• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PT. JNE EXPRESS ACROSS NATION

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PT. JNE EXPRESS ACROSS NATION"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Sementara itu, ia menyatakan bahwa budaya organisasi, lingkungan kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja secara umum mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sementara itu, ia menyatakan bahwa komitmen organisasi, budaya organisasi, dan kepuasan umum dalam bekerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi, lingkungan kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara parsial.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Aameri (2000) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t-hitung) yang diteliti, variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Guritno, B, dan Waridin (2005) serta Supriyanto dan Mahmud (2011) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Supriyanto dan Mahmud (2011) serta Suwardi, Joko Utomo (2011) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tujuan Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi utama manajemen SDM yang mencakup tidak hanya pelatihan dan pengembangan, tetapi juga kegiatan perencanaan dan pengembangan karir, pengembangan organisasi, serta manajemen dan penilaian kinerja. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan perusahaan terdiri dari tunjangan rekreasi, tunjangan sakit, tunjangan liburan dan asuransi kesehatan.

Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia

Menyelenggarakan pembagian tugas dan struktur hubungan antar kelompok kerja pekerja agar tercapai suatu organisasi yang dapat bergerak sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Retensi karyawan yang baik akan menjamin hal yang baik, salah satunya adalah tingkat turnover yang rendah.

Kinerja Pegawai

  • Pengertian Kinerja Pegawai
  • Aspek Penilaian Kinerja Pegawai
  • Tujuan Penilaian Kinerja
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
  • Teori Umum Penelitian

Kebutuhan yang menggambarkan kinerja karyawan didasarkan pada hal-hal yang mendorong tindakan karyawan dan menjadi dasar alasan bisnis. Hal ini menggambarkan kinerja pegawai dilihat dari titik tolak masa lalunya yang memberikan gambaran mengenai pekerjaan yang ingin dilakukannya.

Konsep Motivasi Kerja

  • Pengertian Motivasi Kerja
  • Teori Motivasi Kerja
  • Jenis dan Sumber Motivasi
  • Perbandingan Motivasi Internal dan Eksternal
  • Faktor Yang Memperngaruhi Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan faktor yang mendorong atau mendorong seseorang untuk bekerja dan motivasi ini merupakan kebalikan dari kebutuhan yang tidak terpenuhi. Sedangkan faktor yang diperoleh meliputi pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja dan motivasi kerja.

Kepuasan Kerja

  • Teori Kepuasan Kerja
  • Pengukuran Kepuasan Kerja
  • Aspek Penting Dalam Kepuasan Kerja
  • Indikator Kepuasan Kerja
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasa n Kerja

Dinyatakan bahwa kepuasan kerja adalah: Kepuasan kerja adalah kesukaan atau ketidaksukaan terhadap pandangan karyawan terhadap pekerjaannya. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan individu terhadap pekerjaan yang dihasilkan oleh setiap individu dalam kaitannya dengan berbagai aspek yang terkandung dalam pekerjaan tersebut. Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dan kenyataan yang dirasakan.

Kepuasan merupakan faktor atau situasi yang diperlukan sebagai sumber kepuasan kerja, terdiri dari pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, peluang untuk berprestasi, peluang untuk menerima penghargaan promosi. Mengukur kepuasan kerja menggunakan skala indeks deskripsi pekerjaan. Skala pengukuran ini dikembangkan pada tahun 1969 oleh Smith, Kenall dan Hulin. Mengukur kepuasan kerja menggunakan kuesioner Minnesota. Ukuran kepuasan kerja ini dikembangkan pada tahun 1967 oleh Weiss, Dawis dan Inggris.

Komitmen Organisasional

  • Pengertian Komitmen Organisasional
  • Faktor Komitmen Organisasi
  • Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Hal tersebut merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik pekerja, meliputi jenis pekerjaan, waktu kerja dan istirahat, peralatan kerja, kondisi ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, status kesehatan pekerja, umur, dll. . Menurut Gary Dessler (2010), komitmen organisasi disebabkan oleh beberapa faktor: Setiap dimensi komitmen organisasi mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi. Berikut uraian faktor-faktor yang menyebabkan komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif.

Faktor-faktor yang menyebabkan komitmen afektif meliputi karakteristik organisasi, karakteristik pribadi, dan pengalaman kerja Karakteristik organisasi yang mempengaruhi komitmen efektif adalah cara pengambilan kebijakan perusahaan. Faktor yang menyebabkan komitmen rasional adalah investasi yang diberikan kepada organisasi dan alternatif pekerjaan lainnya. Faktor penyebab komitmen normatif antara lain proses sosialisasi dan investasi yang diberikan organisasi kepada pegawainya.Proses sosialisasi berlangsung di lingkungan keluarga dan lingkungan kerja.

Penelitian Sebelumnya

  • Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai 58

INTERNASIONAL DI SEMARANG.” Hasil penelitian ini menegaskan bahwa secara parsial motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi masing-masing mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan sekaligus dikatakan bahwa motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara umum mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Menyelenggarakan penelitian dengan judul “DAMPAK KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK”. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa secara parsial komitmen organisasi dan budaya organisasi tidak berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai, namun kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Menyelenggarakan penelitian dengan judul “DAMPAK MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEKERJA”. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa secara parsial motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi masing-masing mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Walaupun hanya merupakan salah satu faktor diantara banyak faktor lain yang berpengaruh, namun kepuasan kerja juga mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Tanpa kepuasan kerja maka karyawan tidak akan bekerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, sehingga kinerja karyawan akan rendah, sehingga tujuan perusahaan tidak akan tercapai secara maksimal.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Sejarah Singkat PT.JNE EXPRESS ACROSS NATION

Visi Perusahaan PT.JNE EXPRESS ACROSS NATION

Misi Perusahaan PT.JNE EXPRESS ACROSS NATION

Kegiatan Usaha PT.JNE EXPRESS ACROSS NATION

Organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu dengan membagi tugas dan wewenang. Baik buruknya struktur organisasi akan mempengaruhi keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi yang berbasis garis, hal ini terlihat dengan adanya wewenang dari pimpinan puncak yang mengalir langsung kepada bawahan yang memimpin unit organisasi sesuai hierarki organisasi, sedangkan para pekerja pada unit organisasi tersebut akan mendapat tugas dan petunjuk langsung dari pimpinan. milik mereka masing-masing.

Waktu dan Tempat Penelitian

Desain Penelitian

Variabel dan Skala Pengukuran

  • Variabel Penelitian
  • Devinisi Operasional Variabel
  • Skala Pengukuran

Robbins (2011) Motivasi kerja adalah kemauan untuk melakukan usaha yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan dan usaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan individu. Menurut Hasibuan kepuasan kerja adalah kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan, sikap ini tercermin dalam etos kerja, disiplin, kerja. Menurut Stephen P. Robbins dalam edisi revisinya, pengertian komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang pegawai mendukung organisasi tertentu beserta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

Skala ukur merupakan suatu kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolok ukur untuk menentukan panjang dan pendeknya interval pada suatu alat ukur sehingga alat ukur tersebut akan menghasilkan data pada saat digunakan dalam pengukuran. Skala Likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu gejala atau fenomena pengasuhan. Respon terhadap instrumen apa pun yang menggunakan skala likert dinilai dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata seperti: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju.

Metode Pengumpulan Data

Jenis Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya variabel motivasi, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t – hitung) diketahui bahwa variabel motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja.

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t-hitung) yang diteliti, variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Guritno, B dan Waridin (2005) dan Edy (2008) yang menyatakan bahwa motivasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian ini bertujuan untuk menguji secara parsial maupun simultan pengaruh variabel motivasi, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi terhadap kinerja PT.

Metode Analisis Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilatas

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolonieritas
  • Uji Hetoroskeditas
  • Uji Korelasi

Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan dapat digunakan untuk peramalan, harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau jika plot histogram menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau mengikuti arah garis diagonal atau plot histogram tidak menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang baik tidak boleh ada korelasi antar variabel independen, jika variabel independen berkorelasi maka variabel tersebut tidak ortogonal. Tujuannya untuk menguji ada tidaknya ketimpangan varians antara satu observasi dengan observasi lainnya dalam model regresi. Menurut Riduwan dan Kuncoro, korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Rancangan Pengujian Hipotesis

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
  • Uji Signifikasi Simultan (Uji f)
  • Koefisien Determinasi (R2)

Total skor jawaban responden pada Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi (X3) mempunyai skor minimal 1 dan total skor maksimal 5. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi kemungkinan besar tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja. variabel. H0 : b1, b2, b3 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi terhadap variabel kinerja.

Ha : b1, b2, b3 > 0 berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi terhadap variabel kinerja. Artinya sebesar 38,7% kinerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi. Muhammad Rizki Nur Kurniawan 2011. “Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Publik.” .Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro Halaman 1-29.

Tabel 4.6  Hasil Uji Reabilitas  Variabel
Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas Variabel

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Responden

Uji Validitas dan UJi Realibilitas

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Statistik Deskriptif

Dari data pada tabel 4.5 terlihat jawaban responden variabel motivasi (X1) mempunyai total skor minimal 3 dan total skor maksimal 5. Total skor jawaban responden pada tabel 4.5 diatas adalah variabel kepuasan kerja (X2) mempunyai skor minimal 2 dan total skor maksimal 5. Total skor tanggapan responden pada Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa variabel kinerja (Y) mempunyai skor minimal 24 dan maksimal skor total. skor 40.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolonieritas
  • Uji Heteroskedasitas

Sedangkan dari matriks korelasi variabel independen pada Tabel 4.8 terlihat bahwa variabel independen yang memiliki korelasi paling tinggi adalah kepuasan kerja (X2) dengan komitmen organisasi. Uji statistik t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara parsial (secara individu) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja jika berada pada kolom sig. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja kemungkinan besar tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja.

Tabel 4.8  Uji Multikolinearitas
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Analisis Regresi Linier Berganda

  • Pengujian Hipotesis Secara Uji t (Parsial)
  • Pengujian Hipotesis Secara Uji f(Simultan)

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan dengan program SPSS versi 20 diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 38,7.

Pembahasan dan Interprestasi

  • Variabel Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
  • Variabel Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Variabel Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai 110
  • Variabel Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
  • Variabel Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Variabel Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai 111

Saran

Gambar

Tabel 4.6  Hasil Uji Reabilitas  Variabel
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Tabel 4.8  Uji Multikolinearitas
Gambar 4.2  Uji Heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempraktekan teori-teori perkuliahan Manajemen Sumber Daya Manusia seperti kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan, komitmen organisasional dan turnover intention

(1992), mengartikan manajemen sumber daya manusia (MSDM), merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting

Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktek, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Jakarta: Penerbit

A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia) Konsep,Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik..

Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari.. Teori

2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, Jakarta: Raja Grafindo Persada.. Manajemen Sumber Daya

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia MSDM terutama yang berkaitan dalam pengaruh

Bintoro dan Daryanto, 2017:15 mendefinisikan pengertian manajemen sumber daya manusia dari segi ilmu adalah suatuilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya