• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I 1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1 BAB I 1 PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 BAB I

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunitas Shift Gerakan Pemuda Hijrah merupakan gerakan dakwah Islam.

Gerakan ini dibentuk dari hasil pemikiran salah satu aktivis dakwah yang bernama Ustadz Tengku Hanan Attaki, pada bulan Maret 2015. Beliau tidak sendiri dalam membentuk komunitas Pemuda Hijrah, tetapi bersama beberapa rekannya dengan harapan dapat memberi wadah (tempat) bagi orang-orang yang ingin bertaubat kembali ke jalan Allah SWT dan mendekatkan diri dengan belajar mendalami ilmu agama Islam.

Gerakan Pemuda Hijrah yang sekertariatnya berada di Masjid Al Lathiif, Jalan Saninten No. 2 Cihampit, Bandung Wetan adalah sebuah gerakan dakwah yang mengambil target dakwahnya ialah anak muda dari berbagai latar belakang seperti pelajar, mahasiswa, serta berbagai kelompok atau komunitas. Sehingga tidak heran pada kajian-kajiannya hampir semua jemaahnya adalah anak muda yang ingin berhijrah serta memperdalam ilmu agama.

Lahirnya gerakan keagamaan komunitas Pemuda Hijrah ini bertujuan untuk mengajak masyarakat di Kota Bandung, khususnya anak muda agar meramaikan masjid serta mengadakan kajian keislaman. Kajian keislaman tersebut dikemas secara ringan dan modern supaya dapat menyeimbangi kehidupan modern anak muda pada zaman ini sehingga tidak membosankan.

(2)

2

Komunitas Pemuda Hijrah juga di sebut dengan Shift memiliki arti bergeser atau pindah yang diibaratkan sebagai diri seseorang yang bergeser dari keadaan sebelumnya menuju keadaan yang lebih baik atau dalam kegiatan hijrah bertujuan untuk lebih mengenal dan mengerjakan syariat islam. Shift memfokuskan dakwahnya kepada remaja dewasa laki-laki dan perempuan dengan rentan usia 15 – 27 tahun dengan alasan karena pemuda memiliki massa yang banyak, mudah menyerap ilmu, dan menjadi agen perubahan di masa mendatang.

Komunitas Shift Gerakan Pemuda Hijrah juga aktif berdakwah melalui media sosial seperti instagram dengan mengunggah video dengan visualisasi yang disamakan dengan konten yang berupa potongan ceramah singkat berdurasi 60 detik dari Ustadz Hanan Attaki. Tak hanya itu, Gerakan Pemuda Hijrah juga rutin membuat kajian yang dapat diikuti oleh seluruh kalangan yang berlokasi di Masjid Raya TSM di jalan Gatot Subroto, Bandung. Setiap hari Rabu dan Sabtu, pukul 18.30 WIB atau setelah ibadah shalat Maghrib. Selain kajian di Masjid Raya TSM, Shift Gerakan Pemuda Hijrah juga tetap aktif menggelar kajian di Masjid dan juga sekretariat Shift, yaitu Masjid Al – Lathiif Bandung, ataupun di tempat – tempat lain yang telah dijadwalkan oleh pengurus dari Gerakan Pemuda Hijrah.

Menurut Ramayulis (2013:35) mengungkapkan bahwa “manusia memiliki kebutuhan yang penting dalam kehidupannya yaitu kebutuhan akan keagamaan walaupun tidak disadarinya sehingga hal tersebut membuat manusia disebut sebagai makhluk beragama (Homo Religius)”. Maka Gerakan Komunitas Pemuda Hijrah berperan aktif dalam mengajak orang-orang khususnya anak muda untuk semakin dekat kepada Allah SWT dan membuat mereka bergaul pada jalur agama Islam.

(3)

3

Gerakan keagamaan Islam telah ada sejak sebelum masa kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Misalnya gerakan keagamaan dari organisasi Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 1912 yang didirikan oleh KH. Ahmdad Dahlan. Dan gerakan keagamaan lainnya yaitu dari organisasi Nahdlatul Ulama yang berdiri pada tahun 1926 yang di dirikan oleh KH. Mohammad Hasyim Asy’arie.

