1. Konsep produksi
Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis.
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.1
Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.2
Beberapa organisasi jasa juga menerapkan konsep produksi. Banyak praktek dokter dan dokter gigi dikelola dengan prinsip lini perakitan, seperti juga beberapa agen pemerintah (seperti kantor tenaga kerja dan biro lisensi). Memang, orientasi manejemen ini dapat manangani banyak kasus perjam, namun konsep ini sering dituding tidak ramah dan memberikan pelayanan yang buruk.3
2. Konsep produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.4
1Ngadiman, Konsep Produk dan produksi.
http://www.ssbelajar.net/2014/04/konsep-produksi-dan-konsep-produk.html?m=1 (18 September 2022)
2Ibid, Hgadiman 3Ibid, Hgadiman 4Ibid, Hgadiman
2
Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk mereka dengan sedikit atau tanpa masukan dari pelanggan. Mereka yakin bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang dan menyempurnakan produk mereka dan bahkan mereka tidak menganalisis produk pesaing.5
Konsep produk mengarahkan pada myopia pemasaran, sebagaimana yang telah kita bicarakan pada awal bab ini. Manajemen kereta api berpendapat bahwa pengguna kereta api menginginkan kereta api, bukanlah tranportasi, dan memandang enteng tantangan dari pesawat udara, bus dan mobil. Pabrik mistar geser berpendapat bahwa insinyur menginginkan mister geser, bukan kemampuan menghitung dan memandang enteng tantangan kalkulator saku.6
B. Proses Produksi
1. Pengertian Proses Produksi
Secara umum, proses produksi adalah kegiatan produksi yang menggabungkan dari satu bagian ke bagian yang lain. Artinya, dalam setiap bagian terdapat tahapan yang perlu dilalui baik itu berupa proses menjadi barang atau berbentuk jasa. Barang adalah sesuatu yang mudah dipegang secara fisik dan ada jangka waktu. Sedangkan jasa, sebaliknya. Tidak mampu dipegang secara fisik dan tidak memiliki jangka waktu.7
Hasil dari proses produksi antara barang dan jasa memang berbeda.
Namun, tujuannya sama yaitu menjadikan sesuatu yang bernilai lebih dari sebelumnya. Selain itu, bermanfaat tidak hanya untuk pebisnis melainkan pelanggan. Sehingga, muncul kepuasan pelanggan yang berdampak pada bisnis Anda.8
5Ibid, Hgadiman 6Ibid, Hgadiman
7Run System, Proses Produksi: Definisi, Tujuan, Jenis, dan Tahapannya.
https://runsystem.id/id/blog/proses-produksi/#:~:text=Pengertian%20Proses
%20Produksi&text=Secara%20umum%2C%20proses%20produksi%20adalah,menjadi
%20barang%20atau%20berbentuk%20jasa (18 September 2022) 8Ibid, Run System
2. Tujuan Proses Produksi
Agar lebih memahaminya, ada beberapa tujuan dari proses produksi yang perlu Anda ketahui yaitu:
a. Memberikan value terhadap barang atau jasa.
b. Mendapatkan keuntungan sehingga berdampak pada kelangsungan bisnis.
c. Menggantikan barang atau jasa yang tidak bisa digunakan (rusak) atau kadaluarsa.
d. Memenuhi permintaan pasar, baik itu lingkup domestik maupun internasional.
e. Menjaga keberlangsungan bisnis agar tetap survive.9 3. Jenis Proses Produksi
Dalam jenis proses produksi terbagi menjadi empat jangka waktu yang di antaranya adalah:
a. Produksi dengan Jangka Pendek
Jenis proses yang satu ini tidak akan membutuhkan waktu lama.
Bahkan, boleh dikatakan produk, jika itu barang, adalah sesuatu yang instan.
Contohnya adalah makanan cepat saji, martabak, roti goreng, dan lainnya.
Sehingga, konsumen pun bisa dengan segera menikmati produk tersebut. 10 b. Produksi dengan Jangka Panjang
` Jenis proses dengan jangka panjang pasti membutuhkan waktu lama.
