• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MAMPU MEMAHAMAI KOMPONE – KOMPONEN, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

N/A
N/A
Rahma arum Saharani

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III MAMPU MEMAHAMAI KOMPONE – KOMPONEN, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III MAMPU

MEMAHAMAI

KOMPONE – KOMPONEN, FUNGSI DAN TUJUAN

PENDIDIKAN

Jheny Agesia Prety

Dina aprilia

Rahma Arum Saharani

(2)

A. Pengertian Pendidikan

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

B. Komponen – Komponen Pendidikan

Komponen pendidikan adalah semua bagian yang harus ada di dalam proses pendidikan. Semua komponen-komponen ini membentuk suatu keutuhan sehingga suatu sistem dapat disebut sebagai pendidikan. Menurut Hidayat & Abdillah (2019, hlm. 86- 28) komponen pendidikan terdiri atas sebagai berikut:

1. Pendidik

Pendidik adalah individu yang bertanggung jawab penuh dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik di sekolah adalah seorang guru, namun pendidik di luar sekolah bisa siapa saja, seperti orang tua, atau tokoh masyarakat. Seorang pendidik memegang peran penting dalam menanamkan ilmu pengetahuan dan juga nilai mulia kepada peserta didik.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengartikan bahwa Guru adalah pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

2. Peserta Pendidik

Peserta pendidik adalah individu yang ikut serta dan juga terdaftar dalam program pendidikan dan satuan pendidikan tertentu (Syam, dkk, 2021, hlm. 69).

Peserta didik merupakan subjek utama dalam pendidikan. Tanpa adanya peserta didik maka aktivitas pendidikan tidak akan terjadi.

Secara yuridis, pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

3. Metode Pendidikan

Secara bahasa kata metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos.

Meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian,

(3)

dari sudut pandang ini, maka metode dapat dimaknai sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Al Rasyidin (dalam Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 97) memberikan beberapa hal untuk dipertimbangkan pendidik dalam pemilihan metode pendidikan, yaitu sebagai berikut:

 Tujuan dan target pembelajaran yang ingin dicapai.

 Ruang lingkup dan urutan materi/ bahan pembelajaran.

 Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

 Kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

 Motivasi/minat peserta didik.

 Kemampuan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

 Ukuran kelas dan suasana lingkungan pembelajaran.

 Alokasi waktu atau jam pembelajaran yang tersedia.

 Kemampuan peserta didik.

 Sarana dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.

4. Materi Pendidikan

Materi pendidikan adalah bahan ajar yang diberikan oleh guru kepada peserta didik (Syam, dkk, 2021, hlm. 70). Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi diracik dalam kurikulum. Kurikulum merupakan pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Setiap proses pembelajaran harus mengikuti kurikulum yang telah dirancang untuk mencapai tujuan, baik tujuan dalam kegiatan belajar mengajar, maupun tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Nurdin & Usman (dalam Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 111) menyatakan bahwa ada beberapa alasan perlunya pilihan materi pendidikan yang didasarkan pada luasnya ilmu pengetahuan. Sehingga tanpa adanya pilihan materi, bisa mengaburkan dalam pelaksanaan pendidikan, karena dapat terjadi apa yang dipelajari di sekolah beraneka ragam coraknya, sehingga apa yang ditetapkan dalam tujuan pendidikan tidak tercapai sebagaimana mestinya. Adapaun jenis – jenis materi pembelajaran sebagai berikut:

a. Fakta

Fakta adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Kata Kuncinya adalah Nama, Jumlah, Tempat, Lambang

b. Konsep

(4)

Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Kata kuncinya adalah Definisi, Klasifikasi, Identifikasi, dan Ciri- Ciri.

c. Prinsip

Prinsip adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.

d. Prosedur

Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.

e. Sikap atau Nilai

Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dan sebagainya.

