Dalam h}ad}a>nah, selain pengertian pendidikan untuk kanak-kanak, juga merangkumi pengertian penjagaan fizikal dan mental untuk kanak-kanak. H}ad}a>nah (penjagaan anak) adalah diharuskan secara sah, kerana kanak-kanak yang masih memerlukan penjagaan berada dalam bahaya jika tidak mendapat penjagaan dan penjagaan yang sewajarnya, maka anak-anak harus dilindungi agar tidak menjadi berbahaya. Tidak kira ibu yang paling berhak untuk h}ad}}{a>nanak yang belum mumayyiz jika ibu tidak memenuhi syarat.
Jika tidak ada seorang pun yang melakukan h}ad}}a>nah pada tingkat perempuan, maka laki-lakilah yang melakukan h}ad}}a>nah dengan urutan yang sama dengan perempuan di atas. Wanita karir yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak mempunyai waktu untuk mengasuh anak juga tidak termasuk dalam kategori berhak mengasuh anak. Ia tetap mempunyai hak untuk mengasuh anaknya walaupun ia diketahui jahat, dengan syarat anak tersebut belum sampai pada umur dimana ia dapat memikirkan kejahatan ibunya.
Adapun laki-laki yang jahat dan pemarah, tidak berhak mengasuh anak-anaknya. Seseorang yang rumahnya menjadi tempat berkumpulnya orang-orang jahat, tidak berhak mengasuh anak-anaknya, atau lingkungan rumah yang berbahaya, misalnya saja ada wanita cantik, maka ia takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Orang yang memberikan h}ad}}a>nahanak harus beragama Islam menurut Syafi'iyyah dan Hanabilah.
Jadi orang kafir tidak mempunyai hak untuk mengasuh anak-anak muslim, karena orang kafir tidak mempunyai kekuasaan atas umat Islam.
ةحلصلمبا طونم ةيعرلا ىلع ماملإا فرصت
Mengenai isu hijar, Syafiu berpendapat budak lelaki yang berumur 7 (tujuh) tahun itu berhak memilih antara ibu dan bapanya. Menurut mazhab Malikiyyah dan Hanafyyah, tidak ada khiyar, tetapi jika anak itu mampu berdiri, makan, berpakaian dan buang air dengan sendirinya, maka bapa lebih berhak ke atasnya. 33. Berkenaan hak kijar perempuan, Syafi'iu berdalilkan bahawa jika lelaki mempunyai hak kijar, maka perempuan itu mempunyai hak yang sama.
Golongan Maliki juga berpendapat bahawa ibu lebih berhak atasnya sebelum dikahwinkan dan dikahwinkan oleh suaminya, kerana tidak ada hukum yang menyuruh mereka memilih, dan mustahil untuk berpisah dengan ibu mereka. Oleh itu, faktor pertimbangan yang digunakan sebagai kerangka rujukan untuk menentukan hak kanak-kanak untuk memilih haruslah faktor yang selaras dengan kepentingan terbaik anak dan bukannya dengan kepentingan ibu bapa. Hak penjagaan anak yang sudah dewasa diserahkan kepada anak untuk memilih antara bapanya atau ibunya sebagai pemegang haknya.
Pengasuhan anak juga berarti tanggung jawab orang tua untuk mengawasi, memberikan pelayanan yang sesuai, dan menyediakan kebutuhan anak melalui orang tua. Selain itu, tanggung jawab pengasuhan dalam bentuk pengawasan dan pelayanan, serta nafkah hidup anak, tetap berlangsung hingga anak tersebut mencapai batas usia dewasa yang sah dan dapat berdiri sendiri.38 anak sama dengan biaya menyusui anak. Jika suami istri tersebut masih dalam keadaan menikah, atau jika wanita tersebut dalam masa 'iddah karena diceraikan oleh ayah dari anak tersebut, maka wanita tersebut hanya mendapatkan nafqahnya sebagai istri atau nafqah karena dia dalam masa 'iddah.
Dan apabila ibu telah selesai tempoh 'iddahnya, dia tidak lagi berhak mendapat nafkah daripada bekas suaminya, justeru dia menerima kos penyusuan daripada bapa anaknya. Jika orang yang menjalankan asuhan itu berbeza dengan ibunya, dia berhak mendapat nafkah hidup anak itu, kerana dia terikat dengan kewajipan untuk menjalankan penjagaan itu. Sekiranya pengasuh enggan melaksanakan tugasnya atau ingin melakukan pengasuhan asal, dia diberi bayaran yang berpatutan, manakala yang lain sanggup menjaga anak itu secara percuma.
