• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh daya tarik iklan, kreativitas iklan dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh daya tarik iklan, kreativitas iklan dan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN, KREATIVITAS IKLAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN DAN MINAT BELI PADA MINUMAN SERBUK BUAH MEREK NUTRISARI

(Studi Pada Masyarakat Di Kota Malang)

Oleh : Gita Aprillia Astiyanti

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang

E-mail :aprilliastiyanti@gmail.com

Abstrack :

This research aims to understand the influence of direct and indirect advertising attraction, the creativity of advertising and the credibility of endorser to the effectiveness of advertising and purchasing interest. A kind of this research is explanatory research. This study takes the object community in Malang who never watch commercials Nutrisari Melt version at least 3 times. Participants in this study as many as 85 people. The primary data collected through the questionnaire. This research result indicates that attraction advertising and credibility endorser directly influence on the effectiveness of advertising. The effectiveness of advertising also directly influence the purchasing interest. The effectiveness of advertising able to mediate attractiveness advertising and credibility affecting endorser interest in purchasing. However, there is no direct or indirect influence of advertising creativity on the effectiveness of advertising and purchasing interest. Therefore, it is important for marketers to create a model of a story that is not easy to guess ads by viewers to influence the effectiveness of advertising and an indirect effect on purchasing interest.

Keyword : attractiveness advertising, the creativity of advertising, credibility endorser, the effectiveness of advertising, purchasing interest.

Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seperti saat ini, peluang untuk mendapatkan limpahan informasi dan pengetahuan semakin mudah dan terbuka.

Terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat konsumen lebih kritis dalam memilih

dan menentukan produk. Hal tersebut berdampak pada persaingan yang semakin ketat, maka konsekuensinya adalah perusahaan akan saling berlomba merumuskan strategi pemasaran yang jitu untuk meraih pangsa pasar yang luas. Dampak dari persaingan yang semakin intens dapat kita lihat dari semakin

(2)

gencarnya promosi yang dilakukan perusahaan diberbagai media periklanan. Promosi yang disampaikan dengan baik akan membuat konsumen mengenal lebih dekat dengan produk/jasa yang dipasarkan oleh perusahaan dengan harapan konsumen akan tertarik untuk membelinya.

Pada saat ini kebanyakan perusahaan memilih iklan melalui media elektronik (televisi) menjadi alternatif pilihan yang menarik. Iklan ditelevisi memiliki keunggulan dibandingkan dengan media lainnya.

Dalam penyampainnya, iklan melalui media televisi jauh lebih informatif dan menarik karena memadukan unsur verbal dan non verbal.

Menurut hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia yang dirilis Maret 2012, menyatakan hasil bahwa penggunaan media telivisi memiliki nilai persentase yang cukup tinggi yaitu sebesar 74%, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya lebih suka menonton telivisi. Hasil survei pada penggunaan media lainnya seperti radio hanya memiliki nilai sebesar 13% dan penggunaan media seperti koran hanya mendapat nilai sebesar

11%. Oleh karena itu penggunaan iklan di televisi merupakan salah satu cara yang efektif bagi pemasar untuk merangkul konsumen dalam jumlah yang besar dengan geografis yang merata.

Efektivitas suatu iklan berhubungan positif dengan sikap merek yang nantinya akan berhubungan positif dengan minat beli (Drassos et.al., 2007 dalam Indriani & Hendiarti, 2009). Menurut Moriarty et.al., (2011) agar terwujudnya iklan efektif pesan iklan yang hendak disampaikan harus dibuat secara kreatif dan memiliki daya tarik. Kekreatifan dan menariknya sebuah sebuah iklan sangat diperlukan perencanaan yang matang dalam proses pembuatannya, dimana didalam iklan yang kreatif tidak boleh mengesampingkan tujuan utamanya yaitu mengkomunikasikan pesan dengan baik kepada konsumen. Faktor lain yang mempengaruhi efektivitas iklan adalah penggunaan endorser (selebriti) sebagai penyampai pesan iklan. Endorser dengan pengetahuannya mengenai produk yang dipromosikandapat dipercaya oleh audien maka pesan sangat

(3)

mungkin untuk dipercaya (Schiffman

& Kanuk, 2008). Menurut Kotler (2001, 401) pembuat iklan harus memikirkan adanya daya tarik karena menurutnya daya tarik iklan dapat mempengaruhi efektivitas iklan.

