1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai sumber daya yang penting bagi pembangunan. Seiring dengan perkembangan pembangunan yang ada, maka tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi kualitas manusia sebagai sumber daya.
Berkembangnya teknologi juga akan banyak menyebabkan menurunnya sumber daya manusia seperti berakibat pada kecelakaan kerja. Era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota. Pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah pembangunan disegala bidang kehidupan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, termasuk bidang kesehatan dan keselamatan kerja.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal Iskandar, I. 2007.
ILO (International Labour Organisation), sebagai salah satu badan PBB yang fokus pada masalah Pekerja di seluruh dunia, menyebutkan 6 fakta seputar K3 yang harus sama sama kita perhatikan. ILO memperkirakan bahwa tiap tahun sekitar 24 juta orang meninggal karena kecelakaan dan penyakit di lingkungan kerja termasuk didalamnya 360.000 kecelakaan fatal dan diperkirakan 1,95 juta disebabkan oleh penyakit fatal yang timbul di lingkungan kerja. Hal tersebut berarti bahwa pada akhir tahun hampir 1 juta pekerja akan mengalami kecelakaan kerja dan sekitar 5.500 pekerja meninggal akibat kecelakaan atau penyakit di lingkungan kerja. Menurut sudut pandang ekonomi, 4% atau senilai USD 1,25 Trilyun dari Global Gross Domestic Product (GDP) dialokasikan utuk biaya dari kehilangan waktu kerja akibat kecelakaan dan penyakit di lingkunga kerja, kompensasi untuk para pekerja, terhentinya produksi, dan biaya biaya pengobatan pekerja, kecelakaan kerja di Indonesia data dari BPJS Ketenagakerjaan akhir
tahun 2015 menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang Menurut M. Hanif 2004.
Penelitian ini dilakukan di PT. Riau Baja Indo yang beralamatkan di jalan Palas Mekar Sari. PT. Riau Baja Indo adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sparepart peralatan untuk pabrik kelapa sawit, persediaan bahan baku, Bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi dan persediaan suku cadang.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama berlangsungnya penelitian tugas akhir di PT. Riau Baja Indo, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dimana seharusnya permasalahan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan agar terciptanya lingkungan kerja yang kondusif. Adapun permasalahan yang ditemukan selama tugas akhir tersebut yaitu tingkat kecelakaan yang sering terjadi diworkshop setiap devisinya dan workshop tersebut memiliki 4 devisi yaitu Devisi I Bubut, Devisi II Milling, Devisi III Bor, Devisi IV Pabrikasi.
Untuk mengurangi tingakat kecelakaan kerja yang terdapat di setiap devisi dilakukan penelitian yang menggunakan metode HAZOP yang merupkan sebuah teknik kualitatif untuk mengidentifikasi kemungkinan potensi bahaya yang akan terjadi menggunakan serangkaian kata-kata panduan atau guide words. HAZOP dapat digunakan secara praktis untuk berbagai tahapan proses. Selain itu, dapat pula digunakan untuk peralatan baru maupun peralatan yang telah terpasang sebelumnya serta dapat digunakan untuk semua waktu. Penggunaannya juga lebih luas, selain identifikasi dilakukan terhadap mesin dan atau komponen yang akan dianalisis, metode ini juga dapat digunakan untuk menentukan prosedur dan instruksi suatu operasi, sehingga kegagalan yang berasal dari faktor manusia dapat diidentifikasi Juniani, A.I.; Handoko, L.; Firmansyah, C.A. 2008.
Suma’mur. Jakarta: Gunung Agung. 1981 Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mempunyai peran paling besar dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia yang berkompeten, terpercaya, dan tekun merupakan kunci bagi perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Dengan demikian perusahaan harus mengelola dan memelihara dengan baik sumber daya manusianya, dalam hal ini
aspek keselamatan dan kesehatan kerja menjadi sangat penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu faktor pencegahan risiko terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Pengetahuan pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja hanya sebatas apabila dalam bekerja harus selalu menghindari dari berbagai bahaya-bahaya agar dapat selamat dalam bekerja. Namun pekerja- pekerja belum dapat melihat setiap bahaya-bahaya yang ada dalam PT. Riau Baja Indo dengan seksama. Dari data yang didapat pada tahun 2019 terdapat 47 jumlah kejadian kecelakaan kerja pada PT Riau Baja Indo, dimana data ini yang menjadikan pertimbangan untuk dilakukan pengamatan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja Pada Tahun 2019 PT. Riau Baja Indo
DEPARTEMEN JENIS KECELAKAAN MESIN FREKUENSI TERLUKA Devisi I Jari Manis Tangan Kiri Terjepit Cak 4
Mesin Bubut
Mesin
Bubut 15
Tangan
Devisi I Tangan Sebelah Kanan Tertimpa
Bahan Kerja Bubutan Tangan
Devisi I Mata Kiri Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Mata
Devisi I Mata Kiri Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Mata
Devisi I Mata Kiri Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Mata
Devisi I Mata Kanan Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Mata
Devisi I Lengan Kanan Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Tangan
