1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memotivasi manusia untuk berusaha mengatasi masalah yang timbul disekitarnya. Selama ini banyak orang membuang sampah tidak pada tempatnya, karena hampir kebanyakan orang merasa malas ketika ingin membuang sampah pada tempatnya. Rasa malas muncul karena jika ingin membuang sampah pada bak sampah harus terlebih dahulu membuka tutup tong sampah, itulah yang membuat malas karena tutup tong sampah sangat kotor dan bau (Setiawan et al., 2014). Masyarakat sering membuang sampah sembarangan dikarenakan beberapa faktor seperti kurang banyaknya tempat sampah yang tersedia sehingga membuat orang lebih memilih membuang sampah sembarangan dari pada harus mencari tempat sampah yang kemungkinan jaraknya agak jauh (Ardaisi, 2017).
Banyak orang di kalangan masyarakat yang menganggap sampah sebagai sesuatu hal yang sepele. Padahal jika sampah yang kita hasilkan setiap harinya itu dibiarkan begitu saja dan menjadi menumpuk dimana-mana, maka akan mengakibatkan banyak dampak negatif yang kelak akan merugikan diri kita sendiri.
Penumpukan sampah yang terjadi ini disebabkan karena perilaku manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan dan kurangnya budaya hidup sehat di masyarakat. Hal ini menjadikan banyak orang memiliki perilaku yang kurang baik dengan membuang sampah sembarangan (Ernawati, 2016). Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai 100 miliar kantong plastik. Kebiasaan
masyarakat Indonesia memakai kantong plastik yang didapat secara gratis sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap orang di Indonesia menggunakan sekitar 700 tas plastik per tahun atau kira-kira dua kantong plastik dalam sehari. Ironisnya, banyak dari sampah kantong plastik tersebut tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang (Admin, 2017).
Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan mengeluarkan gas beracun.
Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen. Keadaan ini disebabkan karena selama proses perombakan sampah menjadi senyawa- senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari udara disekitarnya.
Karena kekurangan oksigen dapat menyebabkan kehidupan flora dan fauna menjadi terdesak (Rezania, 2014). Masalah sampah tersebut merupakan masalah yang paling besar bagi lingkungan sekitar kita dan mungkin akan timbul masalah- masalah lain. Contohnya, sampah yang berserakan ditengah jalan, dibuang di sungai, di laut, atau selokoan air rumah menyebabkan bau busuk, penyumbatan di gorong-gorong dan bendungan sungai sehingga air meluap dan terjadi banjir.
Akibat lain dari masalah sampah-sampah tersebut dapat menimbulkan kuman- kuman dan penyakit seperti demam berdarah, gangguan pernapasan, gatal-gatal dan diare.
Sampah telah menjadi ancaman besar bagi manusia. Dengan adanya dampak yang begitu besarnya, perilaku membuang sampah sembarangan harusnya segera dibenahi. Kebiasaan ini terjadi karena dipicu oleh perilaku manusia yang
kurang peduli pada lingkungannya yang menyebabkan kondisi lingkungan alam semakin hari semakin memprihatinkan. Hal lain yang sering ditemui adalah petugas jarang mengambil bak sampah ketika sampah pada lingkungan atau rumah-rumah sudah penuh.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk merancang sebuah sistem pembuka penutup tempat sampah secara otomatis serta pendeteksi kapasitas tempat sampah jika tempat sampah penuh maka tutup tempat sampah tidak akan terbuka secara otomatis dan informasi akan dikirim ke petugas melalui SMS. Maka dari itu untuk mempermudah manusia dalam aktifitasnya dibuatlah “Tempat Sampah Pintar Berbasis Atmega328 Menggunakan Sensor Ultrasonik, PIR dan Modul GSM”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maksud dari penelitian ini antara lain:
1. Merancang sistem pembuka dan penutup tempat sampah secara otomatis menggunakan teknologi sensor ultrasonik1 dan sensor PIR berbasis Atmega328.
2. Mempermudah dalam membuka atau menutup tempat sampah serta penambahan sistem speaker pada tempat sampah.
3. Mengurangi sampah yang berserakan dimana-mana dan ketika tempat sampah penuh maka sensor ultrasonik2 akan mengirimkan informasi berupa sms kepada petugas.
4. Menanamkan kebiasaan agar membuang sampah pada tempatnya untuk generasi penerus bangsa.
Tujuan dari penulisan judul skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Universitas BSI Bandung.
1.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan dan pengembangan terhadap alat yang sudah ada.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing dan orang-orang yang berkompeten dalam bidang elektronika.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka digunakan sebagai penunjang landasan teori yang ada dalam penulisan skripsi ini agar diperoleh hasil yang akurat. Proses penelusuran yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun infomasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti. Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, jurnal, artikel di internet, dan sumber- sumber ilmiah tertulis lainnya untuk mendapatkan teori-teori serta pengetahuan yang mendukung proses penelitian yang sedang dilakukan.
1.3.2. Metode Pembuatan Alat 1. Planning
Alat ini dibuat untuk mempermudah dalam membuka dan menutup tempat sampah tanpa harus memegang tutup tempat sampah dengan tangan. Pada tempat sampah akan diterapkan Motor Servo sebagai pengendali tutup tempat sampah. Kemudian ditambahkan fitur modul GSM untuk pengiriman SMS ketika tempat sampah sudah penuh dan speaker digunakan ketika seseorang telah membuang sampah speaker akan bekerja dan mengeluarkan suara seperti “terima kasih”.
2. Analisis
Dalam perancangan dan pembuatan alat ini diperlukan adanya bahan pendukung. Diantaranya; Mikrokontroler ATmega328 yang berfungsi untuk mengontrol Sensor Ultrasonik, Sensor PIR, Motor Servo, Modul GSM dan Modul ISD 1820.
3. Desain
Rangkaian elektronika tempat sampah pintar yang telah dibuat pada PCB, kemudian semua komponennya diletakan didalam tempat sampah yang terbuat dari fiber atau plastik.
4. Implementasi
Tahap ini akan dilakukan pengimplementasian untuk mengetahui alat ini berjalan lancar adalah dengan cara memberikan inputan kepada mikrokontroler melalui sensor ultrasonik1 dan sensor PIR maka tempat sampah akan terbuka secara otomatis dan akan menutup kembali secara otomatis selama 5 detik setelah tempat sampah tertutup maka modul ISD 1820
akan mengeluarkan suara seperti “terima kasih” dan ketika tempat sampah penuh kurang dari 10cm maka sensor ultrasonik2 akan mendeteksi tempat sampah dan tutup tempat sampah tidak akan membuka secara otomatis dan akan mengirimkan SMS kepada petugas melalui modul GSM SIM900A.
1.4. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan dibahas pada alat ini, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini, yaitu:
1. Tempat sampah pintar hanya dapat bekerja ketika ada objek yang mendekati.
2. Sensor ultrasonik sebagai pendeteksi objek dengan jarak tertentu yang dapat diatur sesuai keinginan.
3. Sensor PIR sebagai pendeteksi adanya pergerakan manusia.
4. Modul ISD 1820 sebagai perekam dan pemutar suara dengan perangkat bantu keluaran speaker.
5. Modul GSM SIM900A sebagai pengirim pesan atau sms dan hanya untuk kartu GSM saja.
6. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega328.
7. Penggerak tutup tempat sampah menggunakan Motor Servo MG996R.