1 BAB I
PENDAHULUAN
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan perpustakaan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam mempunyai fungsi sebagai perumus kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan; pelaksana koordinasi penyusunan kebijakan di bidang kearsipan dan bidang perpustakaan, pembina dan pelaksana tugas di bidang kearsipan dan bidang perpustakaan; pelaksana penyelamatan, penyimpanan, dan pelestarian arsip statis daerah; serta pelaksana pelayanan informasi kearsipan daerah;
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Dinas Arsip dan Perpustakaan didukung oleh Sumber Daya Manusia, yang terdiri dari pejabat struktural dan pejabat fungsional, serta beberapa orang staf. Pada tahun 2021, tenaga fungsional pada Dinas Arsip dan Perpustakaan sangat terbatas. Jumlah arsiparis hanya 2 orang, yaitu 2 orang arsiparis mahir. Sedang pustakawan hanya berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang pustakawan pertama, 2 orang pustakawan mahir, dan 1 orang pustakawan terampil. Jumlah arsiparis sangat tidak memadai dibandingkan dengan jumlah perangkat daerah di kabupaten Agam.
Demikian juga pustakawan yang sangat tidak sebanding dengan jumlah perpustakaan sekolah dan jumlah perpustakaan nagari di Kabupaten Agam.
Menjelang akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021, ada 4 orang pejabat struktural yang memasuki masa pensiun. Hal ini semakin mengurangi kekuatan SDM pada Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Pengisian formasi jabatan yang kosong baru terlaksana pada bulan November 2021. Kemudian pada tanggal 31 Desember 2021, terjadi penambahan jumlah arsiparis sebanyak 2 orang dan pustakawan sebanyak 3 orang dengan adanya pelantikan pejabat fungsional melalui alih jabatan struktural (Eselon IV/a) ke jabatan fungsional arsiparis dan pustakawan. Namun, jumlah ini masih tetap belum memadai dibanding dengan jumlah objek pembinaan. Apalagi, di antara pejabat fungsional yang baru dilantik juga ada yang baru pindah ke Dinas Arsip dan Perpustakaan sehingga belum memiliki pengalaman maupun pengetahuan yang mumpuni.
Secara umum, gambaran Sumber Daya Manusia pada Dinas Arsip dan perpustakaan adalah sebagai berikut:
2 Tabel I.1
Data Jumlah Pegawai
No. Pegawai Jumlah
1 PNS 26 Orang
2 Tenaga Kontrak 1 Orang
3 THL 4 Orang
Jumlah 31 Orang
Bezeting Oktober 2020
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016, Dinas Arsip dan Perpustakaan memiliki 14 Jabatan Struktural, yang terdiri dari jabatan struktural eselon II, eselon II, dan eselon IV. Tetapi, dengan adanya alih jabatan struktural ke fungsional, maka pada tanggal 31 Desember 2021 telah dilantiknya 5 orang Pejabat Eselon IV menjadi Pejabat Fungsional Pustakwan dan Arsiparis sehingga komposisi pegawai Dinas Arsip dan Perpustakan menjadi sebagai berikut :
Data Pegawai Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam
No. Pegawai Jumlah
1 Eselon II 1 Orang
2 Eselon III 4 Orang
3 Eselon IV 4 Orang
4 Fungsional 13 Orang
5 Staf PNS 4 Orang
6 Tenaga Kontrak 1 Orang
7 THL 4 Orang
Total Jumlah 31 Orang
Selain kondisi Sumber Daya Manusia yang masih jauh dari kata memadai, keberadaan sarana dan prasarana merupakan masalah lainnya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Arsip dan Perpustakaan, Sebagai Lembaga Kearsipan Daerah (LKD), Dinas Arsip dan Perpustakaan tidak memiliki ruang khusus pengelolaan arsip aktif (Central File), tidak memiliki ruang khusus penyimpanan arsip in-aktif (record center). Yang lebih penting lagi, belum ada Depo Arsip sebagai tempat pengelolaan, penyimpanan, preservasi, dan pelestarian arsip statis daerah.
3 Ketidaktersediaan sarana dan prasarana pada Perangkat Daerah Pencipta Arsip adalah masalah krusial lainnya dalam pengelolaan arsip daerah. Pencipta arsip tidak bisa melaksanakan pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan karena tidak tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan peraturan pengelolaan arsip.
Berdasarkan analisis hasil evaluasi capaian Renstra Tahun 2016 – 2021, identifikasi permasalahan pelayanan perangkat daerah, telaahan terhadap RPJMD Kabupaten Agam, Sasaran Jangka Menengah Renstra Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024, Sasaran Jangka Menengah Renstra Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024, dan Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021 - 2026, dan Implikasi RTRW dan KLHS, maka dirumuskan Isu Strategis Pelayanan Dinas Arsip dan Perpustakaan sebagai berikut :
1. Masih rendah komitmen untuk mengelola arsip sesuai peraturan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan, pengelolaan arsip dinamis merupakan tanggung jawab pencipta arsip. Namun demikian, sebagian besar Perangkat Daerah belum melaksanakan pengelolaan arsip sesuai peraturan. Hal ini disebabkan oleh, salah satunya, kurangnya pemahaman PD tentang peranan pengelolaan arsip dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini terlihat dari rendahnya komitmen PD dalam perencanaan pengelolaan kearsipan.
2. Rendahnya Tingkat Ketersedian Arsip Di Kabupaten Agam
Tingkat ketersediaan arsip di Kabupaten Agam sangat rendah. Pada tahun 2021, tingkat ketersediaan arsip baru mencapai 0,33%. Hal ini disebabkan oleh tidak terkelolanya arsip sesuai peraturan sehingga penyimpanan arsip, pemeliharaan dan penyelamatan arsip tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Akibatnya, PD tidak memiliki Daftar Arsip yang merupakan salah satu bukti ketersediaan arsip dan pedoman dalam pencarian arsip yang hilang.