Meningkatnya minat beli terhadap produk sebagai dampak beriklan menunjukkan tingkat keberhasilan/efektivitas suatu iklan karena salah satu indikator efektivitas iklan adalah mampu menggerakkan minat beli konsumen (purchase intentions). Hal ini merujuk pada penilitian (Indriani &

Hendiarti, 2009) bahwa peningkatan minat beli dapat diperoleh melalui peningkatan efektivitas suatu iklan.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Frontier (2011) menunjukkan bahwa penetrasi minuman sari buah di Indonesia mencapai 80,9%, yang artinya 8 dari 10 orang sudah mengkonsumsi minuman sari buah dalam 1 bulan terakhir. Hal ini membuka peluang besar untuk mengambil bagian dan meraup keuntungan di pasar minuman sari buah yang menarik bagi banyak pebisnis untuk melakukan investasi. Minat tersebut dibuktikan dengan beredarnya

berbagai minuman sari buah di pasar seperti Nutrisari, Marimas, Florida Orange, Pullpy Orange, Ale-Ale, dan Buavita. Salah satu minuman sari buah yang gencar dalam mengiklankan produknya adalah Nutrisari. Di akhir bulan Agustus 2014 Nutrisari menghadirkan iklan barunya lagi versi Melt yang tetap menyisipkan kata “Jeruk kok minum jeruk” seperti iklan-iklan Nutrisari sebelumnya.

Menurut penelitian Barokah

& Prayogo (2011) pada responden yang pernah mengkonsumsi minuman serbuk buah instan Nutrisari dan Marimas di tahun 2011, menunjukkan bahwa merek Nutrisari memperoleh Top of Mind-Brand Awareness sebesar 70,83%.

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini bermaksud untuk menganalisis kontribusi langsung dan tidak langsung daya tarik iklan, kreativitas iklan, kredibilitas endorser memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen melalui efektivitas iklan. Penelitian ini mengambil objek masyarakat di Kota Malang yang pernah menonton iklan Nutrisari versi Melt.

(4)

TINJAUAN PUSTKA Daya Tarik Iklan

Menurut Belch & Belch (2004) dalam Anisa, Y. & Adi, Z.A (2007) daya tarik iklan mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan perhatian konsumen dan mempengaruhi perasaan merek terhadap produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Sedangkan bagaimana daya tarik tersebut diubah menjadi pesan iklan untuk dipresentasikan kepada pemirsa maupun konsumen sasaran disebut the creative execution style.

Daya tarik iklan sangat penting karena akan meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan pemirsa.

Kreativitas Iklan

Kreativitas didefinisikan sebagai sesuatu yang timbul dimana kreativitas iklan merupakan sesuatu yang sangat unik (juga direferensikan sebagai hal yang berbeda atau baru) dan sesuatu yang sangat relevan (juga direferensikan sebagai sesuatu yang bermakna dan berhubungan dengan konsep yang bersangkutan) (Ang, L. & Leong, 2007; Smith

et.al., 2007 dalam Back, D., Wilson, R. & Till, B, 2008).

Kredibilitas Endorser

Kredibilitas endorser adalah figur atau objek yang merepresentasikan sebuah merek yang dapat dipercaya kebenarannya dalam menyampaikan pesan iklan (Hasson, 2008). Kebenaran isi pesan dapat diwakilkan dengan adanya endorser (model iklan) yang terpercaya (memiliki kredibilitas).

