BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Low Vision adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat penglihatan 20/70 atau lebih buruk dan yang tidak dapat sepenuhnya dikoreksi dengan perawatan medis, pembedahan, atau kacamata konvensional. Tidak seperti kebutaan total, kebanyakan individu dengan low vision memiliki beberapa penglihatan yang berguna. Tetapi, ketika penglihatan memburuk, mereka yang terkena dampak sering kali merasa sulit untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupan sehari-hari — seperti membaca, mengenali wajah, memasak, mengemudi, dan membedakan warna. Low Vision , University of Michigan Health (2008)
Lalu vio (2020) menyatakan :
‘low vision dapat dikatakan sebagai disfungsi visual yang tidak dapat diperbaiki dengan pembedahan, pengobatan yang mencakup penurunan penglihatan dan berkurangnya bidang visual’
Sedangkan World Health Organization (WHO) tahun 1992 menyatakan :
‘Seorang dengan Low Vision merupakan orang yang mengalami kerusakan fungsi penglihatan setelah penatalaksanaan atau koreksi refraksi standar, dan mempunyai tajam penglihatan kurang dari 6/18 (20/60) terhadap persepsi cahaya atau lapang pandangan kurang dari 10 dari titik fiksasi.’
Dari tiga kutipan diatas dapat diketahui bahwa Low Vision merupakan salah satu gangguan penglihatan yang ketajam penglihatannya lebih rendah dari tajam penglihatan yang seharusnya. Juga dapat dikatakan keterbatasan penglihatan yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan. Tetapi dapat diperbaiki dengan terapi atau rehabilitasi menggunakan cara cara tertentu.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menemukan fakta di lapangan masih banyak penderita yang mengalami low vision tidak ditangani secara optimal karena kurangnya pengetahuan dan penyuluhan dari petugas kesehatan.
Sehubungan dengan fenomena masalah sersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Penanganan Rehabilitasi Pada Penderita Low Vision”. Disebabkan ada banyak cara yang dilakukan untuk penanganan rehabilitasi low vision. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik meneliti topik ini agar bisa dijadikan sebagai bahan edukasi, dan evaluasi perkemabangan alat untuk penanganan rehabilitasi pada penderita low vision.
Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literatur riview adalah survei artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang relevan dengan masalah tertentu, bidang penelitian, atau teori, sehingga memberikan deskripsi, ringkasan dan evaluasi kritis dari karya-karya tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, sebagai salah satu upaya untuk menambah edukasi serta wawasan mengenai Rehabilitasi Low Vision, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : “Bagaimana Gambaran Penanganan Rehabilitasi Pada Penderita Low Vision”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran penanganan rehabilitasi pada penderita Low Vision dari setiap metode metode yang diterapkan untuk penanganan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui evaluasi program penanganan rehabilitasi pada penderita low vision.
b. Untuk mengetahui penerapan metode penanganan rehabilitasi pada penderita low vision .
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil dari kajian litearur ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang gambaran penanganan rehabilitasi pada penderita Low Vision.
2. Manfaat Praktisi
a. Manfaat Bagi Mahasiswa
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang gambaran penggunaan rehabilitasi Low Vision.
b. Manfaat Bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi edukasi untuk masyarakat khususnya bagi penderita, mengenai penanganan rehabilitasi Low Vision juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan merawat penglihatan.
c. Manfaat Bagi Petugas Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, serta bahan edukasi bagi tenaga kesehatan baik praktisi atau akademisi sebagai upaya promotif dan preventif yang kemudian disampaikan ke masyarakat.
E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Masalah
Materi yang dibahas dalam kajian literature ini adalah gambaran penanganan rehabilitasi pada penderita Low Vision, yang berfokus pada metode dan proses yang diterapkan untuk rehabilitasi penderita Low Vision.
2. Ruang Lingkup Metode
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kajian literatur.
3. Ruang Lingkup Keilmuan
Dalam kajian literature ini menggunakan keilmuan Low Vision Klinik.