• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi olahraga

N/A
N/A
Muhammad Lutfi abdul aziz

Academic year: 2024

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi olahraga "

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Olahraga

a. Definisi olahraga

Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Aktivitas fisik rutin adalah cara yang paling baik untuk menjaga kesehatan. Beberapa fungsi olahraga rutin adalah menjaga berat badan; mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, diabetes, sindroma metabolik dan kanker; memperkuat tulang dan otot; meningkatkan kesehatan mental dan mood; menstabilkan stamina untuk melakukan aktivitas sehari-hari mencegah seseorang jatuh sakit, bahkan pada lansia.

b. Klasifikasi olahraga

Komponen-komponen olahraga yang berhubungan dengan kesehatan adalah daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, kelenturan, kecepatan, kelincahan, keseimbangan dan koordinasi. Daya tahan terdiri dari daya tahan cardio respiratory dan daya tahan otot. Daya tahan adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi dan kontraksi otot secara terus menerus. Daya tahan itu dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1) Daya tahan aerobik (aerobic endurance) mencakup menghirup, menyalurkan dan menggunakan oksigen untuk kontraksi otot.

(2)

2) Daya tahan anaerobik (anaerobic endurance) adalah kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen melalui pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Olahraga rutin tiga hingga lima kali dalam satu minggu selama 30-60 menit meningkatkan kemampuan berpikir, belajar, menurunkan resiko munculnya depresi dan membantu memperbaiki pola tidur menjadi lebih baik.

3) Kecepatan (speed) Kelincahan (agility) dan kecepatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam bermain. Seorang atlet yang mempunyai kelincahan yang baik, akan mudah untuk melakukan manipulasi-manipulasi gerakan dalam lapangan baik dengan bola maupun tanpa bola dan gerakannya akan sulit diprediksi oleh lawan. Begitu pula halnya dengan kecepatan, seorang pemain yang memiliki kecepatan, dia akan tampil dengan baik apabila antara kecepatan dan kelincahan telah menjadi satu gerakan untuk melakukan dribble.

c. Cabang-cabang olahraga

Dari beberapa olahraga di Indonesia banyak sekali yang digemari oleh masyarakat, tentunya masyarakat senantiasa memilih olahraga mana yang paling sesuai dengan hobi atau kesukaannya, diantaranya:

1) Voli 2) Futsal 3) Sepak bola 4) Renang

(3)

5) Basketball 2. Futsal

Futsal dalam bahasa Spanyol nya adalah “futbol sala” yang berarti sepak bola dalam ruangan. Permainan futsal sama dengan sepak bola, yang membedakan dari kedua permainan ini adalah jumlah pemain, ukuran bola, ukuran lapangan dan ada beberapa teknik dasar juga yang berbeda.

futsal merupakan cabang olahraga beregu yang dilakukan didalam ruangan dan dimainkan 5 orang dari masing-masing tim. Permainan futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Permainan futsal sama dengan sepak bola, yang membedakan dari kedua permainan ini adalah jumlah pemain, ukuran bola, ukuran lapangan dan ada beberapa teknik dasar juga yang berbeda

Futsal merupakan olahraga permainan yang diadopsi dari sepakbola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu beranggotakan lima orang.

Menurut sejarah awalnya muncul olahraga futsal, pertama kali diperkenalkan oleh seorang pelatih sepak bola bernama Juan Carlos Ceriani. Pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay sebagai olahraga untuk melatih para pemain sepakbola agar tetap berlatih meskipun cuaca tidak memungkinkan. Futsal adalah singkatan dari futbol (sepakbola) dan sala (ruangan) dari bahasa Spanyol atau futebol (portugal / Brasil) dan salon (Prancis)

Futsal termasuk ke dalam permainan bola besar yang dimainkan oleh 5 orang dalam satu timnya, bola yang digunakan berukuran lebih kecil dan lebih berat dari pada sepak bola.

(4)

permainan futsal juga mengandalkan kemampuan teknik yang sangat tinggi dari masing-masing pemain tanpa terkecuali. Bentuk keterampilan dasar futsal antara lain; teknik dasar menendang (passing), teknik dasar menahan bola (controll), teknik dasar menggiring bola (dribbling) dan teknik menembak (shooting)

a) Teknik dalam Futsal

1) Teknik Dasar Menendang (Passing)

Passing merupakan salah satu teknik dasar yang sangat dibutuhkan setiap pemain. Dilapangan yang rata dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain

2) Teknik Dasar Menahan Bola (Control)

Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak kaki.

3) Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribbling)

teknik dribblingfutsal yang baik diperlukan sebuah proses latihan yang baik sehingga bisa membuat anak didik ataupun atlet merasa nyaman dan membuat mereka terampil dalam melakukan dribbling, tujuan dribbling dalam futsal adalah agar pemain bisa menggiring bola ke depan gawang hingga bisa mencetak gol.

4) Teknik Menembak (Shooting)

(5)

Dari sudut pandang penyerangan, tujuan pertandingan adalah melakukan shooting ke gawang, Ketika keterampilan seorang pemain semakin meningkat, dia harus melakukan shooting lebih jauh ke gawang. Cara yang paling tepat untuk mengembangkan akurasi shooting adalah melatih tendangan shooting berkali-kali menggunakan teknik yang benar, Jika seorang pemain ingin menjadi seorang penembak jitu, dia harus meluangkan waktu berjam-jam melakukan shooting ke arah gawang.

3. Team Work

Janasz, et al. (2012 : 132), mengungkapkan bahwa tim adalah suatu kelompok kerja yang formal terdri atas orang-orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapi tujuan kelompok yang umum. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Eren (2008 : 463) menyatakan bahwa tim adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang telah bergabung untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, saling bergantung dan bertindak serentak.

Hellriegel dan Slocum (2011 : 349) mengungkapkan bahwa suatu tim adalah sekolompok kecil karyawan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk tujuan-tujuan kinerja secara umum dan hubungan kerjasama yang mereka pegang dan andalkan secara bersama-sama.

Kelompok kerja (teamwork) adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama- sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan diantara anggota, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan sebagai kelompok kerja (Marudut, 2014 : 36).

(6)

Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, teamwork atau kerjasama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi ketika berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling popular di tim (West, 2012).

a. Pengertian kerja tim

Suatu kelompok yang upaya-upaya anggotanya menghasilkan kinerja yang lebih besar dari kontribusi para anggota kelompok:

1)

Ada sinergi positif yang meningkatkan kinerja

2)

Kinerja yang dihasilkan lebih besar daripada jumlah kontribusi para anggotanya

b. Perbedaannya dengan kerja kelompok 1) Pengertian kerja kelompok

Suatu kelompok yang berinteraksi untuk membagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang tanggung jawabnya.Tidak memerlukan kerja kolektif yang menuntut upaya gabungan. Hanya sekedar jumlah kontribusi kinerja individual dari anggota kelompok

c. Karakteristik kerja tim

Ada kesepakatan terhadap misi tim

(7)

 Semua anggota mentaati peraturan tim

 Pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil

 Adanya adaptasi terhadap perubahan

Salah satu indikator kesuksesan di dalam sebuah tim tercermin pada kinerja yang dihasilkan secara komprehensif, baik kinerja dari, aspek manusia, aspek metode kerja dan lingkungan di dalam tim yang kondusif, dipengaruhi oleh dua katagori faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal di dala sebuah tim merupakan suatu keadaan atau kondisi yang ada dalam diri individu pemain dan dapat mempengaruhi secara langsung pada kinerja. Faktor internal tersebut bisa meliputi pengetahuan, semangat, sikap, kepuasan, kedisiplinan, stress, komitmen dan masih banyak lainnya. Hal-hal tersebut tentu saling terkait dan memberikan dampak secara langsung yang signifikan bagi kemajuan sebuah tim.

Begitu pula dengan faktor eksternal di mana suatu kondisi atau keadaan disekitar kita yang secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh pada kinerja. Faktor eksternal tersebut meliputi lingkungan di dalam sebuah tim, adanya persaingan, budaya dan peran pemimpin serta faktor lainnya.

Maka dari itu di dalam sebuah tim setiap anggota harus memiliki kemampuan individu yang menjadikan kinerja di dalam tim berjalan dengan baik.

d. Kemampuan Anggota

(8)

Ada 3 keterampilan yang harus dimiliki oleh para anggota untuk mencapai tim yang efektif:

 Keahlian teknis

 Keterampilan Memecahkan masalah dan mengambil keputusan

 keterampilan antar pribadi e. Syarat Tim Berkinerja Tinggi

 Anggota tim memiliki 3 keterampilan

 Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman

 Mempunyai komitmen untuk tujuan bersama

 Menetapkan tujuan spesifik

 Adanya kepemimpinan dan struktur

 Adanya tanggung jawab

 Adanya evaluasi kinerja dan sistem reward

 Mengembangkan kepercayaan timbal balik f. Cara meningkatkan kerja tim

 Adanya saling ketergantungan

 Adanya perluasan tugas

 Kesejajaran

 Penggunaan bahasa yang umum

 Kepercayaan

Respect

 Kepemimpinan

(9)

 Keanakbuahan

 Keterampilan memecahkan masalah

 Keterampilan manajemen konflik

 Penilaian

 Tindakan

 Adanya “perayaan” keberhasilan kinerja tim g. Dimensi Teamwork

Dalam penelitian ini, pengukuran teamwork menggunakan empat dimensi teamwork dari Michael A. West (2012) yaitu:

1) Dimensi Personal

 Tim yang efektif memiliki komitmen yang dalam antara satu dengan yang lain.

 Segenap tim saling menularkan anthusiasme.

 Setiap individu memberi kontribusi demi mencapai tujuan bersama.

2) Dimensi Relational

 Tim yang efektif berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

 Mereka berkolaborasi dengan kesediaan untuk saling melengkapi demi mencapai tujuan bersama.

 Mereka memanage konflik secara bijak.

3) Dimensi Strategis

 Tim yang efektif fokus kepada visi yang menjadi pendorong untuk terus maju bersama.

 Mereka menyepakati dan mengikutisasaran yang jelas.

(10)

4) Dimensi Proses

 Tim yang efektif sangat terbuka terhadap perubahan.

 Mereka memiliki kesadaran yang kuat akan keterkaitan segenap anggota tim.

Setiap pemain atau individu dalam olahraga futsal memiliki peran masing- masing dalam tim. Mereka yang terlibat harus memiliki komitmen, anthusiasme serta kontribusi demi mencapai tujuan bersama. Dalam tim setiap individu juga harus dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur serta kesediaan untuk saling melengkapi demi menapai tujuan tersebut. Sebagai pemain atau individu yang bekerja atau berinteraksi dalam tim tersebut, indivdu harus memiliki sikap disiplin diri, kebiasaan baik, etika kerja, keterandalan, aspek-aspek tersebut tentu sangat mendukung dalam proses tercapainya tujuan bersama. Dalam tim tentunya antar individu diharapkan dapat mengontrol dirinya agar dapat lebih mudah untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan dalam tim tersebut. Untuk mencapai tujuan bersama tersebut, setiap pemain atau individu juga yang bekerja sama dalam tim perlu memiliki sikap komitmen, antusiasme dan kontribusi anatar anggota tim. Dalam tim setiap individu juga harus mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, serta sesama anggota tim mereka diharapkan dapat berkolaborasi dengan kesediaan untuk saling melengkapi demi mencapai tujuan bersama. Jika hal-hal tersebut dimiliki oleh setiap individu maka akan

4. Passing

Passing merupakan salah satu teknik dasar yang sangat dibutuhkan setiap pemain. Di lapangan yang rata dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan

(11)

passing yang keras dan akurat karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain, dalam futsal teknik passing dibagi menjadi dua cara yaitu:

 Passing kaki bagian dalam

 Passing kaki bagian luar

a. Teknik passing menggunakan kaki bagian dalam

Dalam teknik futsal, gerakan menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam tidak hanya dilihat dari gerakan menendangnya saja melainkan secara keseluruhan. Mulai dari letak kaki tumpu, kaki yang menendang, bagian bola yang di tendang, pandangan mata maupun gerakan lanjutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknik menendang bola dalam sepakbola merupakan suatu rangkaian gerakan yang saling berkaitan satu sama lainya. Pelaksanaan tendangan dalam permaianan futsal adalah sebagai berikut:

1) Kaki tumpu

Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan menendang dan merupakan titik letak berat badan. Posisi kaki tumpu atau dimana harus meletakkan kaki tumpu terhadap bola, posisi kaki tumpu terhadap bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Lutut kaki tumpu sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut diluruskan. Gerakan dari lutut ditekuk kemudian diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan.

Kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola 20-30 cm. Arah kaki tumpu membuat sudut 40 dengan garis lurus arah bola.

(12)

Gambar 2.1 Letak kaki Tumpu menendang dengan Punggung Kaki Bagian Dalam (Sukatamsi, 1985:117)

2) Kaki ayun (yang menendang)

Kaki yang menendang adalah kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki yang menendang bola pada saat menendang dikuatkan atau ditegangakan, tidak boleh begerak.

Gambar 2.2 Kaki Ayun (Kaki Yang Digunakan Untuk Tendangan) (Sukatamsi, 1985:118)

3) Bagian bola yang ditendang

Merupakan bagian mana sebelah bola yang ditendang, akan menentukan.

Arah jalannya bola dan tinggi rendahnya lambungan bola.

(13)

Gambar 2.3 Bagian Bola yang Ditendang dengan punggung kaki bagian dalam (Sukatamsi, 1985:53)

4) Sikap badan

Sikap badan pada saat menendang sangat dipengaruhi oleh posisi kaki tumpu terhadap bola. Apabila kaki tumpu tepat berada disamping bola, maka pada saat menendang bola badan akan tetap di atas bola dan badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untuk tendangan bergulir rendah atau melambung sedang. Sedangkan apabila posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, maka pada saat menendang bola berada di atas belakang bola, sehingga sikap badan condong ke belakang, maka hasil bola akan melambung tinggi.

Gambar 2.4 Sikap Badan Saat Menendang Bola dengan punggung kaki bagian dalam (Sukatamsi, 1985:118)

5) Pandangan mata

(14)

Pandangan mata terutama untuk mengamati situasi atau keadaan permaianan, akan tetapi pada saat menendang bola, mata harus melihat pada bola dan kearah sasaran

Gambar 2.5 Sikap Badan dan Pandangan Mata Saat Tendangan Bola (Sukatamsi, 1985:118)

b. Teknik passing menggunakan kaki bagian luar

Dalam teknik bermain sepakbola, gerakan menendang bola dengan punggung kaki penuh tidak jauh beda menendang dengan punggung kaki bagian dalam itu tidak hanya dilihat dari gerakan menendangnya saja melainkan secara keseluruhan. Mulai dari letak kaki tumpu, kaki yang menendang, bagian bola yang di tendang, pandangan mata maupun gerakan lanjutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknik menendang bola dalam sepakbola merupakan suatu rangkaian gerakan yang saling berkaitan satu sama lainnya. Pelaksanaan menendang bola dengan punggung kaki penuh adalah sebagai berikut:

1) Kaki tumpu

Diletakkan disamping bola dengan jarak kurang lebih 15 cm, letak kaki tumpu sejajar dengan arah sasaran diletakkan sejajar dan dekat dengan bola. Lutut ditekuk hingga lutut berada tegak lurus di atas ujung jari.

(15)

Gambar 2.6 Letak kaki tumpu menendang dengan punggung kaki penuh (Sukatamsi, 1985:107)

2) Kaki ayun (kaki yang menendang)

Diangkat kebelakang dengan kaki melintang tegak lurus ke arah sasaran atau tegak lurus kaki tumpu, Diayunkan ke arah kaki bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah bola, serta dilanjutkan gerak lanjutan di depan

Gambar 2.7 Letak kaki ayun (yang menendang) dengan punggung kaki penuh (Sukatamsi, 1985:108)

3) Bagian bola yang di tendang

(16)

Bagian bola yang ditendang adalah pada punggung kaki penuh, kaki yang menendang tepat mengenai dibawah tengah-tengah bola, bola secara otomatis akan naik atau melambung rendah atau sedang lurus.liat gambar di bawah

Gambar 2.8 Bagian Bola yang Ditendang dengan punggung kaki penuh (Sukatamsi, 1985:109)

4) Sikap badan

Karena tumpu berada disamping bola, pinggul berada diatas bola, sikap badan sedikit condong kedepan.

Gambar 2.9 Sikap badan saat menendang dengan punggung kaki penuh (Sukatamsi,1985:109)

5) Pandangan mata

Pada saat menendang bola mata harus melihat pada bola dan ke arah sasaran.

(17)

Gambar 2.10 Pandangan mata saat menendang bola dengan punggung kaki penuh (Sukatamsi,1985:109)

6) Strategi Menyerang dan Bertahan

Futsal merupakan “permainan yang cepat dengan waktu yang pendek dan ruang gerak yang sempit” . Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan.

”Futsal adalah permainan sepak bola dalam ruangan yang dimainkan lima lawan lima pada ukuran lapangan yang lebih kecil”. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antar pemain lewat passing yang akurat, bukan hanya untuk melewati lawan. Oleh karena itu dalam futsal dibutuhkan pemain yang mempunyai kecepatan, kegesitan, dan kelincahan.

Untuk dapat muncul sebagai pemenang dalam pertandingan, diharapkan bahwa sebuah tim harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan dan informasi yang akurat tentang kondisi lawan. Baik kekuatan dan kelemahannya maupun peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi yang tepat pada waktu dan kondisi yang tepat untuk memenangkan

(18)

persaingan. Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meraih keunggulan bersaing pada pada pasat

Strategi merupakan suatu siasat atau kerangka berfikir yang implementasinya diterapkan pada pertandingan dengan maksud medapatkan hasil yang memuaskan. Strategi dalam futsal diawali dari penguasaan bola dan permianan kaki ke kaki mengingat ukuran lapangan yang di gunakan berukuran kecil jarang sekali dilakukan umpan umpan panjang seperti sepak bola. Strategi menyerang dan bertahan dalam futsal sangat ditunjang oleh kemapuan dan kekompakan sebuah tim. Untuk membuat pola atau strategi bermain futsal yang bagus, ada beberapa hal utama yang dibutuhkan diantaranya. Peguasaan terhadap bola, komposisi pemain dan teknik atau pola permainan.

Strategi dalam sebuah tim pada permainan futsal membutuhkan kematangan, yaitu sebuah taktik untuk memenangkan pertandingan. Taktik adalah rencana atau tindakan yang sistematis untuk mencapai tujuan. Jadi, taktik dalam futsal adalah bagaimana caranya agar dapat memenangkan pertandingan secara sistematis. Taktik didalam futsal di bagi menjadi dua; taktik menyerang dan taktik bertahan. Perbedaan antara menyerang dan bertahan adalah hanya dengan melihat penguasaan bola dari tim. Apabila sebuah tim menguasai bola, maka tim tersebut dikatakan sedang menyerang, dan sebaliknya tim yang tidak sedang menguasai bola maka disebut dengan bertahan. Strategi yang diterapkan dalam permainan futsal adalah strategi bertahan dan strategi menyerang. Strategi bertahan, dimana sebuah tim tidak mendapatkan bola melainkan harus menjaga kedalaman daerah agar tim lawan mencetak goal maka tim tersebut harus merencanakan agar dapat

(19)

merebut bola dari lawan dan melakukan penyerangan untuk mencetak point dan meraih kemenangan.

Di dalam permainan futsal atau sepak bola terdapat 3 momen penting dalam pertandingan yaitu momen menyerang, momen bertahan dan momen transisi dimana momen transisi dibagi menjadi dua, transisi positif yaitu perubahan dari momen bertahan ke menyerang dan transisi negatif perubahan dari momen menyerang ke bertahan

Menyerang adalah salah satu usaha untuk membobol gawang lawan agar bisa mencetak gol.

Macam – macam strategi pada pertandingan futsal menurut. Strategi 1-2-1, Strategi 2-2, Strategi 1-3, Strategi 3-1 dan, Strategi power play. Strategi offends ( menyerang) Menyerang adalah salah bagian utama dari olahraga futsal dengan tujuan mencetak gol untuk meraih kemenangan. Proses awal sebuah strategi menyerang dapat berawal dari penguasan bola, serangan balik dan membagun dari bawah. Menyerang dapat dilakukan oleh satu individu atau beberapa pemain dengan tujuan memanfaatkan sebuah momen serangan untuk mencetak gol.

Strategi defence (bertahan) Strategi bertahan dimulai saat seorang pemain atau tim tidak menguasai bola dengan tujuan tidak mengalami kemasukan gol dan mengakibatkan tertingal bahkan kekalahan terhadap tim. Bertahan dapat dilakukan seorang individu atau sebuah tim. Bertahan memiliki dua macam yakni, man to man dan zona defence.

(20)

Saat pertandingan futsal berlangsung, ball possession adalah hal terpenting bagi suatu tim untuk memenangkan suatu pertandingan futsal. Fungsi dari ball possession sebagai pembangun serangan dan untuk pertahanan. Penguasaan bola bertujuan untuk melakukan ofensiv dan defensive. Fungsi dari ofensiv adalah penguasaan bola mampu memainkan tempo secara situasional. Kadang lambat dan kadang cepat sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dari defensive adalah penguasaan bola untuk mengulur waktu pertandingan dimana sebuah tim ingin mengamankan kemenangannya dengan mengulur waktu memainkan bola. Dengan adanya penguasaan bola akan memberikan kesempatan untuk bersabar dalam melihat celah pertahanan lawan.

Keberhasilan suatu tim ditentukan oleh kemampuan suatu tim dalam melakukan ball possession. Maka dari itu agar dapat menguasai bola dengan baik dibutuhkab kemampuan teknik, taktik, fisik, dan mental yang bagus.

Berdasarkan uaraian tersebut dapat dikatakan bahwa ball possession akan menjadi strategi yang selalu diprioritaskan oleh pelatih di level manapun dan dalam pertandingan apa saja. Ball possession akan menentukan hasil akhir sebuah pertandingan futsal. Sebuah tim yang menguasai bola akan lebih percaya diri dan memiliki kemungkinan kebobolan sangat kecil. Sebuah tim yang mampu mengamankan ball possession secara efektif dapat menciptakan peluang untuk membuat gol.

4. Motivasi

(21)

Motivasi adalah perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan yang berasal dari diri seseorang untuk mencapai tujuan.

Dorongan dan reaksi-reaksi usaha yang disebabkan karena adanya kebutuhan untuk berprestasi dalam hidup. Hal tersebut menjadikan individu memiliki usaha, keinginan dan dorong untuk mencapai hasil yang maksimal.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang dapat disadari atau tidak.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong pemain untuk mau berlatih atau bermain futsal. Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik (keadaan keadaan yang berasal dari dalam diri pemain sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindaka) dan motivasi ekstrinsik (keadaan yang datang dari luar individu pemain yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan berlatih dan bermain futsal). Ada tidaknya motivasi sangat mempengaruhi keberhasilan terhadap pemain.

Proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk berlatih dan bermain futsal sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala kemampuannya.

a. Fungsi Motivasi dalam Bermain Futsal

(22)

Keberhasilan proses berlatih dan bermain futsal dipengaruhi oleh motivasi para pemain. pelatih selaku pendidik perlu mendorong para pemain untuk belajar dalam mencapai tujuan. Dua fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu:

1)

Mendorong pemain untuk beraktivitas

Perilaku setiap orang disebabkan karena dorongan yang muncul dari dalam yang disebut dengan motivasi. Besar kecilnya semangat seseorang untuk bekerja sangat ditentukan oleh besar kecilnya motivasi orang tersebut.

2)

Sebagai pengarah

Tingkah laku yang ditunjukkan setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam berlatih dan bermain futsal akan menunjukkan hasil yang baik.

Ada tiga fungsi motivasi yaitu:

a) Mendorong pemain untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang dilakukan.

b) Menentukan arah perbuatan kearah yang ingin dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

(23)

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan atau kemenangan di dalam sebuah pertandingan.

Jadi adanya motivasi akan memberikan dorongan, arah dan perbuatan yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha dalam mencapai kemenangan dan prestasi,karena seorang pemain melakukan usaha harus mendorong keinginannya, dan menentukan arah perbuatannya kearah tujuan yang hendak dicapai yaitu kemenangan.

b. Faktor Yang Mempengaruh Motivasi

Keberhasilan belajar pemain dalam proses berlatih sangat dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas pembelajaran salah satunya adalah adanya motivasi yang tinggi dari para pemain. pemain yang memiliki motivasi yang tinggi terhadap proses latihan maka mereka akan tergerak atau tergugah untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu.

Motivasi merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis pemain. Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi dalam berlatih dan bermain futsal yaitu:

1)

Cita-cita dan aspirasi pemain.

(24)

Cita-cita akan memperkuat motivasi pemain baik intrinsik maupun ekstrinsik.

2)

Kemampuan pemain

Keinginan seorang pemain perlu dibarengi dengan kemampuaan dan kecakapan dalam pencapaiannya.

3) Kondisi pemain

Kondisi pemain yang meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang pemain yang sedang sakit akan menggangu perhatian dalam berlatih dan bermain futsal.

4) Kondisi Lingkungan pemain.

Lingkungan di sekitar pemain dapat berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi pemain. Dengan demikian motivasi pemain sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari luar dirinya serta kemauan yang muncul pada diri sendiri. Motivasi yang datang dari luar dirinya akan memberikan pengaruh besar terhadap munculnya motivasi instrinsik pada diri pemain.

c. Sifat motivasi

Dilihat dari sifatnya motivasi dapat dibedakan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri idividu misalkan pemain berlatih karena didorong oleh keinginannya sendiri menambah pengetahuan. Jadi dengan demikian, dalam motivasi intrinsik tujuan yang ingin dicapai ada dalam kegiatan itu sendiri.

(25)

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri. Misalkan berlatih dengan penuh semangat karena ingin menngasah kemampuan individu yang lebih maksimal,seorang pemain berlatih karena ingin menjadi juara dalam suatu turnamen. Dengan demikian dalam motivasi ekstrinsik tujuan yang ingin dicapai berada di luar kegiatan itu.

Namun demikian munculnya motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1)

Tingkat kesadaran pemain atas kebutuhan yang mendorong tingkah laku/perbuatannya dan kesadaran atas tujuan berlatih dan bermain futsal yang hendak dicapainya.

2)

Sikap pelatih terhadap para pemain, artinya pelatih yang selalu merangsang pemain berbuat kearah tujuan yang jelas dan bermakna akan menumbuhkan sifat intrinsik. Akan tetapi bila pelatih lebih mentitik beratkan pada rangsangan-rangsangan sepihak maka sifat ekstrinsik akan lebih dominan.

3)

Pengaruh kelompok pemIain. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat maka motivasinya cenderung ke arah ekstrinsik.

4)

Suasana saat di tempat latihan juga berpengaruh terhadap munculnya sifat tertentu pada motivasi pemain. Suasana kebebasan yang

bertanggung jawab akan lebih merangsang munculnya motivasi intrinsik dibandingkan dengan suasana penuh tekanan dan paksaan.

(26)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menumbuhkan motivasi belajar peran pelatih sangat penting dalam proses berlatih futsal. Pelatih harus bisa menciptakan suasana latihan yang menyenangkan sehingga memotivasi pemain untuk berlatih.

d. Upaya membangiktkan motivasin pemain

Untuk mencapai hasil yang optimal dituntut kreativitas pelatih dalam membangkitkan motivasi pemain. Ada beberapa dimensi yang harus diperhatikan oleh pelatih untuk membangkitkan motivasi pemain yaitu:

1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai

Tujuan yang jelas dapat menumbuhkan pemain untuk berlatih.

Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi. Oleh sebab itu pelatih perlu menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai sebelum proses latihan dimulai.

2) Membangkitkan minat pemain

Pemain akan terdorong untuk berlatih, manakala mereka memiliki minat untuk berlatih. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat pemain diantaranya:

a) Hubungkan materi latihan yang akan diberikan dengan kebutuhan pemain.

b) Sesuaikan materi latihan dengan tingkat pengalaman dan kemampuan pemain.

c) Gunakan berbagai model dan metode latihan secara bervariasi.

(27)

d) menciptakan suasana yang menyenangkan dalam berlatih e) berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan pemain f) berikan penilaian

g) berilah komentar terhadap hasil latihan pemain h) ciptakan persaingan dan kerja sama

Berbagai upaya perlu dilakukan pelatih agar proses berlatih berhasil. pelatih harus kreatif dan inovatif dalam melakukan tugas latihan.

(28)

B. Kajian Empiris

Tabel 2.2 Review Penelitian Sejenis N

o

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Pengembangan model latihann passing

berbasis teamwork untuk atlet futsal.

Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan.

ISSN : 2087-927X (print) ISSN : 2685-0516 (online)

Latihan passing dan teamwork

Hasil penelitian ini adalah Teknik analisis data deskriptif persentase (%).

Subjek uji coba kelompok kecil 10 orang atlet, dan uji skala besar 20 orang mahasiswa. Hasil akhir persentase evaluasi menghasilkan model latihan passing berbasis kerja sama tim sebagai latihan untuk pemain futsal sangat membantu dalam melatih. Model latihan yang dihasilkan yaitu (1) Model Latihan Passing Tahap I; 2 orang pemain saling berhadapan dengan jarak 2-3 meter

Persamaan disini penerapan model latihan passing untuk meningkatkan

teamwork di dalam sebuah tim

Dalam penelitian ini lebih mengutamakan

passing untuk

mencetak gol daripada teamwork, sedangkan penelitian peneliti seimbang antara passing dan teamwork

2 Pengaruh Permainan Kecil Berdasarkan

Tingkat Motor

Educability Terhadap

Motivasi Dan

Keterampilan Passing Permainan Futsal

Jurnal Ilmiah Mandala Education

p-ISSN: 2442-9511 e- ISSN: 2656-5862

Motor Educability, Motivasi dan keterampilan passing permainan futsal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data pretest dan posttest dari analisis menggunakan SPSS, masing-masing kelompok yaitu (a) kelompok perlakuan menggunakan permainan kecil berdasarkan motor educability tinggi dan rendah terhadap motivasi belajar diperoleh rerata 06,31% dan untuk passing futsal diperoleh rerata 06,90%

dengan sig < 0,05. (b) kelompok kontrol tidak menggunakan permainan kecil berdasarkan motor educability tinggi dan

Dalam melakukan permainan kecil sebelum bertanding

yang mampu

penaikan motivasi untuk bermain futsal

yaitu dengan

menggunakan

strategi 1-2-1 dan keterampilan passing akan maksimal

Adanya perlakuan terhadap objek yaitu dengan permainan

kecil untuk

meningkatkan

keterampilan passing futsal dan motivasi

(29)

rendah terhadap motivasi belajar diperoleh rerata 01,37% dan untuk passing futsal diperoleh rerata 01,40%

dengan sig > 0,05.

3 Pkm Teknik Dan Strategi Futsal Modern.

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 2797-9210 (Print)

| 2798-2912 (Online)

Teknik dan Strategi futsal modern

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ini peserta yang mengikuti PKM ini mampu mendemonstrasikan teknik dan strategi bermain futsal modern sesuai aturan yang baku. Selain itu mereka menjadi paham tentang perlunya menerapkan teknik dan strategi futsal modern untuk efektifitas dalam bermain futsa

Dikarena kan

karakteristik

permainan futsal dinamis maka disini peneliti memiliki kesaaman dalam penelitian yaitu tentang penting nya fungsi strategi menyerang dan bertahan, karena di dalam permainan futsal aliran bola akan sangan cepat maka dari itu sangat penting sekali menerapkan strategi menyerang dan bertahan ketika sedang bertanding.

Kurang nya penekanan terhadap teknik

passing ketika

menerapkan strategi

mnyerang dan

bertahan

4 Analisis Kemampuan Teknik Control, Heading Dan Passing Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smp Negeri 13 Kota Bengkulu

Jurnal Ilmiah Pendidikan

Kemampuan Teknik Control, Heading Dan Passing

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatnya teknik-teknik siswa maka siswa lebih dapat memaksimalkan bola-bola di lapangan baik dalam bertahan maupun menyerang dan akan memberikan pengaruh yang efektif dalam menjuarai kompetisi.

Penekanan teknik dasar futsal yaitu controll,passing,dan heading

Di dalam penelitian ini kurangnya penerapan teknik dasar futsal terhadap strategi menyerang dan bertahan

(30)

Jasmani, 3 (1) 2019 Issn:2477-331x

Berdasarkan Analisis Kemampuan Teknik Control, Heading dan Passing Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMP Negeri 13 Kota Bengkulu, rata-rata keseluruhan control, heading dan passing dengan jumlah control sebanyak 3099 kali (46%), heading rata-rata skor 6,5, dan passing sebanyak 2673 kali (56%).

5 Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Teamwork pada Pemain Futsal Usia Dewasa Awal di Jakarta Timur Jurnal Psikologi 1 (3) 2021 16-26

Kontrol diri dan teamwork

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan teamwork pada pemain futsal dewasa awal di Jakarta Timur. Subjek penelitian berjumlah 110 orang dengan menggunakan Accidental Sampling.

Metode analisa data menggunakan metode uji korelasi statistik yaitu korelasi product moment. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa terdapat hubungan yang yang signifikan antara kontrol diri dengan teamwork pada pemain futsal usia dewasa awal di Jakarta Timur. Hal ini terlihat dari perolehan angka koefisien korelasinya yang sebesar 0,187 dengan tingkat signifikansi 0,01.

Controlling

emosional individu agar kinerja teamwork berjalan maksimal

Di dalam penelitian ini tidak dijelaskan apakah kontrol diri dan team work dapat berpengaruh terhadap teknik dasar futsal yaitu passing

(31)

C.

Kerangka Berpikir

Menurut West 2011 Teamwork bisa diartikan “kerja tim atau kerjasama, teamwork atau kerjasama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi ketika berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien”.

Passing merupakan salah satu teknik dasar yang sangat dibutuhkan setiap pemain. Di lapangan yang rata dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain Nyoman Kanca (2014).

Menurut Justinus Lhaksana (2011) Strategi menyerang dan bertahan dalam futsal sangat ditunjang oleh kemapuan dan kekompakan sebuah tim. Untuk membuat pola atau strategi bermain futsal yang bagus, ada beberapa hal utama yang dibutuhkan diantaranya. Peguasaan terhadap bola, komposisi pemain dan teknik atau pola permainan.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang dapat disadari atau tidak, Amna Emda (2017)

1. Hubungan Antara Teamwork terhadap Strategi Bertahan dan Menyerang

(32)

Menurut Tjosvold et al. (2002) kinerja tim sesungguhnya dinilai dari kemampuan keharmonisan setiap individu pemain dalam berbagi tugas pokok dan fungsi pekerjaan kepada rekan tim lainnya, adanya keterbukaan melalui pemanfaatan komunikasi antar rekan se tim , mempertimbangkan efektivitas, serta mau menerima metode-metode baru dalam penyelesain masalah di dalam tim. Kerjasama (teamwork) merupakan sebuah sistem latihan yang kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi tim maupun individu. Kerja sama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.

2. Hubungan Antara Passing terhadap Strategi Bertahan dan Menyerang Passing merupakan teknik dasar yang penting dikuasai oleh setiap pemain futsal. Passing adalah mengoper bola kearah teman satu tim agar transisi bola bisa berpindah dengan cepat untuk mencari ruang kosong lawan. Agar ball possession maksimal dalam permainan futsal maka kerja sama tim dan keterampilan teknik passing adalah kombinasi yang tepat.

Penguasaan bola yang tinggi akan sangat menentukan terciptanya gol sehingga memenangkan pertandingan. Dalam tim setiap individu juga harus mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, serta sesama

(33)

anggota tim mereka diharapkan dapat berkolaborasi untuk tujuan bersama (Mukrom & Nasution, 2021).

3. Hubungan Antara Teamwork terhadap Motivasi Antara Pemain

Konsep “teamwork” yang dimaksud adalah pemain yang bekerja dalam satu kelompok bersama-sama belajar dan memecahkan suatu permasalahan di mana semua pemain saling menyumbangkan pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil berlatih secara kelompok maupun individu serta memberi suatu ikatan kekompakan sehingga akan menumbuhkan motivasi yang sama. (Anderson, 2008).

4. Hubungan Antara Passing terhadap Motivasi Antar Pemain

Keterampilan passing bisa meningkat ketika adanya motivasi di dalam diri pemain, begitu pun sebaliknya motivasi bisa stabil atau meningkat ketika passing antar pemain berjalan lancar. Karena disini sudah di jelaskan bahwa Fungsi motivasi adalah mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, sebagai pengarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan sebagai penggerak tingkah laku. Dengan kata lain, motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi tertentu sehingga seseorang ingin melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang diharapkan (M. Nasution, 1995).

5. Hubungan Antara Teamwork terhadap Passing

Tujuan permainan futsal adalah berusaha mencetak gol ke gawang lawan dengan teknik dan taktik yang maksimal, Olahraga futsal adalah permainan beregu

(34)

dengan intensitas tinggi dan kolektif guna meraih prestasi, dengan permainan cepat dan dinamis adalah ciri dari olahraga futsal, Mencetak gol bisa terjadi dikarenakan adanya teamwork, Badaru (2017).

6. Hubungan Antara Strategi Menyerang dan Bertahan terhadap Motivasi Antar Pemain

Strategi dalam permainan futsal merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, dan improvisasi (Lhaksana and Pardosi 2008;

Hasibuan 2016) untuk menentukan alternativ terbaik saat memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efisien, dan produktif dalam hal memperoleh hasil yang maksimal yaitu kemenangan dalam sebuah pertandingan. Strategi permainan futsal dapat digambarkan melalui posisi dan fungsi pemain masing-masing sesuai dengan kondisi pada saat pertandingan. Hal tersebut sangat penting karena perubahan peran antar pemain pada saat pertandingan memiliki mobilitas dan intensitas yang tinggi. Ketika terjadi intensitas tinggi motivasi di dalam diri pemain harus stabil karena,karena motivasi menjadi faktor penting untuk pemain ketika akan membangun strategi menyerang dan bertahan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka secara sistematis paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(Anderson, 2008).

Tjosvold et al.

(2002) Teamwork

(West 2011)

Hasibuan (2016) (Badaru

2017).

Strategi Menyarang dan Bertahan (Lhaksana 2011)

Motivasi Emda (2017)

(35)

Gambar 2.11 Paradigma Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Teamwork dan Passing terhadap Strategi Meyerang dan Bertahan serta Implikasinya Pada Motivasi Antar Pemain. Teamwok (X1), Passing (X2) Strategi Menyerang dan Bertahan Dependen (Y), dan Motivasi Antar Pemain Sebagai variable Intervening (Z2). Peneliti berasumsi bahwa Latihan Teamwork dan Passing akan berimplikasi pada meningkatnya Motivasi Antar Pemain, sedangkan Stategi Menyerang dan Bertahan sendiri dipengaruhi secara positif oleh Teamwork dan Passing.

D. Hipotesis Penelitian Hipotesis 1:

Adanya pengaruh positif antara Teamwork terhadap Strategi Menyerang dan Bertahan dalam Permainan Futsal di Team Ektrakurikurel SMP Negeri 1 Ciparay.

Hipotesis 2:

Adanya pengaruh positif antara Passing terhadap Strategi Menyerang dan Bertahan dalam Permainan Futsal di Team Ektrakurikurel SMP Negeri 1 Ciparay.

Hipotesis 3:

Adanya pengaruh positif antara Teamwork terhadap Motivasi Antar Pemain di Team Ektrakurikuler SMP Negeri 1 Ciparay.

Hipotesis 4:

Adanya pengaruh positif antara Passing terhadap Motivasi Antar Pemain dalam Permainan Futsal di Team Ektrakurikurel SMP Negeri 1 Ciparay.

(Mukrom &

Nasution, 2021).

Passing (Kanca 2014)

(M. Nasution, 1995).

(36)

Hipotesis 5:

Adanya pengaruh positif antara Strategi Menyerang dan Bertahan terhadap Motivasi Antar Pemain dalam Permainan Futsal di Team Ekrtakulikuler SMP Negeri 1 Ciparay.

Gambar

Gambar 2.1 Letak kaki Tumpu menendang dengan Punggung Kaki Bagian Dalam (Sukatamsi, 1985:117)
Gambar 2.2 Kaki Ayun (Kaki Yang Digunakan Untuk Tendangan) (Sukatamsi, 1985:118)
Gambar 2.3 Bagian Bola yang Ditendang dengan punggung kaki bagian dalam (Sukatamsi, 1985:53)
Gambar 2.5 Sikap Badan dan Pandangan Mata Saat Tendangan Bola (Sukatamsi, 1985:118)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada Persamaan 2.7, Popt adalah daya optimal yang mampu dihasilkan oleh turbin, adalah efisiensi total turbin dan generator, adalah berat air spesifik yang nilainta

Chen dan Young (2006) telah melakukan modifikasi terhadap persamaan model infiltrasi Green and Ampt pada permukaan tanah yang memiliki kemiringan tertentu,

Sama halnya dengan bentuk model yang lain, model sistem dinamis digunakan untuk merepresentasikan sistem nyata yang akan digunakan untuk memperoleh perilaku sistem pada berbagai

Bila tajam penglihatan adalah 6/60 berarti ia hanya dapat terlihat pada jarak enam meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.. Bila pasien

Biodiesel dihasilkan dengan mereaksikan minyak tanaman (kelapa sawit, jarak pagar, minyak jelantah) dengan alkohol menggunakan katalis pada suhu dan konsentrasi

Pergantian pemain dilakukan ketika bola masih berada di dalam atau keluar Penjaga gawang dapat berganti tempat dengan setiap pemain lainnya... Perlengkapan Pemain

Dari persamaan gaya Lorentz maka diperoleh torka yang dihasilkan pada mesin sebesar : 𝑇𝑑𝑒𝑣 = 𝐾𝑇𝜑𝐼𝐴 2.10 IA adalah arus pada lilitan armature sehingga diperoleh besar developed power

𝑠𝑖𝑛𝜃 = 𝜆 d = jarak antara dua bidang kisi nm  = sudut antara sinar datang dengan bidang normal  = panjang gelombang sinar-X yang digunakan nm Berdasarkan persamaan tersebut, jika