Jika konsumen dapat mempercayai kebenaran isi pesan iklan, maka dapat dikatakan iklan tersebut telah efektif (Assael, dalam Kussudyarsana, 2004).

Iklan yang Efektif

Durianto et. al. (2003, 10) berpendapat bahwa iklan yang disampaikan sebaiknya diramu sedemikian rupa sehingga pesan yang akan disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat, serta mengandung informasi yang benar.

Iklan yang efektif adalah iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan

(5)

keuntungan-keuntungan yang spesifik, iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Iklan yang baik memahami bahwa orang tidak membeli produk tetapi membeli keuntungan dari produk tersebut dan lebih dari itu iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta membuat orang bertindak untuk melakukan pembelian (Shultz & Tannenhausan dalam Shimp, 2000, 416).

Minat Beli

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang.

Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya dilakukan guna

memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri (Kinnear

& Taylor, 1995 dalam Indriani &

Hendiarti, 2009).

METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research.

Menurut Cooper, D.R. & Chindler, P.S (2008, 703) penelitian explanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan diantara dua variabel dimana satu variabel memberi pengaruh kepada variabel lainnya. Menurut Mantra (2008, 92) populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Penelitian ini mengambil populasi masyarakat di Kota Malang yang pernah menyaksikan/ mengetahui iklan televisi minuman serbuk buah merek Nutrisari.

Menurut Ferdinand (2006) penentuan jumlah sampel tergantung pada jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 responden yang akan diteliti. Teknik pengambilan

(6)

sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu metode purposive sampling. Menurut Iskandar (2013, 75) purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan penilaian subjektif peneliti berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu.

Untuk melengkapi penelitian ini maka perlu didukung oleh data yang lengkap dan akurat. Mantra (2008, 115) membedakan sumber data kuantitatif menjadi dua bagian, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupaka data yang bersumber pada hasil wawancara terstruktur terhadap responden dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan terstruktur). Data primer dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner) yang disebarkan kepada responden, serta hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan

disajikan lebih baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini ini bersumber dari penelitian terdahulu, jurnal ilmiah, kepustakaan dan media lainnya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui angket atau kuesioner yang menggunaka skala likert. Pertanyaan diajukan kepada partisipan yang telah menyaksikan iklan Nutrisari versi Melt minimal 3 kali. Setelah melakukan penyebaran angket/

kuesioner kepada partisipan, data terkumpul kemudian dilakukan tabulasi data dalam tabel yang selanjutnya dilakukan analisis data.

Alat uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian ini berupa uji validitas dan uji reliabilitas. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Path Analysis (Analisis Jalur) dengan program SPSS versi 17.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien

(7)

korelasi yang lebih besar dari r table

= 0,213 (nilai r tabel untuk n=85), sehingga semua indikator tersebut adalah valid. Semua variabel mempunyai Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

Nilai R Square pada persamaan pertaman menunjukkan nilai sebesar 0,160 atau 16 %.

Artinya bahwa Efektivitas Iklan (Y1) dipengaruhi oleh variabel daya Tarik Iklan (X1), kreativitas iklan (X2), kredibilitas Endorser (X3) sebesar 16

%, sedangkan sisanya sebesar 84 % dipengaruhi oleh variabel di luar variabel bebas yang diteliti atau variabel yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik iklan (X1) berpengaruh terhadap Efektivitas Iklan (Y1). Didapatkan nilai signifikan variabel X1 (Daya Tarik Iklan) sebesar 0,046 lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian juga

menunjukkan kreativitas iklan (X2) berpengaruh terhadap Efektivitas Iklan (Y1). Didapatkan nilai signifikan variabel X3 (Kredibilitas Endorser) sebesar 0,003 lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian untuk variabel kreativitas iklan (X2) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap Efektivitas Iklan (Y1). Didapatkan nilai signifikan variabel X2 (Kreativitas Iklan) sebesar 0,353 lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Nilai R Square pada persamaan kedua menunjukkan nilai sebesar 0,265 atau 26,5 %. Artinya bahwa Minat beli (Y2) dipengaruhi sebesar 26,5 % oleh Efektivitas iklan (Y1), sedangkan sebesar 74,5 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti atau variabel lain yang tidak terdeteksi di penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas iklan (Y1) berpengaruh terhadap minat beli (Y2). Didapatkan nilai signifikan variabel efektivitas iklan (Y1) sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil Pengujian Goodness of Fit

