• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

0 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai masyarakat di Indonesia.

Penyakit ini masih menjadi masalah yang sulit diatasi, karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan memahami penyakit tersebut.

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama dari penyakit kardiovaskular di Amerika Serikat. Data dari National Center of Health Statistics tahun 2011- 2012, menunjukkan bahwa 29,1% penduduk Amerika Serikat terdiagnosis hipertensi dan laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan.

Prevalensi ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia, usia 18-39 tahun (7.3%), usia 40-59 tahun (32.4%), dan usia 60 tahun ke atas (65%).

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab 17 juta kematian per tahun di seluruh dunia. Kematian disebabkan komplikasi hipertensi mencapai 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Penyakit hipertensi bertanggung jawab untuk setidaknya 45% kematian akibat penyakit kardiovaskular, dan 51%

kematian akibat stroke (WHO, 2013).

Data America Heart Association menunjukkan, setiap 43 detik seorang warga terkena serangan jantung. Serangan jantung disebut juga infark miokard. Setiap tahun, sekitar 735.000 warga Amerika terkena infark miokard, dimana 525.000 orang mengalami infark miokard untuk pertama kali dan 210.000 orang mengalami serangan berulang (Mozaffarian, 2015).

Hipertensi merupakan tantangan besar di Indonesia, karena sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer, dengan prevalensi tinggi sebesar 25,8%

(Riskesdas 2013). Pengendalian hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan efektif telah banyak tersedia (Kemenkes RI, 2014).

(2)

1 Penyakit jantung koroner merupakan salah satu komplikasi dari hipertensi dan merupakan penyebab kematian di seluruh dunia.

Data Kementerian Kesehatan Indonesia, tahun 2013 didapatkan prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia sebanyak 0,5% atau 883.447 orang.

Prevalensi terbanyak di Jawa Barat (160.812 orang), sedangkan Maluku Utara memiliki prevalensi terendah (1.436 orang).

Sakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT, karena tidak menjaga kesehatan jasmani, rohani, serta tidak mengatur makanan dan minuman dengan baik. Sakit merupakan cobaan yang dapat menghapus dosa dan dapat juga sebagai adzab yang di berikan Allah SWT kepada umat-Nya agar kembali ke jalan yang benar dan bertaubat.

Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti karakteristik pasien hipertensi dengan penyakit jantung koroner khususnya di Rumah Sakit Islam Jakarta pada bulan November tahun 2016.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Faktor risiko dari penyakit jantung koroner salah satunya adalah hipertensi, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan peranannya terhadap risiko penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

1.3 PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaimana karakteristik hipertensi dengan penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Islam Jakarta Cemapaka Putih?

2. Bagaimana pandangan Islam mengenai menjaga kesehatan dan sakit yang diderita?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisrik hipertensi pada penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Islam Jakarta pada bulan November 2016 dan ditinjau dari sudut pandang Islam.

(3)

2 1.5 MANFAAT PENELITIAN

1. Bidang Akademis

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, dapat menambah bahan rujukan mengenai hubungan antara hipertensi dan penyakit jantung koroner.

2. Bidang Pelayanan Masyarakat

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk menjalani hidup sehat, sehingga terhindar dari hipertensi dan penyakit jantung koroner.

3. Bidang Pemerintahan

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, pemerintah dapat membuat kebijakan berupa upaya pencegahan penyakit hipertensi dan penyakit jantung koroner sehingga tidak terjadi peningkatan kasus hipertensi dan penyakit jantung koroner.

Referensi

Dokumen terkait

Hiperkolesterolemia merupakan masalah yang cukup penting karena termasuk faktor resiko utama penyakit jantung koroner disamping hipertensi dan merokok. Kebiasaan makan individu..

Umur adalah faktor risiko terpenting dan 80 persen dari kematian akibat penyakit jantung koroner terjadi pada orang dengan umur 65 tahun atau lebih.. Menurut Juwono nilai

Kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan problema yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner di

Kepribadian tipe D sering diasosiasikan sebagai salah satu faktor resiko yang dapat memperburuk atau memperparah penyakit jantung koroner (PJK). Kepribadian tipe

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko dengan kejadian penyakit jantung koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang.Metode penelitian ini adalah penelitian survey

• Penelitian ini menilai faktor risiko seperti merokok, hipertensi riwayat penyakit jantung pada keluarga, dyslipidemia, kadar non-HDL serta asam urat, dimana ini

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran untuk masyarakat ialah pasien penyakit jantung koroner yang memiliki faktor risiko hipertensi hendaknya melakukan latihan

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas dan seberapa besar faktor risiko Hipertensi sebagai faktor risiko timbulnya stroke iskemik di Rumah Sakit Pusat