Berangkatnya seorang muslim yang bijaksana dan matang dari agama Islam ke agama kafir atas kemauannya sendiri tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak manapun, baik laki-laki maupun perempuan, dan anak-anak atau orang gila yang meninggalkan agama tersebut. agama Islam tidak dianggap (tidak sah) bagi orang murtad karena tidak ada satupun dari mereka yang amukallaf”.40.
كَنوُل َ
للّٱ
ةَنۡتِف ۡلٱ
لۡتَق ۡلٱ
نوُلا
اوُع َطَت ۡسٱ
راَّنلٱ
Mengenai syarat menjadi muslim baik h}a>d}in maupun h}a>i>nah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan imam madzhab. An-Nissa 141 tentang dalil yang melarang orang kafir menjaga hak anak muslim. Menurut mereka, kitabiyah non-Muslim atau ghoiru kitabiyah bisa menjadi ha}i>nah atau wali, baik ibu atau orang lain.
Persamaan agama bukanlah syarat untuk h}ad}i>nah, melainkan dikhuatiri akan memalingkan anak daripada Islam. Kerana yang paling penting tentang h}ad}a>nah ialah h}ad}i>nah mempunyai kasih sayang dan sayang kepada anak serta sanggup menjaga anak itu sebaik mungkin. Lebih lanjut mengenai kemampuan orang kafir memelihara hak kanak-kanak Islam, bahkan Hanafiyah.
Atau jika agama anak terancam karena ia bersama Hadhinah non-Muslim, yaitu jika Hadhinah mulai menanamkan pada anak ajaran agama yang dianutnya. Malikiyah berpendapat bahwa anak tersebut tinggal bersamanya selama masa h}ad}a>nah menurut syariat, namun wanita non-Muslim yang menjaganya tidak boleh menghidangkan minuman atau daging babi kepada anak tersebut. Hanafiyah berpendapat bahwa h}a>d}dalam Islam harus dipraktikkan secara berbeda dengan h}a>d}i>nah karena pemeliharaan merupakan salah satu bentuk kekuasaan atas jiwa, dan harus dalam kerangka kesetaraan agama.
Para ulama Malikiyah berpendapat bahwa menjadi seorang muslim tidak diwajibkan h}a>d}in, sama halnya dengan h}a>ni>nah. Meskipun mereka meyakini bahwa orang-orang kafir diperbolehkan melakukan had}a>nah, namun kelompok Hanafi juga menetapkan syarat agar mereka tidak menjadi orang-orang kafir yang murtad. Menurut Zakariya al-Anshary, h}ad}a>nah ibu yang kafir dapat diterima karena h}ad}a>nah itu benar-benar miliknya.
Hukum Islam yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah semua peraturan perundang-undangan Islam yang berkaitan dengan h}ad}}a>nah, yaitu Instruksi Presiden (InPres) No. Apabila terjadi perselisihan mengenai h}ad}}a>nah dan tunjangan anak, Pengadilan Agama mengambil keputusan berdasarkan huruf (a), (b), (c) dan (d). Penjelasan butir c di atas mengenai ketidakmampuan pemegang hak menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak disebabkan karena sifat buruknya.
Misalnya, mereka sering membentak anak, mengumpat, menghina atau bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap anak atau pihak yang bertanggung jawab memberikan contoh buruk kepada anak. Atau karena lingkungan tempat tinggal pemegang h}ad}}a>nah yang kurang baik untuk tumbuh kembang anak, misalnya lingkungan prostitusi, narkoba, dan lain-lain.
Pasal 41
Pasal 45
Pasal 78
Terbentuknya kaidah-kaidah hukum Islam dalam hukum Indonesia tidak lepas dari pemikiran para ulama dalam kitab-kitab fiqh, dengan kata lain merujuk pada ijtihad para ulama terdahulu. Dengan tidak melihat pada satu mazhab saja, berarti tolak ukur hukum Islam di Indonesia adalah kesesuaian dengan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.59. 59Nilai-nilai budaya di Indonesia dapat ditemukan pada Pancasila, ideologi negara Indonesia.
Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai ketuhanan, persatuan, kemanusiaan dan keadilan yang dibingkai oleh Bhinneka Tunggal Ika.