Munculnya organisasi keagamaan bertujuan untuk mengakomodasi dan mewadahi terdapatnya keanekaragaman corak berpikir, kepentingan, orientasi, dan tujuan para penganut agama tersebur. Dalam rangka mempertahankan keberadaannya, setiap organisasi keagaman pun akan membangun jaringan sosialnya melalui pengembangan kelembagaan dan kegiatan kemasyarakatan.

Organisasi-organisasi keagamaan pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Perbedaan itu antara lain berkaitan dengan cara pandang atau penafsiran mereka terhadap soal-soal keagamaan dan bidang perhatian (sosial, ekonomi, dan politik). Perbedaan inilah menyebabkan banyaknya tipe organisasi keagamaan dalam masyarakat.

Gerakan keagamaan, atau organisasi keagamaan saat ini banyak diperhatikan oleh berbagai kalangan yang sadar akan pentingnya menyebarkan agama Islam.

Dan yang paling banyak saat ini adalah dari kalangan kaum muda yang sedang mencari jati dirinya. Kaum muda sebagai generasi penerus bangsa sangatlah diperlukan dalam mengajak dan membangun kesadaran masyarakat tentang aturan- aturan dan perintah yang telah diterapkan dalam agama Islam. Salah satu organisasi atau komunitas keagamaan yang didominasi oleh kaum muda yang berkomitmen

(4)

4

dalam menyebarkan dakwah Islam adalah komunitas Pemuda Hijrah di Kota Bandung.

Dakwah sebagai menyampaikan proses menyampaikan ajaran agama dengan tujuan untuk mengajak dan menuntun orang-orang mengerjakan kebaikan sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Pengertian dakwah

“ialah sebagai proses mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka untuk berbuat kejelekkan agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.”(Mahfudx, 2015). Dakwah sebagai upaya dalam mengajak pada kebajikan dan mencegah dari yang munkar terkandung dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104 : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Ayat di atas menerangkan bahwa Allah memerintahkan hendaklah diantara manusia ada kelompok yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dalam kegiatan berdakwah, kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan terutama pada saat menyampaikan isi dakwah. Dengan demikian dakwah dapat tersampaikan dan sasaran dakwah dapat dengan mudah memahami isi serta pesan dakwah.

Dalam hal menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, pondok pesantren dari dulu mempunyai peranan penting bagi anak-anak penerus bangsa. Namun saat ini banyak orang beranggapan bahwa, pondok pesantren hanyalah sebuah lembaga pendidikan yang kurang dalam pelajaran masalah kompetensi dunia kerja, hanya mempelajari kitab-kitab klasik saja. Dan output-nya

(5)

5

hanya melahirkan orang-orang yang memenuhi atau mengisi masjid-masjid saja, sedikit yang menjadi sorotan sebagai percontohan di masyarakat.

Maka dari itu masalah muncul dalam lingkungan sehari-hari. Para pemuda di Kota Bandung khususnya, merasa ingin mempelajari ilmu agama Islam yang instan, gampang dan mudah dicerna bahasanya. Dengan hadirnya kajian di Komunitas Pemuda Hijrah, para pemuda lebih memilih mencari ilmu di kajian Pemuda Hijrah. Karena alasan mencari ilmu agama di pondok pesantren terlalu lama, tidak bisa instan dan terlalu formal. Sementara mencari ilmu agama di Komunitas Pemuda Hijrah sangatlah asik, pembahasannya tidak terlalu formal, bergaya bahasa anak muda dan gampang di cerna oleh berbagai kalangan anak muda. Dari situlah dakwah Komunitas Pemuda Hijrah lebih diminati anak muda di Kota Bandung.