(8)

Model Path juga mengindikasikan keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model path tersebut adalah sebesar 61,7% atau dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data 61,7% dapat dijelaskan oleh model tersebut. Sisanya sebesar 38,3 % keragaman data dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model).

Berdasarkan hasil statistik besar pengaruh tidak langsung daya tarik iklan (X1) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) adalah 0,207 x 0,514 = 0,106. Oleh karena pengaruh langsung antara efektivitas iklan (Y1) terhadap minat beli (Y2) signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara daya tarik (X1) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) signifikan.

Besar pengaruh tidak langsung kreativitas iklan (X2) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) adalah -0,096 x 0,514 = -0,049.

Oleh karena pengaruh langsung antara kreativitas iklan (X2) terhadap efektivitas iklan (Y1) tidak signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara kreativitas iklan (X2) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) tidak

signifikan. Besar pengaruh tidak langsung kredibilitas endorser (X3) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) adalah 0,319 x 0,514 = 0,164. Oleh karena pengaruh langsung antara Efektivitas Iklan (Y1) terhadap Minat beli (Y2) signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara kredibilitas endorser (X3) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) signifikan.

Hasil perhitungan pengaruh total menunjukkan variabel daya tarik iklan (X1) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) sebesar 0,106. Besar pengaruh total variabel kreativitas iklan (X2) terhadap minat beli (Y2) melalui efektivitas iklan (Y1) adalah -0,049.

Besar pengaruh total Kredibilitas Endorser (X3) terhadap Minat Beli (Y2) melalui Efektivitas Iklan (Y1) adalah 0,164.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh langsung dan tidak langsung daya tarik iklan, kreativitas iklan dan kredibilitas endorser terhadap efektivitas iklan

(9)

dan minat beli, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Rancangan iklan mampu menarik perhatian sehingga menjadikan iklan ini efektif untuk mempersuasi para konsumen.

2. Kreativitas iklan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap efektivitas iklan. Rancangan iklan kurang mampu membuat iklan bisa melakukan fungsi persuasinya secara efektif kepada konsumen.

3. Kredibilitas endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Penggunaan bintang iklan (endorser) yang memiliki kredibilitas baik di mata

konsumen akan dapat

mengefektifkan fungsi iklan.

4. Efektivitas iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Iklan yang mampu melakukan fungsi persuasinya secara efektif akan dapat mempengaruhi konsumen melakukan pembelian.

5. Efektifitas iklan berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi daya tarik iklan terhadap minat beli.

6. Efektifitas iklan tidak berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi kreatifitas iklan terhadap minat beli.

7. Efektifitas iklan berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi kredibilitas endorser terhadap minat beli.

SARAN

Ada beberapa aspek penelitian ini yang perlu diperbaiki untuk penelitian selanjutnya serta masukan untuk strategi pengiklanan produk Nutrisari kedepannya adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor selain daya tarik iklan, kreativitas iklan, kredibilitas endorser terhadap efektivitas iklan dan minat beli pada produk minuman serbuk buah Nutrisari di masyarakat kota Malang. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini variabel daya tarik iklan, kreativitas iklan, kredibilitas endorser tersebut hanya mampu

(10)

menjelaskan 16% variasi efektivitas iklan. Sedangkan Penelitian ini belum memasukkan variabel atas aspek lain yang mungkin dapat mempengaruhi dan menyempurnakan hasil penelitian ini.

2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mengganti variabel kreativitas iklan dengan variabel lainnya, hal ini dikarenakan hasil pengujian menunjukkan bahwa kreativitas iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap efektifitas iklan dan minat beli.

3. Pada aspek kreativitas iklan, dimana merupakan variabel yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap efektivitas iklan dan juga tidak memiliki pengaruh secara tidak langsung dengan minat beli. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah agar rancangan cerita tidak mainstream (yang sudah umum) dan tidak hampir mirip dengan iklan-iklan Nutrisari sebelumnya. Model ending cerita bersambung bisa diterapkan pada iklan untuk memancing rasa ingin tahu

pemirsa akan kelanjutan cerita pada iklan.

4. Pada aspek daya tarik iklan, saran yang diberikan untuk perusahaan adalah dengan memperbarui tagline ciri khas iklan Nutrisari yaitu “Jeruk kok minum jeruk”.

Hal ini dikarenakan agar perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan masyarakat, selain itu juga sesuai isu yang berkembang tagline iklan Nutrisari tersebut mendapat kesan negatif oleh masyarakat.

5. Pada aspek kredibilitas endorser, saran yang dapat diberikan untuk perusahaan adalah dengan menghandirkan endorser pendamping. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya ketergantungan akan sosok Joshua Suherman menjadi endorser utama yang dari kecil sampai dewasa membintangi iklan Nutrisari, oleh karena itu dengan dihadirkannya endorser pendamping dapat menimalisir hal tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2011. Manajemen

Pemasaran dan

(11)

Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.

Anisa, Y. & Adi, Z.A . 2007.

‘Analisis Efektifitas Iklan Komparatif : Industri Minuman dalam Botol’, Usahawan, Februari.

Baack, D., Wilson, R. & Till, B.

2008. ‘Creativity and Memory Effects’, Journal of Advertising, Vol. 37, No. 4, Pgl. 85-94.

Barokah, S.I. & Prayogo, H. 2011.

‘Ekuitas Merek Produk Minuman Serbuk Buah Instan’, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.5, No.1, Hal.67-91.

Cooper, D.R & Chindler, P.S. 2008.

Business Research Methods. McGraw-Hill Companies Inc, Newyork.

Durianto, D, Sugiarto, Widjaja, A &

Supratikno, H. 2003. Invansi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Eka, L.V., Indarti, S. & Restuti, S.

2013. ‘Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kreativitas Iklan dan Kredibilitas Endorser Terhadap Efeketivitas Iklan dan Sikap Konsumen Pada Sabun Pemutih Merek Oil Of Olay Di Kota Pekanbaru’, Jurnal Ekonomi, Vol. 21.

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen.

Edisi 2, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Firdausi, F. 2002. ‘Analisis Pengaruh Iklan Terhadap Sikap dan Niat Konsumen Dalam Memutuskan Untuk Membeli Suatu Produk’.

Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Frontier. 2011. Minuman Serbuk Buah Nutrisari 2011.

(Online).

(http://www.frontier.co.id/l earning-from-new-comer- minuman-saribuah-dalam- kemasan-siap-minum-part- 1.html, diakses tanggal 16 September 2014)

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasson, B. 2008. Fashion Branding.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Indriani, F. & Hendiarti, D. 2009.

‘Efektivitas Iklan Terhadap Citra Merek

Maskapai Garuda

Indonesia’ Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. VIII, No.1, hal.83- 106.

Indriani, F. & Hendiarti, D. 2009.

‘Studi Mengenai

Efektivitas Iklan Terhadap Citra Merek Maskapai Garuda Indonesia’, Jurnal

(12)

Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 8, No, 1, Hal.83-106.

Iskandar. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Referensi, Jakarta.

Jefkins, F. 1995. Periklanan.

Erlangga, Jakarta.

Kasali, R. 2007. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Khanh, N. & Hau. 2007. ‘Preffered Appeals as a reflection of Culture: Mobile Phones Advertising in Vietnam’, Asia Pasific Business Review, Vol.13,Pg. 4.