3. Jumlah Arsiparis dan Petugas Kearsipan di Kabupaten Agam Masih Sangat Terbatas
Jumlah arsiparis yang dimiliki Kabupaten Agam sampai kondisi akhir Desember 2021 adalah 5 orang. Jumlah yang sangat tidak memadai dengan jumlah Perangkat Daerah dan Nagari di Kabupaten Agam dan volume arsip yang dihasilkan. Selain itu, 2 di antara 5 orang arsiparis tersebut juga diperbantukan untuk pelaksanaan kegiatan lainnya karena kurangnya jumlah SDM di Dinas
4 Arsip dan Perpustakaan. Petugas kearsipan pada PD, pada umumnya juga rangkap jabatan dan belum memiliki pemahaman yang baik tentang kearsipan sehingga pengelolaan arsip PD tidak berjalan dengan baik.
4. Sarana dan Prasarana Kearsipan Tidak Memadai;
Sebagian besar PD tidak memiliki sarana dan prasarana pengelolaan arsip aktif (central file) seperti filing cabinet dengan perlengkapannya serta Daftar Arsip Aktif. PD juga belum memiliki record center dengsn perlengkapannya untuk penyimpanan dan pemeliharaan arsip inaktif. Kabupaten Agam juga belum memiliki Depo Arsip sebagai tempat penyimpanan, pemeliharaan, dan pelestarian arsip statis daerah.
5. Pelayanan Perpustakaan Umum Daerah belum mendukung peningkatan minat baca dan peningkatan kemampuan literasi secara optimal
Pelayanan Perpustakaan Umum Daerah masih bersifat konvensional, belum memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi. Proses pencarian buku, peminjaman buku, pendaftaran anggota, buku tamu masih dilakukan secara manual. Perpustakaan Umum Daerah juga belum memiliki koleksi e-book.
Jumlah koleksi buku masih terbatas. Sarana dan prasarana ruang baca belum mencukupi sehingga pengunjung kadang-kadang merasa kurang nyaman.
Sarana bagi penyandang difabel juga belum tersedia. Untuk perluasan layanan ke wilayah terisolir, terpencil, dan terbelakang diperlukan Mobil Perpustakaan Keliling. Saat ini, jumlah Mobil Perpustakaan Keliling yang dimiliki hanya 1 unit.
Hal ini jelas tidak bisa melayani seluruh sekolah dan masyarakat yang berada pada wilayah terisolir. Layanan berbasis inklusi sosial juga belum berjalan optimal karena keterbatasan anggaran pada Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi di atas serta mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021-2026, Dinas Arsip dan Perpustakaan Tahun 2021-2026, telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2021-2026. Pada dokumen Renstra tersebut telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama dan Sasaran Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun ini merupakan gambaran dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Tahun 2021.
5 BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan Periode 2021-2026 disusun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam Periode 2021-2026. Urusan Kearsipan merupakan penjabaran dari Misi I yaitu Menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Bersih, Akuntabel, dan Melayani, dengan Tujuan Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Melayani, dan Sasaran RPJMD Terselenggaranya Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel.
Berangkat dari Sasaran RPJMD di atas, Dinas Arsip dan Perpustakaan menetapkan Tujuan Renstra sebagai berikut: Meningkatkan Tata Kelola Arsip ayng Baik. Sasaran yang akan dicapai ada 2 Sasaran I adalah meningkatnya tata kelola organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan. Sasaran II adalah Menjamin ketersediaan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan dan peningkatan pelayanan publik.
Urusan Perpustakaan berkaitan dengan Misi IV RPJMD, yaitu Membangun Masyarakat yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkualitas, dan Berkarakter, dengan Tujuan Mewujudkan SDM yang Berkualitas dan Berkarakter, dengan Sasaran Meningkatnya Pendidikan yang Berkualitas dan Berkarakter.
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran RPJMD di Atas, Dinas Arsip dan Perpustakaan menetapkan Tujuan Renstra Meningkatkan Budaya Literasi Masyarakat, dengan Sasaran Meningkatnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat.
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan tersebut, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas Arsip dan Perpustakaan. Di samping itu, telah disusun Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Aksi Tahun 2021 yang merupakan komponen penyusun Sistem Akuntabilitas Kinerja Dinas Arsip dan Perpustakaan Tahun 2021.
6 B. TUJUAN DAN SASARAN
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, ada 2 Tujuan pada Renstra Dinas Arsip dan Perpustakaan, yaitu:
1. Meningkatkan Tata Kelola Arsip yang Baik, dengan indikator: Nilai Pengelolaan Arsip Daerah
2. Meningkatkan Budaya Literasi Masyarakat, dengan indikator: Indeks Pembangunan Literasi
Sasaran yang ingin dicapai dari Tujuan-Tujuan di atas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya tata kelola organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan, dengan indikator: Nilai RB Dinas Arsipdan Perpustakaan
2. Menjamin ketersediaan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan dan peningkatan pelayanan publik, dengan indikator: Indeks Ketersediaan Arsip
3. Meningkatnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat dengan indikator: Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat.
Tujuan dan sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan program, kegiatan, dan subkegiatan. Berikut ini adalah pogram-program pendukung dalam pencapaian sasaran Renstra Dinas Arsip dan Perpustakaan/
Tabel 2.1
Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2021
No Sasaran Strategis Program
1 Meningkatnya tata kelola organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan indikator: Nilai RB Dinas Arsip dan Perpustakaan
Program Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
2 Menjamin ketersediaan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan dan peningkatan pelayanan publik Indikator: Indeks Ketersediaan Arsip
Program Pengelolaan Arsip
3 Meningkatnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat indikator: Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat.
Program Pembinaan Perpustakaan
7 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.
Akuntabilitas kinerja yang merupakan garda depan menuju good governance berkaitan dengan bagaimana instansi pemerintah mampu mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran negara untuk sebaik-baiknya pelayanan publik. Perubahan mindset dan culture-set penyelengaraan birokrasi yang semula berorientasi kerja (output) menjadi berorientasi kinerja (outcome) merupakan titik berat dalam konsep akuntabilitas kinerja.
