• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya akan sumber kekayaan hayati seperti tumbuhan-tumbuhan yang memiliki khasiat khusus sebagai obat dari penyakit tertentu. Masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan obat-obatan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun bahan mineral kemudian meramu dan meraciknya sendiri atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi sebelumnya atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama obat tradisional (Dalimartha,2007).

Kejibeling menjadi salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional antara lain batu ginjal, batu empedu, diabetes, ambeien, kolesterol, dan sembelit. Tumbuhan keji beling berkembang biak dengan baik pada tanah yang subur dan di tempat yang terbuka. Tumbuhan ini tumbuh pada ketinggian 1-1000 m diatas permukaan laut dengan curah hujan 2.500-4000 mm/tahun, dengan habitat tekstur tanah pasir sampai liat berkelembapan sedang.

Salah satu tempat yang menjadi penghasil tanaman keji beling adalah Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jaka, 2013)

Unsur-unsur yang terkandung dalam tanaman keji beling bersifat diuretik mampu menghancurkan gumpalan kolesterol dan memperlancar sekresi gula dalam darah, serta membantu memperlancar proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar (Chusnia,2010). Bagian tanaman yang sering digunakan adalah daun. Daun kejibeling memiliki kandungan kimia polifenol, flavonoid, katekin, alkaloid, kafein, dan tanin (Nurraihana &

Hanoon, 2013; Ismail et al., 2000).

Manfaat daun kejibeling untuk kesehatan sudah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Manfaat daun keji beling sendiri berguna untuk kesehatan disebabkan karena adanya kandungan didalamnya, yaitu flavonoid, polifenol, alkaloid, tanin, katekin dan kafein. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harrizul (2019) daun kejibeling mempunyai kandungan flavonoid 1,333%.Menurut International food research journal (2015) kandungan

(2)

2 flavonoid yang terdapat dalam daun keji beling mampu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat, payudara, dan usus besar pada tikus.

Kandungan flavonoid yang terdapat dalam tanaman dibagi menjadi sembilan golongan, yaitu golongan antosianin, pantosianidin, glavonol, glikofavlon, bifavlonil, khalkon, airin, flavon dan isoflavon. Kandungan flavonoid yang terdapat dalam daun keji beling adalah flavon dan isoflavon yang diketahui mempunyai sifat antikanker dan anti bakteri (Tian Yang, dkk, 2018)

Penelitian ini difokuskan pada karakterisasi daun kejibeling dengan melakukan pengujian parameter spesifik dan non spesifik. Parameter spesifik merupakan kandungan kimia kualitatif dan aspek kuantitatif kadar senyawa kimia yang bertanggungjawab langsung terhadap aktivitas farmakologis tertentu dan parameter yang diteliti dalam penelitian ini adalah parameter identitas dan parameter organoleptic. Sedangkan pengujian non spesifik merupakan segala aspek yang tidak terkaitan dengan aktivitas farmakologis secara langsung namum mempengaruhi aspek keamanan dan stabilitas ekstrak dan sediaan yang di hasilkan dan pada dapat parameter yang akan diteliti adalah kadar air dan kandungan flavonoid.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hasil uji parameter spesifik dan non spesifik pada karakterisasi daun keji beling yang diperoleh dari Kota Surakarta Jawa Tengah ?

1.3 Tujuan Penelitian A. Umum

Mengetahui hasil uji parameter spesifik dan non spesifik pada karakterisasi daun keji beling yang diperoleh dari Kota Surakarta, Jawa Tengah.

B. Khusus

a. Untuk mengetahui hasil analisis pada parameter identitas dan parameter organoleptik pada simplisia daun kejibeling (strobilanthes crispus bl) yang diperoleh di surakarta jawa tengah

(3)

3 b. Untuk mengetahui hasil analisispadapenetapan kadar air dan pemeriksaan kandungan flavonoid pada simplisia daun kejibeling (strobilanthes crispus bl) yang diperoleh di surakarta jawa tengah

1.4 Manfaat

A. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi serta wawasan mengenai hasil uji kararterisasi simplisia daun Kejibeling.

B. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat hasil yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.

1.5 Kerangka Konsep

Simplisia daun Kejibeling

Parameter spesifik : 1. Identitas 2. Organoleptik

Parameter non spesifik : Flavanoid

Tanin Fenol

Pengendandalian Mutu

Manfaat Flavanoid:

Terdapat flavon dan isoflavon yang diketahui mempunyai sifat antikanker dan anti bakter

Kandungan Flavanoid Kadar Air

10-25% (MMI) Flavon dan Flavonol

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perlu ditinjau sejauh mana kemampuan bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman keji beling dalam menghambat pertumbuhan beberapa mikroba patogen dan

Untuk mengkonfirmasi kemampuan antikanker yang dihasilkan oleh bakteri tersebut, dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji sitotoksisitas dan pengkajian

Berdasarkan uraian di atas, adanya kandungan senyawa flavonoid yaitu luteolin dalam tempuyung yang dapat menghambat prostaglandin yang merupakan mediator nyeri sehingga

Penelitian formulasi sediaan serum ekstrak blimbing wuluh dalam sistem niosom terhadap uji anti bakteri P.acne dan bakteri Staphylococcus aureus dalam sediaan serum

Mengetahui aktivitas antiradikal oleh fenol dan flavonoid dengan menetapkan kandungan senyawa fenol dan flavonoid dalam fraksi non polar ekstrak etil asetat daun dewandaru (

Saponin berfungsi sebagai anti hiperglikemik dengan cara mencegah pengambilan glukosa pada brush border di usus halus7 sedangkan flavonoid merupakan inhibitor alfa- glukosidase yang

memiliki kemampuan sebagai antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan anti-tumor.10 Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Rahardjo M dkk 2017, mengenai uji aktivitas

Anti streptolisin titer O ASTO merupakan tes darah yang dilakukan untuk mengukur antibodi terhadap streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri streptokokus.. Kadar ASTO lebih dari 160