1 1.1. Latar Belakang Masalah
Housekeeping merupakan bagian dari departemen yang ada di hotel bertujuan untuk mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar rumah (hotel) tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan bagi penghuni atau tamu yang menginap (Nawar, 2002:2).
Kinerja housekeeping di hotel perlu di evaluasi, hal ini bertujuan agar kinerja dari karyawan dapat sesuai dengan tujuan organisasi. Penilaian kinerja dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti evaluasi terhadap tujuan organisasi dan pengembangan tujuan organisasi (Badriyah, 2015).
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya (Mangkunegara, 2013). .
Fabu Hotel merupakan salah satu perusahaan yang masih melakukan sistem penilaian karyawan dengan Microsoft excell. Kendala yang dihadapi ketika penilaian kinerja karyawan khususnya pada bagian housekeeping adalah kesulitan dalam mencari karyawan terbaik dimana banyak kriteria yang harus dipertimbangkan seperti hotel knowledge, absensi, grooming, greeting, perilaku, team work, inisiatif, dan kualitas kerja. Seringkali ditemukan kesalahan
perhitungan sehingga mengakibatkan karyawan yang dipilih sebagai karyawan terbaik tidak sesuai fakta yang ada. Adapun maksud pemilihan housekeeping terbaik adalah untuk memotivasi setiap karyawan khususnya bagianhousekeeping untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan hotel sehingga pelanggan bisa merasa nyaman menginap di Fabu Hotel .Untuk memecahkan kendala-kendala tersebut, penulis membuat suatu sistem penunjang keputusan yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga pemilihan the best houskeeping dapat dihasilkan secara obyektif.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.
SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif (Djamain & Christin, 2015).
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam aplikasi SPK adalah TOPSIS. TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternative pilihan yang merupakan alternative yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarakEuclidean(Kusumadewi, 2017).
Sistem penunjang keputusan yang diusulkan pada penelitian ini yaitu aplikasi berbasis Android. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka (Nazruddin, 2014). Dengan berbasis android, dapat mempermudah bagi pengguna dalam menggunakan aplikasi ini.
Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh dalam penelitian yang berjudul, “Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan The Best Housekeeping Menggunakan Metode Topsis Berbasis Android ”.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Bagaimana mempermudah proses pemilihan dalam menentukan the best housekeepingberdasarkan parameter atau kriteria yang telah ditetapkan.
2. Bagaimana membangun suatu aplikasi mobile yang dapat dijadikan sebagai alat bantu bagi pihak manajemen dalam pemilihanthe best housekeeping.
3. Bagaimana menerapkan metode TOPSIS dalam pengambilan keputusan dalam menentukan pemilihanthe best housekeepingsehingga lebih akurat.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Mempermudah proses pemilihan dalam menentukan the best housekeeping berdasarkan parameter atau kriteria yang telah ditetapkan.
2. Membangun suatu aplikasimobileyang dapat dijadikan sebagai alat bantu bagi pihak manajemen dalam pemilihanthe best housekeeping.
3. Menerapkan metode TOPSIS dalam pengambilan keputusan dalam menentukan pemilihanthe best housekeepingsehingga lebih akurat.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam mencapai kelulusan Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Informatika di Universitas BSI Bandung.
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan meliputi teknik pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Observasi
Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan mengenai mekanisme penilaian karyawan yang saat ini sedang berjalan, dan mencatat kendala-kendala yang ada dalam perusahaan tersebut.
2. Wawancara
Pada tahap wawancara, penulis melakukan tanya jawab langsung kepada supervisor mengenai penilaian kerja yang sedang berjalan saat ini untuk mengetahui kendalanya dan dapat memberikan solusi alternatif untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
3. Studi Kepustakaan
Pada tahap ini penulis mencari sumber dari berbagai jurnal dan buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
1.4.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan aplikasi yang penulis gunakan disini adalah waterfall. Menurut Rosa dan Shalahudin (2014:28) menjelaskan tentang metode pengembangan sistem yaitu waterfall. Metode air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classiclife cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup terurut mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan pemeliharaan.
Tahapan modelWaterfall:
1. Analisis Kebutuhan
Tahap analisis dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan sistem agar dapat dipahami sistem seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Dalam hal ini, penulis menganalisa permasalahan yang ada dan menangkap kebutuhan-kebutuhan mengenai penilaian kinerja dibagian housekeepingyang diperlukan untuk perancangan aplikasinya.
2. Desain
Tahap desain adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program sistem penunjang keputusan pemilihan the best housekeeping termasuk struktur data, arsitektur sistem, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan sistem dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
3. Pengkodean
Pada tahap pengodean, desain harus ditranslasikan ke dalam program sistem. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sistem penunjang
keputusan pemilihan the best housekeeping sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Tahap pengujian fokus pada sistem penunjang keputusan pemilihan the best housekeeping dari segi logika dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan sistem penunjang keputusan pemilihan the best housekeepingmengalami perubahan ketika sudah dikiriman keuser. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau sistem harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan memiliki ruang lingkup tersendiri yaitu:
1. Aplikasi ini hanya digunakan di Fabu Hotel.
2. Aplikasi ini hanya menentukan penilaian pada bagian housekeeping.
3. Pengguna aplikasi ini hanyasupervisor housekeepingyang bertugas melakukan penilaian karyawan.
4. Metode penilaian karyawan menggunakan metode topsis.
5. Aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman Java.
6. Aplikasi ini berbasis Android.