BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri e-commerce terus berkembang di seluruh dunia, contoh negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat, yaitu Indonesia, Meksiko, Filipina, Kolombia, Uni Emirat Arab, Vietnam, Arab Saudi, Israel, India dan Tiongkok.
Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia sebesar 78%. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar dalam industri e-commerce dan masyarakat Indonesia sangat tertarik menggunakan teknologi e-commerce dalam melakukan transaksi jual-beli dan industri e-commerce di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat tiap tahunnya. Mumtahana, et al (2017) menyatakan bahwa e-commerce adalah cara bagi konsumen untuk dapat membeli barang yang diinginkan dengan memanfaatkan teknologi internet, pemanfaatan teknologi e-commerce dapat dirasakan oleh konsumen maupun oleh pelaku bisnis.
Peningkatan pengguna e-commerce di Indonesia merupakan peluang bagi marketplace. Semakin banyaknya marketplace di industri e-commerce akan memungkinkan konsumen lebih selektif dalam menentukan marketplace untuk digunakan dalam aktivitas jual-beli online. Oleh karena itu, marketplace harus menentukan strategi pemasaran yang tepat, karena marketplace yang bergerak di industri e-commerce dalam menentukan strategi pemasaran hampir memiliki
kesamaan satu sama lainnya. Salah satu strategi pemasaran yang perlu dilakukan adalah memperhatikan perilaku impulse buying konsumen dalam berbelanja, karena dalam kondisi tertentu konsumen akan melakukan perilaku impulse buying. Terdapat sepuluh marketplace terpopuler di Indonesia yaitu Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.ID, Orami, Bhinneka, Zalora dan Matahari. Shopee menempati urutan pertama di antara marketplace paling populer di Indonesia, sedangkan Matahari menempati urutan terakhir di antara marketplace paling populer di Indonesia. Berikut ini tabel 1.1 mengenai data pengunjung marketplace di Indonesia tahun 2020.
Tabel 1. 1 Data Pengunjung Marketplace Di Indonesia Tahun 2020
Nama Marketplace Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 Total Shopee 71.533.300 93.440.300 96.532.300 129.320.800 390.826.700 Tokopedia 69.800.000 86.103.300 84.997.100 114.655.600 355.556.000 Bukalpak 37.633.300 35.288.100 31.409.200 38.583.100 142.913.700 Lazada 24.400.000 22.021.800 22.674.700 36.260.600 105.357.100 Blibli 17.600.000 18.307.500 18.695.000 22.413.100 77.015.600 JD.ID 6.066.700 9.301.000 4.785.800 4.163.100 24.316.600 Orami 5.642.500 4.176.300 3.071.900 6.186.200 19.076.900 Bhinneka 4.450.000 3.804.800 2.803.800 4.442.600 15.501.200 Zalora 2.416.700 2.334.400 1.828.500 2.991.800 9.571.400 Matahari 1.533.300 2.197.200 1.119.800 1.788.100 6.638.400 Sumber : https://iprice.co.id/ , 2021
Berdasarkan tabel 1.2 data pengunjung marketplace di Indonesia tahun 2020, menjelaskan bahwa, Shopee sebagai marketplace memiliki jumlah pengunjung tertinggi sebesar 390.826.700 pengunjung dan marketplace memiliki jumlah pengunjung terendah adalah Matahari sebesar 6.638.400 pengunjung. Shopee selama Kuartal 1 – Kuartal 2 terus mengalami peningkatan jumlah pengunjung, hal ini tentu akan meningkatkan kemungkinan konsumen melakukan perilaku
bahwa impulse buying adalah suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya, atau keputusan pembelian dilakukan pada saat berada di dalam toko, sedangkan Tarigan, et al (2019) menyatakan bahwa impulse buying adalah tindakan pembelian yang dilakukan konsumen dimana sebelumnya belum ada rencana untuk membeli tersebut, konsumen melakukan impulse buying tidak berpikir untuk membeli suatu produk atau merek tertentu. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi perilaku impluse buying yaitu shopping lifestyle dan sales promotion. Telah dilakukan penelitian mengenai faktor tersebut, penelitian Asriningati dan Wijaksana (2019) menyatakan bahwa shopping lifestyle berpengaruh terhadap impulse buying dan Felita dan Oktivera (2019) menyatakan bahwa sales promotion berpengaruh terhadap impulse buying.