Pemerintahan yang berorientasi kinerja atau hasil mengawali langkah dengan menentukan tujuan/sasaran, dilanjutkan dengan mengukur tujuan/sasaran, menentukan target, dan mengaitkan tujuan/sasaran tersebut dengan program dan kegiatan yang mendukung. Artinya, segala program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu instansi pemerintah harus memiliki hasil dan dampak yang jelas bagi perbaikan pelayanan publik (program follow result). Ide ini selaras dengan konsep performance-based budgeting atau biasa kita sebut dengan anggaran berbasis kinerja. Sebaliknya, pemerintahan yang berorientasi kerja, hanya berfokus pada penyerapan anggaran, dan terlaksananya program/kegiatan yang telah direncanakan.
Dalam rangka menjamin akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, telah dikembangkan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
SAKIP tersebut kemudian diterapkan melalui pembuatan target kinerja disertai dengan indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban yang intinya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Penetapan perencanaan strategis, perencanaan kinerja, dan penetapan rencana kerja, meliputi pembuatan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program. Pada tahap inilah, instansi pemerintah menghasilkan rencana kerja
8 jangka menengah lima tahunan (RPJM/RPJMD) yang kemudian diturunkan menjadi rencana kinerja tahunan (RKP/RKPD), rencana anggrannya (RKA), Perjanjian Kinerja (PK), SOP, dan lain sebagainya;
2. Pengukuran kinerja, meliputi pengukuran indikator kinerja, pengumpulan data kinerja, membandingkan realisasi dengan recana kerja, kinerja tahun sebelumnya, atau membandingkan dengan organisasi lain sejenis yang terbaik di bidangnya;
3. Pelaporan kinerja, berupa pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dengan format standar laporan yang telah ditetapkan (rinci dengan berbagai indikator, bukti, dan capaiannya);
4. Pemanfaatan informasi kinerja untuk perbaikan kinerja berikutnya secara berkesinambungan
Pada BAB ini akan diuraikan mengenai keberhasilan, kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah- langkah antisipatif yang akan diambil Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk lebih meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
A. Capaian Kinerja Dinas Arsip dan Perpustakaan
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan melakukan perbandingan capaian kinerja sasaran, yaitu membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai.
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dengan indikator- indikator kinerja yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Meningkatnya Tata Kelola Organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan
Sasaran pertama kinerja Dinas Arsip dan Perpustakaan pada Tahun 2021 adalah meningkatnya tata kelola Dinas Arsip dan Perpustakaan. Indikator dari sasaran ini adalah Nilai Reformasi Birokrasi Dinas Arsip dan Perpustakaan. Target Nilai Reformasi Birokrasi Dinas Arsip dan Perpustakaan Tahun 2021 adalah 22,87.
Realisasi pada tahun 2021 adalah 22, 87 atau 100%. Pencapaian target ini didukung oleh satu program, yaitu Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dengan 5 kegiatan sebagai berikut.
9 Tabel III.1
Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran I
NO Program/Kegiatan Indikator Target 2021 Realisasi Tingkat Capaian
1. PROGRAM PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Persentase pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD
100% !00% 100%
2. Kegiatan : Administrasi Keuangan
Perangkat Daerah
Persentase terpenuhinya kebutuhan dan Administrasi Keuangan Daerah
100% 100% 100%
3. Kegiatan:
Administrasi Umum Perangkat Daerah
Persentase pemenuhan kebutuhan dasar operasional operasional
100% 100% 100%
4. Kegiatan:
Pengadaan Barang Milik Daerah
Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
Persentase pemenuhan kebutuhan operasional unit kerja skpd
100% 100% 100%
5. Kegiatan :
Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Persentase pemenuhan jasa penunjang urusan pemerintah daerah
100% 100% 100%
6. Kegiatan:
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Persentase Barang Milik Daerah yang Berkondisi Baik
64% 64% 100%
2. Menjamin Ketersediaan Arsip sebagai Bahan Pertanggungjawaban Kegiatan dan Peningkatan Pelayanan Publik
Arsip adalah rekaman peristiwa dalam berbagai bentuk dan media. Dengan demimkian, arsip memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan administrasi suatu organisasi, terutama organisasi pemerintahan. Arsip merupakan sumber informasi, baik informasi kepegawaian, informasi kependudukan, pendidikan,
10 kesehatan, sosial, dan sebagainya. Arsip juga merupakan bahan pertanggungjawaban kinerja dan anggaran. Di samping itu, arsip dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan dan pelaporan. Arsip juga penting dalam peningkatan pelayanan publik.
Mengingat pentingnya arsip dalam kegiatan administrasi, pemerintah harus menjamin ketersediaan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban dan peningkatan pelayanan publik. Oleh sebab itu, arsip harus dilkelola sesuai dengan peraturan pengelolaan arsip. Indeks ketersediaan arsip dan Indeks keutuhan dan keberadaan arsip, yang merupakan indikator dari sasaran ini dihitung berdasarkan ketersediaan arsip aktif, ketersediaan arsip inaktif, akuisisi arsip statis, dan penyusutan arsip.
Pada tahun 2020, indeks ketersediaan arsip di Kabupaten Agam adalah 0,17%. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan arsip di Kabupaten Agam sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan arsip Kabupaten Agam yang masih buruk. Pada umumnya Perangkat Daerah sebagai pencipta arsip tidak memiliki sarana dan prasarana pengelolaan arsip. Di samping itu, Petugas Kearsipan Perangkat Daerah belum memiliki pemahaman yang baik tentang kearsipan. Oleh sebab itu, pada tahun 2021, Indeks Ketersediaan Arsip ditargetkan hanya 0,20%.
Yang dimaksud dengan Indeks Ketersediaan Arsip adalah tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan dan peningkatan pelayanan publik. Rumus penghitungan indikator ini adalah T= ( a+i+s+j )/4.
