• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab i pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab i pendahuluan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terlepas dari lingkungannya, proses pendidikan di Indonesia selalu berhubungan satu sama lain. Tujuan pendidikan seharusnya berdampak positif pada makhluk hidup dan lingkungan. Namun, pada saat ini, meningkatnya kerusakan lingkungan, yang berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya, merupakan tanda banyak masalah lingkungan. Ini adalah akibat dari tindakan manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan tanpa batas. Karena terkait dengan perilaku manusia atau keadaan sumber daya alam dan lingkungan yang cenderung tidak peduli, pendidikan karakter sikap peduli lingkungan harus ditekankan sejak dini.

Semua orang diwajibkan untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Republik Indonesia No.23 tahun 1997. Tuhan memberi manusia hikmah untuk mengubah sifat dasar mereka yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Mereka harus berubah menjadi orang yang sadar lingkungan, menyadari bahwa mereka adalah bagian dari lingkungan, dan memiliki sikap untuk memeliharanya.

Semua orang harus menyadari bahwa keseimbangan ekosistem yang ideal hanya dapat memberikan lingkungan yang nyaman dan layak huni. Keberlanjutan kehidupan manusia sangat bergantung pada kepedulian setiap individu terhadap kondisi dan kualitas lingkungan. Pendidikan adalah cara terbaik untuk

(2)

menanamkan nilai-nilai kehidupan pada lingkungan. Sikap peduli lingkungan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk melestarikan, mencegah, dan memperbaiki lingkungan alam. Menanamkan sikap ini dalam pelajaran biologi adalah salah satu cara. Biologi bukan hanya kumpulan ide, prinsip, dan data; itu adalah proses penemuan. Pembelajaran biologi adalah proses mencari tahu tentang alam. Biologi adalah bidang yang menyelidiki konstruksi (pikiran) manusia berdasarkan pengalaman, pemikiran, dan penyesuaian dengan lingkungannya. Pada dasarnya, ilmu biologi dapat memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, terutama masalah lingkungan.

Dalam wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII di SMPN 8 Tanjungpinang pada tanggal 12 Juli 2022, ditemukan bahwa pendekatan pembelajaran interaktif, diskusi, eksperimen, dan peran semuanya digunakan. Meskipun metode dan model pembelajaran guru sangat beragam, siswa masih mendapatkan hasil belajar yang kurang optimal karena peserta didik menghadapi kesulitan dalam belajar biologi.Hal ini berdampak pada nilai IPA, terutama yang berkaitan dengan biologi siswa di kelas VII masih memiliki nilai rata-rata yang rendah, dengan nilai KKM kurang dari 50%.

Kesulitan yang dijumpai oleh guru saat ini yaitu peserta didik kesulitan dalam menghafal dan memahami materi Klasifikasi Makhluk Hidup yang mempunyai materi yang sangat padat. Peserta didik juga kesulitan dalam penyebutan dan penghafalan nama latin makhluk hidup. Hal ini menyebabkan hasil pembelajaran peserta didik rendah, jika hasil pembelajaran kurang optimal berarti pengetahuan peserta didik mengenai materi klasifikasi makhluk hidup juga kurang. Karena

(3)

pelajaran biologi termasuk materi klasifikasi makhluk hidup, selalu berkaitan dengan lingkungan sekitar, jika siswa tidak memahami materi pelajaran, siswa tidak akan tahu bagaimana melakukan pelestarian makhluk hidup, mencegah kepunahan makhluk hidup, dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh makhluk hidup itu sendiri.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dibutuhkan model pembelajaran alternatif yang memungkinkan siswa berpartisipasi sebanyak mungkin dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, metode yang tepat harus dipilih karena setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Model pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu metode yang dapat digunakan. Model pembelajaran baru yang disebut pembelajaran berbasis proyek menekankan pembelajaran konstektual melalui kegiatan yang kompleks. Pembelajaran berbasis proyek adalah ketika proyek digunakan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran proyek ini dipilih karena melibatkan siswa dalam masalah yang rumit dan nyata. Peserta didik memiliki kesempatan untuk memilih dan menentukan masalah atau masalah mana yang paling relevan bagi mereka. Dengan pembelajaran berbasis proyek, Adnyawati (2014: 3) menyatakan bahwa ini memungkinkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan siswa berpartisipasi lebih aktif dalam proses belajar. Selain itu, guru dapat menilai hasil kinerja siswa dari proyek. Selama pembelajaran ini, proyek scrapbook akan dilakukan.