Hal tersebut dapat terlihat contoh seperti budidaya durian, kopi dan sejenisnya.
Hitungannya tidak hanya hari atau minggu melainkan bulan.11 c. Produksi secara Terus-Menerus
Jenis produksi yang dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan.
Sebab, selalu dibutuhkan oleh manusia. Contohnya seperti produksi kertas, gula, karet, dan masih banyak lainnya.12
d. Produksi secara Selingan
9Ibid, Run System 10Ibid, Run System 11Ibid, Run System 12Ibid, Run System
Untuk jenis yang satu ini adalah menggabungkan sesama barang jadi.
Misal, seperti produksi motor. Ada yang membuat rangkanya terlebih dahulu.
Kemudian, ada yang menyiapkan mesin, roda, dan sejenisnya. Setelahnya, menggabungkan rangka dengan mesin sehingga menjadi barang jadi yaitu motor13.
4. Tahapan Proses Produksi
Ada beberapa tahapan dalam proses produksi yang perlu Anda ketahui yaitu:
a. Konsep
Ide adalah hal penting sebelum memulai membuat sesuatu. Ide perlu dimatangkan dan kemudian menjadi sebuah konsep. Ketika mampu merancang konsep dengan baik maka proses menjadi barang atau jasa akan lebih mudah.14
b. Riset
Ketika selesai merancang konsep maka selanjutnya perlu melakukan riset. Nah, riset bisa dimulai untuk mengetahui target pasar. Kemudian, melihat siapa saja yang menjadi kompetitor. Tahu akan kelebihan dan kekurangan komputer. Yang penting juga adalah bagaimana dengan kebutuhan pasar15.
c. Pengembangan Desain
Riset sudah selesai, Anda bisa berlanjut kepada pengembangan desain.
Jika bisnis Anda menyasar dalam bentuk barang, Anda perlu menguji desain tersebut. Ketahanan dan tingkat kadaluarsa. Jika berupa jasa, Anda perlu mengetahui apakah harga yang Anda putuskan sesuai dengan kehendak konsumen.16
d. Pengujian Desain
Nah, memasuki pengujian desain, Anda coba melempar ke pasar.
Bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk Anda. Apakah banyak yang pro atau kontra? Pengujian ini penting untuk mengukur seberapa penting kualitas produk bisnis kepada konsumen.17
13Ibid, Run System 14Ibid, Run System 15Ibid, Run System 16Ibid, Run System 17Ibid, Run System
e. Perbaikan
Tidak ada proses produksi yang menanggalkan perbaikan. Setiap tahapan pasti akan ada perbaikan. Dari pengujian desain, Anda akan mengetahui mana yang menjadi kelemahan dari produk Anda. Apakah dari sisi desain, harga, promosi, atau kualitas pelayanan.18
f. Produk Jadi
Setelah melakukan perbaikan, dan tentu saja evaluasi, Anda bersiap untuk melakukan peluncuran produk jadi. Produk, baik itu barang maupun jasa, harus menyediakan pemasaran yang baik dan efektif. Misal, memberikan harga promosi hingga batas waktu tertentu atau 50 konsumen pertama akan mendapatkan harga khusus.19
C. Manajemen Produksi
1. Pengertian Manajemen Produksi
Berdasarkan pengertiannya, manajemen produksi adalah sebuah penataan dari proses pengubahan bahan mentah menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual.20
Manajemen produksi juga merupakan bagain dari bidang manajemen yang memiliki peran untuk melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai. Untuk mengatur produksi, perlu adanya keputusan yang ada hubungannya dengan suaha mencapai tujuan. Sehingga, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.21
Manajemen produksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang memengaruhi manajemen produksi. Dianataranya, division of labour yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat. Sehingga, produk yang
18Ibid, Run System 19Ibid, Run System
20Accurate, Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Aspek dan Ruang Lingkup. https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-manajemen- produksi/ (18 September 2022)
21Ibid, Accurate
dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di pasar. Pembagian kerja akan membantu proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.22
Selain itu, ada juga revolusi industri yang seperti pergantian tenaga manusia menggunakan robot atau mesin di dalam proses produksi. Revolusi industri akan membuat target dari produksi bisa tercapai. Pun, karyawan akan berusaha meningkatkan keahlian supaya bisa bersaing.23
2. Fungsi Manajemen Produksi
Setelah mengetahui pengertian manajemen produksi itu apa, Anda juga perlu tahu fungsi dari manajemen ini dalam menjalankan dan mengembangkan sebuah bisnis.24
Secara etimologi, fungsi produksi tarkait dengan pertanggung jawaban di dalam mengolah serta mentransformasikan input atau masukan menjadi output atau keluaran yang memiliki bentuk berupa barang dan jasa sehingga memberikan pendapatan untuk suatu perusahaan.25
Pelaksanaannya membutuhkan rangkaian kegiatan mengenai keterkaitan serta menyatu dan menyeluruh dalam sebuah sistem. Kegiatan ini terkait dengan fungsi produksi yang dilakukan beberapa bagian yang ada di dalam suatu perusahaan.26
Nah, menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen produksi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan sesuai dengan waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka dalam hal ini bisa meminimalisir biaya produksi.
Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan harga yang lebih sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar.27
b. Jasa pendukung
22Ibid, Accurate 23Ibid, Accurate 24Ibid, Accurate 25Ibid, Accurate 26Ibid, Accurate 27Ibid, Accurate
Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Jasa penunjang ini acap kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas.28
c. Proses pengolahan
Bisa dikatakan ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk. Dalam pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan lebih efisien.29
d. Pengendalian/pengawasan
Ini adalah fungsi yang digunakan untuk menjamin proses kegiatan agar sesuai dengan rencana. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.30
3. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Jika dilihat dari cara pengambilan kebijakan utama dan keputusan, ada tiga macam ruang lingkup dalam jenis manajemen ini, diantaranya:
Ruang Lingkup berkaitan dengan desain
Bisa dikatakan ini adakah keputusan jangka panjang dalam manajemen produksi. Mengapa demikian? Sebab, dalam keputusan ini meliputi banyak hal seperti penentuandesain, lokasi, desainpengadaan, metode, desain job description dan masih banyak lainnya31.
Ruang Lingkup berkaitan dengan Transformasi
Ini adalah keputusan yang bersifat jangka pendek/ keputusan ini berkaitan dengan operasional dan taktis. Dalam keputusan ini mencakup beberapa hal, seperti giliran kerja, jadwal produksi, anggaran, jadwal penyerahan masukan, jadwal penyerahan masukan pada subsistem pengolahan dan keluaran pelanggan.32
Ruang Lingkup berkaitan dengan perbaikan
28Ibid, Accurate 29Ibid, Accurate 30Ibid, Accurate 31Ibid, Accurate 32Ibid, Accurate
Kebijakan yang satu ini lebih bersifat pada kesinambungan. Oleh sebab itu, kebijakan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Adapun beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori ini seperti melakukan perbaikan secara kontinu terhadap mutu pengeluaran.33
Perbaikan terhadap efisien dan keefektifan sistem, kompetensi dari para pekerja, kapasitas, dan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dari metode yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk.34
4. Aspek-Aspek Manajemen Produksi
Agar bisa menghasilkan barang produksi sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya beberapa tahapan yang dilakukan. Aspek yang harus diperhatikan secara khusus diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan produksi Barang/jasa
Perencanaan produksi memiliki tujuan untuk melancarkan proses produksi secara sistematis. Adapun dalam hal ini ada beberapa keputusan yang harus diambil sebagai langkah awal. Diantaranya seperti jenis barang, kualitas barang, bahan baku yang digunakan, kuantitas barang serta pengendalian produksi itu sendiri.35
b. Pengendalian produksi barang/jasa
Ini adalah tahapan kontrol produksi yang digunakan agar proses produksi sesuai dengan perencanaan. Adapun beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian produksi diantaranya seperti membuat perencanaan, menentukan target produk dan menyusun jadwal kerja. Tujuan dari pengendalian produksi supaya mencapai hasil yang lebih maksimal dengan biaya yang seoptimal mungkin.36