T = Tingkat ketersediaan arsip
a = Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip i = Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip
s = Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
j = Persentase jumlah arsip yang dimasukan dalam SIKN melalui JIKN
Capaian pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:
- Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip adalah 1,15%
- Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip adalah 0,16%
- Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik 0.00%
- Persentase jumlah arsip yang dimasukan dalam SIKN melalui JIKN 0,00%
- Tingkat Ketersediaan Arsip:
T = ( a+i+s+j )/4
T = (1,15% + 0,16% + 0% + 0%)/4 T = 0,33%
Jadi, Indeks Ketersediaan Arsip pada tahun 2021 adalah 0,33%
11 Untuk mencapai target tersebut, dilaksanakan serangkaian kegiatan dimulai dari audit kearsipan internal, pembinaan kearsipan, pembekalan bagi petugas kearsipan, dan pendampingan pengelolaan arsip aktif dan arsip inaktif melalui Program Pengelolaan Arsip. Program ini terdiri dari 3 kegiatan, yaitu Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis Tingkat Kabupaten/Kota, Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis Kabupaten Kota, dan Kegiatan Pengelolaan Simpul Jaringan Informasi Kearsipan Nasional Tingkat Kabupaten/Kota.
Setelah dilakukan penghitungan capaian target indikator, diperoleh indeks ketersediaan arsip sebesar 0,33%. Ini berarti tingkat realisasi 165 %. Realisasi melebihi 100% karena jumlah Perangkat Daerah yang meningkatkan pengelolaan arsip melebihi prediksi. Tabel berikut menggambarkan capaian program, kegiatan, dan subkegiatan yang mendukung pencapaian target Sasaran II.
Tabel III.2
Pencapaian Indikator pada Sasaran II No. Program/Kegiatan/
Subkegiatan
Indikator Target
Kinerja
Realisasi Kinerja
Capaian Kinerja
1 Program:
Pengelolaan Arsip
Jumlah Unit Organisasi yang mengelola arsip sesuai peraturan
29 21 72%
Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase Arsip Dinamis yang telah dibuatkan Daftar Arsip
0.39% 0.66% 169%
Subkegiatan Pemeliharaan dan Penyusutan Arsip Dinamis
Jumlah Pendampingan penataan arsip
Jumlah pendataan arsip OPD
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Jumlah pelaksanaan Penyusutan Arsip
3 PD 52 PD
1 paket
1 kali
3 PD
52 PD
1 paket
1 kali
100%
100%
100%
70%
Subkegiatan Pengawasan Arsip Dinamis Kewenagan Kabupaten/Kota
Jumlah Bimtek
Pengawasan Kearsipan Jumlah Bimbingan Teknis Kearsipan Jumlah Laporan Audit Sistem Kearsipan Internal
1 kali
1 kali
52 laporan
1 kali
1 kali
52 laporan
100%
100%
100%
12 Kegiatan
Pengelolaan Arsip Statis Derah
Kabupaten/Kota
Persentase arsip statis yang dibuatkan sarana bantu temu balik
100% 0 0
Subkegiatan Akuisisi Pengolahan Preservasi dan Akses Arsip Statis
Jumlah OPD yang dinilai dan diakuisisi arsipnya
3 OPD 2 OPD 65%
Kegiatan Pengelolaan Simpul Jaringan Informasi
Kearsipan Nasional Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase arsip statis yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN
100% 0 0
Subkegiatan Penyediaan Informasi Akses dan Layanan Informasi Kearsipan Tingkat Daerah kabupaten/Kota
Jumlah Buku Profil Kearsipan yang disusun
1 dokumen 1 dokumen 100%
Indikator Program Pengelolaan Arsip, Jumlah Unit Organisasi yang Mengelola Arsip sesuai Peraturan, meliputi Perangkat Daerah dan kantor Wali Nagari. Dari 29 unit organisasi yang ditargetkan hanya ada 21 unit organisasi yang melakukan peningkatan pengelolaan arsip dengan tingkat yang berbeda-beda. Kantor Camat Tanjung Raya dan Kantor Camat Matur memberikan fokus pada pengelolaan arsip aktif, Kantor Camat Ampek Nagari telah memulai pengelolaan arsip inaktif. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Badan Keuangan Daerah melakukan penyusutan arsip, dimana pada tahun 2021 telah ada Daftar Usul Musnah dan telah dikirim ke Arsio Nasional Republik Indonesia untuk penilaian lebih lanjut. Pelaksanaan pemusnahan akan dilaksanakan pada tahun 2022 setelah mendapatkan persetujuan arsip yang akan dimusnahkan. Beberapa Perangkat Daerah lainnya baru pada tahap pendataan arsip aktif yang dibuktikan dengan adanya Daftar Arsip Aktif Perangkat Daerah.
Dari 21 unit organisasi yang melakukan peningkatan pengelolaan arsip, 12 di antaranya adalah Kantor Wali Nagari. Kantor Wali Nagari Ampang Gadang, telah melaksanakan pengelolaan arsip aktif dan arsip inaktif sesuai dengan peraturan,
13 sudah memiliki Daftar Arsip Aktif dan Daftar Arsip Inaktif yang lengkap, memiliki pengelola arsip yang memahami tugasnya dengan baik. Kantor Wali Nagari Persiapan Salareh Aia Utara juga melakukan pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan, namun masih berupa penngelolaan arsip aktif karena belum memiliki arsip inaktif. Kantor Wali Nagari Sungai Pua, Kantor Wali Nagari Persiapan Durian Kapeh Darussalam, Kantor Wali Nagari Persiapan Salareh Aia Barat, Kantor Wali Nagari Persiapan Salareh Aia Timur, Kantor Wali Nagari Tiku Selatan, Kantor Wali Nagari Tiku Utara, Kantor Wali Nagari Duo Koto, Kantor Wali Nagari Guguak Tabek Sarojo, dan kantor Wali Nagari Sariak telah melakukan pengelolaan arsip aktif sesuai peraturan. Sedangkan Kantor Wali Nagari Kubang Putiah sedang dalam upaya pembenahan arsip aktif.
Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis Daerah Kabupaten Kota, dengan indikator persentase arsip dinamis yang dibuatkan Daftar Arsip memiliki pencapain melebihi target. Arsip Dinamis terdiri dari arsip aktif dan arsip inaktif. Dengan demikian, indikator tersebut terdiri dari: persentase arsip aktif yang dibuatkan daftar arsip dan persentase arip inaktif yang dibuatkan daftar arsip. Pengukuran indikator tersebut adalah sebagai berikut:
a = jumlah arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsipnya x 100%
Jumlah seluruh arsip aktif = 1.167 x 100%
100.965 = 1,15%
I = jumlah arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsipnya x 100%
Jumlah seluruh arsip inaktif = 2.187 x 100%
1.364.076 = 0,16%
Jadi, persentase arsip dinamis yang dibuatkan daftar arsipnya adalah :
1,15% + 0,16% = 0,66%
2
Dibandingkan dengan target tahun 2021 (0,39%) maka pencapaian pada tahun 2021 mencapai 169%. Pencapaian target kegiatan ini didukung oleh 2 subkegiatan yaitu Subkegiatan Pemeliharaan dan Penyusutan Arsip Dinamis dan Subkegiatan Pengawasan Arsip Dinamis Kewenagan Kabupaten/Kota yang pencapaian masing-masingnya 100%.
Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis tidak mencapai target karena proses pada Subkegiatan Akuisisi Pengolahan Preservasi dan Akses Arsip Statis baru mencapai 65%.
Untuk bisa mencapai target dari indikator Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis Daerah
14 Kabupaten/Kota, yaitu persentase arsip statis yang dibuatkan sarana bantu temu balik, perlu dilaksanakan akuisisi arsip statis terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam pelaksanaan akuisisi arsip dimulai daeri penataan arsip sesuai dengan kode klasifikasi. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA). Setelah penilaian akan didapatkan Daftar Arsip Usul Musnah dan Daftar Arsip Usul Simpan. Arsp- arsip yang termasuk dalam Daftar Arsip Usul Simpan merupakan arsip yang memiliki nilai kesejarahan yang bisa diserahkan ke Dinas Arsip dan Perpustakaan sebagai arsip statis daerah.
Kendala dalam akuisisi arsip statis ini ada pada penataan arsip. Arsip-arsip pada Perangkat Daerah tidak tertata sebagaimana harusnya sehingga untuk pelaksanaan akuisisi Perangkat Daerah terkait harus melakukan penataan terhadap arsip dinamis terlebih dahulu karena pengelolaan arsip dinamis merupkan tanggung jawab pencipta arsip. Sementara itu, Perangkat Daerah pada umumnya tidak memiliki SDM yang cukup untuk melaksanakan penataan arsip.
Sebagai akibat dari kondisi tersebut pelaksanaan akuisisi arsip berjalan lambat. Tim akuisisi harus menata arsip terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi dan penilaian arsip. Pada tahun 2021, proses yang terlaksana baru sampai pada tahap pembuatan daftar Arsip Usul Simpan. Dengan demikian, pencapaian target baru mencapai 65%.
Kegiatan Pengelolaan Simpul Jaringan Informasi Kearsipan Nasional Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan indikator persentase arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN juga tidak bisa mencapai target sebagai akibat dari tidak tercapainya target pada Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis Derah Kabupaten/Kota karena arsip yang dimasukkan ke dalam JIKN adalah arsip statis daerah yang merupakan keluaran dari kegiatan Pengelolaan Arsip Statis Derah Kabupaten/Kota.
Namun demikian, sasaran strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan yang terkait dengan Program Pengelolaan Arsip, yaitu Menjamin Ketersediaan Arsip sebagai Bahan Pertanggungjawaban Kegiatan dan Peningkatan Pelayanan Publik, dengan indikator Indeks Ketersediaan Arsip bisa mencapai sasaran dengan melebihi target. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, target Indeks ketersediaan Arsip pada tahun 2021 adalah 0,20%
dapat dicapai 0,33%. Dengan kata lain, tingkat capaian adalah 165%.
3. Meningkatnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat Sasaran Strategis yang ketiga adalah meningkatnya pembangunan literasi masyarakat, dengan indikator Nilai Tingkat kegemaran Membaca, dengan target pada tahun 2021 adalah 56. Pencapaian taget ini didukung oleh Program Pembinaan
15 Perpustakaan. Ada 2 kegiatan pada program ini, yaitu: (1) Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota, (2) Pembudayaan Gemar Membaca Tingkat Daerah Kabupaten/Kota. Kegiatan yang pertama didukung oleh 3 subkegiatan, yaitu (a) Subkegiatan Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Dasar di Seluruh Wilayah Kabuparen/Kota, (b) Pengembangan Layanan Perpustakaan Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota, dan (c) Subkegiatan Pengelolaan dan Pengembagan Bahan Pustaka, sedangkan kegiatan yang kedua didukung oleh 2 subkegiatan, yaitu (a) Subkegiatan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus serta Masyarakat, dan (b) Subkegiatan Pengembangan Literasi berbasis Inklusi Sosial. Tabel berikut ini menggamabrkan pencapaian target pada Sasaran III.
