• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan

N/A
N/A
Jessica Agustine

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Pendidikan "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memiliki andil yang menentukan perkembangan serta ekpresi diri pribadi siswa. Pembelajaran adalah proses dimana melibatkan aspek berikut: jenis kurikulum, model dan metode dalam pembelajaran, aspek lingkungan, aspek guru dan siswa. Setiap siswa menginginkan masa depan yang cerah serta sejalan dengan apa yang mereka cita-citakan. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut siswa perlu untuk memiliki kesiapan perencanaan karier. Perencanaan karier harus bisa disusun sedini mungkin, karena siswa perlu menyesuaikan kemampuan dan potensi yang dimilikinya agar terdapat kesesuaian denngan karier di masa hadapan

Layanan bimbingan karier dalam bimbingan dan konseling (BK) merupakan layanan yang dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan karier serta mengambil keputusan sesuai diri sendiri. Siswa diharapkan mampu memahami potensi, bakat, minat, kepribadian dan prestasi dalam dirinya. Menurut Salahudin (2010), “bimbingan karier adalah layanan bantuan untuk siswa, baik secara perseorangan maupun kelompok agar siswa mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, pengembangan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku”.

(2)

Pendapat di atas menjelaskan bahwa tujuan menawarkan layanan penasihat karir adalah untuk mempersenjatai siswa dengan pengetahuan tentang statistik dan fakta yang berkaitan dengan studi akademik, karir profesional, dan pertumbuhan sosial dan pribadi supaya siswa mampu mengatur dan merencanakan kehidupan sendiri. Bagaimanapun juga perencanaan karier harus diajarkan sedini mungkin. SMP adalah jenjang sekolah dimana bimbingan dan konseling masuk dalam kurikulumnya.

Dillard (Hasanah, 2019) mengemukakan bahwa “perencanaan karier merupakan proses pencapaian tujuan karier individu, yang ditandai dengan adanya: tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan, cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, dorongan untuk maju dalam bidang pendidikan dan pekerjaan yang dicita-citakan, persepsi yang realistis terhadap diri dan lingkungan, kemampuan mengelompokkan pekerjaan yang diminati, memberikan penghargaan yang positif terhadap pekerjaan dan nilai-nilai, kemandirian dalam proses pengambilan keputusan, kematangan dalam hal mengambil keputusan, dan menunjukan cara-cara realistis dalam mencapai cita-cita pekerjaan”.

Merujuk pada pendapat tersebut di atas perencanaan karier siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berfungsi untuk penempataan siswa ke dalam sekolah yang terkait dengan peluang masa depan individu. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan agar siswa siap menempuh ke perguruan tinggi. Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk mempersiapkan siswa siap dalam bekerja. Beberapa

(3)

tahapan berikut ini perlu dipertimbangkan oleh siswa supaya siswa dapat menentukan sekolah lanjutan setelah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni kesesuaian bakat dan minat, kondisi fisik, aspek akademis, aspek sosial ekonomi, fenomena sekolah lanjutan, serta peluang dan kesempatan ketersediaan karier di masa mendatang. Hal tersebut akan mempengaruhi penentuan pilihan siswa dalam menentukan karier setelah lulus dari jenjang SMP untuk melanjutkan ke jenjang SMA/MA/SMK atau pilihan lainnya.

Hakim, A. (2018) dalam penelitianya yang berjudul Pengaruh Layanan Bimbingan Karier Terhadap Minat Karier Peserta Didik Kelas VIII MTS Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018 memperoleh kesimpulan bahwa layanan bimbingan karier yang dilakukan oleh guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perencanaan karier siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil thitung lebih besar dari ttabel (3.898 >

2.048).

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ananda, M. A. (2015) yang berjudul Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Bidang Karier Terhadap Perencanaan Karier Siswa Kelas XII MAN 2 Model Medan memperoleh kesimpulan yakni ada pengaruh yang signifikan pemberian layanan bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa kelas XII MAN 2 Model Medan. Hal ini dapat ditinjau melalui uji t dengan hasil t hitung > ttabel yaitu 2,072 > 1,697.

Berdasarkan 2 hasil penelitian tersebut terdapat beberapa perbedaan diantaranya nominal t hitung yang dipengaruhi oleh jumlah subyeknya,

(4)

kemudian subyek penelitian yang berbeda yakni, SLTA/Sederajat dan SLTP/Sederajat. Atas dari itu peneliti ingin mengungkap hasil penelitian dari SMP N 8 Sungai Lilin dengan jumlah responden yang lebih banyak.