E-commerce turut merubah gaya hidup konsumen dalam berbelanja, yang semula berbelanja secara konvensional menjadi berbelanja secara online karena berbelanja melalui e-commerce dapat membuat konsumen lebih efisien, menghemat waktu, dan hanya perlu mengklik barang yang dibeli untuk mengantarkannya ke pembeli, sehingga menjadikan e-commerce sebagai gaya hidup belanja konsumen modern dalam memenuhi kebutuhan. Banyaknya ketersediaan produk dan produk yang selalu mengikuti trend yang diberikan Shopee dapat mendukung gaya hidup berbelanja konsumen Indonesia, sehingga memicu perilaku impulse buying konsumen dalam berbelanja online. Asriningati dan Wijaksana (2019) menyatakan bahwa shopping lifestyle mengacu pada pola konsumsi yang mencerminkan seseorang tentang bagaimana cara menghabiskan
waktu dan uang untuk berbelanja, demi memenuhi gaya hidup yang bersifat konsumtif.
Tujuan strategi sales promotion yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk mengkomunikasi produk kepada konsumen potensial serta mendapatkan respon yang positif dari konsumen, perusahaan harus memberikan berbagai macam rencana promosi yang menarik, konsumen akan merasakan aktivitas belanja yang lebih menyenangkan sehingga diharapkan dapat meningkatkan perilaku impulse buying konsumen. dalam hal ini beberapa kegiatan sales promotion yang dilakukan oleh Shopee sehingga dapat menyebabkan perilaku impulse buying konsumen yaitu voucher gratis ongkir, cashback pembelian, bonus packs, flash sale, free premium gift dari star seller, permainan goyang shopee, promo harga dan kode promo. Poluan, et al (2019) menyatakan bahwa sales promotion merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi penjualan pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk atau jasa kepada pasar sasaran untuk segera melakukan suatu tindakan. Berdasarkan pembahasan di atas, maka penelitian ini mencoba mengkaji mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku impulse buying konsumen dengan menguji dengan variabel shopping lifestyle dan sales promotion. Melihat fenomena yang terjadi di atas maka penting untuk meneliti lebih jauh mengenai “Pengaruh Shopping Lifestyle Dan Sales Promotion Terhadap Impulse Buying Pada Shopee”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah shopping lifestyle memengaruhi impulse buying pada Shopee ? 2. Apakah sales promotion memengaruhi impulse buying pada Shopee ?
3. Apakah shopping lifestyle dan sales promotion memengaruhi impulse buying pada Shopee ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai fenomena dan permasalahan yang ada di Shopee. Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh shopping lifestyle terhadap impulse buying pada Shopee
2. Untuk menganalisis pengaruh sales promotion terhadap impulse buying pada Shopee
3. Untuk menganalisis pengaruh shopping lifestyle dan sales promotion terhadap impulse buying pada Shopee
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak antara lain:
1. Manfaat secara teoritis, yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran/menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang pemasaran khususnya mengenai impulse buying khususnya pada Shopee.
2. Manfaat secara praktis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam upaya peningkatan perilaku impulse buying konsumen Shopee khususnya melalui shopping lifestyle dan sales promotion, sehingga perusahaan bisa meningkatkan faktor yang akan mempengaruhi perilaku impulse buying di kemudian hari.
1.5 Batasan Penelitian
Agar pembahasan hasil penelitian ini tidak terlalu luas, maka penting adanya batasan masalah. Dalam penelitian ini batasan-batasan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini meneliti pengaruh shopping lifestyle dan sales promotion berpengaruh terhadap peningkatan impulse buying pada Shopee
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel konsumen Shopee di Bandar Lampung
1.6 Sistematika Penulisan Penelitian BAB I PENDAHULUAN
BAB I berisi mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II berisi landasan teori merupakan acuan/kerangka berpikir untuk memecahkan masalah.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III berisi desain penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian dan teknik analisi data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis terhadap data yang telah diperoleh dari pelaksanaan penelitian, berupa pengujian model dan pengujian hipotesis.
BAB V SIMPULAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil pembahasan, keterbatasan dan implikasi kepada pihak-pihak yang berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN