27
BAB III METODOLOGI
3.1 JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan studi.
Studi kasus ini melihat bagaimana pengguna kinerja lalu lintas Kawasan Banten lama. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2012:4) mendefinisakan metode kualitatif adalah teknik penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan, menurut Pupu Saeful Rahmat (2009) penelitian kualitatif riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Metode penelitian dibuat sebagai pembahasan studi secara terstruktur, atau garis besar dengan detailnya untuk melalukan survei penelitian, metodologi digunakan dalam studi ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan, menganalisa, dan mengklarifikasi dengan berbagi teknik seperti dengan survei, observasi, literatur dan lain-lain, metode penelitian yang akan dilakukan dalam studi ini adalah pengumpulan data dan metode analisa, adapun hasil survei yang di dapat adalah jumlah data kendaraan yang kemudian dianalisis menggunakan perhitungan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997)
3.2 TEMPAT DAN WAKTU
Merupakan objek penelitian yang menjelaskan lokasi yang menjadi sasaran dalam penelitian dan waktu yang digunakan dalam penelitian harus dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya ijin penelitian.
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Simpang Tiga Solong, Singabangsa Kec. Tenjo Kab. Bogor-Jawa Barat kondisi jalan dua lajur tidak terbagi (2/2UD).
28
Gambar 3.1 Peta Kawasan Banten Lama Sumber : Google Maps, 2023
Gambar 3.2 Simpang Tiga Kaibon Sumber :Google Maps, 2023
LOKASI PENELITIAN
SIMPANG TIGA SOLONG
JALAN RAYA TENJO
29
Gambar 3.3 Pergerakan Kendaraan di Simpang Empat Solong Sumber : Survey Geometrik Jalan, 2023
Gambar 3.3 Jalan Raya Krutuk Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023
30
Gambar 3.4 Jalan Raya Tigaraksa Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023
Gambar 3.5 Jalan Raya Tenjo Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023
31
Gambar 3.6 Jalan Sarwani Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023
3.2.2 Waktu Penelitian
Pelaksanaan survei pada akhir weekday penelitian dilakukan pada jam sibuk kerja, mulai dari jam 06.00 – 18.00 wib di sore hari.
3.3 DATA
Merupakan informasi atau juga keterangan – keterangan dari sutau hal yang dilakukan melalui pengamatan atau juga melalui sumber- sumber tertentu.
3.3.1 Data Primer
Data primer dalah data yang diambil secara langsung dari objek penelitian.
Menurut Sugiyono (2012:137) data primer sebagai berikut “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”
Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutukan yang berumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data primer yang diambil langsung.
3.3.2 Data Sekunder
Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, biasanya dari
32
pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Sugiyono (2012:137) adalah “Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data”.
Tabel 3.1 Kebutuhan Data Kelompok Data yang
Dibutuhkan Item Data yang Dibutuhkan Tata guna lahan a) Peta penggunaan lahan eksisting;
Lalu lintas a) Volume lalu lintas terklasifikasi dan derajat kejenuhan untuk periode jam puncak, serta lalu lintas harian rata-rata (LHR) di ruas jalan;
b) Volume lalu lintas terklasifikasi dan derajat kejenuhan di persimpangan jalan untuk periode jam puncak;
Prasarana jalan a) Peta jaringan jalan;
b) Geometrik ruas jalan dan persimpangan jalan;
c) Rencana perubahan geometrik ruas jalan dan persimpangan jalan yang tercantum di dalam rencana pembangunan jangka menengah Sistem Transportasi a) Karakteristik sistem pengaturan lalu lintas (arah
lalu lintas, prioritas, pengaturan akses, lokasi rambu dan marka, pengaturan waktu sinyal, dan lain sebagainya);
b) Klasifikasi fungsi dan status jalan;
d) Fasilitas pejalan kaki;
e) Penyediaan kereb dan fasilitas parkir di luar kawasan yang dikembangkan.
Sumber: Pedoman Andalalin, Departemen Pekerjaan Umum, 2007
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien terlebih dahulu disusun dengan rencana.
1. Observasi lapangan
33
Observasi menurut Widiyoko (2014:46 ) observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang Nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Sedangkan menurut pendapat S.Margono ( 1997 hal 158 ) bahwa observasi sebagai pengamatan penelitian secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan penelitian ini dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungna peristiwa.
Menurut Sugiyono (2017) observasi memiliki dua jenis :
a) Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati.
b) Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena penelitian tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan penelitian tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.
2. Studi pustaka
Untuk mendapatkan sumber, arahan, dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengunpulan data, menganalsis data maupun dalam penyusunan hasil penelitian
3. Dokumentasi
Metode yang lebih muda dilakukan metode - metode lain karena jika ada keliruan dan metode ini untuk melengkapi penelitian yang berbentuk gambar seperti foto, film atau tertulis
a) Dokumen pribadi adalah karangan atau catatan dengan tulisan dibuku penulis contohnya, buku pribadi, handphone pribadi dan lainnya.
34
b) Dokumen resmi seperti pengumuman,surat resmi,laporan rapat dan lain lain teknik data dokumentasi resmi yang digunakan ketika melakukan penelitian.
Tabel 3.2 Perlengkapan dan Peralatan Survei
No Jenis Peralatan Jumlah Keterangan
I. Peralatan Pencacah
1. Alat cacah genggam Sesuai jumlah pencacah 2. Alat tulis
• Pensil/pulen
• penghapus
Minimum satu untuk setiap tugas pencacah
Disarankan menggunakan pensil
mekanik 3. Alat penunjuk waktu Minimum satu untuk
setiap kelompok tugas pencacah
4. Handboard Sesuai jumlah
pencacah
5. Map data Sesuai arah dan
periode survei II. Perlengkapan Personil
1. Kartu/tanda identitas personil survei
Sesuai jumlah personil
2. Pelindung kepala atau topi Sesuai jumlah personil
3. Rompi pengaman kerja Sesuai jumlah personil Dilengkapi pemantul cahaya
4. Masker Sesuai jumlah personil
35
5. Pelindung cuaca Sesuai jumlah personil/tergantung kebutuhan
Digunakan untuk survei waktu hujan III. Perlengkapan Penunjang
1. Alat penerangan Minimum 1 untuk setiap pos
Digunakan untuk survei pada malam hari
2. Kursi/Meja Tergantung kebutuhan
3. Kamera Minimum 1 untuk
setiap pos
Untuk dokumentasi kegiatan 4. Alat komunikasi Minimum 1 untuk
setiap pos
Untuk berkordinasi dengan
kordinator/pos lain
5. Kotak P3K Minimum 1 untuk
setiap pos
Digunakan pada saat keadaan darurat Sumber : Pd T-19-2004-B
3.3.4 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan proses atau tahapan mengolahan data untuk mendapatkan informasi dari tahapan awal sampai tahapan akhir diantaranya sebagai berikut ;
1. Tahap awal merupakan langkah pertama dalam pelaksanaan penelitian dimana hal yang dilakukan adalah mengindentifikasi dan merumuskan masalah dengan cara melakukan pengamatan pendahuluan.
36
2. Tahapan akhir merupakan langkah yang dilakukan untuk menentukan hasil yang dilakukan peneliti adalah menjawab dari rumusan masalah dengan melakuka survei, perhitungan survei, dan menganalisis hasil dari penelitian sampai dengan memberikan hasil kesimpulan dari penelitian.
3.3.5 Analisis Data Metode
1. Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI 1997 )
Manual kapasitas jalan Indonesia MKJI 1997 merupakan sebagai acuan untuk mengerjakan analisis kinerja ruas pada Jalan Raya Tenjo
a. Ekivalen kendaraan
Data arus lalu lintas yang kemudian dikalikan dengan ekivalen kendaraan berdasarkan jenis kendaraan yang melajur pada Jalan Raya Tenjo b. Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan arus bebas didefinisakan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih oleh pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor lain dijalan. nilai kecepatan arus bebas ditentukan oleh kendaraan pada ruas pada Jalan Raya Tenjo
c. Faktor penyesuaian
Data – data penyesuain yang terjadi pada ruas pada Jalan Raya Tenjo penyesuaian kecepatan arus bebas akibat lebar jalur lalu lintas, penyesuaian kecepatan arus bebas akibat kelas fungsional jalan, penyesuaian kecepatan arus bebas akibat hambatan samping.
d. Kapasitas
Kapasitas sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Nilai Kapasitas jalan pada Jalan Raya Tenjo harus melakukan survei langsung untuk mengetahui hasil kapasitasnya.
e. Hambatan Samping
37
Hambatan samping juga harus melalui survei secara langsung untuk mengetahui kondisi hambatan sampingnya. Banyak aktivitas samping jalan yang sering menimbulkan konflik, besar pengaruhnya terhadap arus lalu lintas.
f. Tingkat Pelayanan
Pada analisis kapasitas didefinisikan enam tingkat pelayanan, yang terbaik tingkat pelayanan A, sedangkan yang terburuk tingkat pelayanan F, data tingkat pelayanan jalan diperoleh dari sumber manual kapasitas jalan Indonesia.
38 3.3.6 Bagan Alir Penelitian
39
Merupakan hasil analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem informasi secara jelas dan ringkas secara tersusun.
Gambar 3.9 Bagan Alir Penelitian Sumber : Hasil Analisis Pribadi, 2023 3.3.7 Penjelasan Bagan Alir
40
1. Pendahuluan merupakan Gambaran umum dari penelitian awal mengenai penelitian dimana pada tahap ini menjelaskan secara singkat dari isi penelitian berisi latar belakang, rumusn masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
2. Landasan teori merupakan pernyataan yang di susun secara sistematis dan menjelaskan teori – teori dan hasil penelitian, dimana teori dan hasil penelitian digunakan sebagai bahan penelitian untuk menyelesaikan penelitian.