Devisi I Pipi Kanan Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Muka
Devisi I Mata Kiri Terkena Serpihan Bram
Panas Bubutan Tangan
Devisi II
Ibu Jari Tangan Kanan Terjepit Putaran Mesin Milling (Tulang Hancur Dan
Diamputasi)
Mesin
Milling 11 Tangan
Devisi II Ibu Jari Tangan Kanan Terjepit Tangan
DEPARTEMEN JENIS KECELAKAAN MESIN FREKUENSI TERLUKA
Devisi II Ibu Jari Tangan Kanan Terjepit
Mesin Milling Tangan
Devisi II Telunjuk Tangan Terjepit Mesin
Milling Tangan
Devisi II Tangan Sebelah Kanan Terjepit
Mesin Milling Tangan
Devisi II Telunjuk Tangan Terjepit Benda
Kerja Mesin Milling Tangan
Devisi III Jari Telunjuk Tangan Kanan
Terjepit Mesin Bor Tangan
Devisi III Ibu Jari Tangan Terlilit Mata Bor
Panas Tangan
Devisi III Ibu Jari Tangan Kanan Terkena
Putaran Mata Mesin Bor Mesin
Bor 12
Tangan
Devisi III Ibu Jari Tangan Kanan Terlilit
Mata Bor Panas Tangan
Devisi III Kelingking Tangan Kiri Terjepit
Benda Kerja Tangan
Devisi III Ibu Jari Tangan Kiri Terjepit
Benda Kerja Tangan
Devisi IV Kaki Kiri Tertimpa Plat Tebal
Pabrikasi 9
Kaki Devisi IV Tangan Kanan Tertimpa Plat
Tebal Tangan
Devisi IV Tangan Kiri Tertimpa Plat Tebal Tangan
Devisi IV Tangan Kiri Tertimpa Plat Tebal Tangan
Devisi IV Telunjuk Tangan Tertimpa Plat
Tebal Tangan
Devisi IV Ibu Jari Tangan Tertimpa Plat
Tebal Tangan
Sumber: PT.Riau Baja Indo
Secara keseluruhan, pada karyawan PT.Riau Baja Indo perlu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan K3. Selain itu, pada : PT.Riau Baja Indo ini juga diperlukan usulan perbaikan yang dapat menghilangkan potensi- potensi bahaya sehingga pekerja-pekerja dapat bekerja dengan selamat. Dengan
adanya permasalahan-permasalahan tersebut maka penulis mengambil topik Tugas Akhir mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan judul :
“Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Untuk Mengurangi Bahaya Kerja Pada Workshop Dengan Metode HAZOP Di PT.Riau Baja Indo”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan tentang kesehatan dan keselamatan kerja di PT.Riau Baja Indo dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dengan metode Hazop pada workshop PT.Riau Baja Indo?
2. Bagaimana menganalisa manajemen resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada workshop PT.Riau Baja Indo?
3. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk masing-masing potensi kecelakaan kerja
1.3 Batasan Masalah.
1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap interaksi manusia dengan mesin dan alat produksi, bahan-bahan yang diperlukan untuk proses produksi 2. Data yang digunakan dari PT.Riau Baja Indo adalah data kecelakaan kerja
selama bulan januari sampai desember tahun 2019.
3. Penelitian ini tidak membahas masalah biaya.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi bahaya kerja di PT.Riau Baja Indo pada setiap workshop.
2. Untuk memperoleh cara melakukkan identifikasi tingkat risiko kerja di PT.Riau Baja Indo setiap workshop dengan metode HAZOP.
3. Mengetahui rekomendasi yang sesuai dengan potensi bahaya dan tingkat resiko kerja paling dominan di PT.Riau Baja Indo setiap workshop (SOP) seluruh bidang : Bubut, Milling, Bor dan Fabrikasi
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi PT.Riau Baja Indo, khususnya bagi setiap workshop untuk menjalankan sistem
safety yang lebih baik serta memberikan rekomendasi sehingga kemungkinan adanya bahaya pada komponen dapat dikurangi.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk dapat melakukkan penelitian secara terperinci dan sistematis, makapenulis menyusun laporan ini berdasarkan:
BAB I PENDAHULUAN
Beris mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan teori-teori yang mendukung judul, dan mendasari pembahasa secara detail. Isi dasar teori yang berhubungan dengan topik penelitian. Penulisan tidak boleh mencantumkan teori sekunder sebagai pendukung pembahasan bab selanjutnya, misalnya teori yang dipakai oleh mahasiswa dalam TA, dijadikan sebagai bahan referensi.
BAB III PENGAJIAN SISTEM
Berisikan mengenai penjelasan umum tempat pelaksanaan penelitian berkaitan dengan antara lain : sejarah perusahaan, struktur organisasi, SDM dan sarana prasarana, dan lain-lainyang berkaitan dengan pembahasan tugas akhir.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAM
Berisikan mengenai kerangka penyelesaian masalh yang digunakan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada, yang terdiri dari flowchart penyelesaian masalah dan masing-masing langkah dalam melaksanakan penelitian, seperti penelitian pendahuluan, perumusan masalah, studi literatur, pengumpula dan pengolahan data sehingga dapat ditarik satu kesimpulan dan saran.
BAB V IMPLEMENTASI METODOLOGI DAN PEMBAHASAN
Berisikan implementasi metode dan analisa-analisa dari hasil yang diperoleh.
BAB VI PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Kesimpulan dapat mengemukakan kembali maslah penelitian dan mampu menjawab semua tujuan yang dicapai dalam penelitia. Saran merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan (sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan). Saran dicamtumkan karena penelitian melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah (kelemahan yang ada), saran yang diberikan tidak terlepas dari ruang lingkup penelitian (untuk objek penelitian maupun pembaca yang akan mengembangkan hasil penelitian).