Tabel III.3
Pencapaian Indikator pada Sasaran III No. Program/Kegiatan/
Subkegiatan Indikator Target
Kinerja
Realisasi Kinerja
Capaian Kinerja
1 Program:
Pembinaan Perpustakaan
Persentase
Perpustakaan Sesuai Standar Nasional
20% 240% 1200%
Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
tingkat kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat
8,14 8,146 100%
Subkegiatan Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Dasar di Seluruh
Wilayah
Kabuparen/Kota
jumlah perpustakaan sekolah yang dibina
15 unit 20 unit 133%
Subkegiatan Pengembangan Layanan
Perpustakaan Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota
1. Jumlah Layanan perpustakaan Hari Libur
2. Jumlah Pos Layanan Perpustakaan
Keliling
1. 84 kali
2. 70 pos
77 kali
85 pos
92%
121%
Subkegiatan Pengelolaan dan Pengembagan Bahan Pustaka
1. Jumlah bahan pustaka tercetak yang diadakan, 2. jumlah buku yang
dipelihara
1. 850 eksemplar 2. 100
eksemplar
1.152 eksemplar
100 eksemplar
135%
100%
Pembudayaan Gemar Membaca Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
nilai kegemaran membaca masyarakat
56 56,26 100,5%
16 Subkegiatan
Sosialisasi
Budaya Baca dan Literasi pada Satuan
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus serta Masyarakat
Jumlah kegiatan pembudayaan
kegemaran membaca
5 jenis 5 jenis 100%
Subkegiatan Pengembangan Literasi berbasis Inklusi Sosial
Jumlah perpustakaan nagari yang mendapat pembinaan Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
14 14 100%
Sasaran Program Pembinaan Perpustakaan adalah terwujudnya perpustakaan sekolah sesuai standar nasional perpustakaan dengan target 20% dari perpustakaaan sekolah yang dibina pada tahun 2021. Jumlah perpustakaan sekolah yang dibina pada tahun 2021, yang merupakan indikator dari Subkegiatan Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Dasar di Seluruh Wilayah Kabuparen/Kota, adalah sebanyak 20 unit. Dari jumlah tersebut ditargetkan 20%
bisa mencapai standar nasional perpustakaan. Dari hasil pembinaan, ternyata terealisasi 12 perpustakaan sekolah yang memenuhi standar nasional yang dibuktikan dengan sertifikat akreditasi. Perpustakaan tersebut adalah:
1. Perpustakaan SDN 07 Sitapung 2. Perpustakaan SDN 21 Taluak 3. Perpustakaan SDN 12 Padang Lua
4. Perpustakaan SD Islam Darul Makmur Batutaba 5. Perpustakaan SMPN 1 Tilatang kamang
6. Perpustakaan SMPN 2 Tilatang Kamang 7. Perpustakaan SMPN 1 Banuhampu 8. Perpustakaan SMPN 1 Ampek Angkek 9. Perpustakaan SMPN 1 Palupuh
10. Perpustakaan SMPN 1 Sungai Pua 11. Perpustakaan SMPN 2 Sungai Pua 12. Perpustakaan SMPN 1 Candung
Dengan demikian, pencapaian target kegiatan ini adalah 12/5 x 100%, atau 240%.
Pada umumnya, kegiatan dan subkegiatan pada program tersebut mencapai sasaran dengan realisasi mencapai 100%. Indikator yang tidak tercapai adalah
17 jumlah Layanan Perpustakaan pada Hari Libur, dimana ditargetkan 84 kali, terealisasi hanya 77 kali. Hal ini disebabkan adanya Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena berkembangnya pandemi Covid-19.
Kegiatan Pembudayaan Gemar Membaca Tingkat Daerah Kabupaten/Kota, dengan indikator Nilai Kegemaran Membaca Masyarakat juga mencapai target yaitu 56,26.
Subkegiatan pendukung, yaitu Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus serta Masyarakat juga terlaksana dengan baik.
Ada 5 jenis kegiatan sosialisasi budaya baca dan literasi yang dilaksanakan, yaitu:
1. Pelatihan Menulis untuk pelajar dan umum (3 angkatan) 2. Lomba Bertutur anatar Pelajar Sekolah Dasar,
3. Lomba Menulis untuk pelajar, Umum, dan Guru, 4. Pemilhan Duta Literasi
5. Pemberian Anugrah Literasi untuk penggiat Literasi.
Subkegiatan yang kedua adalah Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial, Subkegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembinaan terhadap perpustakaan nagari dalam rangka menciptakan perpustakaan nagari dengan layanan berbasis inklusi sosial. Pembinaan dilaksanakan terhadap perpustakaan nagari yang berpotensi untuk pengembangan layanan berbasis inklusi sosial dan terhadap perpustakaan nagari yang telah menerapkan layanan berbasis inklusi sosial untuk menjaga keberlanjutan program inklusi sosial tersebut. Di samping itu, juga dilaksanakan penilaian perpustakaan nagari dalam rangka lomba pengelolaan perpustakaan nagari.
Ada 14 Perpustakaan Nagari yang dikembangkan dengan layanan berbasis inklusi sosial yaitu:
1. Perpustakaan Nagari Padang Laweh 2. Perpustakaan Nagari Koto Baru 3. Perpustakaan Nagari Ladang Laweh 4. Perpustakaan Nagari Gaduik
5. Perpustakaan Nagari Ahmad Wahid Kari Mudo Kamang Mudiak.
6. Perpustakaan Nagari Sungai Pua 7. Perpustakaan Nagari Manggopoh 8. Perpustakaan Nagari Lubuk Basung 9. Perpustakaan Nagari Duo Koto
18 10. Perpustakaan Nagari Sariak
11. Perpustakaan Nagari Ampang Gadang 12. Perpustakaan Nagari Nagari Koto Tangah 13. Perpustakaan Nagari Nagari Pasia Laweh 14. Perpustakaan Nagari Nagari Padang Tarok
Pada Subkegiatan ini juga dilaksanakan penilaian pengelolaan perpustakaan nagari. Penilaian ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan di nagari-nagari. Hasil penilaian perpuskaan nagari adalah sebagai berikut:
- Peringkat Pertama : Perpustakaan Nagari Lubuk Basung;
- Peringkat Kedua : Perpustakaan Nagari Sariak - Peringkat Ketiga : Perpustakaan Nagari Duo Koto
Perpustakaan Nagari Lubuk Basung mewakili Kabupaten Agam pada Lomba Perpustakaan Nagari Tingkat Provinsi, dan mendapatkan Peringkat Kedua.