3. Metodologi penelitian merupakan kegiatan ilmiah bertujuan memperoleh data yang valid, harus dilakukan dengan cara sistematis, rasional dan masuk akal dengan data yang fakta.
4. Data umum merupakan catatan yang fakta dikumpulkan dengan hasil survei maupun hasil wawancara kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain.
a) Data geometrik merupakan bangunan yang menggambarkan jalan, yang meliputi tentang penampang melintang, penampang memanjang, maupun aspek lain yang berkaitan dengan bentuk fisik dari jalan.
b) Data volume lalu lintas menurut Sukirman (1994) volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintas satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu ( hari, jam, menit )
c) Data hambatan samping merupakan banyaknya aktivitas di pinggir jalan yang dapat berupa pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain yan berhenti, kendaraan yang berjalan lambat, dan kendaraan yang keluar dan masuk dari lahan di samping jalan.
d) Data kecepatan arus bebas menurut Rusdianto Horman Laleno Theo K.
Sendow, Freddy Jansen (2015) kecepatan arus bebas adalah sebagai kecepatan tingkat nol, kecepatan arus bebas telah diamati melalui pengumpulan data dilapangan dimana hubungan antara kecepatan arus bebas dengan kondisi geometrik serta kondisi lingkungan.
41
5. Kapasitas merupakan daya tampung pada ruas jalan untuk mengetahui kinerja jalan yang kemudian memberikan data atau hasil sampai dengan maksimal.
6. Perilaku lalu lintas merupakan pengaruh terhadap kinerja lalu lintas untuk mematuhi peraturan lalu lintas yakni yang diperbolehkan maupun yang tidak boleh dilakukan baik berupa rambu – rambu dan lain sebagainya.
7. Derajat kejenuhan merupakan hasil dari volume lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan dengan kapasitas jalan sampai dengan menghasilkan kejenuhan pada jalan.
8. Kecepatan dan waktu tempuh merupakan merupakan hasil dari jarak atau Panjang jalan dan waktu yang menghasilkan kecepatan berkendara yang mempersentasikan seberapa cepat berkendara pada ruas jalan tersebut.
42
3.3.8 Bagan Alir Manual Kapasitas Jalan Indonesia( MKJI 1997 )
Bagan alir dibawah ini merupakan langkah – langkah yang dibuat untuk proses penyelesaian masalah secara struktur.
Gambar 3.10 Bagan Alir MKJI 1997 Sumber : MKJI1 1997
Kapasitas dan Derajat Kejenuhan
1. Kapasitas dasar 2. Kapasitas akibat
lebar jalur lalu lintas
3. Kapasitas akibat pemisa arah 4. Kapasitas akibat
hambatan samping
Rekapitulasi analisis dengan MKJI 1997
Selesai
derajat kejenuhan
Kecepatan
Tingkat Pelayanan Mulai
Menentukan ekivalen kendaraan
Analisis Volume Lalu Lintas
Kecepatan arus bebas Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
43 3.3.9 Penjelasan Bagan Alir MKJI 1997
1. Menentukan ekivalen kendaraan merupakan keseluruhan jenis kendaraan dimana nilai ini sangat bergantung pada keadaan lalu lintas dan jenis lalu lintas yang di pilih.
2. Analisis volume lalu lintas merupakan pencarian data kendaraan pada lalu lintas yang melewati suatu titik atau garis tertentu yang sudah di tentukan.
3.
Kecepatan arus bebas merupakan kecepatan kendaraan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan kendaraan yang tidak dipergunakan oleh kendraan lainya.4.
Faktor Penyesuaian merupakan suatu faktor yang diberikan untuk acuan pada ukuran atau jumlah penduduk, hambatan samping, pemisah arah dan lebar jalur lalu lintas yang menentukan jumlah kendaraan pada lalu lintas yang dipilih.5.
Hambatan Samping adalah dampak terhadap perilaku lalu lintas akibat kegiatan sisi jalan seperti pejalan kaki, penghentian kendaraan pribadi dan kendaraan lainya, kendaraan masu dan keluar sisi jalan dan laju kendaraan lambat.6. Kapasitas merupakan arus maksimum yang melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan persatuan jam.
7. Derajat Kejenuhan merupakan dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas yang dinyatakan dalam satuan sama smp/jam.
8. Tingkat Pelayanan merupakan perilaku lalu lintas diwakili oleh tingkat pelayanan level of service LOS, gambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan persepsi pengendara dalam terminology kecepatan, waktu tempuh, keamanan da keselamatan.
9. Rekapitulasi analisis dengan MKJI 1997 merupakan hasil penjumlahan secara keseluruhan pada masing – masing perhitungan untuk menentukan hasil yang terbaik.