Selain diperkuat oleh hasil penelitian terdahulu di atas, peneliti juga melakukan pra-penelitian dengan hasil seperti berikut:

Tabel 1.1 Presentase Perencanaan Karier Siswa Kategori Persentase Perencanaan

Karier

Tinggi 10 %

Sedang 46,66 %

Rendah 43,33 %

Total 100 %

Dari hasil pra-penelitian di kelas VIII SMP Negeri 8 Sungai Lilin dengan jumlah siswa adalah 31 penulis menemukan 10 % termasuk kategori tinggi, 46,66% dengan kategori sedang dan 43,33% masuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan sebagian siswa memiliki perencanaan karier cenderung sedang dan rendah. Kemudian fenomena yang muncul adalah kebingungan berkenaan dengan perencanaan kelanjutan jenjang studi daalah hal ini adalah jenjang pendidikan ke tingkat SMA, SMK/ sederajat.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Layanan Bimbingan Karier Terhadap Perencanaan Karier Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Sungai Lilin.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(5)

Adakah pengaruh yang signifikan layanan bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Sungai Lilin ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh layanan bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Sungai Lilin.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfat secara teoritis dan praktis yaitu:

1. Manfaat Teoritis:

Apabila hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh layanan bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa, maka akan mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hasanah dkk (2019) yang juga memperoleh hasil yang sama yakni berpengaruh secara signifikan. Selain itu hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dan sumber referensi pada mata kuliah BK Karier.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada siswa guna mendukung peningkatan perencanaan karier siswa SMP Negeri 8 Sungai Lilin.

b. Bagi Progdi BK

(6)

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan layanan bimbingan karier untuk meningkatkan perencanaan karier pada jenjang SMP/sederajat.

c. Bagi Guru BK

Sebagai informasi mengenai pengaruh bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa untuk menjadi acuan dalam pemberian layanan konseling selanjutnya sehingga dapat berpengaruh terhadap perencanaan karier siswa di sekolah.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selajutnya terkait layanan bimbingan karier dan perencanaan karier.

1.5 Sistematika Penelitian

BAB I – Pendahuluan, meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian (teoritis dan praktis), serta sistematika penulisan.

BAB II – Landasan Teori, meliputi: pengertian, faktor pengaruh dan aspek perencanaan karir serta pengertian, tujuan dan prinsip bimbingan karir.

Kerangka Berpikir, Penelitian Relevan dan Hipotesis.

BAB III – Metode Penelitian, meliputi: jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji coba instrumen (uji validitas dan reliabilitas), serta teknik analisa data.

(7)

BAB IV - Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari, subyek penelitian, pelaksanaan penelitian, analisa dan hasil penelitian, analisis regresi linier sederhana, pengujian hipotesis, pembahasan.

BAB V - Kesimpulan dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

Pada BAB II telah dijelaskan tentang pengaruh peta pikiran dalam layanan bimbingan karier untuk meningkatkan kemampuam perencanaan karier yaitu dengan adanya layanan bimbingan

Program bimbingan untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa SMK adalah perencanaan operasional kegiatan bimbingan yang dibuat secara sistematis, terarah, dan

Untuk sekolah yang memberikan jam masuk tentunya tidak ada masalah untuk guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan belajar, sehingga siswa dapat memahami materi

Berdasarkan fenomena tersebut penenliti tertarik untuk membantu siswa mengembangkan budi pekerti yang dimilikinya dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok

(R2) sebesar 0,831, hal tersebut menunjukkan bahwa besarnya persentase pengaruh bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan siswa menggunakan jasa bimbingan belajar

Jika teori identitas tersebut diaplikasikan ke dalam program bimbingan karier sebagai landasan tugas konselor, maka layanan yang diberikan untuk mengembangkan

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa variabel motivasi karier memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang dimana lebih kecil dari 0,05, yang berarti variabel motivasi karier berpengaruh

Di antara Kualitas Pelayanan dan Lokasi, manakah variabel yang berlaku dominan terhadap Kepuasan Siswa dalam menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Mahameru Kebraon Surabaya?.?. Tujuanl dan