c. Pengawasan produksi barang/jasa
Sedangkan aspek yang terakhir adalah pengawasan produksi. Tujuan dari pengawasan ini dilakukan agar poses produksi bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan, waktunya tepat, dan biaya operasionalnya sesuai.37
33Ibid, Accurate 34Ibid, Accurate 35Ibid, Accurate 36Ibid, Accurate 37Ibid, Accurate
Nah, dalam pelaksanaannya, ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan produksi, diantaranya menentukan kualitas barang, melaksanakan produksi sesuai jadwal serta membuat standar barang.38
Dengan memahami manajemen produksi di atas, maka Anda bisa menghasilkan produk yang memiliki daya saing di pasar. Sehingga, bisnis yang Anda bangun bisa bertahan lama dan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.39
D. Siklus Hidup Produk
1. Pengertian Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk atau product life cycle adalah siklus yang pasti terjadi dalam suatu produk. Menurut Anderson dan Zeithaml, pengertian siklus hidup produk adalah konsep yang menggambarkan rangkaian tahapan dari suatu produk hingga layak dipasarkan dan dikonsumsi khalayak umum.40
Adanya siklus produk mampu membantu produsen dalam menetapkan strategi tepat ketika memasarkan produk tersebut. Tak hanya itu, produsen bisa mengambil langkah perpanjangan umur produk dengan peningkatan kualitas dan kuantitas.41
2. Tahap Siklus Hidup Produk dan Contohnya
Setelah mengetahui apa itu product life cycle, berikut ini penjelasan tahap siklus hidup produk dan contohnya, agar Anda semakin memahaminya.
a. Tahap Perkenalan
Tahapan pertama product life cycle adalah pengenalan. Pada tahap ini, produk mulai diproduksi dari bahan baku. Hasil produksi merupakan produk atau barang baru di pasaran. Kemudian mulai dikenalkan kepada masyarakat dengan beragam strategi pemasaran.42
38Ibid, Accurate 39Ibid, Accurate
40OCBC NISP, Siklus Hidup: Pengertian, Tahapan & Strateginya.
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/21/siklus-hidup-produk#:~:text=Siklus
%20hidup%20produk%20atau%20product%20life%20cycle%20adalah%20siklus
%20yang,dipasarkan%20dan%20dikonsumsi%20khalayak%20umum (18 September 2022)
41Ibid, OCBC NISP 42Ibid, OCBC NISP
Di tahap pengenalan, umumnya keuntungan perusahaan masih kecil, sebab biaya promosinya sangat besar. Sebab masyarakat belum terlalu mengenal brand produk yang Anda rilis.43
Contoh product life cycle tahap ini misalnya Anda baru merilis aplikasi jual beli sayuran. Karena produk tersebut masih baru, maka belum banyak orang mengetahuinya, sehingga Anda perlu memasarkannya dengan baik dan masif.44
b. Tahap Pertumbuhan
Tahap kedua product life cycle adalah tahap pertumbuhan. Siklus ini akan menunjukkan apakah produk dapat dikembangkan atau justru tidak diterima oleh masyarakat. Bila produk belum berhasil diterima oleh masyarakat, maka Anda harus mengevaluasi dan memperbaikinya sehingga produk dapat dikembangkan.