5. Lingkungan Pendidikan

Menurut Surya (dalam Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 113) lingkungan adalah segala hal yang merangsang individu, sehingga individu turut terlibat dan mempengaruhi perkembangannya. Ada tiga lingkungan pendidikan yaitu:

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

a. Lingkungan Keluarga

(5)

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena sebelumnya manusia mengenal lembaga pendidikan lain.

b. Lingkungan Sekolah

Menurut Tu’u (dalam Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 118) sekolah merupakan wahana kegiatan dan proses pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam, disiram, ditumbuhkan dan dikembangkan. Oleh karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi prestasi belajar.

c. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi.

6. Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah meujudkan di perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi mana, dicita- citakan dengan tegas untuk mencapai tujuan pendidikan (Ahmadi, dalam Hidayat &

Abdillah, 2019, hlm. 123)

Menurut Levie & Lentz (dalam Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 124) fungsi alat pendidikan adalah sebagai berikut:

a.Fungsi Atensi

Yaitu menarik dan mengarahkan peserta didik untuk berkonsentrasi kepada pelajaran yang disampaikan lewat alat tersebut.

b. Fungsi afektif

(6)

Yaitu tingkat kenikmatan peserta didik dalam belajar memahami teks atau gambar. Penggunaan alat pendidikan akan menggugah emosi dan sikap peserta didik sebagai Fungsi motivasi belajarnya.

c. Kognitif

Memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam teks atau gambar.

d. Fungsi Kompensatoris

Mengakomodasi siswa yang lemah atau lambat memahami dan menerima isi pelajaran yang disajikan dengan teks saja atau secara verbal.

7. Evaluasi Pendidikan

Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil belajar-mengajar, padahal antara keduanya punya arti yang berbeda meskipun saling berhubungan (Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 128). Mengukur berarti membandingkan sesuatu dan satu ukuran (kuantitatif), sedangkan menilai berarti mengambil satu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif).

Adapun pengertian evaluasi meliputi keduanya.

Kegiatan evaluasi juga mempunyai tujuan khusus dalam bidang pendidikan, yaitu:

a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan, dan

b. Untuk menemukan faktorfaktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya (Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 129).

C. Fungsi Pendidikan

Danim (2010, hlm.45) menjelaskan fungsi pendidikan sesungguhnya adalah membangun manusia yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat. Selain itu pendidikan mempunyai fungsi spesifik untuk tujuan dan kebutuhan yang spesifik pula, yaitu:

1. Menyiapkan sebagai manusia yang berbudi.

2. Menyiapkan tenaga kerja.

3. Menyiapkan warga negara yang baik.

Pendidikan juga memiliki fungsi diantaranya adalah mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Lembaga pendidikan memiliki fungsi seperti:

1. Untuk mempersiapkan seluruh masyarakat dapat mandiri dalam mencari nafkahnya sendiri.

(7)

2. Membangun serta mengembangkan minat dan bakat individu demi kepuasan pribadi dan kepentingan umum.

3. Membantu melestarikan kebudayaan masyarakat.

4. Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam berdemokrasi.

5. Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.

D. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah fokus utama dari perubahan yang diinginkan setelah peserta didik mengikuti pendidikan. Berbagai instansi yang berbeda biasanya akan memiliki tujuan pendidikan yang beda pula. Beberapa pendidikan bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang kompeten dalam keahlian tertentu, instansi lain bertujuan secara spesifik untuk melatih aspek afektif pada peserta didik. Dan yang sudah tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Terdapat pula sejumlah tujuan antara yang berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan khusus. Mudahnya, tujuan pendidikan dapat spesifik mengacu pada tujuan tertentu berdasarkan kebutuhan pendidikan. Pada umumnya, empat jenjang tujuan pendidikan tersebut adalah:

1. Tujuan Umum

Merupakan tujuan pendidikan secara nasional. Pancasila merupakan landasan dari tujuan umum pendidikan nasional di Indonesia.

2. Tujuan Institusional

Merupakan tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya.

3. Tujuan Kurikuler

Merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu bidang studi atau mata pelajaran.

4. Tujuan Instruksional

Merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penguasaan materi tertentu.

E. Manfaat Pendidikan

Manfaat pendidikan menurut Elfachmi (2015, hlm.16) adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan ilmu yang akan dibutuhkan untuk masa depan.

2. Belajar di luar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas.

(8)

3. Melalui ilmu dan wawasan yang lebih luas, kita dapat meraih cita-cita yang kita impikan.

4. Menjadikan manusia memiliki budi pekerti yang luhur Sesuai dengan pengertian dan tujuan pendidikan, pendidikan sangatlah bermanfaat bagi kehidupan semuanya agar menjadi manusia yang seutuhnya, karena sejatinya pengertian pendidikan adalah sebagai alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara

F. Wawancara terkait komponen-komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan 1. Dari sudut pandang pendidik

a. Narasumber pertama

Ketika komponen sebuah pendidikan tidak lengkap maka pendidikan tidak bisa berjalan. Karena dalam pendidikan itu banyak komponennya misalnya ada tujuan pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan, lingkungan pendidikan, materi pendidikan, peserta didik, dan pendidik. Misalkan dalam sebuah pendidikan tidak memiliki yang namanya pendidik otomatis kegiatan belajar tidak bisa dilaksanakan atau misalkan juga tidak ada peserta didiknya. Dan begitu pula dengan tujuan pendidikan, karena adanya tujuan pendidikan kita akan tahu arah mendidik siswa itu tujuannya kemana, misanyal smk itu kan tujuannya adalah menciptakan siswa yang memiliki skill, jadi ketika lulus mereka sudah siap untuk bekerja. Jika tidak ada tujuan suatu pendidikan maka otomatis kegiatan belajar mengajar itu hanya sebatas formalitas saja tanpa ada yang ingin tercapai dari peserta didik itu. Jadi setiap kegiatan pendidikan itu wajib ada tujuan dari pendidikan tersebut. Dan misalnya lagi materi pendidikan atau isi, kalau tidak ada materi pendidikan lalu apa yang mau disampaikan oleh pendidik untuk peserta didik kan. Jadi komponen – komponen yang ada dalam pendidikan itu semuanya sangat penting untuk berjalannya suatu pendidikan.

b. Narasumber kedua

Ketika komponen sebuah pendidikan tidak lengkap, pendidikan tetap bisa jalan karena pendidikan itu penting walaupun komponennya tidak lengkap, ya emang komponen pendidikan itu sangat penting, karena kan komponen pendidikan itu berarti bagian – bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan tersebut. Tetapi jika komponen pendidikan tidak lengkap, pendidikan tidak bisa dilaksanakan 100% atau tidak maksimal karena tidak semua sekolah bisa 100% dengan menunjukkan komponen pendidikan.

Kalaupun bisa maka harus ada perbaikan dengan pendekatan sistem kelemahan masing – masing komponen dan diperbaiki sehingga tujuan yang diinginkan bisa tercapai lebih efektif dan efisien.

c. Narasumber ketiga

(9)

Kenapa kita harus memiliki tujuan dari pendidikan kita itu adalah sebagai acuan kita nantinya, apakah pendidikan ataupun jurusan yang sudah kita pilih dari awal sudah sesuai dengan jalur yang kita inginkan untuk nantinya. Karena jurusan tersebut itu sangat bermanfaat di dalam kerjaan kita nantinya.

d. Narasumber keempat

Kita harus memiliki tujuan pendidikan, karena tujuan pendidikan itu termasuk dalam komponen pendidikan, jika kita tidak mempunyai tujuan pendidikan maka nantinya kita akan bingung setelah selesai pendidikan itu. Dan kita menjalankannya hanya sekedar formalitas saja jika tidak punya tujuan dari pendidikan.

e. Narasumber kelima

Pendidikan itu tidak cukup hanya dilakukan dilingkungan sekolah saja karena pendidikan itu juga penting dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya.

