PRESENTASI
DAFTAR INSTRUKSI TERSTRUKTUR
(D.I.T)
NAMA : WAHYU CAKRA WIJAYA
AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
DAFTAR UNIT KOMPETENSI AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
SKKNI 350 TAHUN 2014
No.
Kode Unit
Judul Unit Standar
Kompetensi Kerja
1. S.941200.009.01 Mengidentifikasi Peraturan Perundang Undangan dan Standar K3 yg diperlukan SKKNI 350 2014
2. S.941200.010.01 Melaksanakan Konsultasi dan komunikasi K3 SKKNI 350 2014
3. S.941200.011.01 mengidentifikasi dan mengendalikan risiko bahaya SKKNI 350 2014
4 S.941200.012.01 Menyusun sasaran dan program K3 Konstruksi SKKNI 350 2014
5. S.941200.013.01 Melaksanakan penyuluhan tentang pelatihan K3 Konstruksi SKKNI 350 2014 6. S.941200.014.01 Melaksanakan Program pelatihan simulasi terhadap tanggap darurat SKKNI 350 2014
7. S.941200.015.01 melakukan inpeksi K3 Konstruksi SKKNI 350 2014
8. S.941200.016.01 Mengontrol tindakan dan kondisi bahaya SKKNI 350 2014
9 . S.941200.017.01 Melaporkan setiap kecelakaan kerja SKKNI 350 2014
10. S.941200.018.01 Mengukur pencapaian pelaksanaan rencana k3 konstruksi SKKNI 350 2014
01 03
02 04
Undang-undang Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden
Peraturan Menteri Surat Edaran Menteri PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
K3 KONSTRUKSI
Undang-undang
01
UU No. 1 Tahun 1970 mengatur tentang Keselamatan Kerja yang di dalamnya memuat seperti istilah-istilah, ruang lingkup, syarat-syarat keselamatan kerja, pengawasan, pembinaan, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kecelakaan kerja, kewajiban dan hak tenaga kerja, kewajiban bila memasuki tempat kerja, dan kewajiban pengurus.
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
0
2 Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden
PP NO. 88 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN KERJA
Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada diTempat Kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan mecangkup hal berupa Mencegah, Meningkatkan, Menangani, dan Memulihkan
Peraturan-Menteri
03
Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan atau dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya. Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit K3, hal tersebut harus diberitahu kepada setiap tenaga kerja. Unit K3 tersebut meliputi usaha-usaha terhadap : kecelakaan, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha usaha penyelamatan.
PERMENAKER NO. 1/1980 KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
0
4 Surat Edaran Menteri
SE Menteri PUPR NO 10 Tahun 2022
Tentang Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi di Kementerian PUPR dalam rangka Pembangunan Infrastuktur Ibu Kota Negara (IKN)
Safety talk, safety morning, toolbox meeting/safety briefing, HSE meeting, safety induction
KONSULTASI DAN KOMUNIKASI K3 KONSTRUKSI DI TEMPAT KERJA
SECARA LISAN
Program komunikasi disampaikan
Spanduk, rambu, banner, billboard,
sticker, pamflet, majalah
dinding, papan pengumuman, dll.
SECARA TERTULIS
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN RISIKO BAHAYA
IBPRP DAN HIRADC
HIRADC : H = Hazard – Bahaya, I = Identification – Identifikasi, R = Risk – Risiko, A = Assessment – Penilaian, D = Determining – Penetapan, C = Control – Kontrol/ Kendali
HIRADC adalah Risk Assessment atau identifikasi bahaya dan aspek K3
IBPRP : Identifkasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang. Pengertiannya proses sistematis dalam manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Proses ini melibatkan identifikasi potensi bahaya, penilaian tingkat risiko yang terkait, dan penentuan langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut
CONTOH TABEL IBPRP
SASARAN DAN PROGRAM K3 KONSTRUKSI
• Mencegah Kecelakaan Kerja
• Melindungi Kesehatan Tenaga Kerja
• Menciptakan Lingkungan Kerja Yang aman
• Meningkatkan produktivitas
• mematuhi peraturan perundang-undangan
S
asaran K3 KonstruksiProgram
K3 Konstruksi• identifikasi bahaya dan penilaian resioko
• penyusunan rencana K3
• pelatihan K3
• penyediaan APD
• Inspeksi dan pemantauan
• pelaporan dan investigasi kecelakaan
• evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
• komunikasi efektif
MENGAPA PERLU PELATIHAN K3 KONSTRUKSI ?
PENGETAHUAN SIKAP KETERAMPILAN
Salah satu alasan mengapa perlu pelatihan K3 konstruksi adalah karena tingginya resiko kecelakaan kerja di industri konstruksi
.
Adalah serangkaian tindakan cepat dan terkoordinasi yang dilakukan saat terjadi bencana atau keadaan darurat untuk mengurangi dampak buruk dan menyelamatkan korban, harta benda, serta memulihkan kondisi normal.
P
engertianContoh Simulasi Tanggap Darurat di Proyek
SIMULASI TANGGAP DARURAT
Penyebab : korsleting listrik pada panel kontrol di area kerja
Langkah-langkah :
1. Petugas pemadam kebakaran proyek memadamkan api dengan APAR 2. Tim evakuasi mengevakuasi pekerja ke titik kumpul yang telah
ditentukan
3. tim medis memberikan pertolongan pertama pada korban luka
4. tim pemadam kebakaran dari luar proyek membantu memadamkan api jika diperlukan
5. setelah api padam dan situasi aman, tim melakukan pemulihan area kerja
MELAKUKAN INSPEKSI K3
Inspeksi K3 adalah suatu proses menemukan potensi bahaya terhadap standar teknis yang ada ditempat kerja dalam penerapan kerja dalam penerapan K3 untuk mencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan ditempat kerja
Proses Inspeksi K3 :
• Perencenaan
Menentukan jadwal inspeksi, tim inspeksi, area yang diperiksa, dan potensi bahaya yang akan menjadi fokus
• Pelaksanaan
Melakukan pengamatan visual dan pengukuran untuk mengidentifikasi potensi bahaya, memeriksa peralatan, dan mengevaluasi prosedur kerja.
• Tindak Lanjut
Membuat laporan inspeksi, mengkomunikasikan temuan kepada pihak terkait, dan memastikan tindakan perbaikan telah dilakukan.
MENGONTROL TINDAKAN DAN KONDISI BAHAYA
Unsafe Action
adalah prilaku atau sikap diri pekerja yang tidak mematuhi atau tidak sesuai dengan persyaratan, prosedur standar keselamatan dan kesehatan kerja
Unsafe Condition
adalah kondisi pekerjaan yang belum terlindung dari bahaya, resiko, dan kerugian
MELAPORKAN SETIAP KECELAKAAN KERJA
Peraturan yang digunakan untuk membuat laporan kecelakaan kerja :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.03/MEN/1998 mengatur tentang tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan di tempat kerja. Pengurus atau pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat dalam waktu 2x24 jam, dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan dan pengkajian oleh pegawai pengawas.
PENGUKURAN PENCAPAIAN K3 KONSTRUKSI
Ukuran kerja penerapan K3 dapat dilihat dari
• tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan
• pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
• peningkatan kesehatan dan kesejahteraan pekerja.