Dalam upaya mengajak anak muda untuk datang dalam kajiannya, pengurus Komunitas Pemuda Hijrah menggunakan media sosial sebagai sarana menyampaikan informasi kajian. Hal tersebut dikarenakan media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan anak muda pada masa kini. Selain itu hampir semua anak muda saat ini memiliki media sosial baik itu Instagram, Facebook, Line, WhatsApp, dan lain sebagainya. Selain media sosial, ajakan yang mereka lakukan juga melalui poster dengan desain gaya anak muda yang lebih up-to-date.

Selanjutnya agar pesan-pesan yang dimaksudkan dapat diterima oleh anak muda, pengurus Komunitas Pemuda Hijrah menggunakan tema-tema kajian yang lebih ringan dan sedang digandrungi oleh anak muda, contohnya tema taubat yang berjudul “Surat Cinta Pengantar Taubat” yang di bawakan oleh Ustadz Rahmat

(6)

6

Baequni di masjid Al-lathif. Ditambah lagi dengan gaya bicara dan bahasa ustadz yang mengisi kajian pun mengikuti tren anak muda. Menurut penulis hal menarik dari penelitian yang dilakukan pada Komunitas Pemuda Hijrah ialah komunitas ini muncul sebagai gerakan dakwah yang fokus kepada anak muda agar menjadi pemuda dan pemudi yang tepat “gaul” tetapi tidak melupakan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Hal tersebut sesuai slogan yang tercantum pada semua media sosial milik Komunitas Pemuda Hijrah, yaitu “banyak main, banyak ibadah, sedikit dosa”.

Selain itu, dikarenakan target dakwah Komunitas Pemuda Hijrah ini ialah anak muda maka pesan- pesan dakwah dibuat dan dikemas sesuai dengan usianya agar menarik bagi mereka. Misalnya undangan kajian melalui poster yang dikemas secara menarik dan kemudian di bagikan melalui media sosial, atau tema-tema kajian yang disajikan merepresentasikan kehidupan anak muda seperti Surat Cinta Pengantar Taubat, Miracle Of Istighfar, Light and Dark Side, dll.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tentu ada hal yang bisa dikaji mengenai fenomena kajian Pemuda Hijrah di Kota Bandung. Tentang bagaimana cara Komunitas Pemuda Hijrah menjadi wadah para pemuda di Kota Bandung dalam belajar ilmu agama. Maka penulis melakukan sebuah penelitian dengan judul

“Analisis Studi Deskriptif Mengenai Kajian Pemuda Hijrah Kota Bandung Dalam Memenuhi Kebutuhan Ilmu Agama”.

1.2 Fokus Penelitian

Penulis membatasi penulisan penelitian ini pada fenomena yang marak di Kota Bandung, yaitu tentang kajian yang di adakan oleh Komunitas Pemuda Hijrah

(7)

7

di Kota Bandung. Pembatasan ini dilakukan agar penelitian menjadi fokus, terarah, serta mempermudah dalam proses pencarian data. Selain itu, pembatasan masalah ini berguna untuk menghindari perluasan pembahasan yang tidak berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang ketertarikan para pemuda di Kota Bandung untuk mengikuti kajian Pemuda Hijrah?

2. Bagaimana bentuk komunikasi yang dilakukan Komunitas Pemuda Hijrah saat melakukan kajian ?

3. Bagaimana feedback Jemaah kajian di Komunitas Pemuda Hijrah setelah mengikuti kajian ?

1.4 Tujuan penelitian

Berdasarkan batasan serta rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang ketertarikan para pemuda di Kota Bandung untuk mengikuti kajian Pemuda Hijrah

2. Untuk mengetahui bentuk komunikasi yang dilakukan Komunitas Pemuda Hijrah saat melakukan kajian

3. Untuk mengetahui feedback Jemaah kajian di Komunitas Pemuda Hijrah setelah mengikuti kajian

Referensi

Dokumen terkait

Di pelabuhan al-jar, khalifah umar juga memerintahkan untuk membangun gudang yang digunakan untuk menyimpan makanan dan hal-hal lain yang dating dari mesir yang disebut dengan Dar al