Jadi pendidikan bukan hanya pendidikan di sekolah. Tapi emang pendidikan di sekolah itu diutamakan karena terkadang di lingkungan sosial tidak mengajarkan pendidikan yang lebih baik atau pendidikan itu salah tempat atau salah pergaulan otomatis pendidikannya akan jelek. Jadi di sekolahlah harusnya pendidikannya diperbaiki. Dari sekolah itu kan pendidikan formal dan diajarkannya juga untuk sosialnya, untuk lingkungannya, bagaimana cara mereka menentukan atau memilih mana yang baik atau yang buruk. Tapi tetap lingkungan sosial dan lingkungan keluarganya berpengaruh, jadi tidak hanya di sekolah saja karena siswa di sekolah itu hanya beberapa jam saja, sisanya di rumah dan di lingkungan sosial, lingkungan bersama teman. Tapi dari sekolah kita bisa memberikan suatu arahan yang baik.

f. Narasumber keenam

Tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan sumber daya Manusia yg berahklak dan bermutu iptek dan spiritual dalam menghadapi era persaingan global.

g. Narasumber ketujuh

Pendidikan itu sangat penting karena Namanya pendidikan untuk pengetahuan kita baik umum tentang kehidupan, social, budaya, agama, sayang kalo tidak ada pendidikan orang jadi bodoh tidak tahu apa-apa, orang yang berpendidikan punya

(10)

sudut pandang yang berbeda yang luas karena dia mengetahui banyak hal,orang yang berpendidikan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah karena mereka banyak belajar dari teori teori yang sudah dipelajarinya,orang yang berpendidikan drajatnya lebih tinggi dari prilaku,etika, dalam mengambilan keputusan dalam hidup dia sehingga sangat penting apa lagi pendidikan itu sangat penting untuk mereka meneruskan generasi selanjutnya seperti seorang ibu yang harus mendidik anaknya,seorang ayah harus mendidik istri dan anaknya begitu seterusnya jadi sangat penting dalam kehidupan,orang yang berpendidikan akan mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan dalam mengambil masalah mereka akan lebih bijak sana lebih lojik dan berstuktur.

h. Narasumber kedelapan

Tujuannya pendidikan agar manusia bisa berfikir berdasarkan fakta serta sumber sumber yang baik.

i. Narasumber kesembilan

Peran guru sangat penting untuk menyampaikan yang sesuai dengan sudut pandang yang benar jika tidak ada guru sulit untuk belajar yang pasti peran guru sangat-sangat berpengaruh karena 70% keberhasilan baik untuk mengawasi,menjelaskan apa apa yang tidak tahu karena tidak semua yang baca langsung paham setidaknya kalau ada guru saat kita tidak paham akan sesuatu kita bisa bertanya,karena guru adalah sesorang yang pernah hidup sebelum kita yang sudah memiliki pengalaman sudah berpendidikan dan sudah pernah belajar banyak hal sebelum kita.

j. Narasumber kesepuluh

Pendidikan itu penting bagi seseorang karena dengan adanya pendidikan, maka seseorang dapat menjadi produktif. Pendidikan sangat penting karena pendidikan dapat memberi seseorang sebuah keterampilan dan hal yang dibutuhkan untuk bisa berhasil dalam hidup. Inilah sebabnya mengapa pendidikan memainkan peran besar tidak hanya bagi siswa tetapi juga orang dewasa. Dengan adanya pendidikan, maka seseorang bisa menafkahi keluarga mereka. Pendidikan membantu individu membuat keputusan yang baik dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil dalam hidup. Ini juga penting bagi masyarakat. Ini dapat

(11)

membantu orang tumbuh sebagai anggota masyarakat yang produktif, berdampak positif pada ekonomi dan mengurangi tingkat kejahatan secara signifikan.

Pendidikan adalah sesuatu yang tidak hanya dibutuhkan pada tingkat pribadi, tetapi juga pada tingkat global, karena itu adalah sesuatu yang menjaga dunia kita tetap aman dan menjadikannya tempat yang lebih damai. Pendidikan cenderung mengajari orang perbedaan antara benar dan salah, dan dapat membantu orang menghindari situasi berisiko. Dari semua yang telah dikatakan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting. Seluruh dunia mengejar pendidikan. Setiap individu membutuhkan pendidikan untuk menjalani kehidupan secara maksimal. Untuk berinteraksi lebih baik dengan lingkungan kita dan memanfaatkan rentang hidup kita sebaik-baiknya, pendidikan sangat penting.

Mengejar pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan.

Pendidikan adalah apa yang memberdayakan kita. Ini memberi kita pengetahuan tentang dunia dan memungkinkan kita untuk mengalami hidup dalam semua warna yang indah. Seseorang tidak dapat benar-benar menikmati hidup tanpa mengetahui keajaiban di sekitarnya. Pendidikan memungkinkan seseorang untuk menjadi lebih terinformasi tentang keadaadn dunia di sekitar mereka sehingga mereka dapat terlibat dalam komunitas mereka atau bahkan membantu mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim. Pendidikan memberdayakan individu dengan pengetahuan yang memberi mereka kekuatan atas diri mereka sendiri dan orang lain juga. Pentingnya pendidikan terlihat dalam setiap aspek kehidupan, dan sangat penting bagi pertumbuhan suatu bangsa. Pendidikan memungkinkan orang untuk mencapai potensi penuh mereka sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Individu yang terdidik lebih mampu membuat keputusan yang baik dan mendapat informasi tentang dunia di sekitar mereka. Mereka bisa lebih produktif dan lebih mampu memberikan kontribusi positif bagi komunitas mereka. Bagi masyarakat modern, pendidikan merupakan hal yang sangat penting.

Ada begitu banyak pengaruh yang datang dari segala arah, dan pendidikan dapat membantu kita menguraikan apa yang harus kita anggap benar, dan apa yang harus kita ambil dengan sebutir garam. Pendidikan dapat membentuk orang menjadi anggota masyarakat yang fungsional dengan jenis nilai yang tepat.

Pentingnya pendidikan dalam kehidupan begitu banyak sehingga mengubah kehidupan seseorang sepenuhnya. Terdidik membuat Anda menjadi pribadi yang produktif. Literasi membantu Anda terlibat dengan sesama manusia dan cara kerja dunia untuk memungkinkan Anda mengalaminya dengan cara yang lebih baik.

Pentingnya pendidikan dalam hidup kita jauh melampaui apa yang dapat kita baca di buku teks. Pendidikan juga membekali anak dengan pengetahuan seperti bagaimana menghasilkan karya seni dan membuat musik. Pendidikan memungkinkan kita untuk menganalisis apa yang ada di depan kita, dan bahkan belajar dari kesalahan kita.

(12)

k. Narasumber kesebelas

Tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan sumber daya Manusia yg berahklak dan bermutu iptek dalam menghadapi era persaingan global.

l. Narasumber keduabelas

Tujuan pendidikan adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada individu sehingga mereka dapat mengembangkan potensi penuh mereka dan menjadi anggota yang produktif dalam masyarakat.

m.Narasumber ketigabelas

Pendidikan adalah untuk mengetahui apa yang tidak kita ketahui dan bisa menambah wawasan agar kita bisa mengerti apa yg kita tidak mengerti, pendidikan juga bisa mengajarkan kita tentang banyak hal dalam kehidupan baik dalam sikap individu maupun berorganisasi.

2. Dari sudut pandang masyarakat a. Narasumber pertama

Ketika komponen sebuah pendidikan tidak lengkap maka pendidikan tetap bisa jalan karena komponen itu kan cuman saling melengkapi aja dalam pendidikan, kalau sudah lengkap otomatis pendidikannya berjalan dengan baik atau totalitas.

