1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, kesadaran Anak-anak tentang menjaga kesehatan mata semakin berkurang, banyak anak-anak yang kurang memahami pentingnya menjaga kesehatan mata. Hal ini sangat disayangkan sekali karena pentingnya anak-anak sadar akan kesehatan mata akan bisa membawa hal positif untuk mengurangi resiko terjadinya gangguan penglihatan.
Menurut WHO sebanyak 19 juta anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun diperkirakan mengalami gangguan penglihatan dan 12 juta di antaranya disebabkan oleh kelainan refraksi mata, suatu kondisi yang seharusnya mudah untuk di diagnosis dan diperbaiki. Gangguan penglihatan menjadi masalah yang mendapat banyak perhatian, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) (2017), diketahui bahwa penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi. Gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia mengalami peningkatan dengan prevalensi 1,5% dan tertinggi dibandingkan dengan angka kebutaan di negara–negara regional Asia Tenggara seperti Bangladesh sebesar 1%, India sebesar 0,7%, dan Thailand 0,3% (Fauzi, L., Anggorowati, L., & Heriana, C., 2016).
Banyak usaha yang di lakukan pemerintah untuk mensosialisasi tentang gangguan penglihatan kepada Masyarakat khususnya bagi anak-anak sekolah dasar yang sampai sekarang masih menjadi pertanyaan karena sudah
2
banyak upaya yang dilakukan seperti penyuluhan dari pihak kesehatan, pihak pemerintahan, pihak sekolah dan Mahasiswa namun belum berpengaruh atau belum menarik perhatian bagi anak-anak sekolah dasar karena kenyataanya masih banyak anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan dan tiap tahun selalu mengalami peningkatan. Untuk itu di perlukan salah satu cara yang mampu menarik perhatian sehingga pesan yang di sampaikan bisa diterima dan mudah dipahami anak-anak.
Infografis adalah salah satu cara baru dalam penyampaian informasi yang cukup efektif modern ini. Infografis merubah data-data teks menjadi mudah dimengerti lewat berbagai teknik visualisasi data yang menarik.
Infografis membantu publik luas untuk memahami konsep-konsep yang kompleks dengan lebih mudah dan cepat. Infografis adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafis. Lankow et al., (2014) menyatakan bahwa
“keunggulan komunikasi visual melalui infografis antara lain: visualisasi gambar mampu menggantikan penjelasan yang terlalu panjang, serta menggantikan tabel yang rumit dan penuh angka”
(Susetyo.H.Bahruddi.H.Windarti.T, 2015).
Infografis membutuhkan sejumlah informasi dalam bentuk tulisan atau angka dan kemudian diubah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu kombinasi gambar dan teks yang memungkinkan pembaca untuk cepat memahami suatu makna pesan ataupun gambar itu sendiri. Selain itu, bentuk diagram atau peta sendiri akan mempermudah peserta didik karena secara prinsip, otak manusia cenderung lebih mudah menyimpan data berupa gambar dibandingkan tulisan yang sangat menjenuhkan. Selain itu, penggunaan bahasa ataupun kalimat
3
yang disertai gambar yang lebih menarik juga sangat berpengaruh, sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan.
Oleh karena itu infografis adalah alat komunikasi visual yang dapat menyampaikan pesan secara singkat dan jelas dengan visual yang akan memudahkan anak-anak memahami isi pesan yang disampaikan tersebut.
Infografis ini juga memiliki daya tarik tersendiri, selain sebagai alat untuk menyampaikan pesan Infografis memiliki keunggulan dalam hal visual yang dipakai untuk membantu dalam penyampaian pesan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas tentang media infografis yang cukup efektif dan gangguan penglihatan yang tiap tahun selalu mengalami peningkatan maka penulis tertarik untuk membuat media infografis tentang gangguan penglihatan untuk anak sekolah dasar di Maluku.
C. Tujuan Pembuatan Infografis
Pembuatan infografis ini bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi tentang gangguan penglihatan dengan menggunakan infografis sebagai alat untuk menyampaikan pesan tersebut secara visual agar anak-anak tertarik dan mudah untuk memahaminya.
2. Pembuatan media infografis tentang gangguan penglihatan ini, dengan penggunaan visual-visual yang informatif pada infografis, diharapkan bisa memudahkan anak-anak memahami pesan yang terkandung di dalamnya hanya dengan melihat illustrasi tersebut.
4
D. Batasan Ruang Lingkup Pembuatan Infogafis
Batasan ruang lingkup pembuatan infografis yaitu:
1. Rancangan yang akan di hasilkan
Yang di hasilkan dari rancangan ini adalah, informasi atau pesan yang berisi tentang gangguan penglihatan yang di kemas dalam bentuk infografis sebagai media penyampaian informasi tersebut
2. Media yang di gunakan mengimpletasikan karya tersebut di madding atau di dinding sekolah dasar.
E. Manfaat Pembuatan Media Infografis
Pembuatan media infografis bermanfaat bagi:
1. Guru sekolah dasar
Guru-guru sekolah dasar dapat mengetahui tentang fungsi dan kemudaan dalam mengguanakan media infografis dalam penyampaian pesan tentang gangguan penglihatan kepada anak-anak sekolah dasar.
2. Mahasiswa Refraksi Optisi
Dari fungsi infografis tersebut, mahasiswa refraksi optisi dapat melihat peranan dari infografis adalah membantu dalam memberikan informasi kepada siswa sekolah dasar yang di kemas dalam bentuk visual yang akan lebih mudah di pahami dan menarik perhatian anak sekolah dasar.