• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Repository UHN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Repository UHN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Analisisnya, jika sumber daya aparatur berdaya saing, kualitatif, dan profesional, maka kinerja pelayanan publik dapat berjalan akuntabel dan transparan. Pada prinsipnya apabila kinerja sumber daya manusia dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, maka hasil dan hasil pelayanan publik dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai tujuan tercapainya good governance, yaitu good governance dan good governance. Keberhasilan atau keberhasilan kinerja suatu organisasi ditentukan oleh sumber daya manusia, pemimpin dan bawahannya, sehingga memahami dan mampu mengoperasikan manajemen kinerja adalah suatu keharusan.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi, karena dalam menjalankan suatu organisasi diperlukan orang-orang yang mampu memberikan hasil kerja yang berkualitas. Dwiyanto (2003, p.36) menjelaskan bahwa “banyak daerah yang mengakui bahwa kemampuan sumber daya manusia aparaturnya masih perlu ditingkatkan”. Kurang optimalnya kinerja aparatur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik dan penyelenggaraan administrasi publik menjadikan masyarakat kurang puas terhadap kinerja pemerintah. Untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintah daerah perlu dilakukan pengembangan sumber daya manusia.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengajukan judul skripsi dengan judul “Peran Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Tenaga Kerja di Kantor Camat Kota Medan”. Bagaimana peran pimpinan kecamatan dalam meningkatkan kinerja tenaga kerja di Kantor Camat Kota Medan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan camat dalam meningkatkan kinerja pegawai di kantor kecamatan Kota Medan.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan referensi mengenai peran kepemimpinan pimpinan kecamatan dalam peningkatan sumber daya manusia.

Konsep Kepemimpinan

  • Tipe-Tipe Kepemimpinan
  • Sifat Sifat Kepemimpinan
  • Fungsi Kepemimpinan
  • Indikator Kepemimpinan
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Peran normatif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga yang didasarkan pada seperangkat norma yang berlaku dalam masyarakat. Peran ideal adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga yang didasarkan pada nilai-nilai ideal atau harus dijalankan sesuai dengan kedudukannya dalam suatu sistem. Peran faktual adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga yang didasarkan pada kenyataan nyata di lapangan atau dalam kehidupan sosial yang terjadi dalam kenyataan.

Ia menilai anak buahnya adalah orang yang belum dewasa atau anak sendiri yang perlu dikembangkan. Ia tidak atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada pengikut dan bawahannya untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreatifnya sendiri. Hanya gaya luar saja yang merupakan contoh gaya militer, namun jika dicermati, tipe ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.

Dalam tipe kepemimpinan laissez-faire ini, pemimpin praktis tidak memimpin, namun membiarkan kelompok dan setiap orang melakukan apa yang diinginkannya. Hampir setiap pribadi pemimpin mempunyai kualitas jasmani dan rohani yang luar biasa, yaitu mempunyai daya tahan, keuletan atau tenaga istimewa yang seolah tidak pernah habis. Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai hendaknya sehat, bermakna dan bernilai, memberikan harapan yang menyenangkan, membawa kesuksesan dan membangkitkan semangat, esprit en corps.

Pemimpin harus terbuka dan merasa bersatu sepenuhnya, satu jiwa dan satu perasaan dengan bawahannya, bahkan dengan nasib dan tanggung jawab yang sama dalam perjuangan yang sama. Pemimpin yang baik adalah guru yang dapat membimbing, mengajar, mengarahkan, mendorong (memotivasi) dan mendorong bawahannya untuk melakukan sesuatu. Kapabilitas: Upaya pemimpin untuk memobilisasi dan mendorong karyawan agar bekerja menuju tujuan yang ingin dicapai.

Intelektual, merupakan kemampuan manajemen dalam berkomunikasi dengan karyawan mengenai tugasnya masing-masing. Kepribadian pemimpin, pengalaman sebelumnya, latar belakang dan harapan mempunyai pengaruh yang besar terhadap efektivitas manajemen, selain mempengaruhi gaya manajemen yang dipilih. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi harapan dan perilaku anggota kelompok serta gaya kepemimpinan yang dipilih oleh pemimpin.

Kinerja

Indikator Kinerja

Tujuan adalah keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai di masa depan. Oleh karena itu, tujuan menunjukkan ke arah mana kinerja harus dilaksanakan. Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, dalam mencapai tujuan yang ditentukan oleh standar. Umpan balik adalah masukan yang digunakan untuk mengukur kemajuan kinerja, standar kinerja dan pencapaian tujuan.

Alat atau sumber daya adalah sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang sukses. Tanpa alat atau sumber daya, tugas pekerjaan tertentu tidak dapat diselesaikan dan tujuan tidak dapat dicapai sebagaimana mestinya. Manajer memfasilitasi motivasi karyawan dengan insentif moneter dengan memberikan pengakuan, menetapkan tujuan yang menantang, menetapkan standar yang terjangkau, meminta umpan balik, dan memberikan kebebasan dalam melakukan pekerjaan, termasuk waktu untuk melakukannya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Konsep Camat dan Kedudukan Camat 1 Konsep Camat

Tugas Camat

Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota dan tidak dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dalam kabupaten; Dan.

Pengertian Sumber Daya Manusia

  • Manfaat Sumber Daya Manusia
  • Tujuan Sumber Daya Manusia
  • Fungsi Sumber Daya Manusia
  • Indikator Sumber Daya Manusia

Organisasi atau perusahaan mempunyai kemampuan untuk menyusun dan menetapkan rencana sumber daya manusia yang mendukung kegiatan bisnis. Menurut Kasmir (2016:7), tujuan SDM tidak hanya diperlukan untuk memberikan gambaran mengenai tujuan manajemen puncak, namun juga untuk menyeimbangkan tantangan yang dihadapi oleh organisasi, yang mencakup fungsi SDM, masyarakat, dan karyawan yang terkena dampaknya. Tantangan. Pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah potensi sumber daya manusia yang dapat dijadikan sebagai upaya mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuan baik secara pribadi maupun dalam organisasi.

Sumber daya tersebut yaitu waktu, tenaga dan kemampuan manusia (baik daya pikir maupun tenaga fisik) dapat dimanfaatkan secara efektif, terpadu dan optimal untuk kepentingan organisasi. Hasibuan (2014:10) sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengelola hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu mencapai tujuan organisasi.

Penelitian Terdahulu

Kualitas pekerjaan yaitu hasil Kualitas pekerjaan yaitu hasil pekerjaan yang terstandar dan sesuai dengan yang diinginkan. Keduanya menyelidiki satu variabel dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan keduanya merupakan penelitian yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

Kerangka Berpikir

Charolena Jaishartine untuk mengetahui peran kepala inspektorat dalam . meningkatkan kinerja pegawai pada kantor Inspektorat Kabupaten Malinau. Sedangkan penelitian ini fokus pada peran. Kepemimpinan manajer distrik dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia di kantor kecamatan Kota Medan... juga membahas tentang peran manajemen dalam meningkatkan kinerja. 32 Tahun 2014 Susunan pemerintahan daerah berdasarkan undang-undang ini adalah Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, dan DPRD.

Pergerakan dan kegiatan pemerintah ditujukan pada penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota dengan tujuan mencapai tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut dengan baik, maka penyelenggaraan pemerintahan kecamatan harus didukung oleh pejabat-pejabat yang berkualitas dan berkinerja tinggi, dan camat sebagai pemimpin dalam organisasi kecamatan wajib berperan dalam menjaga ketertiban. meningkatkan kinerja pegawai dan menjaga suasana kondusif di kantor kecamatan. Peranan manajer atasan dalam meningkatkan kinerja pegawai harus dikembangkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas kerja pegawai atasan.

Dan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka tujuan organisasi akan tercapai dan hal ini akan berdampak baik pada pemberian pelayanan.

Defenisi Konsep

Kinerja merupakan hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai dengan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan organisasi dan hasil kerja tersebut selaras dengan hasil kerja yang diharapkan organisasi. Oleh karena itu, pegawai sebagai sumber daya manusia dalam suatu organisasi harus dilatih, diarahkan dan ditingkatkan kemampuannya untuk memperlancar tugas dan pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil. Setiap birokrasi publik harus berupaya memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pengguna jasa.

Mutu pelayanan publik merupakan inti dari pemberian pelayanan, pemberian pelayanan merupakan poin penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Apabila kualitas pelayanan publik baik, maka dapat dipastikan pelayanan yang diberikan oleh aparatur pelayanan juga optimal. Pelayanan publik merupakan ujung tombak penyelenggaraan sistem publik, baik dari tingkat bawah hingga pusat, karena pelayanan publik berhubungan dengan masyarakat.

Jenis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang diteliti di lokasi penelitian, antara lain: Informan kunci adalah pihak-pihak yang mengetahui dan mempunyai berbagai informasi dasar yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini informan tambahan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang datang langsung untuk melakukan usaha di kantor kecamatan kota Medan.

Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui kegiatan langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap terkait dengan masalah penelitian dan dilakukan melalui wawancara atau observasi terhadap informan penelitian (data primer) dan data juga berasal dari bahan pustaka berupa buku, internet dan dokumentasi yang relevan. kepada objek penelitian (data sekunder). Menurut Creswell, observasi adalah ketika peneliti turun langsung untuk mengamati perilaku individu di tempat penelitian. Dalam observasi ini, peneliti mencatat/mencatat dengan baik secara terstruktur (misalnya dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang memang ingin diketahui peneliti) kegiatannya.

Umumnya observasi ini bersifat terbuka, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan umum kepada partisipan, sehingga partisipan dapat mengutarakan pendapatnya secara bebas.

Teknik Analisa Data

Langkah ini meliputi beberapa tahap pencatatan data tertulis atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan, segmentasi kalimat (paragraf). Gunakan proses pengkodean untuk menggambarkan pengaturan individu, kategori, dan tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan penyampaian informasi rinci tentang orang, tempat, atau peristiwa dalam lingkungan tertentu.

Gambar

Tabel 2.6 1  Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Ketika melihat kondisi dan potensi desa masih banyak sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat desa yang bisa saling berkaitan untuk meningkatkan