Di samping itu, sebagai hasil dari pembinaan terhadap perpustakaan nagari, terdapat 8 Perpustakaan Nagari yang telah memenuhi standar nasional perpustakaan, dan telah mendapat sertifikat akreditasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yaitu:
1. Perpustakaan Nagari Manggopoh 2. Perpustakaan Nagari Lubuk Basung 3. Perpustakaan Nagari Duo Koto 4. Perpustakaan Nagari Sariak 5. Perpustakaan Nagari SungaiPua
6. Perpustakaan Nagari Ampang Gadang 7. Perpustakaan Nagari Nagari Koto Tangah 8. Perpustakaan Nagari Nagari Pasia Laweh
Pencapaian pada program, kegiatan, dan subkegiatan yang terkait dengan urusan perpustakaan mendukung pencapaian indikator Sasaran III dari Renstra Dinas Arsip dan Perpustakaan, yaitu Nilai Tingkat Kegemaran Membaca, yaitu 56,26.
Pencapaian ini melebihi target pada tahun 2021, yaitu 56. Dengan demikian tingkat capaian indikator adalah 100,5%.
19 B. Realisasi Anggaran
Anggaran untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Arsip dan Perpustakaan berasal dari APBD dan APBN. Pengadaan Gedung Kantor, yang merupakan subkegiatan dari Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah dibiayai dengan APBN melalui pembiayaan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). Output dari Subkegiatan ini berupa Gedung Layanan Perpustakaan Daerah. Sedangkan kegiata-kegiatan lainnya dibiayai dengan dana yang berasal dari APBD.
Secara keseluruhan ada 3 program pada Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Yang pertama adalah Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yang terdiri dari 5 kegiatan dan 13 Subkegiatan. Program ini terkait dengan Sasaran I Dinas Arsip dan Perustakaan. Yang kedua adalah Program Pengelolaan Arsip, yang terdiri dari 3 kegiatan dan 4 subkegiatan. Program ini merupakan pendukung bagi Sasaran II. Yang ketiga Program Pembinaan Perpustakaan, yang terdiri dari 2 kegiatan dan 5 subkegiatan. Program yang ke 3 ini merupakan pendukung bagi pencapaian Sasaran III Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Berikut ini adalah realisasi anggaran bagi pencapaian Sasaran Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Tabel III.4
Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam Tahun 2021
No. Sasaran Strategis Anggaran Realisasi %
1. Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan
Rp 12.641.134.,828,00 Rp 11.533.015.851,00 91,23%
2. Menjamin Ketersediaan Arsip sebagai bahan Pertanggung Jawaban Kegiatan dan
Peningkatan Pelayanan Publik
Rp 227.159.150,00 Rp 187.602.086,00 82,59%
3. Meningkatnya
Pembangunan literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat
Rp 469.824.050,00 Rp 422.121.300,00 90%
20 Capaian Kinerja pada tahun 2021, sebagaimana telah dijelaskan di atas didukung 3 program 10 kegiatan dan 22 subkegiatan. Tabel berikut ini menggamabrkan realisasi anggaran dari program, kegiatan dan subkegiatan.
Tabel III.5
Program, Kegiatan, dan Subkegiatan Tahun Anggaran 2021
No. Kegiatan Anggaran Realisasi %
1 2 4 5 6
PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
I Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
Rp 2.313.186.202,00 Rp 2.217.301.074,00 95%
1 Subkegiatan Penyediaan
Gaji dan Tunjangan ASN Rp 2.191.973.202,00 Rp 2.103.610.366,00 96%
2 Subkegiatan Penyediaan Administrasi
Pelaksanakaan Tugas ASN
Rp 121.213.000,00 Rp 113.690.708,00 94%
II Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah
Rp 186.125.462,00 Rp 169.323.657,00 91%.
1 Subkegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Rp 2.223.680,00 Rp 2.075.000,00 93%.
2 Subkegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Rp 12.310.000,00 Rp 33.969.000,00 97%
3 Subkegiatan Penyediaan
Bahan Logistik Kantor Rp 12.310.000,00 Rp 6.708.200,00 54%
4 Subkegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaaan
Rp 23.346.200,00 Rp 19.050.800 82%
5 Subkegiatan
Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Rp 112.735.450,00 Rp 107.520.657,00 95%
21 III Kegiatan Pengadaan
Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daera
Rp 9.970.243.700,00 Rp 9.000.640.000,00 90%
1 Subkegiatan Pengadaan Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya
Rp 9.970.243.700,00 Rp 9.000.640.000,00 90%
IV Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Rp 112.343.464,00 Rp 96.622.418,00 85%
1 Subkegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Listrik
Rp 44.843.464,00 Rp 29.122.418,00 65%
2 Subkegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
Rp 67.500.000,00 Rp 67.500.000,00 100%
V Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Rp 59.236.000,00 Rp 49.128.702,00 82,94%
1 Subkegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan Per-orangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
Rp 36.032.000,00 Rp 34.616.702,00 96%.
Subkegiatan
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin lainnya
Rp 15.560.000,00 Rp 6.940.000,00 45%
Subkegiatan
Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
Rp 7.644.000,00 Rp 7.572.000,00 99%
PROGRAM PENGELOLAAN ARSIP Kegiatan Pengelolaan
Arsip Dinamis Daerah Kabupaten/Kota
Rp 179.884.050,00 Rp 147.423.850,00 82%
Subkegiatan Pemeliharaan dan Penyusutan Arsip Dinamis
Rp 93.839.900,00 Rp 74.556.450,00 79%
Subkegiatan Pengawasan Arsip Dinamis Kewenagan Kabupaten/Kota
Rp 84.044.150,00 Rp 72.867.400,00 86,70%
22 Kegiatan Pengelolaan
Arsip Statis Derah Kabupaten/Kota
Rp 35.399.900.00 Rp 31.502.850,00 89%.