Salah satu tanda produk Anda berada dalam tahap pertumbuhan adalah makin banyaknya konsumen produk dan meningkatnya intensitas produksi perusahaan.45
Kita ambil contoh product life cycle tahap pertumbuhan dari aplikasi jual beli sayur tadi. Setelah usaha promosi dilakukan dengan baik, akhirnya produk Anda viral dan berhasil mendapat jutaan pengguna baru dalam waktu singkat.46
c. Tahap Kedewasaan
Tahap kedewasaan merupakan tahap siklus hidup produk pasca
pertumbuhan. Di tahap ini, biasanya produk sudah tidak lagi mengalami kenaikan penjualan drastis, sebab masyarakat sudah terbiasa menggunakan produk
tersebut.47
Contoh product life cycle tahap ini adalah aplikasi Anda mulai bisa menghasilkan keuntungan dengan stabil, tanpa penurunan atau peningkatan signifikan. Tapi jika tidak segera memperbarui strategi siklus hidup produk, di tahap ini penjualan Anda terancam turun ke tahap selanjutnya, yaitu penurunan.48
d. Tahap Penurunan
43Ibid, OCBC NISP 44Ibid, OCBC NISP 45Ibid, OCBC NISP 46Ibid, OCBC NISP 47Ibid, OCBC NISP 48Ibid, OCBC NISP
Tahapan terakhir product life cycle adalah tahap penurunan. Pada tahap ini produk mengalami penurunan dari segi penjualan karena minat konsumen menurun. Hal ini terjadi sebab target pasar mulai bosan atau terjadi perubahan dari segi produk.49
Contoh product life cycle tahap penurunan misalnya aplikasi jual beli sayur Anda tadi mulai mengalami pengurangan transaksi. Di tahap ini, Anda wajib melakukan inovasi jika tidak ingin kehilangan pengguna.50
3. Strategi Siklus Hidup Produk yang Wajib Anda Terapkan
Agar produk Anda berhasil sukses di pasaran, terdapat strategi siklus hidup produk yang dapat diterapkan, antara lain:
a. Rencanakan Beberapa Produk Sekaligus
Strategi pertama product life cycle adalah merencanakan beberapa produk sekaligus. Pada tahap pengenalan siklus produk, pastinya Anda masih mengalami uji coba produk dan hasil penerimaan produk dalam masyarakat tidak dapat diprediksi.51
Agar terhindar dari kegagalan produk, Anda bisa merencanakan beberapa produk sekaligus. Bila produk belum berhasil diterima masyarakat, Anda memiliki produk cadangan untuk diuji coba kembali.52
b. Rilis Produk Satu Per Satu Sesuai Minat Masyarakat
Merilis produk bertahap berdasarkan minat konsumen merupakan strategi siklus hidup produk patut dicoba. Dengan demikian, Anda bisa memetakan produk sesuai target pasar yang tepat. Selain itu, Anda bisa lebih fokus memaksimalkan satu produk hingga berhasil. Jika melakukan perilisan produk secara bersamaan, dikhawatirkan masyarakat akan bingung dengan produk baru Anda.53
c. Pelajari Reaksi Masyarakat Terhadap Suatu Produk
Strategi selanjutnya dengan mempelajari reaksi masyarakat terhadap suatu produk. Dalam proses evaluasi, Anda harus bisa menilai perilaku masyarakat
49Ibid, OCBC NISP 50Ibid, OCBC NISP 51Ibid, OCBC NISP 52Ibid, OCBC NISP 53Ibid, OCBC NISP
terhadap produk baru tersebut. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui keberhasilan atau kegagalan suatu produk, dan bisa mengambil keputusan berdasarkan data tersebut.54
d. Lakukan Promosi Selama Produk Masih Laku Keras
Strategi berikutnya product life cycle adalah melakukan promosi selama produk masih laku keras. Meskipun produk laris manis di pasaran, bukan berarti Anda bisa mengurangi aktivitas promosi. Justru sebaliknya, tingkatkan dan gencarkan promosi secara terus menerus agar produk mampu masuk ke tahap kedewasaan.55
e. Segera Perbarui Strategi Promosi Saat Produk Tidak Laku
Ketika produk tidak laku, maka strategi siklus hidup produk yang tepat yakni segera melakukan pembaharuan strategi promosi. Cobalah untuk
mengumpulkan seluruh cara promosi terbaik kemudian terapkan dalam produk.
Jika kurang referensi, Anda juga bisa melihat strategi promosi dari kompetitor dan melakukan ATM (Amati - Tiru - Modifikasi).56
f. Siap-Siap Merilis Produk Selanjutnya
Strategi terakhir product life cycle adalah menyiapkan produk untuk dirilis selanjutnya. Pelanggan pasti akan menemui rasa bosan. Agar siklus hidup produk Anda tidak mati, maka Anda harus melakukan inovasi produk untuk dirilis berikutnya. Hal ini akan membawa suasana baru terhadap produk sehingga minat konsumen dapat tumbuh kembali.57
E. Standarisasi Mutu Produk
Standar Mutu adalah kesepakatan yang telah disepakati bersama oleh sekelompok orang atau organisasi dan telah didokumentasikan yang terdiri dari spesifikasi teknis dan kriteria akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi tertentu untuk menjamin kualitas suatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan dan disepakati.58
54Ibid, OCBC NISP 55Ibid, OCBC NISP 56Ibid, OCBC NISP 57Ibid, OCBC NISP
58WQA. Standar Mutu-Pengertian dan Manfaatnya. https://wqa.co.id/standar- mutu-pengertian-dan-manfaatnya/ (18 September 2022)
Tujuan penyusunan standar mutu adalah unuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran dan alih teknologi melalui:
a. Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak.
b. Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan dan pengurangan limbah.
c. Kesesuaian dan kendalan interoperasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk menghasilkan barang atau pun jasa yang lebih baik.
d. Penyerdehanaan perencanaan produk untuk peningkatan keandalaan kegunaan barang dan jasa.
e. Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya.59 Standar Mutu merupakan kesepakatan atau konsensus bersama sehingga menjangkau aspirasi semua pihak yang berkepentingan dan sekaligus bersifat mengikat. Menetapkan standarisasi mutu harus mempertimbangkan pengalaman nasional dan kondisi masyarakat, serta perlu didasari latar belakang pengetahuan lapangan yang luas. Standar mutu suatu komoditas dari negara lain belum tentu sesuai diterapkan di Indonesia tanpa cukup pengetahuan latar belakang tentang komoditas tersebut di Indonesia yaitu tentang sistem produksi dan sistem pemasaran serta aspirasi berbagai pihak termasuk produsen, industri dan konsumenya.60
Mengapa harus ada standar mutu?
Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kualitas produk memang sesuai dengan apa yang dijanjikan sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen. Melindungi konsumen dari produk yang kualitasnya rendah. Produk diakui kualitasnya secara internasional sehingga bisa diperdagangkan lintas negara.61
Apa Tujuan utama standar Mutu?
59Ibid, WQA 60Ibid, WQA 61Ibid, WQA
Tujuan Standar mutu adalah membantu menjembatani antara kepentingan konsumen dengan kepentingan pelaku usaha/produsen. Karena dengan cara menetapkan standar produk yang tepat, hal ini dapat memenuhi kepentingan dan mencerminkan apresiasi dari kedua belah pihak.
a. Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan domestik maupun internasional. Selain itu berguna untuk menghilangkan hambatan teknis dalam perdagangan melalui harmonisasi standar
b. Membantu mempercepat desiminasi sistem manajemen, teknologi dan inovasi;
c. Meningkatkan daya saing bisnis dengan fokus terhadap mutu, keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelestarian lingkungan;
d. Memfasilitasi penilaian dan pembuktian kesesuaian dan optimasi infrastruktur standardisasi.62
Contoh Beberapa Standar Mutu Yang sering diterapkan perusahaan Nasional dan Internasional
ISO – International Organization for Standardization
SNI – (National Standardization Agency of Indonesia)
Standar Mutu yang diciptakan untuk memenuhi persyaratan standarisasi mutu disebut mutu baku (standar quality). Selain itu standarisasi mutu juga dapat menunjang sistem perdagangan, pengembangan ekonomi nasional dan industrialisasi. Standarisasi penting untuk dapat menilai dan menentukan kualitas dari suatu produk ataupun objek tertentu.63
Standar Mutu sangatlah penting, khususnya di era globalisasi seperti sekarang ini yang menuntut produsen untuk jeli dalam membaca keinginan pasar dan harus menyesuaikan kualitas produk yang dihasilkan agar memiliki daya saing yang sama dengan produk-produk lain.64
Dengan adanya standar yang jelas maka konsumen dapat terhindar dari kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian produsen karena produk yang dibeli
62Ibid, WQA 63Ibid, WQA 64Ibid, WQA
harus disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan sehingga dapat melindungan keamanan serta kenyamanan konsumen.65
65Ibid, WQA