Kalau tidak lengkap pun tetap bisa jalan tetapi ya tidak sesuai yang kita harapkan dalam pendidikan itu atau tidak sesuai dengan kurikulum. Kalau masalah bisa apa engganya, ya bisa walaupun tidak lengkap, komponen pendidikan itu kan banyak ya, walaupun cuman ada dua, guru dan murid saja ya tetap bisa jalan.

b. Narasumber kedua

Kita itu harus memiliki tujuan pendidikan karena kalau kita mempunyai tujuan dari pendidikan yang sedang kita jalani, kita akan semangat dalam menjalankan pendidikan tersebut untuk mencapai tujuan awal kita memulai pendidikan tersebut.

c. Narasumber ketiga

Pendidikan itu tidak hanya di lingkungan sekolah saja, karena kan kita belajar itu tidak hanya di sekolah saja, di rumah juga atau di lingkungan keluarga dan

(13)

lingkungan masyarakat. Pertama kali kita mendapatkan ilmu atau suatu pendidikan juga kan dari lingkungan keluarga, di rumah dari orang tua kita.

d. Narasumber keempat

Pendidikan itu kan ada dua yaitu formal dan nonformal. Pendidikan formal itu yang disahkan negara, sedangkan yang nonformal itu tidak. Contoh pendidikan formal itu kaya SMA, SD, SMP, Universitas, dll. Sedangkan yang non formal itu kaya TPA, bimbel atau les privat . Jadi pendidikan itu tidak hanya di lingkungan sekolah saja tapi di lingkungan masyarakat atau sekitar juga bisa dengan menjalankanya pendidikan yang nonformal.

e. Narasumber kelima

Pendidikan sangat penting karena setiap aspek kehidupan kita memiliki car acara dan itu semua yang didapat dari pendidikan yang sudah kita tempu itu menunjang bagaimana keberhasilan kita kedepannya nanti.

f. Narasumber keenam

Tujuan pendidikan yang pertama menurut say aitu ya menambah pengetahuan baik itu pengetahuan dasar ataupun pengetahuan yang lebih mendalam atau bisa dikatakan pengetahuan yang spesifik,pendidikan juga akan bermanfaat kedepannya buat kita atau buat orang-orang disekeliling kita selain itu juga pendidikan yang bisa kita dapat dari dasar pendidikan itu akan kita pakai untuk kita.

g. Narasumber ketujuh

Peran guru sadalah peran yang sangat penting karena tanpa adanya guru kita tidak bisa belajar tidak bisa mempelajari ilmu-ilmu yang belum kita ketahui dan pentingnya guru itu karena guru itu adalah pejuang juga tanpa jasayang dimana mereka memberikan ilmu pengetahuan kepada kit aitu dengan tulus dan berharap pengetahuan itu bermanfaat serta murid yang diajarkannya juga bisa menjadi lebih pintar lagi.

(14)

h. Narasumber kedelapan

Karena kita adalah mahkluk sosial yang butuh dengan Ilmu baca tulis,Ilmu pengetahuan,akhlak dan pribadi yang positif, serta bisa berkomunikasi dengan baik, bahkan dari pendidikan kita bisa mengembangkan bakat, sehingga bisa kita salurkan untuk kepentingan kita sndri dan kepentingan sosial.

3. Dari sudut pandang pelajar a. Narasumber pertama

Tujuan pendidikan adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada individu sehingga mereka dapat mengembangkan potensi penuh mereka dan menjadi anggota yang produktif dalam masyarakat.

b. Narasumber kedua

Pendidikan merupakan upaya mempengaruhi seseorang agar penguasaan ilmu pengetahuan bertambah ,proses yang dilakukan oleh setiap manusia dimana setiap prosesnya menyesuaikan perkembangan fisik, maupun mental orang itu sendiri.

c. Narasumber ketiga

Tujuan pendidikan adalah agar bertambahnya wawasan, dan juga ilmu yang kita dapat kan bisa diterapkan, juga berpendidikan bukan tentang hanya pelajaran apa yang diajar tapi kita juga bisa bersosialisasi dengan teman sekitar,dan untuk memperluas pengetahuan dari yang kita tidak ketahui menjadi tahu.