Subkegiatan Akuisisi Pengolahan Preservasi dan Akses Arsip Statis
Rp 35.399.900.00 Rp 31.502.850,00 89%
Kegiatan Pengelolaan Simpul Jaringan Informasi Kearsipan Nasional Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
Rp 11.875.200,00 Rp 8.675.386,00 73%
Subkegiatan Penyediaan Informasi Akses dan Layanan Informasi Kearsipan Tingkat Daerah kabupaten/Kota
Rp 11.875.200,00 Rp 8.675.386,00 73%
Program: Pembinaan Perpustakaan Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Rp 246.432.850,00 Rp 222.674.600,00 90,36%
Subkegiatan Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Dasar di Seluruh Wilayah Kabuparen/Kota
Rp 31.754.950,00 Rp 29.376.300,00 92,5%
Subkegiatan
Pengembangan Layanan Perpustakaan Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota
Rp 120.775.100,00 Rp 103.414.700,00 85%
Subkegiatan Pengelolaan dan Pengembagan Bahan Pustaka
Rp 93.902.800,00 Rp 89.883.600,00 96%
Kegiatan Pembudayaan Gemar Membaca
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Rp 223.391.200,00 Rp 199.446,700 89%
Subkegiatan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus serta Masyarakat
Rp 160.905.300,00 Rp 143.050.300,00 89%
Subkegiatan
Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial
Rp 62.485.900,00 Rp 56.396.000,00 90%
23 C. Akuntabilitas Keuangan Indikator Kinerja
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, ada 3 Sasaran pada Rencana Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan Tahun 2021-2026, yaitu
1. Meningkatnya tata kelola Organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan, dengan indikator Nilai Reformasi Birokrasi Dinas Arsip dan Perpustakaan. Target pencapaian indikator pada tahun 2021 adalah 22,87.
2. Menjamin ketersediaan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan dan peningkatan pelayanan publik, dengan indikator Indeks Ketersediaan Arsip.
Target Pencapaian Indikator pada tahun 2021 adalah 0,33%
3. Meningkatnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat, dengan indikator Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat. Target pencapaian indikator adalah 56.
Penjelasan di bawah ini menggambarkan bagaimana korelasi realisasi anggaran dengan pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan.
1. Sasaran I : Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan
Pencapaian indikator Sasaran ini didukung oleh Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Realisasi anggaran kegiatan dan subkegiatan pada program ini rata-rata 91%. Sedangkan pencapaian target kinerja rata-rata 100%. Hal ini mendukung pencapaian indikator Sasaran Strategis I Dinas Arsip dan Perpustakaan. Indikator Sasaran adalah Nilai Reformasi Birokrasi Dinas Arsip dan Perpustakaan, dengan target 22, 87. Realisasi target adalah 22,87, atau dengan kata lain, realisasi mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi anggaran mendukung pencapaian target sasaran. Tabel di bawah ini meninjukkan realisasi anggaran pada Sasaran I.
Tabel III.6
Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis I
Dinas Arsip dan PerpustakaanKabupaten Agam Tahun 2021
Sasaran Strategis I Anggaran Realisasi %
Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Dinas Arsip dan Perpustakaan
Rp 12.641.134.,828,00 Rp 11.533.015.851,00 91,23%
24 2. Sasaran II: Menjamin Ketersediaan Arsip sebagai Bahan
Pertanggungjawaban Kegiatan dan Peningkatan Pelayanan Publik
Sasaran Strategis ini berkaitan dengan Program Pengelolaan Arsip. Realisasi anggaran pada berkisar pada angka 82%. Salah satu penyebab agak rendahnya serapan anggaran pada program adalah banyak sisa anggaran pengadaan sarana pengelolaan kearsipan pada Subkegiatan Pemeliharaan dan Penyusutan Asip Dinamis. Hal ini disebabkan karena harga beli dari barang yang diadakan jauh di bawah standar harga yang ditetapkan dalam e-catalog, meskipun memiliki spesifikasi yang sama. Namun demikian, realisasi untuk pengadaan sarana pengolahan ini mencapai 100%.
Realisasi anggaran yang tidak mencapai 100%, tidak mempengaruhi pencapaian realisasi indikator Sasaran II, yaitu Indeks Ketersediaan Arsip. Target capaian pada tahun 2021 adalah 0,20%, sedangkan realisasi mencapai 0,33%, dengan kata lain, mencapai 165%. Jadi, realisasi kinerja jauh lebih tinggi dari realisasi anggaran.
Tabel III.7
Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis II
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam Tahun 2021
Sasaran Strategis I Anggaran Realisasi %
Menjamin Ketersediaan Arsip sebagai Bahan
Pertanggungjawaban Kegiatan dan Peningkatan Pelayanan Publik
Rp 227.159.150,00 Rp 187.602.086,00 82,59%
3. Sasaran III: Meningkatnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat
Sasaran Strategis ini berkaitan dengan Program Pembinaan Perpustakaan.
Realisasi anggaran kegiatan dan subkegiatan pada program ini berkisar 90%.
Namun demikian, realisasi capaian target indikator kegiatan, dan subkegiatan pada program ini pada umumnya melebihi 100%. Hanya ada satu indikator subkegiatan yang tidak mencapai target, yaitu jumlah pos perpustakaan keliling. Pencapaian untuk indikator ini hanya 92%. Hal ini disebakan adanya kebijakan Pemerintah untu Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Work from Home
25 sebagai dampak dari pandemi Covod-19. Namun secara keseluruhan kegiatan perpustakaan mencapai target yang ditetapkan. Hal ini bisa dilihat pada Tabel III.3 di atas.
Pencapaian pada Program Pembinaan Perpustakaan mendukung pencapaian target Indikator Sasaran III, yaitu Nilai Tingkat Kegemaran Membaca. Target untuk indikator ini pada tahun 2021 ditetapkan 56. Realisasi yang dicapai adalah 56,26.
Dengan demikian tingkat capaian adalah 100,5%.
Tabel III.8
Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis III
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam Tahun 2021
Sasaran Strategis I Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Pembangunan literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat
Rp 469.824.050,00 Rp 422.121.300,00 90%
Dilihat dari dari data pencapaian target kinerja Sasaran Strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan, pemanfaatan anggaran pada Dinas Arsip dan Perpustakaan bisa dikatakan akuntabel. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya seluruh target kinerja Sasaran strategis Dinas Arsip dan Perpustakaan.