BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan pembangunan dan lingkungan di Kawasan KP3B, maka pada Tahun Anggaran 2023 ini mengadakan identifikasi penataan bangunan dan lingkungan kawasan strategis yakni mengembangkan potensi wilayah senyata mungkin sehingga dapat bermanfaat dalam menetapkan kebijakan proses pembangunan agar dapat meningkat produktivitas, pendapatan, nilai tambah atau secara umum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergerak dan terkait dengan perkembangan pembanguann yang ada di Kawasan KP3B.
Kawasan strategis berada di kawasan perkotaan maka dalam perencanaan ruang terbuka hijau dan non hijau, diperlukan penerapan urban landscape di dalamnya. Urban landscape adalah kombinasi bentukan kota dan isi yang termasuk didalamnya alam dan lingkungan terbangun. Selain pemahaman tentang ruang terbuka dan urban landscape, dalam penataan bangunan dan lingkungan perlu juga untuk memperhatikan peraturan yang berlaku khususnya di wilayah Provinsi Banteng. Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 1 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten tahun 2023-2043. Paragraf 4 Pasal 10.
Setelah memperlajari tentang unsur dasar yang akan diterapkan pada perencanaan di kawasan strategis ini, maka untuk mendukung kemajuan pada bangunan dan lingkungan di Indonesia khususnya di kawasan strategis provinsi, maka perencana menggunakan konsep Smart city. Smart City biasa digunakan untuk merepresentasikan kemarnpuan sebuah kota
menyediakan layanan terhadap individu atau masyarakat untuk bereksplorasi dalarn dunia maya dengan kecepatan lingkungan dalarn menyediakan informasi yang dibutuhkan tentang kota tersebut, Gruber dalarn Zhu et AI (2002). Smart City (kota cerdas) pada hakekatnya merupakan pemanfaatan teknologi agar kota lebih cerdas dan efisien didalam pemanfaatan sumber daya (menghemat biaya dan energi), meningkatkan pelayanan dan kualitas kehidupan dan sehingga mereduksi tapak ekologi, mendukung inovasi dan ekonomi karbon rendah (Dardak, 2014).
Gambar 1.1. Kajian Pengembangan Smart City di Indonesia – PUPR tahun 2015
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan suatu dokumen identifikasi yang dapat dijadikan dasar perencanaan Kawasan KP3B selanjutnya. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengidentifikasi jenis bangunan dan lingkungan yang paling efisien dengan memperhatikan kesesuaian peruntukannya.
1.3 Sasaran
Yang menjadi Target / sasaran dalam pekerjaan konsultansi perencanaan ini adalah :
1. Sasaran Paket Pekerjaan Identifikasi Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Provinsi Banten pada kawasan KP3B sebagai dasar dokumen perencanaan.
2. Dasar identifikasi penataan bangunan dan lingkungan sesuai kawasan tersebut
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan Identifikasi Kawasan Strategis Provinsi Banten, diantaranya meliputi lingkup wilayah serta lingkup materi kajian.
1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah pekerjaan Identifikasi Kawasan Strategis Provinsi Banten adalah di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang.
1.4.2. Ruang Lingkup Pekerjaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada peraturan perundang- undangan dan ketentuan yang berlaku antara lain:
1. Tahap Perencanaan
a. Koordinasi, Konsultasi dan Rapat Pendahuluan bersama Stakeholder terkait
b. Pengambilan data dan observasi lapangan
c. Melakukan Kajian, Analisis dan Penyusunan data Identifikasi secara umum Penataan Bangunan dan Lingkungan beserta Lanskap Kawasan Strategis Provinsi Banten pada Kawasab KP3B, berdasarkan Permen PU No. 06/PRT/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
d. Menganalisis kebutuhan bangunan dan lingkungan di Kawasan strategis provinsi pada Kawasan KP3B
e. Mengidentifikasi kebutuhan bangunan dan lingkungan dengan mempertimbangkan keamanan, keselamatan, kenyamanan serta kontekstual lingkungan sekitarnya sesuai peraturan yang berlaku.
f. Pengumpulan data potensi dan permasalahan dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan data sekunder 2. Lingkup Pengumpulan data dan Informasi
Lingkup pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui studi literatur, koordinai dan survet ke lokasi pekerjaan.
Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan dengan mengumpulkan data primer maupun data sekunder. Data primer melalui koordinasi dengan pemilik data terkait (dinas- dinas terkait kepemilikan data eksisting Kawasan) dan survey ke lokasi pekerjaan sedangkan data sekunder melalui studi literatur baik peraturan yang sudah dilaksanakan maupun studi. Kemudian dilaksanakan Analisa kondisi wilayah melalui data yang terkumpul maupun hasil pengukuran untuk menentukan alternatif-alternatif strategi penataan bangunan dan lingkungan
3. Lingkup Kajian Analisis
Kajian analisis dapat dikelompikkan ke dalam 2 tahap analisis, yaitu analisis fungsional bangunan sesuai kebutuhan dan tahap analisis kondisi lingkungan.
- Tahap analisis fungsional meliputi analisis alur kegiatan pengguna, analisis organisasi ruang dan analisis bangunan sesuai kebutuhan. Adapun analisis bangunan yang akan dikaji lebih lanjut adalah:
A. Kolam Retensi B. Masjid Lama
C. Gerbang pintu masuk
D.Lahan depan Gedung PUPR.
- Tahap Analisis kondisi lingkungan meliputi data fisik lahanm identifikasi rencana kegiatan di sekitar lahan, identifikasi aksesibilitas, identifikasi pemandangan dari lahan dan identifikasi drainase.
- Rekomendasi desain fasus dan fasum sesuai kebutuhan
1.4.3. Mekanisme Pekerjaan
Konsultan melaksanakan fungsi teknis konstruksi, manajemen, pengaturan dan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Adapun tugas-tugas Konsultan adalah berikut :
a. Sewaktu-waktu penyedia dapat diminta oleh pemilik pekerjaan untuk mengadakan diskusi atau memberikan penjelasan tentang hasil pekerjaan.
b. Penyedia harus menunjuk wakilnya yang sewaktu-waktu bisa dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai kuasa untuk bertindak atau mengambil keputusan atas nama penyedia.
c. Penyedia diminta menyerahkan foto dokumentasi saat pelaksanaan di lapangan maupun kegiatan kantor.
Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, bertugas untuk memeriksa pekerjaan dari konsultan perencana, mengawasi dan meyetujui hasil pekerjaan dari konsultan perencana, memberikan informasi terhadap perubahan mengenai lingkup pekerjaan, persyaratan dan jadwal serta menyediakan data yang diperlukan oleh konsultan perencana untuk kelancaran pekerjaan.
Pembahasan laporan materi dilakukan bersama tim teknis yang melibatkan Dinas/instansi terkait di Provinsi Banten.
1.5. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam Identifikasi Kawasan Strategis Provinsi Banten ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang studi, maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup kegiatan yang meliputi ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup pekerjaan, serta sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai tinjauan peraturan perundang-undangan, tinjauan kebijakan terkait Identifikasi Kawasan Strategis Provinsi Banten.
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Bab ini membahas mengenai pendekatan kajian serta metodologi pelaksanaan Identifikasi Kawasan Strategis Provinsi Banten di KP3B.
BAB IV KONDISI UMUM
Bab ini membahas mengenai gambaran umum lokasi pekerjaan yang dilihat dari potensi peningkatan dan pemanfaatan ruang kawasan strategis di KP3B.
BAB V ANALISIS
Bab ini membahas mengenai analisis potensi dan kendala yang ada, disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan konsep yang diajukan, sehingga dapat membentuk suatu sintesis sampai dengan acuan rencana yang akan di rekomendasikan.
BAB VI KONSEP DAN RENCANA
Bab ini membahas mengenai pendalaman materi yang sudah di analisis dan sintetsiskan, sehingga merujuk pada suatu
rekomendasi rencana pengembangan terkait identifikasi Kawasan.
BAB VII PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN REKOMENDASI
Bab ini membahas mengenai pentahapan pembangunan yang akan diajukan untuk dapat dikembangkan selanjutnya menjadi program-program kerja divisi terkait sesuai dengan program kerja Kepmendagri, serta merekomendasikan beberapa design yang diajukan untuk beberapa lokasi tertentu untuk dilakukan pengembangan pada Kawasan KP3B.