Kotler, P. & Amstrong, G. 2008.

Prinsip-Prinsip

Pemasaran, Edisi 12.

Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. & Amstrong, G. 2001.

Principles of Marketing.

Pearson International Edition.

Kussudyarsana. 2004. ‘Fenomena Selebritas Sebagai Model Iklan Dari Sudut Pandang Sumber Pesan’, Jurnal Benefit, Vol. 8 No. 2, Desember 2004, UMS Surakarta.

Lamb, C.W. & Joseph, F.H. 2001.

Pemasaran, Buku 2.

Penerbit salemba Empat, Jakarta.

Leather, P.M. & Amirkhanian. 1994.

‘The Importance of Likeability as a Measure

of Advertising

Effectiveness’,

International Journal of Advertising, Vol. 13, No.

3.

Lee, M. & Johnson, C. 2011.

Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global.

Kencana, Jakarta.

Lembaga Survei Indonesia. 2012.

Memori terekspos pada TV

2012. (Online).

(http://www.lsi.or.id, diakses tanggal 16 September 2014)

Mantra, I.B. 2008. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Moriarty, S, Mitchell, N & Wells, W.

2011. Advertising. Edisi ke 8. Terjemahan Tri Wibowo B.S. Jakarta, Kencana.

Nugroho, R.M.L. 2004. ‘Analisis Efektifitas Iklan Sensual berdasarkan Perbedaan Gender Pemirsanya’, Jurnal Studi Bisnis,Vol.2, No.2.

Percy & Rossister. 1992. ‘A Model of Brand Awareness and

Brand Attitude

Advertising Strategies’,

Psychology and

Marketing, Vol.9, No.4, Pg. 51-46.

Peter, J.P. & Olson, J.C. 2000.

Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi 4. Erlangga, Jakarta.

(13)

Puspitasari, I. 2009. ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Iklan Dalam Menumbuhkan Brand Awareness’. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Riduwan & Sunarto. 2011.

Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Rita, E. & Saliman, A.R. 2001.

‘Perikalanan Yang Efektif,

Jurnal Ekonomi

Perusahaan, Hal. 193-208.

Riyanto, M. 2008. ‘Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Iklan dan Implikasinya Terhadap Sikap Merek’. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Rumambi, L. J., 2008. ‘Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara TV (Studi Kasus Indonesian Idol 2007 dan Mamamia Show 2007)’. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.

10, No. 1, Maret 2008, hal.

50-65

Santoso, S. 2000. Latihan SPSS Statistik Parmetik.

Gramedia, Jakarta

Sapto, H. 2004. ‘Pengaruh Kreatifitas Iklan Terhadap Loyalitas Konsumen sabun lux’, Telaah Bisnis, Vol.5, No.2,Pg. 157-171.

Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L.

2008. Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Indeks, Indonesia.

Shimp, A.T. 2002. Promosi dan Periklanan- Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu.Erlangga, Jakarta Smith, C. & Yang. 2008. ‘The

Impact of Advertising Creativity on The Hierarchy of Effects’, Journal of Advertising , Vol. 37 No. 4, Pg. 47-61.

Till & Back. 2005. ‘Recall and Persuasion’, Journal of Advertising, Vol. 34, No.

4, Pg. 47-57.

West, K. & Caruana. 2008.

‘Pactitioner and Customer Views of Advertising Creativity’, Journal of Advertising , Vol. 37 No.

4, Pg. 35-45.

Widyatama, R. 2007. Pengantar Periklanan. Pustaka Book Publisher, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari penjelasan tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H2: Daya Tarik Iklan mempengaruhi keputusan pembelian melalui melalui citra merek 2.5.3

Pemasang memiliki alternatif untuk tidak berhubungan dengan agency iklan untuk memasang iklan, melainkan langsung berhubungan dengan YouTubers untuk memproduksi iklan mereka, demikian