Scrapbook adalah jenis kerajinan tangan yang terbuat dari beberapa lembar bahan bekas yang digabungkan dan dibukukan. Scrapbook, yang asal katanya berasal dari kata "scrap", sebenarnya merupakan lebih dari sekadar menempel dari

(4)

barang sisa. Ini juga merupakan seni menempelkan foto pada lembar kertas kosong.

Semula, scrapbook adalah seni menempelkan foto pada media kertas dan membuatnya menjadi karya kreatif. Orang biasanya melakukan kegiatan ini untuk mengisi waktu dengan menghias gambar atau foto dan kemudian memasukkan teks ke dalam buku memorabilia. Seiring perkembangan zaman, aktivitas ini juga dapat dilakukan dan dimanfaatkan dalam pendidikan. Berdasarkan pemahaman tentang scrapbook di atas, peneliti ingin membuat rencana proyek scrapbook yang dibuat

oleh siswa. Ada keyakinan bahwa penggunaan proyek ini akan meningkatkan pengetahuan peserta didik, yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi mereka. Ketika mereka lebih memahami tentang makhluk hidup dan alasan mengapa penting untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat, peduli lingkungan mereka akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pembelajaran berbasis proyek mempengaruhi sikap peduli lingkungan siswa dan hasil belajar mereka tentang materi klasifikasi makhluk hidup. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup, yang dipelajari pertama kali oleh siswa di kelas VII SMP. Materi ini dianggap sebagai materi yang penuh dengan isi dan hafalan. Secara umum, subjek Klasifikasi Makhluk Hidup mempelajari bagaimana mendeskripsikan berbagai makhluk hidup. Untuk membuat pemahaman tentang berbagai makhluk hidup menjadi lebih mudah, makhluk hidup dikelompokkan menjadi kelompok- kelompok yang disebut klasifikasi. Golongan terdiri dari makhluk hidup yang memiliki karakteristik yang sama atau berbeda.

Amanda (2014) melakukan penelitian yang berkaitan dengan metode proyek dan menemukan bahwa pembelajaran berbasis proyek mempengaruhi hasil belajar

(5)

siswa. Dalam kelas yang difasilitasi dengan metode ini, hasil belajar mereka 82,30% lebih tinggi daripada hasil belajar konvensional (74,94%). Selain itu, penelitian Wahida (2015) menemukan bahwa hasil belajar siswa ditingkatkan dengan pembelajaran berbasis proyek. Penelitian dengan judul "Pengaruh Proyek Scrapbook Terhadap Sikap Peduli Lingkungan dan Hasil Belajar Siswa pada Materi

Klasifikasi Makhluk Hidup untuk Kelas VII SMP" diperlukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis proyek diharapkan berkontribusi positif terhadap ketuntasan belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan proyek scrapbook terhadap sikap peduli lingkungan siswa?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan proyek scrapbook terhadap hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan proyek scrapbook terhadap sikap peduli lingkungan siswa.

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan proyek scrapbook terhadap hasil belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Berikut adalah mmanfaat dari penulisan tugas akhir ini:

(6)

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian dengan proyek scrapbook diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sikap peduli lingkungan mereka.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan referensi untuk pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa dan hasil belajar kognitif mereka.

3. Bagi peneliti

Fokus penelitian ini adalah pengetahuan dan pengalaman langsung yang dimiliki peneliti tentang persepsi sikap peduli ingkungan siswa dan hasil belajar kognitif mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data thitung>ttabel yaitu sebesar 3,774>2,449 dapat dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan pemanfaatan lingkungan

35 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian kesimpulannya ialah terdapat kontribusi yang signifikan pengetahuan lingkungan hidup terhadap sikap peduli lingkungan pada siswa kelas XII