• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Air di Indonesia

N/A
N/A
Fajar Prihambodo

Academic year: 2023

Membagikan "Pengelolaan Air di Indonesia"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu komponen yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.

Manusia sendiri menggunakan air untuk banyak kebutuhan seperti kebutuhan air baku dan kebutuhan irigasi bagi pertanian. Keberadaan air perlu diperhatikan secara kualitas maupun kuantitasnya agar dapat memenuhi kebutuhan. Di Indonesia dalam satu tahun mengalami 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau., dimana kedua musim tersebut distribusi curah hujan tidak seimbang yang menyebabkan perbedaan jumlah ketersediaan air. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan air di musim hujan serta kekurangan air di musim kemarau. Agar dapat memanfaatkan air secara optimal, maka beberapa wilayah di Indonesia dibangun sejumlah waduk atau bendungan dengan beragam tujuan, seperti penyediaan air baku, mencukupi kebutuhan air irigasi, pembangkit listrik, pengendalian banjir, perikanan, pariwisata dan sebagainya.

Waduk Cengklik yang terletak di Desa Sobokerto dan Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah dengan luas 1957 Ha merupakan salah satu dari sekian banyak waduk yang dibangun. Waduk Cengklik memiliki fungsi utama untuk mencukupi kebutuhan irigasi seluas 1.578 ha. Selain fungsi utama tersebut, untuk saat ini Waduk Cengklik dimanfaatkan untuk tambak ikan serta pariwisata. Secara tidak langsung, kegiatan tersebut membuat elevasi maksimal waduk bertambah. Ketika terjadi hujan dengan jangka waktu yang lama, maka akan terjadi kelebihan air yang membahayakan keamanan bangunan bendung.

Untuk itu, maka dibangun bangunan spillway agar air tidak mencapai batas elevasi maksimal waduk. Dapat dikatakan bangunan spillway merupakan salah satu bangunan yang sangat penting pada waduk. Terdapat beberapa permasalahan pada bangunan spillway di Waduk Cengklik, yaitu penempatannya yang jauh dari pengawasan, bertambahnya elevasi maksimal waduk sehingga akan berbeda dengan daya tamping rencana.

Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian ulang terhadap kinerja spillway untuk mengetahui apakah bekerja secara optimal atau tidak. Bangunan spillway dapat dikatakan optimal apabila mampu mengalirkan kelebihan air pada Waduk Cengklik

(2)

sesuai dengan tempat yang direncanakan. Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi kinerja spillway pada Waduk Cengklik untuk menjaga keamanan bangunan bendung.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana analisis hidrologi untuk mengetahui debit air yang masuk dan keluar pada Waduk Cengklik ?

2. Berapakah kapasitas rencana spillway yang dapat dialirkan oleh spillway ?

3. Bagaimana analisis water balance untuk menentukan elevasi maksimum yang dapat ditampung pada Waduk Cengklik ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari diangkatnya topik diatas yaitu :

1. Mengetahui berapa debit air yang masuk dan keluar pada Waduk Cengklik.

2. Mengetahui kapasitas rencana spillway yang dapat dialirkan oleh spillway.

3. Mengetahui elevasi maksimum yang dapat ditampung pada Waduk Cengklik.

D. Batasan Masalah

Untuk mencapai penelitian, diperlukan suatu batasan dalam penulisan agar pembahasan tidak memperluas cakupannya sehingga tujuan penulisan dapat tercapai dan dipahami. Ruang lingkup penulisan yang dijadikan batasan dalam menulis yaitu : 1. Perhitungan curah hujan rerata daerah

2. Data curah hujan yang dianalisis adalah data curah hujan periode 8 tahun (2014- 2022).

3. Analisis hidraulika kapasitas spillway.

4. Analisis waterbalance untuk menentukan kapasitas maksimum waduk.

5. Tidak merencanakan ulang bangunan spillway.

6. Tidak memperhitungakan stabilitas bendungan, pondasi bendungan dan kekuatan geologi material pada as bendungan

7. Tidak menghitung sedimen / dead storage.

8. Tidak menghitung Analisa dan dampak lingkungan E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini yaitu :

(3)

1. Bagi penulis untuk menambah pemahaman serta menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dari perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan ilmu Hidraulika.

2. Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian – penelitian selanjutnya.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola waduk dalam melakukan pengelolaan waduk secara optimal.

F. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini didasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai karakteristik pembahasan yang relatif sama. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Kinerja Spillway Waduk Cengklik untuk Keamanaan Waduk” dilakukan menggunakan data yang sebenar – benarnya yang diambil langsung pada saat penelitian tanpa mengambil data keseluruhan dari penelitian terdahulu. Berikut ini tugas akhir dan artikel terkait :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ainul Yaqien (2014) dengan judul “Perencanaan Bangunan Pelimpah (Spillway) Bendungan Marangkayu, Kab. Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur”.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Alvin Rahmadiar Alam (2016) dengan judul

“Evaluasi Dimensi Pipa Intake dan Bangunan Pelimpah (Spillway) Pada Embung Sidodadi, Glenmore – Banyuwangi”.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Khoirudin, Eko Noerhayati, Bambang Suprapto (2020) dengan judul “Studi Perencanaan Bangunan Pelimpah (Spillway) Pada Bendungan Greneng Kabupaten Blora”

4. Penelitian yang dilakukan oleh Pekik Gunawan (2014) dengan judul “Perencanaan Spillway Dan Optimasi Pengoperasian Waduk Pada Bendungan Desa Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan”.

5. Penelitan yang dilakukan oleh Gerry Prima Putera dan Yiniarti Eka Kumala (2019) dengan judul “Evaluasi Kapasitas Spillway Bendungan Darma sebagai Salah Satu Dasar dari Aspek Keamanan Bendungan”.

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan

Sistem recycle diterapkan dengan cara mengolah air bekas menjadi air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan penggelontoran wc, penyiraman taman,

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan

Tebing Tinggi dalam mengejar 100% akses air minum dengan terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, 0% luas kawasan kumuh

Penyediaan sumber daya air dalam setiap wilayah sungai dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan sumber daya air yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pokok,

Pembangunan pengolahan air minum saat ini terus dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya daerah yang rawan air dan daerah pedesaan, akan tetapi penyediaan unit

Dokumen ini membahas tentang perencanaan unit air baku untuk penyediaan air

Pengoperasian dan pemeliharaan sistem penyediaan air merupakan kegiatan penting untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan minimum air minum kepada