• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang pesat membuat banyak masyarakat dunia memanfaatkan teknologi internet dengan media gadget. Internet tidak hanya digunakan dalam pemanfaatan informasi namun dipakai juga sebagai transaksi untuk berbisnis. Perdagangan elektronik atau disebut juga dengan e-commerce semakin banyak di Indonesia, hal ini disebabkan perkembangan teknologi dan adanya perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja (Sidharta & Suzanto, 2015). Dari perkembangan internet tersebut, membuat bidang dalam jual beli mengalami kemajuan (Nurrahmanto & Rahardja, 2015). Banyak perusahaan mengambil kesempatan untuk berbisnis dengan mengikuti trend dan memenuhi keinginan pelanggan, begitupun perusahaan yang ada di Indonesia mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi yang sudah moderen.

Kompetisi dalam dunia bisnis, mengharuskan setiap pelaku dari perusahaan mampu menerapkan strategi pemasaran yang dapat mempertahankan dan mengembangkan perusahaannya (Kaeng, Mananeke, & Lumanauw, 2014). Di Indonesia jika dilihat dari maraknya perusahaan yang menjual barang secara online seperti matahari mall, shopee, dan lazada dapat terlihat bahwa kompetisi tersebut cukup ketat (Sidharta & Suzanto, 2015). Bisnis online menarik perusahaan dalam persaingan bisnis yang biasa menjual barang secara offline kini mengunakan media online. Melihat potensi pasar yang ada di Indonesia sangat menarik kemudian perusahaan berlomba- lomba untuk memperluas dan

(2)

memperbesar pangsa pasar baru (Kurnia, Pradana, Nurfarida, Kediri, & Kediri, 2017). Saat ini perusahaan retail ikut serta bergerak dengan menggunakan strategi pemasaran online guna untuk meningkatkan volume penjualannya.

Dalam upaya mengatasi persaingan yang semakin ketat maka perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran, agar dapat mengatasi ancaman kompetitor untuk merebut peluang yang ada (Kusuma, 2015). Perusahaan haruslah lebih meningkatkan dengan mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan serta keinginan konsumen (Suharto, Tumbel, & Trang, 2016). Toserba Yogya adalah perusahan retail yang menggunakan strategi pemasaran online untuk menjual produknya dan diberi nama “Yogya Online”. Penjualan online tersebut sudah mencakup wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah cukup banyak yang melakukan pemesanan pada Yogya Online . Dalam memperkenalkan produknya “Yogya Online ” melakukan promosi

dengan cara menggunakan media sosial seperti instagram, dan facebook, sedangkan twiter masih dalam proses. Hanya saja masih banyak konsumen yang belum mengenal pada Yogya Online dan konsumen belum tertarik dengan promosi yang ditawarkan Yogya Online tersebut.

Pemasangan iklan adalah tujuan pemasaran untuk setiap perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa secara tidak langsung. Daya tarik iklan dapat mengubah perilaku konsumen mengenai karakteristik produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen (Widowati, 2015). Promosi melalui iklan merupakan kegiatan penawaran yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli (Tampi, Soegoto, & Sumarauw, 2016) Kurangnya daya tarik iklan

(3)

terhadap minat beli merupakan fenomena yang terjadi di Yogya Online. Iklan yang digunakan oleh “Yogya Online ” melalui media sosial. Sedangkan untuk transaksi melaui web sendiri. Hanya saja penayangan iklan melalui media sosial dalam promosi serba hemat masih kurang menarik minat beli konsumen.

Berikut Gambar I.1 promosi melalui facebook dan instagram :

Facebook

Instagram Sumber : Media Sosial Yogya Online

Gambar I. 1. Promosi Media Sosial

Peanayangan iklan pada Gambar I.1 di atas tampil dua hingga tiga kali dalam sehari di media sosial, promosi tersebut mengikuti trend terkini guna untuk meningkatkan volume penjualan. Promosi yang sering saat ini hanya “Serba Hemat” dan sudah dilakukan pada tahun 2015, 2016, dan 2017. Meskipun promosi program “Serba Hemat” sudah gencar dilakukan, ternyata masih kurang menarik minat konsumen.

Berikut data penayangan iklan pada media sosial selama tahun 2015 sampai 2017 dapat di lihat pada Tabel I.1. :

(4)

Tabel I. 1

Data Penayangan Iklan pada Media Sosial selama 2015-2017

Tahun Facebook Instagram

Follower Tayang Follower Tayang

2015 2.670 978 9.200 978

2016 3.890 1082 10.217 1082

2017 3.899 1078 10.225 1078

Total 10.549 3138 29.642 3138

Sumber : Divisi content (media informasi) Yogya Online.

Berdasarkan data yang diperoleh dari divisi media informasi bahwa pada Tabel I.1. Penayangan iklan selama tahun 2015-2017 mengalami penurunan tayang tetapi follower meningkat. Pada tahun 2015 iklan yang tayang pada media sosial facebook selama satu tahun mencapai 978. Kemudian meningkat di tahun 2016 sebesar 1082. Peningkatan tayangan tersebut mencapai 10,6% sedangkan peningkatan follower mencapai 45,6%. Hanya saja penayangan iklan tersebut menurun kembali di tahun 2017, tetapi penurunan tersebut tidak besar hanya mencapai 0,36%. Berbeda dengan follower yang meningkat, peningkatan tersebut hanya mencapi 0,23%. Peningkatan dan penurunan tayangan tersebut sama dengan media sosial instgram. Sedangkan Follower pada instagram di tahun 2015 mencapai 9200 kemudian meningkat pada tahun 2016 sebesar 10.217 dengan total 11,05%. Kenaikan tersebut disusul kembali pada tahun 2017 dengan total 0,07%.

Dari penayangan iklan selama tiga tahun tersebut bahwa daya tarik iklan yogya online masih kurang untuk menarik minat beli. Hal ini dilihat dari iklan yang tayang pada media sosial belum bisa memberikan daya tarik karena kenaikan follower masih rendah. Selain itu tayangan masih kurang dan hanya sedikit

peningkatan follower pada media sosial tersebut. Guna meningkatkan minat beli perusahaan berharap iklan yang tayang mampu memberikan daya tarik dan dikenal dikalangan konsumen agar menarik minat konsumen pada Yogya Online.

(5)

Kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian secara online merupakan suatu kendala yang sulit dikendalikan bagi perusahaan, karena berhubungan dengan sikap dan perilaku konsumen tersebut (Sidharta & Suzanto, 2015). Kepercayaan pembeli terhadap penjual online yang terkait bagaimana si penjual tersebut dengan keahliannya dapat meyakinkan pembeli menjamin keamanan serta kelancaran ketika sedang melakukan transaksi pembayaran, meyakinkan bahwa transaksi pemesanan tersebut akan segera diproses (Pudjihardjo Maria Carolina, 2015). Dalam setiap transaksi pembelian maupun penjualan yang menggunakan media secara online maka kepercayaan konsumen muncul, ketika salah satu pihak yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan mampu memberikan kewajibannya (Ria Yunita Dewi, Yulianeu, Andi Tri Haryono, 2016).

Bagi perusahaan kepercayaan konsumen merupakan aset penting dimana kepercayaan tersebut akan berpengaruh terhadap nilai penjualan. Begitupun kepercayaan konsumen pada Yogya Online merupakan suatu fenomena, karena masih terdapat keluhan konsumen serta pembatalan pembelian yang cukup banyak dan mempengaruhi minat beli di Yogya Online . Pembatalan pesanan tersebut meliputi dari ketidaksesuaian barang yang dikirim dan pengiriman yang terlambat serta ketersediaan produk yang tampil di web namun barang tersebut kosong.

Berikut data Gambar I.2 pemesanan dan pembatalan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017

(6)

Sumber : Divisi customer service (pelayanan pelanggan) Yogya Online.

Gambar I. 2

Pemesanan Serta Pembatalan pada tahun 2015-2017

Dari data gambar I.2 dapat dilihat bahwa terdapat pemesanan serta pembatalan. Pada tahun 2015 sebanyak 126 pembatalan kemudian menurun pada tahun 2016 sebanyak 80 dengan total 36% dan meningkat kembali pada tahun 2017 dengan total 137 sebanyak 83%. Pembatalan tersebut meliputi komplain konsumen serta disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen mengenai Yogya Online masih sangat kurang. Guna meningkatkan minat beli penurunan pembatalan diharapkan mampu dipertahankan oleh perusahaan agar mampu memberikan nilai lebih bagi perusahaan. Hanya saja Yogya Online belum bisa mempertahankannya. Dilihat dari hasil data gambar I.2 bahwa kepercayaan konsumen masih kurang memenuhi harapan perusahaan dan bisa mengakibatkan rendahnya minat beli di Yogya Online.

Minat beli konsumen merupakan suatu pernyataan sikap dari konsumen yang mempersepsikan rencana pembelian terhadap barang dengan brand tertentu (Suharto et al., 2016). Selain itu minat beli Konsumen adalah inisiatif seseorang dalam pengambilan keputusan untuk memilih membeli atau tidak dari produk dan

(7)

jasa yang di tawarkan (Sundalangi, Mandey, & Jorie, 2014). Dalam setiap penjualan perusahaan berharap agar konsumen dapat membeli setiap barang atau jasa yang di pasarkan guna untuk meningkatkan volume penjualan. Hanya saja pada Yogya Online minat beli konsumen masih sangat rendah dan masih belum bisa memenuhi visi dan misi perusahaan, fenomena yang terjadi kurangnya daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli pada Yogya Online . Dalam penjualannya Yogya Online masih belum memenuhi harapan perusahaan.

