• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dan penggunaan media sebagai garda terdepan dalam komunikasi model baru, tidak lagi hanya sekedar berperan sebagai kanal menyampaikan pesan dan menyerap informasi, tetapi lebih jauh berperan dalam mempengaruhi persepsi dan perilaku publik, mempengaruhi pengambilan keputusan institusi, kelompok masyarakat dan turut andil dalam pengembangan kesadaran kolektif opini publik. Lebih ekstrim Aylin Manduric dalam tulisannya “Sosial Media as a tool for information warfare” menyatakan bahwa media sosial sebagai senjata pemusnah massal dan pemicu timbulnya konflik, berperan sebagai senjata kata-kata yang mempengaruhi hati dan pikiran audiens yang ditargetkan.

Perkembangan era digital dengan masifnya penggunaan internet sebagai media baru (new media), membawa konsekuensi pergeseran karakter khalayak menjadi audience, khalayak tidak lagi obyek pasif, namun dapat berperan menjadi produsen informasi, masyarakat sebagai khalayak tidak lagi pada posisi obyek yang ditentukan media massa arus utama, tetapi lebih jauh dapat berperan memproduksi berita dan membentuk opini publik via platform media sosial.

Sekretaris Kabinet Republik Indonesia mengatakan Inovasi teknologi dengan pemanfaatan media digital menjadikan arus informasi mengalir dengan deras dan

(2)

cepat, pola-pola komunikasi linier mulai digantikan dengan pola-pola komunikasi simetris, real time melintas batas ruang dan waktu, dengan mengedepankan kecepatan, sekaligus menandakan pola komunikasi dewasa ini sesungguhnya telah memasuki fase interactive communication era, sebagaimana katagorisasi Everett M Rogers, fase lebih lanjut dari pengembangan era telekomunikasi dengan menjadikan penggunaan internet sebagai media baru (new media).

Peran media digital termasuk media masa memiliki kekuatan untuk mengubah pola pikir khalayak terkait informasi yang dipublikasikan mampu menjalankan fungsi yang sama dengan komunikasi massa, di antaranya untuk menginformasikan (to inform), untuk mendidik (to educate), dan untuk menghibur (to entertain). Menurut Undang-Undang no. 40 tahun 1999 tentang Pers, bahwa fungsi pers adalah untuk menginformasikan, mendidik, menghibur, dan melakukan pengawasan sosial (social control) baik pada perilaku publik maupun pada penguasa.

Menurut KOMINFO Repulik Indonesia pemanfaatan media digital berperan dalam mengoptimalkan nilai tambah ekonomi dan membangun sinergi antar segenap komponen bangsa, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, ditengah persaingan antara bangsa yang semakin tajam, dampak positip media digital, antara lain terlihat dari bergeraknya aktivitas ekonomi rakyat, disektor pariwisata tidak lagi didominasi oleh koorporasi besar, namun berkembang desa wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal, peningkatan dalam penerimaan informasi masyarakat hingga kepedesaan, dan lainnya.

(3)

Di Indonesia, media sosial berupa jejaring sosial berkembang sangat masif menjadi sumber informasi yang paling banyak diakses oleh masyarakat. Realita yang terjadi, informasi apapun sangat cepat menjadi viral dalam sekejap saja. Dengan satu klik dan share akan langsung menyebar secara masif.

Kita sangat sering menjumpai pada media sosial kita sendiri, tiap waktu berdatangan informasi baik yang positif dan memotivasi, maupun yang mengkritik, menghasut, dan menyudutkan salah satu pihak, bahkan kerap kali bernuansa SARA.

Sangat sedikit pengguna yang mengetahui apakah informasi yang diterima dan kemudian dibagikan tersebut merupakan fakta dan realita ataukah justru informasi palsu yang menyesatkan (hoax). Meskipun demikian, cukup banyak pengguna yang menganggap informasi tersebut benar dan langsung membagikannya kepada yang lain. Situasi yang demikian terjadi berulang-ulang, dari satu pengguna ke pengguna lain, bahkan banyak pula yang hanya membaca judulnya yang menarik, menggelitik, unik, dan bombastis tanpa membaca keseluruhan konten untuk selanjutnya diklik dan share.

Sebuah informasi dapat tersampaikan dengan cepat melalui media. Bahkan peneliti-peneliti komunikasi terdahulu telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pemikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki keperkasaan dalam memengaruhi masyarakat, teristimewa pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa. Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Pada dasarnya, media massa memiliki fungsi penghantar dalam menyebar berbagai macam pengetahuan,

(4)

menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan publik yang dapat dijangkau segenap anggota masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan murah, hubungan atas pengirim dan penerima seimbang dan sama, serta mampu menjangkau lebih banyak orang daripada institusi lainnya.

Area Traffic Control System (ATCS) Kota Bandung adalah suatu sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pada suatu kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui optimasi dan koordinasi pengaturan lampu lalu lintas di setiap persimpangan.

Fungsi dari Area Traffic Control System atau ATCS ini adalah mengatur waktu sinyal di persimpangan secara responsif dan terkoordinasi, memberikan waktu hijau pada kendaraan yang memiliki prioritas seperti ambulance, pemadam kebakaran, VVIP dan lain-lain, menyampaikan informasi kondisi lalu lintas dan alternatif lintasan, menyediakan rekaman data lalul lintas, kejadian kecelakaan dan kejadian lainnya di persimpangan menggunakan media digital audio dan visual.

