• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kecelakaan kerja tidak hanya membahayakan jiwa pekerja tetapi juga dapat mencemari lingkungan sekitar yang akan berdampak pada kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. Pertamina menyadari sepenuhnya sebagai perusahaan pertambangan Migas serta panas bumi harus mengantisipasi resiko-resiko diatas dengan menerapkan norma-norma pelestarian lingkungan, norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu penerapan dan pengelolaan diharapkan dapat mengantisipasi resiko-resiko yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dimana akan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan kinerja K3LL.

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996, Bab III Pasal 3 ayat 1, menyatakan : “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem Manajemen K3”. Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang juga mempekerjakan lebih dari seratus pekerja sehingga harus menerapkan sistem manajemen K3 dan untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen K3LL disusun program implementasi atau elemen K3LL.

SMK3LL merupakan suatu sistem untuk mencapai dan meningkatkan kinerja operasi melalui upaya pengelolaan yang baik yang penerapannya diharapkan dapat mengatur dan mengendalikan dirinya guna mencapai tujuan operasi perusahaan yang aman, andal, efisien , dan berwawasan lingkungan.

Instalasi Pengapon yang berada di jalan Pengapon no.114 termasuk dalam wilayah kerja Unit Pemasaran IV Pertamina merupakan salah satu lokasi kerja yang bertugas melakukan penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM dan NBBM. Aktivitas yang berlangsung Insatalasi adalah saat kapal tanker merapat

(2)

2

kemudian menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke tangki timbun hingga BBM didistribusikan ke mobil tangki kemudian disalurkan ke konsumen. Selain itu Upms IV Pertamina juga bertanggung jawab atas segala aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan perbaikan sarana dan fasilitas pendukung lainnya.

UPms IV Pertamina Semarang telah menyusun kebijakan pelaksanaan program Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja, serta menciptakan tempat kerja yang aman. Untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan program SMK3LL perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya. Evaluasi terhadap aktivitas di lingkungan kerja harus dilakukan oleh Pertamina secara terpadu.

1.2. Perumusan Masalah

Adanya kecelakaan kerja yang terjadi di Instalasi, maka tingkat safety untuk pekerja harus di tingkatkan lagi. Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja, serta menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, efisien, dan produktif di Instalasi Pengapon maka diperlukan adanya penerapan program SMK3LL, yang merupakan suatu sistem untuk mencapai dan meningkatkan kinerja operasi melalui upaya pengelolaan yang baik yang penerapannya diharapkan dapat mengatur dan mengendalikan dirinya guna mencapai tujuan operasi perusahaan yang aman, andal, efisien , dan berwawasan lingkungan.

Kinerja Implementasi SMK3LL perlu dievaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana proses pencapaiannya. Dalam mengevaluasi proses implementasi SMK3LL diperlukan adanya checklist yang dapat digunakan untuk menunjukan secara obyektif sejauh mana proses implementasi program SMK3LL telah tercapai.

Sedangkan untuk mengendalikan resiko bahaya akan terjadinya kecelakaan agar dapat ditentukan tindakan pencegahan dan pengendaliannya maka diperlukan identifikasi hazards dan ditentukan nilai resiko dari hazards yang timbul di Instalasi Pengapon dengan suatu metode pendekatan Risk Assessment Code (RAC). Dengan adanya RAC ini maka dapat dibuatkan sebuah peta bahaya yang

(3)

3

mengidentifikasikan lokasi – lokasi bahaya yang berpotesi menimbulkan kecelakaan sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari atau di minimalisasi.

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan di Instalasi Pengapon yang merupakan wilayah kerja Unit Pemasaran IV Semarang.

1.4. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan latar belakang penelitian, perumusan masalah yang diteliti, pembatasan masalah, penentuan tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian ini.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi teori-teori yang menjadi pendukung penelitian ini, antara lain perundang-undangan keselamatan dan kesehatan kerja, perhitungan tingkat implementasi program, perhitungan tingkat kecelakaan kerja, definisi hazards dan risk assessment.

BAB III : Tujuan dan Manfaat Penelitian

BAB IV : Metode Penelitian

Bab ini berisi langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini serta teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan.

BAB V : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi pengumpulan dan pengolahan data serta pembahasannya. Data-data yang dikumpulkan adalah data kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi kerja yang diukur serta cheklist penilaian kinerja implementasi SMK3LL serta pembahasannya, analisa dan interpretasi pengukuran tingkat kinerja implementasi SMK3LL di Instalasi Pengapon.

(4)

4

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini sebagai penutup dalam penelitian ini, yaitu berupa kesimpulan akhir dan saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

terselubung dari kecelakaan kerja, yakni kerugian waktu saat karyawan mengalami kecelakaan kerja, kerugian ini mencakup waktu kerja produktif yang terlewat karena

hubungannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja safety berarti suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman atau bebas dari kecelakaan sehat

rangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Komitmen dan kebijakan dalam proyek

Hal tersebut dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja oleh karena itu aspek keselamatan perlu diupayakan agar pekerja dapat bekerja dengan aman, nyaman dan selamat.Hal ini lah

SMK3 bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan

Perhitungan geometri lereng yang tepat akan sangat menjamin kegiatan penambangan yang aman serta efisien, dan untuk mewujudkannya diperlukan perencanaan yang matang agar tidak

SASARAN DAN PROGRAM K3 KONSTRUKSI • Mencegah Kecelakaan Kerja • Melindungi Kesehatan Tenaga Kerja • Menciptakan Lingkungan Kerja Yang aman • Meningkatkan produktivitas • mematuhi