Karena konsumen hanya membeli sekitar 1 sampai dengan 10 kali transaksi pembelian per harinya, berbeda dengan promo “Serba Hemat” yang bisa mencapai kisaran sampai 30 transaksi pembelian per hari. Dari transaksi tersebut adapun kunjungan konsumen yang melakukan tanya jawab pada media sosial. Selain melakukan tanya jawab melalui media sosial ada juga yang bertanya pada kontak pribadi menggunakan aplikasi line dan whatsap. Berikut data Gambar I.3 tanya jawab konsumen pada media sosial, web dan kontak pribadi Yogya Online

.Sumber : Bagian divisi informasi Yogya Online.

Gambar I. 3Kunjungan Konsumen 2015- 2017

Berdasarkan hasil data Gambar I.3 selama tiga tahun, dapat di lihat bahwa kunjungan konsumen pada Yogya Online yang dilakukan pada media sosial dan kontak pribadi. Dari promosi yang dilakukan didapat kunjungan

(8)

konsumen yang melakukan tanya jawab pada Yogya Online. Tanya jawab tersebut meliputi seputar mengenai produk yang ditawarkan oleh Yogya Online.

Dalam tanya jawab melalui livechat yaitu mencapai 958 disusul dengan line dengan total 1309 perbandingan tersebut mencapai 36% dan naik kembali pada whatsap dengan total 1800 dan memiliki perbandingan 37%. Sedangkan untuk yang bertanya pada media sosial facebook dan instgram mencapai 30%.

Perhitungan tanya jawab tersebut direkap selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Maka dari hasil tersebut disimpulkan bahwa daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen masih rendah dan belum mampu untuk meningkatkan minat beli pada Yogya Online.

Berdasarkan fenomena yang terjadi serta ulasan data dapat dilihat bahwa, rendahnya daya tarik Iklan pada Yogya Online mempengaruhi terhadap minat beli, serta kurangnya kepercayaan konsumen terhadap minat beli, oleh karena itu penulis ingin mengajukan judul sebagai berikut :

“Meningkatkan Minat Beli Melalui Daya Tarik Iklan dan Kepercayaan Konsumen”

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang serta fenomena yang terjadi dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengiklanan sehingga konsumen belum banyak yang mengenal pada Yogya Online yang berpengaruh terhadap minat beli.

2. Terjadinya pembatalan pembelian akibat iklan yang ditawarkan kepada konsumen tidak sama dengan pemesanan konsumen.

(9)

3. Masih banyaknya komplain yang terjadi, sehingga konsumen kurang percaya yang berpengaruh terhadap minat beli.

4. Kurangnya minat beli konsumen dalam memebeli produk pada Yogya Online, sehingga belum mampu untuk memberi profit/keuntungan lebih

pada perusahaan.

5. Belum lengkapnya ketersediaan barang yang ditawarkan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka dapat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana daya tarik iklan pada Yogya Online ?

2. Bagaimana kepercayaan konsumen pada Yogya Online ? 3. Bagaimana minat beli konsumen pada Yogya Online ?

4. Adakah pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli pada Yogya Online ? 5. Adakah pengaruh kepercayaan konsumen terhadap minat beli pada Yogya

Online ?

6. Adakah pengaruh daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli pada Yogya Online ?

1.3. Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli pada Yogya Online .

(10)

1.3.2. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis gambaran daya tarik iklan pada Yogya Online ? 2. Untuk menganlisis gambaran kepercayaan konsumen pada Yogya Online ? 3. Untuk menganlisis gambaran minat beli konsumen pada Yogya Online ? 4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh daya tarik iklan terhadap

minat beli pada Yogya Online ?

5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen terhadap minat beli pada Yogya Online ?

6. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli pada Yogya Online ?

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaaat Akademis

Manfaat penelitian ini bagi akademis diharapkan mampu memberi wawasan serta pengetahuan baru pada bidang manajemen pemasaran, dalam hal pengukuran daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis, diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru dan wawasan serta informasi guna untuk mendukung pembelajaran baru, dalam bidang pemasaran mengenai daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli.

2. Bagi Perusahaan, diharapkan dapat memberikan inovasi baru serta dapat lebih memperhatikan pengiklanan dan kepercayaan konsumen guna

(11)

untuk menarik minat beli konsumen, agar perusahaan mampu untuk bersaing dengan kompetitornya.

Penulis berharap hasil penelitian ini mampu menjadi bahan masukan bagi perusahaan serta mendorong agar lebih memperhatikan dan meningkatkan mengenai daya tarik iklan dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Cosmetic Wardah Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.. Skripsi Fakultas

Pengaruh Pesan Iklan, Keterlibatan Iklan, Kredibilitas, dan Kecocokan Endorser Pada Minat Beli Melalui Sikap Konsumen.. Jurnal Siasat