Area Traffic Control System menggunakan media Audio dan Visual sebagai media informasi dalam memberikan imbauan pada masyarakat di persimpangan jalan raya Kota Bandung. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Dengan menggunakan media audio visual untuk merangsang panca indera manusia yaitu mata dan telinga agar mendapatkan informasi yang terjadi dan di rekam oleh Area Traffic Control System. Dengan adanya media audio visual membantu pengunjung untuk lebih memahami informasi mengenai keadaan lalu lintas di persimpangan jalan dengan lebih interaktif. Media informasi di Area Traffic Control System sebagai alat

(5)

komunikasi untuk mengumpulkan sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi. Informasi yang paling banyak di Area Traffic Control System ini adalah mengenai kondisi lalu lintas di persimpangan jalan kota bandung.

Salah satu pemanfaatan media digital dalam informasi adalah pada tugas tambahannya Dinas Perhubungan kota Bandung yaitu Area Traffic Control System (ATCS), komunikasi yang digunakan dalam memberikan informasi pada masyarakat adalah komunikasi menggunakan media sosial. Dengan menggunakan media audio microfon dan visualnya adalah camera cctv yang sudah terpasang di setiap perempatan jalan raya, Operator dari pihak ATCS membuat konten yang unik dalam menginformasikan tentang tertib berlalu lintas di kota Bandung yang di share melalui media sosial langsung mendapat respone baik dari masyarakat. Karena hal yang di share dari pihak ATCS sendiri mudah diterima masyarakat dengan konten menghibur dan memiliki makna informasi lalu lintas di dalamnya.

Sumber : Instagram Area Traffic Control System Dishub kota Bandung (@atcs.kotabandung) https://instagram.com/atcs.kotabandung?igshid=v5jzzidpx4vp

Gambar 1.1 Tampilan Konten Dalam Instagram @atcs.kotabandung

(6)

Gambar diatas merupakan informasi lalu lintas berupa konten kreatif yang diunggah di lama instagram @atcs.kotabandung. konten di visualilasasikan dari pengambilan file audio dan video kejadian langsung di lapangan yaitu persimpangan jalan raya kota Bandung dan di sunting untuk konten sesuai tema-tema kreatif dan menyelaraskan dengan momentum yang sedang populer di masyarakat.

Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai penggunaan media komunikasi berupa audio dan visual Area Traffic Control System dalam memberikan Informasi pada masyarakat.

Penulis telah melakukan riset terdahulu pada tanggal 30 April 2019 di kantor Area Traffic Control System Dinas Perhubungan Kota Bandung tepatnya berada di kawasan balai Kota Bandung dan menemukan permasalahan yakni tentang kurangnya kesadaran masyarakat terutama kaum milenial terhadap disiplin berkendara dan mematuhi rambu lalu lintas di Kota Bandung. dan hal tersebut dapat dengan jelas terlihat dan terekam dengan media yang ada di Area Traffic Control System berupa media digital Audio Visual.

Berdasarkan hal diatas peneliti akan melakukan penelitian tentang

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA MASYARAKAT”.

(7)

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka fokus penelitian ini adalah :

1. Proses dan hasil dalam pemanfaatan menggunakan media audio visual oleh Area Traffic Control System Dinas Perhubungan kota Bandung dalam memberikan Informasi pada masyarakat.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Dari fokus penelitian, peneliti tertarik untuk memperjelas penelitiannya dengan cara membuat pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana peran Area Traffic Control System dalam meberikan informasi pada masyarakat melalui media audio visual ?

2. Bagaimana menentukan isi pesan media audio visual Area Traffic Control System agar menarik masyarakat dalam memberikan informasi imbauan pada masyarakat ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran dari Area Traffic Control System dalam meberikan informasi pada masyarakat melalui media audio visual.

2. Untuk mengetahui menentukan isi pesan media audio visual Area Traffic Control System agar menarik masyarakat dalam memberikan informasi sosialisasi dan imabauan.

(8)

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat, anatara lain:

1.4.1. Manfaat Akademis

Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai pemanfaatan media audio visual dari Area Traffic Control System Dinas Perhubungan kota Bandung dalam memberikan informasi dan sosialisasi pada masyarakat.

1.4.2. Manfaat Praktis

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan penggambaran bagaimana kinerja audio visual dan operator dari Area Traffic Control System Dinas Perhubungan kota Bandung dalam menjalankan pekerjaan tambahannya yaitu memberikan informasi lalu lintas dan imbauan pada masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana kritik dan saran Area Traffic Control System Dinas Perhubungan kota Bandung.

1.4.3. Manfaat Sosial

Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menunjukan kepada publik bagaimana keseharian dan kinerja dari Area Traffic Control System dalam memberikan informasi kepada publik agar bisa menerima informasi dengan benar dan memiliki penilaian kritis terhadap berita atau informasi yang disampaikan melalui media massa elektronik maupun media sosial.

(9)

1.6 Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi penelitian agar terfokus dan mudah dipahami, diantaranya : 1. Berfokus untuk mengetahui proses dalam penggunakan media audio visual

dalam memberikan informasi dan sosialisasi Area Traffic Control System.

2. Berfokus untuk memahami pemanfaatan dan hasil dari media audio visual di Area Traffic Control System Dinas Perhubungan kota Bandung sebagai media informasi dengan jelas.

3. Berfokus pada cara merealisasikan dan memaksimalkan isi pesan menggunakan media audio visual dalam informasi dan sosialisasi untuk menciptakan masyarakat tertib lalu lintas oleh Area Traffic Control System.

Referensi

Dokumen terkait

ZiZa disputed that its defective application was a nullity, since it notified the Department of ZiZa’s intention to convert its unused old-order right to a new-order prospecting right