• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anugerah yang tidak ternilai harganya yaitu kesehatan. Namun terkadang, kita lupa untuk menjaga dan mensyukurinya dengan tidak melakukan pola hidup sehat. Jika kita merasakan sakit terhadap tubuh kita, kita bisa memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan yang telah tersedia di mana salah satunya yaitu Puskesmas.

Menurut Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau satu wilayah. Yang menjadi pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas antara lain faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis, serta instruktur lainnya. Puskesmas tidak hanya berfungsi sebagai penyedia layanan kesehatan, namun juga sebagai aktor dalam Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) agar perilaku hidup sehat dan pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat dapat diterapkan secara menyeluruh dan terpadu.

Peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni, salah satunya yaitu perekam medis. Perekam medis merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam pengelolaan pelayanan kesehatan kepada pasien di Puskesmas. Perekam medis sebagai tulang punggung pengelolaan pelayanan kesehatan, menduduki posisi yang tidak tergantikan di Puskesmas.

(2)

2 Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Sehingga dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan akurat untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas.

Rekam Medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekadar tentang kegiatan pencatatan. Rekam medis mempunyai pengertian sebagai satu sistem penyelenggaraan rekam medis. Agar dapat terlaksananya penyelenggaraan rekam medis, dibutuhkan penyimpanan yang tepat di Puskesmas agar pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

Hasil pengamatan yang dilakukan penulis di Praktik Kerja Lapangan II pada Mei 2019 yang dilakukan di Puskesmas Kendalsari, ditemukannya kesalahan penyimpanan sehingga dokumen rekam medis tidak ditemukan dapat menyebabkan keterlambatan penanganan pasien untuk berobat ulang. Dari pengamatan peniliti, dalam 1 hari terjadi 8 dokumen rekam medis yang tidak ditemukan karena terjadi salah simpan dari total kurang lebih 100 permintaan dokumen rekam medis di bagian penyimpanan atau sekitar 8% dokumen rekam medis tidak ditemukan. Dari penjelasan petugas penyimpanan, jika dokumen rekam medis pasien tidak ditemukan maka akan dibuatkan dokumen rekam medis baru. Kemudian dokumen rekam medis yang lama akan dicari lalu digabungkan dengan dokumen rekam medis yang baru.

Salah satu penyebab adanya kejadian salah simpan dokumen rekam medis yang terjadi di Puskesmas Kendalsari adalah latar belakang pendidikan petugas penyimpanan yang bukan rekam medis, sehingga pengetahuan petugas

(3)

3 penyimpanan tentang tata cara penyimpanan dokumen rekam medis terbatas. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membuat Buku Pedoman Penyimpanan Dokumen Rekam Medis sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi petugas penyimpanan agar salah simpan dokumen rekam medis dapat diminimalisir.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Ketepatan Penyimpanan Rekam Medis Sebelum dan Sesudah Penerapan Buku Pedoman Penyimpanan Dokumen Rekam Medis di Puskesmas Kendalsari”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana perbedaan sebelum dan sesudah penerapan buku pedoman penyimpanan dokumen rekam medis terhadap ketepatan penyimpanan di Puskemas Kendalsari?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

a. Mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah penerapan buku pedoman penyimpanan dokumen rekam medis di Puskemas Kendalsari.

2. Tujuan Khusus

a. Mengukur ketepatan penyimpanan dokumen rekam medis sebelum penerapan buku pedoman penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas Kendalsari.

b. Membuat Buku Pedoman Penyimpanan Dokumen Rekam Medis.

(4)

4 c. Sosialisasi dan penerapan Buku Pedoman Penyimpanan Dokumen

Rekam Medis kepada petugas penyimpanan Puskesmas Kendalsari.

d. Mengukur ketepatan penyimpanan dokumen rekam medis sesudah penerapan buku pedoman penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas Kendalsari.

e. Menganalisa perbedaan ketepatan penyimpanan dokumen rekam medis sebelum dan sesudah penerapan Buku Pedoman Penyimpanan Dokumen Rekam Medis.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas Kendalsari

a. Sebagai bahan masukkan untuk meminimalisir ketidaktersedianya berkas rekam medis sehingga pendistribusian berkas semakin cepat.

b. Sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan sehingga pasien dapat segera mendapat pelayanan.

2. Bagi Poltekkes Kemenkes Malang

a. Sebagai bahan referensi untuk bahan ajar perkuliahan terutama yang berkaitan dengan distribusi dokumen rekam medis.

b. Sebagai penelitian terhadap kinerja Pendidikan terhadap praktik di sarana pelayanan kesehatan.

3. Bagi Peneliti

a. Untuk mendapat pengalaman penilitian tentang rekam medis di Puskesmas Kendalsari.

(5)

5 b. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didadapat di bangku kuliah dan

mengamalkannya dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga diharapkan produk ini dapat digunakan sebagai penanda berkas rekam medis keluar ruangan sehingga dapat menjadikan waktu pengembalian berkas rekam medis menjadi lebih efisien

Terdapat beberapa faktor yang dapat membantu kelancaran proses pelayanan kesehatan kepada pasien, salah satunya adalah rekam medis.Menurut Depkes:2006 Penyelenggaraan rekam medis

Tanda petunjuk tersebut diletakkan menggantikan tempat rekam medis yang lama.Hatta, 2013 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat PKL di Puskesmas Cisadea Malang pada

2 Salah satu indikator pelayanan rekam medis adalah waktu yang digunakan untuk menyediakan dokumen rekam medis rawat jalan yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Berdasarkan hasil wawancara petugas rekam medis di Rumah Sakit Baptis Batu, dikatakan bahwa tidak ada pengecekan terhadap kelengkapan dokumen rekam medis dan keakuratan kode diagnosis

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis menjelaskan bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

4 Rekomendasi solusi yang dapat dilakukan yaitu petugas dapat mengikuti pelatihan rekam medis minimal 2 kali dalam setahun yang dapat diadakan oleh pihak puskesmas internal atau oleh

Alat ini memudahkan dalam pengembalian dokumen rekam medis yang telah selesai digunakan dan dikembalikan di bagian filling, selain itu dapat berguna untuk melacak apabila dokumen rekam