d. Narasumber keempat

Tujuan pendidikan adalah untuk membantu individu mencapai tingkat moral yang lebih tinggi dengan mempromosikan pemahaman tentang prinsip-prinsip moral yang lebih kompleks dan mempertajam kemampuan mereka dalam mengambil keputusan moral. Untuk mengembangkan keinginan intrinsik dalam diri individu untuk belajar, dan mempromosikan kemandirian, kreativitas, dan rasa ingin tahu yang berkelanjutan. Untuk memungkinkan individu mengalami, merefleksikan, dan menggeneralisasikan pengalaman belajar mereka. Pendekatan Kolb menekankan pentingnya pembelajaran berbasis pengalaman dan refleksi dalam mencapai pemahaman yang mendalam.

e. Narasumber kelima

(15)

Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan moral siswa untuk mengetahui mana yang benar dan salah.

f. Narasumber keenam

Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri,untuk memperluas dan perbanyak ilmu agar kita tidak tersesat kedepnnya, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Untuk mengembangkan potensi penuh anak melalui penggunaan alat belajar yang dirancang untuk memfasilitasi eksplorasi dan pemahaman sendiri untuk mencapai pemahaman, penerapan dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, S. (2010). Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Elfachmi, A. K. (2016). Pengantar Pendidikan. Bandung: Erlangga.

Gamal Thabroni. 2020. Pengertian Pendidikan. https://serupa.id/pendidikan-pengertian- unsur-tujuan-fungsi-dsb-lengkap/ (di akses 01 juli)

Gamal Thabroni. 2020. Tujuan Pendidikan. https://serupa.id/pendidikan-pengertian-unsur- tujuan-fungsi-dsb-lengkap/ (di akses 01 juli)

Gamal Thabroni. 2022. Komponen – Komponen Pendidikan. https://serupa.id/komponen- pendidikan-pendidikan-peserta-didik-metode-materi-dsb/ (di akses 16 november)

Hidayat, R.,& Abdillah. (2019). Ilmu pendidikan: konsep, teori, dan aplikasinya. Medan:

Penerbit LPPPI.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Pengertian

Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara.

https://pgsd.upy.ac.id/index.php/8-artikel-pendidikan/11-pengertian- pendidikan

(16)

ManjakanCom. 2023. Tujuan Pendidikan Secara Umum. https://pgsd.upy.ac.id/index.php/8- artikel-pendidikan/11-pengertian-pendidikan (di akses 9 januari) Niko Ramadhani. 2020. Fungsi Pendidikan. https://www.akseleran.co.id/blog/pendidikan-

adalah/ (di akses 21 januari)

Shinta Nuriya Idatul Alfain. 2023. Metode Pembelajaran. https://www.selasar.com/metode- pembelajaran/

Drs. H. Amir Abyan, MA. dan Zainal Muttaqin, MA., FIQIH Madrasah Tsanawiyah KELAS SATU (Semarang: PT Karya Toha Putra, t.t.), 122.1

1

(17)
(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui audience salience dari agenda media pada tayangan Cabe-cabean di acara sudut pandang Metro TV Teori yang digunakan dalam penelitian memakai teori

Berdasarkan jenis data yang diajukan yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi orang tua terhadap minat belajar santri Madrasah Diniyah Dukuh

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi pembelajaran pada materi jaringan tumbuhan dari sudut pandang guru biologi serta siswa sebagai pendukung. Wawancara guru

Tantangan ini pun harus dihadapi dengan keteguhan hati. Kita harus paham, bahwa setiap orang bisa memiliki sudut pandang yang berbeda, baik “positif”.. dan “negatif”. Keteguhan

Dalam prespektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

Diharapkan melalui pembelajaran berbasis masalah akan terbina sikap belajar yang kreatif dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah matematika sehingga dapat

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik perorangan atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandang pengawasan

Siswa belum mampu menampilkan dan melakukan perilaku prososial dalam kehidupan sehari-harinya, yang meliputi: empati (mampu menerima sudut pandang orang lain,