikota

Nomor 41 Tahun 2021

(Rp) % (Rp) %

1 2 3 4 5=4-3 6 7 8=7-4 9

5.2.01 Belanja Modal Tanah 77.677.000.000,00 4.000.000.000,00 (73.677.000.000,00) (94,85) 4.000.000.000,00 0,00 0,00 5.2.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 112.183.969.012,00 168.298.352.665,00 56.114.383.653,00 50,02 168.298.352.665,00

Gambar

TABEL 5.20  BELANJA DAERAH
TABEL 5.21  BELANJA DAERAH
TABEL 5.22  BELANJA OPERASI
TABEL 5.23  BELANJA PEGAWAI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Estándar Akutansi Pemerintahan berbasis Akrual Pada pemerintah Daerah, Laporan

Demikian uraian Catatan Atas Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi

Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2020 36 Penganggaran Belanja Tidak Terduga mengacu pada Pasal 134 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Estándar Akutansi Pemerintahan berbasis Akrual Pada pemerintah Daerah, Laporan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Peraturan

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016 menegaskan bahwa,